Meski langit malam ini terlihat suram dengan sebagian besar cahaya bulan tertutup awan hitam, aku masih bisa melihat jalur di bawah kakiku. Aku mengejar ke arah yang tadi dilewati Xiao Ran.
Tak berjalan lama, di depan terhampar reruntuhan bangunan kuno. Aku menyelinap pelan-pelan melewatinya, mengangkat kepala dan melihat siluet seseorang di balik reruntuhan. Orang itu sedang berjalan cepat sambil sesekali menoleh ke belakang - ternyata Xiao Ran.
Melihat tingkah lakunya yang aneh ini, pertanyaanku semakin bertambah: Untuk apa dia meninggalkan tugas berjaga malam dan tidak melindungi Qiu Shasha, malahan kemari sambil terus melihat ke sekeliling?
Dari belakang Xiao Ran, kujaga jarak aman. Perlahan kurendahkan postur tubuh dan tarikan napas, memaksimalkan Teknik Pernapasan Tersembunyi Mao Shan tanpa sedikit pun kecerobohan.
Demikianlah aku mengikuti Xiao Ran yang berbelok-belok hingga tiba di pusat reruntuhan. Aku bersembunyi di balik tembok, mengintip setengah kepala dengan waspada ke arahnya.
Terlihat dia saat ini dengan hati-hati melihat sekeliling, setelah tidak menemukan keanehan apa pun, baru membungkuk dan berjalan masuk ke dalam rumah rusak di tengah reruntuhan itu.
Baru beberapa langkah mengikuti, giok yang tergantung di leherku mulai terasa panas. Ini An Rushuang sedang memperingatkanku bahwa ada bahaya di depan.
Tapi mengapa dia tidak langsung keluar memberitahuku? Apakah dia takut energi Yin pada dirinya akan terdeteksi oleh Xiao Ran jika keluar dari giok, sehingga membahayakan aku?
Hanya bisa dijelaskan demikian. Tapi setelah peringatan An Rushuang, justru semakin membuatku penasaran apa yang dilakukan Xiao Ran di dalam rumah itu. Memikirkan ini, kuangkat lagi kakiku dan melangkah mendekat...
Rumah itu sangat bobrok, atapnya sudah lama hilang, hanya menyisakan empat dinding yang hancur berantakan. Tapi justru empat dinding itu menghalangi sebagian besar pandanganku, sama sekali tidak bisa melihat situasi dalam, apalagi mengetahui tujuan Xiao Ran masuk ke rumah rusak itu.
Harus mendekat untuk melihat. Sambil berpikir demikian, kuberjalan perlahan ke arah rumah bobrok itu. Untuk menghindari suara langkah kaki yang mungkin didengar Xiao Ran di dalam, kulangkahkan kaki pelan-pelan, ringan sampai bahkan aku sendiri hampir tak mendengar suara langkahku...
Ditambah angin sepoi-sepoi yang terus bertiup di sekeliling, desau angin benar-benar menutupi suara langkah kakiku.
Meski berjalan lambat, jarak ini tak terlalu jauh. Setelah puluhan langkah, aku perlahan mendekati rumah reyot yang baru saja dimasuki Xiao Ran. Tiupan angin kemudian membuatku seolah mendengar percakapan samar dari dalam rumah itu.
Mendengar ini, keraguan dalam hatiku semakin besar—apakah di... di rumah reyot itu ada orang lain?!
Dengan siapa Xiao Ran berbicara di sana?! Firasat buruk menyergap hatiku. Di Lembah Kematian Gunung Kunlun ini, selain kami empat orang hidup, mana mungkin ada manusia lain?!!
Sambil menghela napas pelan, kudekati lagi rumah batu itu. Berhenti di balik salah satu dinding, kuterapkan "teknik pernapasan tersembunyi Mao Shan" untuk meminimalkan tanda-tanda kehidupan, lalu menyandarkan telinga ke dinding.
Saat angin berangsur reda, suara Xiao Ran mulai jelas terdengar:
"Maksud Anda saya harus membawa mereka ke tempat itu?"
"Ya, benar..." Setelah jeda, suara pria asing yang kaku terdengar, seolah tiga kata itu dipaksakan keluar dari mulutnya.
"Bisakah Anda jamin keselamatan Qiu Shasha?" Kembali suara Xiao Ran menggema dari dalam.
“Hmph, hmph, hmph. Aku tak bisa menjamin. Mereka semua harus mati. Gadis bernama Qiu Shasha itu meski masih muda, kemampuannya tak bisa diremehkan. Menyimpannya hanya akan menjadi bencana bagi kita, sama sekali tak ada manfaatnya.” Suara kaku itu kembali terdengar dari dalam rumah reyot.
“Ta...tapi...”
“Tak ada 'tapi'! Sekarang sudah saat genting macam apa? Masih memikirkan urusan percintaan?!” Suara kaku itu menyela Xiao Ran sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, “Orang yang hendak meraih pencapaian besar harus tegas tak berperasaan, menyimpan naga jahat di hati.”
