Mendengar ucapanku, Qiu Shasha menggigit bibir marah. Tangannya menunjuk-nunjuk ke arahku lama sebelum akhirnya melempar kalimat: "Aku malas berdebat dengan orang sepertimu!!" Lalu ia berbalik pergi.
Aku menyaksikan bayangan Qiu Shasha yang semakin menjauh sambil menggelengkan kepala. Senyumku pudar perlahan, hati ini kembali terasa berat.
Saat pura-pura mati dulu, apa yang diucapkan Shasha padaku itu hanya gurauan atau sungguhan? Jika bercanda, mengapa ia begitu baik padaku? Bahkan rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku saat titik vitalku diserang.
Jika bukan gurauan, bagaimana harus kuhadapi perasaannya? Sekalipun ia benar mencintaiku, aku tak bisa membalasnya. Karena aku sudah punya istri, tak mungkin aku mengkhianati wanita yang sudah menjadi bagian hidupku.
Haah!... Mengapa perasaan antar manusia harus serumit ini? Mengapa harus menyiksa seperti ini?
Kulepaskan pandangan ke ufuk timur yang mulai terang. Aku masih tak paham, sebenarnya apa hakikat cinta itu?
Mungkin... cuma mainan langit untuk membuat manusia berganti-ganti merasakan penderitaan dan kebahagiaan...
Dasar! Sungguh menyiksa.
Sudahlah, jangan berpikir macam-macam sendiri di sini. Lebih baik kembali untuk melihat kondisi Xiao Ran dan Lu Yu. Sambil berpikir begitu, aku menghela napas pelan dan bangkit dari tanah, lalu berjalan kembali.
Saat berjalan kembali, pria gemuk itu memberikan jaket kapas yang diambil dari mayat-mayat itu. Setelah memakainya, kulihat sekeliling. Xiao Ran dan Lu Yu masih duduk bersila di tanah. Keringat di wajah Xiao Ran mengalir deras seperti hujan, bahkan baju compang-campingnya pun basah kuyup...
Mendekati Lu Yu, aku berjongkok dan melihat jelas luka di lengannya yang mengeluarkan cairan bening sedikit demi sedikit. Kira-kira inilah Kutukan Hantu Yin yang telah mencairkan es menjadi air di dalam tubuhnya.
Melihat ini, hatiku turut cemas untuk mereka berdua. Meski gelisah, aku tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa berdiri menyaksikan sambil berdoa dalam hati agar Xiao Ran dan Lu Yu selamat.
Tapi membicarakan Kutukan Hantu Yin ini, aku teringat hari ketika An Rushuang difitnah karena diriku dikutuk. Siapa sebenarnya yang memberikan Kutukan Hantu Yin ini padaku?
Sejujurnya, kadang aku bahkan tidak berani memikirkannya. Karena sebelumnya Pria Bertopi pernah memberitahuku bahwa orang yang memberikan "Kutukan Hantu Yin" padaku adalah orang di sekitarku, mereka yang seharusnya kupercaya. Aku tidak ingin kepercayaanku hancur berantakan lagi...
Pengkhianatan, kata ini seperti benih yang tertanam di hatiku sejak aku memasuki gerbang jalan Tao. Aku berharap ia membusuk di dasar hatiku, takkan pernah tumbuh tunas.
Selamanya!
……
Kegelisahan dan kekhawatiranku baru mereda ketika suara batuk keras Lu Yu terdengar. Aku segera menoleh ke arah mereka. Meski Lu Yu batuk beberapa kali, ia tetap tak sadarkan diri setelahnya.
Xiao Ran yang terengah-engah itu menarik kembali tangannya dari titik vital di dahi Master Lu.
Melihat ini, Qiu Shasha buru-buru bertanya, "Xiao Ran, kamu tidak apa-apa? Bagaimana kondisi Master Lu?"
Xiao Ran menggeleng sambil menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Aku... aku baik-baik saja. Tapi masih ada sisa Kutukan Hantu Yin dalam tubuh Master Lu. Berapa pun energiku yang kukuras, tak bisa mengusirnya."
Sambil berbicara, Xiao Ran dengan lembut membaringkan Lu Yu di atas jaket kapas yang diambil dari mayat-mayat, membuatnya berbaring telentang.
Setelah mendengar perkataan Xiao Ran, hatiku juga merasa tidak enak. Meski sudah begini masih tidak bisa menyelamatkan Master Lu, sekarang harus bagaimana?
Tapi tepat di saat ini, tiba-tiba kurasakan gelang di tangan kiriku mengalirkan hawa panas. Lalu suara familiar terdengar dari gelang hitam itu masuk ke pikiranku:
"Zuo Shisan, jika kau ingin Kutukan Hantu Yin di tubuh Master Lu benar-benar terlepas, berbaliklah dan jalan lurus tiga li ke belakang. Temui aku, jangan beri tahu siapa pun..." Suara yang berbicara padaku saat ini adalah Pria Bertopi yang sudah lama tidak muncul!!
