Setelah mendengar ucapanku, pandangan Xiao Ran dipenuhi ekspresi rumit saat menatapku...
Melihatnya masih diam, hatiku semakin gelisah. Segera kusambung, “Xiao Ran, cepat katakan! Karena alasan apa An Rushuang meninggalkanku? Katakan padaku!”
Xiao Ran menatapku beberapa saat sebelum bertanya, “Shisan, tahukah kau bahwa hantu yin berusia ribuan tahun itu selain membutuhkan kekuatan dahsyat untuk hidup kembali dan menguasai langit-bumi, apa lagi yang dia perlukan?”
Setelah merenung sejenak, kutanyakan sambil menunduk, “Apakah waktu yang tepat dan kondisi geografis yang menguntungkan?”
Xiao Ran mengangguk lalu menggeleng:
“Kamu hanya benar setengah. Selain faktor langit dan bumi, dia juga membutuhkan takdir Kaisar Sembilan-Lima, nasib Phoenix Neck, untuk mencapai perubahan Jalan Langit dan melawan takdir. Takdir bazi istri hantumu An Rushuang kebetulan adalah Kaisar Sembilan-Lima. Jika hantu yin yang berusia ribuan tahun itu ingin terlahir kembali dan menguasai langit dan bumi, dia harus mendapatkan takdir An Rushuang. Begitu segelnya terbuka, orang pertama yang dicarinya pasti An Rushuang. Dia sangat cerdik sehingga memilih meninggalkanmu sebelum hantu itu keluar. Jika kalian tetap bersama, takdir Kaisar Sembilan-Limanya akan menyeretmu ke kematian.”
Setelah mendengar penjelasan Xiao Ran, semua menjadi jelas bagiku. Akhirnya aku mengerti mengapa An Rushuang memilih pergi saat kutanyakan tentang bazi-nya. Rahasia yang membebaniku selama ini - rahasia bazi An Rushuang - akhirnya terungkap.
Aku terduduk diam lama sekali. Perlahan aku menyadari kembali lingkungan sekitar, lalu menatap Xiao Ran: "Xiao Ran, menurutmu... kemana An Rushuang pergi setelah meninggalkanku?" Meski dia telah pergi, di hatiku tetap tak bisa melupakannya. Dimanapun dia berada, sejauh apapun, aku yakin hati kami tetap menyatu.
Ini satu-satunya penghiburan yang kumiliki saat ini.
Xiao Ran menunduk dan berpikir sejenak, lalu menatapku: "Aku tak tahu pasti kemana, tapi yakin dia akan menjauhimu sejauh mungkin demi keselamatanmu."
Xiao Ran tiba-tiba menunjukkan senyum getir:
"Semakin dalam dia mencintaimu, semakin jauh dia akan menjauhimu..."
Mendengar kalimat itu dari mulut Xiao Ran, aku langsung membeku di tempat. Hidungku tiba-tiba terasa pedih, penglihatanku mulai kabur. Kukuatkan diri untuk menengadah ke langit-langit gua, berusaha menahan air mata. Tapi air mata itu tetap mengalir tak terkendali...
"Dasar kelinci semangka! Siapa yang bilang kalau lihat ke atas saat mau nangis air mata nggak bakal jatuh?! Omong kosong!!" Sekarang kuusap bekas air mata di wajahku. Aku tak mau menangis di depan pria, tak ingin orang melihat sisi lemahku.
Baru sekarang aku benar-benar menyadari kerapuhanku, dan betapa pentingnya An Rushuang dalam hidupku. Bahkan satu kalimat tentangnya bisa membuatku menangis tak tertahan.
"Xiao Ran." Kuambil napas dalam-dalam, memanggilnya.
"Ada apa?"
"Aku sudah memutuskan."
"Memutuskan apa?"
"Aku akan jadi kuat dengan segala cara, lalu mencarinya. Di ujung langit, tepi lautan, surga atau neraka - aku pasti akan menemukan An Rushuang. Selama satu hari dia masih istri Zuo Shisan, maka selamanya dia tetap istriku!" Kataku pada Xiao Ran dengan nada baja.
Xiao Ran menatapku: "Layak?"
"Menurutmu?" Balasku sambil menatapnya.
Xiao Ran tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, lalu berseru: "Laki-laki sejati tahu yang patut diperjuangkan! Tentu saja layak!!"
"Hahaha…" Di tengah obrolan kami, tiba-tiba kami tertawa bersama di dalam gua ini. Namun tawa itu terasa getir, penuh kepahitan dan kesia-siaan...
"Ngomong-ngomong Shisan, jujur saja sampai sekarang masih ada satu hal yang belum bisa kupahami." Tiba-tiba Xiao Ran menatapku sambil mengajukan pertanyaan baru.
"Masih ada apa lagi yang belum kau pahami?" Kutarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum menatap Xiao Ran dan bertanya balik.
Xiao Ran membersihkan tenggorokannya, mengusap hidungnya lalu berkata: "Meski bazi An Rushuang menunjukkan nasib mulia layaknya Kaisar, tak ada alasan baginya meninggalkanmu di saat kau paling membutuhkannya. Lagipula arwah yin berusia ribuan tahun itu meski berbahaya, tanpa momen dan fenomena langit yang tepat mustahil bisa lolos dalam waktu dekat. Pasti ada alasan lain mengapa dia memilih pergi sekarang."