Selanjutnya, terdengar keheningan di dalam...
Aku berdiri di luar rumah reyot itu, mendengar dialog antara Xiao Ran dan orang lain di dalam. Badanku gemetar, dingin merambat dari tubuh hingga ke hati. Percakapan singkat mereka tiba-tiba membuatku menyadari sifat seseorang yang tampak setia dan melindungi pemiliknya, namun sesungguhnya berhati ular dan memiliki kedalaman pikiran yang membuat jantung berdebar...
Di saat yang sama, teringatlah satu orang olehku. Jangan-jangan daoshi Xiao Ran ini adalah pengkhianat dari Aliran Longhu kita?!!
Lalu siapakah sebenarnya "pengkhianat" Pria Bertopi itu?
Sambil berpikir, dari dalam rumah reyot itu kembali terdengar desahan berat Xiao Ran:
“Ah, Anda tak mengerti. Qiu Shasha tumbuh besar bersamaku. Aku menyukainya selama bertahun-tahun. Sungguh tak tega, tak sampai hati... mengirimnya ke tanah kematian. Hanya bisa memandangnya mati...”
"Seorang wanita saja, hanya perlu kamu bergabung dengan kami, membantuku kembali ke Dunia Manusia, menguasai kembali langit dan bumi ini. Segalanya di masa depan pasti akan menjadi milik kita? Wanita? Kekayaan? Kekuasaan? Apa pun yang kamu mau, sebanyak yang kamu inginkan. Oh ya, tahukah kamu siapa pemuda dari Keluarga Zuo itu?" Suara orang itu semakin kaku.
"Aku tahu, anak itu memiliki Tubuh Tao Bawaan dan sepasang Yin Yang Yan heterodoks, yang merupakan ancaman bagi Anda." Setelah berpikir sejenak, Xiao Ran menjawab.
"Kalau sudah tahu, berarti dia harus mati. Semua orang yang berhubungan dengannya... semuanya harus mati..."
Mendengar ini, seluruh pikiranku tiba-tiba membeku. Seluruh tubuhku menggigil kedinginan!
Siapa sebenarnya orang itu? Mengapa dia ingin membunuh semua orang yang berhubungan denganku? Dalam hati, sepertinya aku sudah menebak siapa dia sebenarnya... Tidak, tunggu! Dia bukan manusia, melainkan hantu yin jahat dan kuat yang telah disegel di bawah tanah selama ribuan tahun, seperti yang pernah disebutkan Master Gui kepadaku!!
Memikirkan ini, aku tak bisa menahan diri untuk tidak menarik napas dalam-dalam. Ya Tuhan! Bagaimana mungkin aku bertemu dengannya di tempat dan situasi seperti ini? Detak jantungku semakin cepat. Aku bisa merasakan dengan jelas tubuhku mulai bereaksi dengan ketegangan dan kecemasan...
“Baik, aku setuju... Tapi ada satu hal lagi yang harus kusampaikan, yaitu...” Tepat di saat itu, angin kencang tiba-tiba bertiup lagi di sekitar kami, kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Desiran angin menenggelamkan suara percakapan dua orang di dalam rumah itu.
Aku menunduk, berusaha menenangkan diri. Sudah waktunya kembali. Aku harus memberitahu Qiu Shasha tentang kejadian ini.
Sebelum pergi, pelan-pelan kuangkat kepala dan menatap ke arah rumah reyot di depan. Ruangan di dalamnya luas. Xiao Ran saat itu sedang berlutut setengah di depan salah satu dinding. Aku mengikuti arah pandangannya dan melihat dinding itu dipenuhi berbagai lukisan dinding. Di antara lukisan-lukisan itu, terdapat sepasang bola mata manusia!
Sepasang bola mata raksasa berwarna merah darah yang dipenuhi kebencian!!
Bola mata itu lagi! Melihat sepasang bola mata merah darah itu, aku cepat-cepat mengalihkan pandangan. Perlahan ku mundur selangkah demi selangkah, lalu bergegas kembali ke arah tenda kami.
Sesampainya di dekat tenda, api unggun di tengah masih berdesis membakar. Aku menghindarinya dan langsung menyelinap masuk ke tenda Qiu Shasha.
Saat kubuka pintu tenda, Qiu Shasha yang sedang tertidur di sleeping bag langsung membuka mata. Dengan tatapan waspada ia bertanya: "Zuo Shisan! Untuk apa kamu masuk ke tendaku?!"
“Aku……” Baru saja aku ingin membuka mulut, siapa sangka karena terburu-buru, kakiku tersandung tali pengikat tenda di bawah, seluruh tubuhku langsung menerjang ke arah Qiu Shasha!
“Jorok!!” Qiu Shasha melihatku menerjang ke arahnya, sinar dingin berkilat di matanya, postur tubuhnya cepat-cepat bergeser keluar dari sleeping bag, lalu mengangkat kaki dan menendang dadaku dengan keras!
