Jangan-jangan... jangan-jangan ada urusan kotor di desa itu, atau mungkin ada kejahatan/energi negatif yang membahayakan di desa itu??!!
Sambil berpikir begitu, aku segera menatap ke arah desa di depan dengan fokus. Tidak terlihat secercah energi Yin pun di desa itu. Persis ketika aku ingin melihat lebih jelas, sesosok bayangan hitam muncul dari jalan setapak di belakang wanita itu mendekati kami.
Wanita itu juga mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Wajahnya langsung pucat, dia buru-buru menoleh. Kulihat tubuhnya mulai gemetar hebat...
Ada yang tidak beres!
"Yun Yan? Siapa yang datang?" Suara pria paruh baya yang kasar bergema.
Wanita bernama Yun Yan yang memegang jaket kapas di sampingku langsung gemetar mendengar suara pria itu. Dengan tangan bergetar, dia buru-buru memakai jaketnya lalu membalikkan badan: "Ada... ada dua orang tersasar yang... yang mau menginap di desa kita..." Suara Yun Yan terputus-putus.
Sekarang pun kalau aku dan Xiao Ran ini orang bodoh, pasti sudah tahu ada yang aneh. Desa ini jelas bukan desa biasa!
“Oh, ada orang datang? Lalu kenapa kau tidak suruh mereka cepat-cepat masuk desa untuk menghangatkan diri?!!” Pria itu berbicara dengan Mandarin lancar sambil memarahi wanita bernama Yun Yan, kemudian berbalik ke arahku dan Xiao Ran sambil bertanya dengan senyuman;
“Kalian berdua saudara, datang untuk menjelajahi Gunung Kunlun kami?”
Xiao Ran diam saja, aku mengangguk dan menjawab: “Ya...”
“Bagaimana kalian... bisa sampai seperti ini?” Pria itu menatap tubuhku yang telanjang dada dengan bingung.
Aku tersenyum, menjelaskan pada pria paruh baya itu: “Kami bertemu serigala kesepian di jalan, nyaris terkoyak olehnya. Baju kami sobek semua, luka di perutku pun belum sembuh.” Sambil berkata demikian, kutunjuk bekas luka mencolok di perutku.
Pria itu melirik perutku lalu tertawa: “Adik kecil benar-benar beruntung. Ayo, diluar dingin. Cepat ikut aku ke api unggun untuk menghangatkan diri.” Tangannya langsung menyandari bahuku dengan erat, menarikku masuk desa. Saat mendekat, kcium aroma daging aneh dari tubuhnya.
Tapi sikapnya ini justru membuatku semakin curiga dan kesal. Kugunakan tenaga untuk mendorongnya:
“Sahabat, maksudmu apa ini?” Tanyaku sambil menatapnya.
Reaksi pria paruh baya itu benar-benar membuatku terkejut. Dengan senyum mengerikan, dia tiba-tiba mengeluarkan pisau belati berkilau dari balik bajunya dan menusuk perutku dengan ganas!
Serangannya cepat, tepat, dan mematikan! Jelas ini upaya untuk mencabut nyawaku seketika!
Aku segera menghindar ke belakang. Namun pria itu kembali mengayunkan pisaunya, menusuk ke arah kepalaku dengan hembusan angin kencang!
"Sialan!" Aku mulai murka. Postur tubuhku bergerak cepat menghindar lagi, bersiap membalas. Tiba-tiba bayangan hitam melesat menghalangiku. "Pshh~!" Pisau itu tertancap di tubuh pria itu yang langsung ambruk.
Yang baru saja menyerangnya adalah Xiao Ran!
"Xiao Ran, kenapa...kenapa kau langsung membunuhnya?!" tanyaku pada wajah dinginnya.
Xiao Ran berbalik dan menatapku dengan dingin: "Mengasihani musuh sama dengan menggali kuburan sendiri. Hidup lebih berharga dari apapun. Lagipula, binatang sialan yang berbau daging manusia ini pantas dibunuh."
"Apa katamu tadi? Bau daging manusia?!" Kepalaku berdengung keras. Jangan-jangan... aroma daging yang kucium dari pria tadi adalah... dasar daging manusia?!!
"Xiao Ran tidak menjawab pertanyaanku, malah memegang jarum panjang di tangannya, lalu berbalik dan berjalan mendekati wanita bernama Yun Yan yang tadi. Saat ini Yun Yan tidak terlihat takut, justru sangat tenang. Xiao Ran membunuh seseorang di hadapannya tapi dia tidak takut, sebelumnya justru gemetar ketakutan karena ucapan pria paruh baya itu. Ini membuktikan betapa Yun Yan sangat takut pada pria yang sudah mati itu."
Xiao Ran mendekati Yun Yan, menatapnya dan bertanya: "Katakan, tempat apa sebenarnya ini? Siapa orang-orang di dalamnya? Mengapa memakan daging manusia?"
Setelah mendengar pertanyaan Xiao Ran, Yun Yan menarik napas panjang, lalu menatapnya dan bertanya: "Kamu... kalian sebenarnya siapa?"
"Daoshi dari Sekte Naga Harimau Maoshan. Jawab pertanyaanku tadi." Xiao Ran berkata sambil menatapnya.
