Leizi diam mendengarkan omonganku, di ujung telepon sama sekali tidak bersuara.
Semakin Leizi bersikap seperti ini, semakin membisu, semakin membara emosiku. Kulanjutkan dengan bertanya, "Leizi, apa kau bodoh?! Orang awam pun tahu Xia Linxuan cuma menjadikanmu cadangan, kau tiba-tiba jadi ayah, malah masih mentah-mentah membiayai aborsi. Cepat kasih tahu lokasimu sekarang!" Semakin kubicara, semakin meluap amarahku.
"San Ge, aku benar-benar mencintai Xia Linxuan. Tolong bantu aku kali ini. Uang itu pasti akan kukembalikan!" Di ujung telepon, bagaimanapun kubujuk atau kutekan, Leizi tetap menolak memberi tahu posisinya.
Sejak kecil kami bersahabat, tabiatnya kuketahui betul. Kalau sudah ngotot, seratus kerbau pun tak sanggup menariknya. Terpaksa kuminta ia mengirimkan nomor rekening agar bisa kutransfer dulu. Nanti sepulang dari Gunung Kunlun, akan kuhadapi dia baik-baik.
Usai menutup telepon, Leizi segera mengirim nomor kartunya ke ponselku. Melihat pria gemuk yang masih mengorok di kasur, kugelengkan kepala. Turun dari tempat tidur, setelah mandi, langsung menuju bank terdekat di seberang kompleks untuk mentransfer 10 ribu yuan ke rekeningnya.
“Aku mentransfer uang padanya, bukan karena aku kasihan pada gadis bernama Xia Linxuan itu, hanya saja aku tak ingin mendengar Leizi terus memohon-mohon di ujung telepon. Sejak lahir, aku bukanlah orang yang berhati keras.”
“Mungkin kali ini, Xia Linxuan benar-benar bersatu dengan Leizi karena terharu. Apakah tulus perasaan Leizi padanya? Selama bertahun-tahun ini, aku yang selalu di sisinya lebih paham daripada siapa pun.”
“Saat muda manusia boleh berbuat salah, asal menyadari kesalahan dan memperbaikinya tanpa mengulangi. Orang seperti ini layak dimaafkan. Apakah Xia Linxuan sekarang benar-benar memanfaatkan Leizi atau tidak, asal kelak bisa baik padanya dan setia bersamanya, sebagai teman aku mendukung.”
“Setelah transfer, aku membeli tiga porsi sarapan di sekitar sini. Saat masuk, si pria gemuk sudah bangun dan sedang mandi di kamar mandi sendirian.”
“Hei Gendut, sarapan sudah kutaruh di meja. Habis mandi langsung makan ya.” Kataku sambil menaruh makanan di meja ruang tamu, lalu berjalan menuju kamar Lu Yu.
“Setelah beberapa kali ketuk tak ada jawaban, kubuka pintu dan masuk. Ternyata Lu Yu masih terlelap di kasur.”
“Napasnya teratur, wajahnya bersemu merah. Melihat kondisinya, hatiku agak tenang. Tak kubangunkan dia, kukeluarkan pelan-pelan dan menutup pintunya kembali.”
“Shixiong, bakpao yang kamu beli kok salah? Kenapa cuma beli lima buat aku?” Si pria gemuk yang sudah selesai mandi sekarang duduk di sofa, sambil menggigit bakpao di tangannya mengeluh padaku.
“Lima bakpao masih kurang?! Bukan aku mau ngomong, kamu memang harus diet. Kalau terus makan kayak gini, kurasa nanti tingginya saat tiduran bakal lebih dari waktu berdiri.” Aku berjalan mendekatinya sambil mengambil satu bakpao dan mulai makan dengan teman santapnya.
“Hidup kan cuma sebentar? Mau makan ya makan, mau main ya main, mau tidur ya tidur. Baru itu namanya hidup. San Ge, cara hidupmu terlalu melelahkan...” Si gemuk menelan bulat-bulat satu bakpao lagi.
Kulihatnya dengan pandangan merendahkan: “Babi juga berpikir begitu...”
Mendengar sindiranku, wajahnya langsung berubah masam: “Shixiong, dulu aku tidak tahu kalau kamu jago nyindir. Kalau sudah begini, aku tidak perlu sungkan lagi.” Tangannya bergerak cepat merebut dua bakpao milikku.
Aku menggeleng sambil tersenyum, setelah menghabiskan teman santapku bertanya: “Gemuk, aku tidak mau menunda lagi. Kamu siap-siap, sebentar lagi setelah Lu Yu bangun kita langsung ke Kuil Qingzhu untuk pamit pada Shifu, lalu berangkat ke Pegunungan Kunlun.”
Si gemuk memasukkan bakpao terakhir ke mulutnya sambil mengangguk: “Oke, aku akan merapikan barang dan isi bensin mobil dulu.”
Mendengar ucapan pria gemuk itu, aku menjawab setuju dan kembali ke kamar untuk mempersiapkan diri. Pertama, aku memeriksa barang-barang di dalam tas ransel: Pisau Naga Lilin dan Burung Feniks pemberian pria gemuk, Modao, Sinabar, Fenghuang Dan (Empedu Phoenix), mutiara putih, kitab 《Xuan Huang Di Jing》, 《Pegangan Ilmu Taois Maoshan》, dan 《Koleksi Kertas Jimat Maoshan》. Setelah memastikan tidak ada yang hilang, aku menggunakan kuas kaligrafi dan kertas kuning untuk menggambar beberapa Fu Yang (Jimat Yang) dan Yin Fu (Jimat Yin), serta beberapa Fu Pengusir Enam Jia dan Fu Pengusir Hantu Zichen Wujia, lalu menyimpannya ke dalam tas.