Mendengar ini, kepalaku langsung pusing. Masih ada alasan lain? Apa mungkin? Kurebahkan kepala sambil berpikir keras, tapi tetap tak menemukan petunjuk apapun.
Tiba-tiba mata Xiao Ran berkilat seperti mendapat pencerahan: "Shisan, akhir-akhir ini kau pernah menyinggung seseorang? Mungkin... dari dunia baka?"
“Alam baka?” Setelah mendengar perkataan Xiao Ran, aku mencoba mengingat-ingat. Sejak memasuki gerbang Tao ini, jarang berurusan dengan penjaga atau pejabat neraka. Satu-satunya kali adalah saat bertemu Yin Shuai Bai Wuchang, tapi aku tidak menyinggungnya... Jangan-jangan karena aku melanggar hukum Yin-Yang dengan membasmi arwah tukang santet yang membunuh Bai Ruotong?!
Memikirkan ini, aku buru-buru berkata pada Xiao Ran: "Suatu kali aku melanggar hukum dua dunia, memaksa membasmi arwah seorang tukang santet. Apa karena ini?"
Wajah Xiao Ran berubah panik mendengar ucapanku. Dia bangkit berdiri, menatapku: "Shisan, berbaliklah."
Segera kuperagahkan tubuhku, membelakangi Xiao Ran.
"Ternyata ada surat buronan neraka! Aku tahu! Istri hantumu pasti merasakan penjaga neraka datang mengejarmu, jadi kurasa 99% dia pergi ke alam baka untuk menanggung dosamu!!" Kata-katanya seperti palu es yang menancap di hatiku, membuat jantungku dingin dan perih!!
An Rushuang, kenapa kau begitu bodoh?!
"Xiao Ran, apa... apa Ruoshuang akan kenapa-napa?!" Tanyaku panik. Sekarang hatiku mulai gelisah, semakin khawatir akan keselamatan An Rushuang.
Xiao Ran malah tersenyum santai mendengar pertanyaanku:
“Shisan, jika dugaan saya benar, kamu tak perlu khawatir. Meski An Rushuang menanggung dosa untukmu, dasar latihan spiritual ribuan tahun dan statusnya sebagai Hantu Roh membuat para Yin Shuai dan Penjaga Neraka takkan menyulitkannya. Justru karena ini, An Rushuang mendapat perlindungan Yinjian. Bahkan jika hantu yin berumur ribuan tahun itu lolos dari segel dan ingin mencarinya, dia harus pikir-pikir bisa tidaknya menerobos Gerbang Hantu yang dijaga para Penjaga Neraka!! Jadi, Shisan, istri hantumu ini memang cerdik.” Xiao Ran yang biasanya pendek tiba-tiba bicara panjang lebar padaku.
Setelah mendengar penjelasan Xiao Ran, hatiku sedikit lega memahami situasi. Yang penting An Rushuang baik-baik saja. Itu saja yang utama...
“Xiao Ran, kalau begitu... apakah nanti aku bisa menjemput An Rushuang dari Yinjian?” tanyaku sambil menatapnya.
Xiao Ran menggelengkan kepala:
“Bahkan Pemimpin Aliran Longhu kami sekarang pun tak berani mengambil arwah dari Yinjian ke Yangjian. Tapi dulu ada satu orang di Aliran Longhu yang bisa.”
“Siapa?” tanyaku penasaran.
“Itu adalah kamu, Zuo Shisan si Tubuh Tao Bawaan! Kamu juga disebut Gu Wenxing!” jawab Xiao Ran dengan serius.
“Kamu... kamu bilang apa tadi?! Aku juga disebut apa?!” Aku seolah mendengar nama yang sangat familiar "Gu Wenxing", dia... bukankah dia adalah master dari Shifu Qingfeng Dao Zhang dan Master Lu, bagaimana bisa menjadi aku? Saat ini hatiku seperti dipenuhi adonan tepung, semakin bingung.
“Gu Wenxing adalah reinkarnasi sebelumnya-mu, dan sekarang kamu adalah Zuo Shisan sekaligus Gu Wenxing, karena pada dasarnya kalian adalah orang yang sama.” Xiao Ran mengatakan kalimat yang membuatku terpana sambil menatapku.
Meskipun sebelumnya An Rushuang telah menjelaskan satu per satu nama sepuluh reinkarnasi sebelumnya-ku, saat itu pikiranku sama sekali tidak tertuju pada nama-nama itu, sehingga tidak ada yang kuingat. Baru sekarang setelah Xiao Ran menjelaskan, aku menyadari bahwa salah satu reinkarnasi sebelumnya-ku adalah Gu Wenxing.
Sekarang kurenungkan kembali, mengapa Qiu Shasha sudah mengenalku sebelumnya, mengapa Master Gui dan Master Lu begitu baik padaku - rupanya mereka sudah lama tahu siapa diriku sebenarnya!