"Ini cuma permukiman sementara, dihuni oleh orang-orang menyimpang dari berbagai daerah yang gemar memakan daging manusia! Mereka... untuk menghindari hukuman hukum, memilih mendirikan desa kecil di kaki Gunung Kunlun yang terpencil ini. Mereka menculik para penjelajah yang datang ke Kunlun, pria dibunuh dan dimakan, wanita ditahan untuk melayani mereka. Mereka mendapat kesenangan dari menyiksa orang dan kecanduan memakan daging manusia!" Ucapan Yun Yan yang berdiri di depan kami membuat aura negatif memancar dari tubuhku!!
"Apa yang kau katakan benar?!!" Aku sulit mempercayai perkataan wanita di hadapanku ini. Tak kusangka, di era hukum yang begitu ketat sekarang, masih ada tempat menyeramkan seperti ini yang eksis!
“Apakah ada orang lain yang ditangkap mereka dalam beberapa hari terakhir?!” Xiao Ran menatap Yun Yan dan bertanya lagi, aku menduga dia khawatir tentang Qiu Shasha dan pria gemuk.
“Ada dua orang.” Yun Yan mengangguk.
“Orang seperti apa?” Xiao Ran melanjutkan pertanyaannya.
“Satu perempuan satu laki-laki. Perempuan itu sangat cantik tapi sepertinya terluka parah, laki-lakinya seorang pria gemuk.” Begitu Yun Yan mengucapkan kalimat ini, kepalaku serasa dipukul palu berat, nyaris terjatuh!
“Mereka di mana sekarang?! Apakah mereka baik-baik saja?!!” Xiao Ran kini meraih baju Yun Yan dan mengaum rendah padanya.
Yun Yan menggelengkan kepala:
“Mereka... mereka masih baik-baik saja. Tampaknya gadis itu lebih memilih mati daripada menyerah, dia selalu menggigit lidahnya jika ada yang mencoba menyentuhnya. Mereka pasti tidak tega membiarkan gadis cantik itu mati, jadi terus mengurungnya.”
“Bagaimana dengan pria gemuknya?” Aku bertanya dengan cemas.
“Sepertinya dia bukan salah satu yang dimakan malam ini...” Perkataan Yun Yan membuatku lega.
“Apakah di antara mereka ada yang menguasai sihir??” Xiao Ran bertanya lagi. Pertanyaannya masuk akal, mengingat keahlian Qiu Shasha, mustahil bisa dikalahkan hanya oleh beberapa pria berotot.
Yun Yan terdiam sambil menunduk sejenak sebelum menjawab: “Aku tidak mengerti apa itu sihir, tapi di antara mereka ada yang bisa menggambar kertas jimat aneh.”
Ternyata benar!
“Mereka di mana sekarang?” Aku mendekat dan bertanya.
Yun Yan menunjuk:
“Di tanah lapang tengah desa, mereka sedang menyantap daging...”
"Sial, hari ini aku akan habisi gerombolan sialan itu sampai tuntas!!" Kataku sambil menyusuri jalan menuju pusat desa.
Xiao Ran diam saja mengikutiku dari belakang, diikuti pula oleh wanita bernama Yun Yan.
Di bawah remang-remang cahaya bulan, suara lolongan serigala dari pegunungan jauh jelas terdengar.
Mengikuti petunjuk Yun Yan, kami berdua melewati pagar kayu dan tiba di sebuah tanah lapang.
Api unggun berkobar. Di tengah tanah lapang itu terlihat belasan pria desa berkelompok tiga atau lima orang, menyantap daging manusia panggang sambil berdiskusi riuh.
Di sisi lain, beberapa gadis berbaju kapas serupa Yun Yan berlutut sambil memijat punggung dan bahu para pria...
Tak jauh, empat lima ekor anjing serigala hitam terikat di tiang kayu. Meski tampangnya garang, mereka sama sekali tidak menggonggong melihat kehadiran kami.
Melihat daging panggang di api unggun itu, rasanya ingin muntah!
Ada potongan daging manusia, tangan, kaki, usus yang dikeluarkan dari perut, bahkan sebuah kepala manusia ikut dipanggang di sana. Bau daging panggang yang menusuk hidung membuat perutku mual!!
"Sial! Hari ini benar-benar angker?! Dari mana datangnya orang nekat ini!!" Seru seorang pria paruh baya bermuka tembam yang langsung mengambil golok pembuka jalan setelah melihat kami.
Dengan ucapannya itu, para pria lainnya juga memutar kepala menatapku dan Xiao Ran, wajah mereka mengerikan, mata merah darah memancarkan kilau haus darah!
Melihat ini, kemarahanku sudah memuncak, niat membunuh berkobar. Langsung kucabut Pisau Naga Lilin dan Burung Feniks dari Tas, kutunjuk gerombolan keparat pemakan daging manusia itu sambil berteriak keras: "Goblog!! Kalian para binatang sialan pemakan daging manusia! Hari ini aku kasih ultimatum, setiap nyawa yang kalian ambil harus dibayar sepuluh kali lipat! Kalau tidak bisa penuhi, aku dasar akan gali kuburan leluhur kalian!!"