Setelah mengatakan ini, aliran panas dari gelang itu pun menghilang.
Pergi atau tidak? Aku merenung dalam hati, menatap Master Lu yang masih terbaring tak sadar di tanah. Menggigit gigi, akhirnya memutuskan untuk pergi.
Setelah memutuskan, aku berdiri dan pamit pada Qiu Shasha serta pria gemuk, bilang mau ke belakang sebentar. Lalu berbalik dan berjalan cepat ke arah belakang.
Tidak lama kemudian, setelah keluar dari pandangan mereka, aku mulai berlari. Tiga li bagi ku sekarang bukanlah jarak. Tak lama, terlihat bayangan hitam berdiri di kejauhan dengan topi bambu di kepalanya.
Sebelum sempat mendekat, Pria Bertopi itu melempar benda hitam ke arahku. Kutangkap, saat kuangkat kepala, dia sudah melompat pergi dengan gesit. Beberapa lompatan, posturnya menghilang di hamparan salju putih.
Hanya meninggalkan satu kalimat dari kejauhan:
"Zuo Shisan, jangan beri tahu siapa pun tentang kehadiranku di sini..."
Melihat Pria Bertopi menjauh, aku segera membuka tas kain hitam di tanganku. Di dalamnya terdapat botol porselen putih yang hanya berisi dua butir pil hitam. Apakah ini obat penawar untuk mengatasi Kutukan Hantu Yin pada Master Lu?
Aku berdiri di tempat sambil menatap arah Pria Bertopi menghilang. Kebingungan menyergapku, sebenarnya dia ini orang seperti apa?
Mengapa dia rela menempuh ribuan li ke Gunung Kunlun untuk menemukan kami dan memberikan obat penawar ini pada Master Lu?
Jangan-jangan... orang yang selalu disukai Master Lu di Aliran Longhu bukan lain adalah Pria Bertopi yang sudah mengkhianati aliran itu sendiri?!!
Semakin kupikirkan, semakin besar kemungkinannya. Tapi sekarang bukan waktu untuk berkhayal. Menyelamatkan nyawa lebih penting. Dengan pikiran ini, aku berlari membawa obat penawar kembali ke tempat semula.
Saat kembali, tanpa basa-basi kuserahkan botol porselen itu pada Qiu Shasha: "Tadi saat aku ke belakang, ada orang bertopeng memberikan obat penawar ini. Katanya bisa menghilangkan Kutukan Hantu Yin pada Master Lu. Bisa kamu periksa keasliannya?"
Qiu Shasha tertegun mendengar ucapanku. Dia mengambil botol kecil itu sambil bertanya dengan tatapan penuh kecurigaan: "Orang bertopeng? Orang bertopeng seperti apa?"
“Aku juga tidak kenal, belum pernah bertemu.” Aku berbohong pada Qiu Shasha. Karena kita sudah janji pada Pria Bertopi untuk tidak memberitahu kedatangannya, harus ditepati.
Qiu Shasha tak banyak bertanya. Dia membuka botol keramik kecil putih, mengendusnya dengan hidung, lalu menyentuhnya dengan ujung lidah sebelum mengangguk padaku:
“Tidak tahu ini penawar atau bukan, tapi pil ini tidak beracun. Mari kita coba.” Qiu Shasha berjalan mendekati Lu Yu yang terbaring sambil memegang pil.
Setelah dua pil diberikan ke Lu Yu, awalnya tak ada perubahan. Namun beberapa saat kemudian, wajah Lu Yu mulai merona. Rupanya pil dari Pria Bertopi itu memang penawar!
Melihat kondisi Lu Yu membaik, semua lega. Xiao Ran mengusap keringat dan duduk.
Qiu Shasha mendekatiku dan bertanya, “Shisan, kau benar-benar tak kenal orang itu?”
Aku menggelengkan kepala:
“Benar tak kenal...”
Qiu Shasha terdiam sejenak, lalu mengganti pertanyaan, “Shisan, sarung tangan putih yang selalu kau pakai itu, apakah Sarung Tangan Xuan Yin?”
Setelah mendengar perkataan Qiu Shasha, aku pertama-tama menunduk melihat sarung tangan di tangan kananku, lalu berkata padanya: "Aku juga tidak tahu namanya, ini hadiah dari Shifu-ku Master Qingfeng."
Qiu Shasha mengangguk setelah mendengar jawabanku:
"Qingfeng yang memberikannya? Kalau begitu sudah pasti ini dia."