Tepat saat aku selesai mempersiapkan, pintu terbuka perlahan. Lu Yu yang baru bangun menguap dan bertanya, "Kakak, aku lapar."
"Ada susu kedelai dan bakpao di meja luar," jawabku pada Lu Yu.
Lu Yu memandangiku sebentar, lalu bertanya penasaran, "Kakak, di mana bakpaonya?"
"Di atas meja itu, kan di sana..." Ucapanku terhenti saat melihat meja yang kosong sama sekali.
"Pria gemuk! Dasar kau! Bisakah kau kurangi dua bakpao?!"
"Tidak bisa. Aku kelaparan..." Pria gemuk itu melemparkan kunci mobil dan berlari ke lantai bawah untuk mengisi bensin mobilnya.
Setelah melihat pria gemuk itu lari keluar, aku hanya bisa menggelengkan kepala pasrah. Terpaksa turun lagi untuk membeli sarapan Lu Yu. Aku benar-benar tak menyangka pria gemuk bisa makan sebanyak itu di pagi hari. Lain kali akan kubelikan satu kukusan khusus untuknya! Kalau tidak dihabiskan, aku takkan berhenti menggodanya!
Setelah membelikan sarapan untuk Lu Yu dan menemani dia makan, pria gemuk pun kembali dari luar. Kami bertiga bersiap sebentar lalu turun bersama, naik mobil, dan langsung meluncur menuju Kuil Qingzhu di Beijiu Shui.
……
Sepanjang perjalanan pria gemuk tak berhenti mengoceh. Saat mobil baru saja berhenti di depan gerbang Kuil Qingzhu, aku segera mengajak Lu Yu turun dan langsung bergegas menuju kuil.
Sampai di depan pintu, kulihat gerbang kuil tidak dikunci. Langsung saja kudorong pintu dan masuk. Tapi baru saja kakiku melangkah masuk, tiba-tiba dari balik pintu melesat bayangan hitam yang langsung menerjang ke arahku!
Refleksku menghindar. Dalam selintas, kulihat bayangan hitam itu ternyata Huzi. Gagal menerkam, anjing itu langsung berdiri dan merangkul pinggangku dengan kedua cakap depan, kepalanya terus menggosok-gosok perutku.
Melihat Huzi bersikap manja seperti itu, aku mengelus lembut kepalanya. "Sudah, Huzi. Cukup. Bulumu pada rontok semua nempel di bajuku."
Huzi sepertinya mengerti. Dengan suara "hmph" kecil, dia turun dari pelukanku.
"Huzi, Huzi, ayo main dengan aku." Lu Yu terlihat senang melihat Huzi, sambil memanggilnya dan mengajak anjing itu masuk ke dalam Kuil Qingzhu.
Setelah masuk ke Kuil Qingzhu, aku menutup gerbang kuil dengan perlahan. Setelah berpesan pada Lu Yu untuk bermain di halaman dengan Huzi dan jangan berkeliaran, aku bersama pria gemuk berjalan menuju rumah tempat Master Qingfeng berada.
Sampai di depan rumah Master Qingfeng, aku mengetuk pintu terlebih dahulu. Suara Master Qingfeng segera terdengar dari dalam:
"Shisan dan si gemuk yang datang? Masuklah." Suaranya terdengar lemah, jelas terasa tidak stabil. Tampaknya luka Master Qingfeng cukup parah.
Kami mendorong pintu masuk. Master Qingfeng sedang terbaring di kasur menonton film lewat komputer.
"Xiong Da! Xiong Er! Kalian berdua jangan lari, aku tidak akan membiarkanmu kabur!!" Dialog ikonis itu tiba-tiba meledak dari speaker komputer.
Mengikuti arah pandang Master Qingfeng, kulihat layar komputer sedang memutar film animasi "Bear's Outing". Aku hampir terjatuh kaget melihatnya!
"Shifu, kamu suka nonton ini?" Aku membuka mulut lebar-lebar sambil menatap Master Qingfeng.
Master Qingfeng buru-buru menutup laptopnya sambil terbatuk kering: "Tidak, tidak! Aku tadi tertidur. Komputernya error channel sendiri. Masak Shifu-mu kekanak-kanakan gini?!"
Melihat Master Qingfeng tidak mengakui, aku juga malas membongkar kebohongannya, lalu bertanya: "Shifu, bagaimana kondisi luka di tubuhmu?"
"Sudah membaik. Ngomong-ngomong Shisan, pria gemuk, kenapa kalian berdua datang hari ini tanpa memberi kabar sebelumnya?" Master Qingfeng menatapku dan si pria gemuk sambil bertanya.
"Shifu, kami ke sini ingin berdiskusi tentang satu hal." Aku langsung menyampaikan maksud.
"Hal apa?"
"Kami berencana pergi ke Gunung Kunlun untuk mencari Buah Qiqiao Linglong."
"Apa?!!"
