Melihat jenazah perempuan ini menerjang ke arahku, aku berseru kencang dan bersiap menggunakan jurus ketiga Lóng Hŭ Qī Shè Yìn di tangan kananku untuk menyerang titik vital di dada jenazah itu.
Ini bukan karena aku janggal, tapi terpaksa. Jenazah perempuan hanya memiliki tiga titik vital: Yintang (di antara alis), dada, dan punggung. Yintang terlalu kecil sasaran, punggung tak terjangkau, jadi harus menyerang titik vital di dadanya.
Hanya dengan menyerang titik lemah vitalnya, mungkin kita bisa mengalahkannya.
Tiupan angin jahat datang tiba-tiba. Jenazah perempuan itu bergerak sangat cepat, dalam sekejap sudah mendekatiku. Tangannya berkuku panjang menyambar ke arah wajahku dengan garang.
Bersamaan itu, tangan kananku juga menghantam titik vital di dadanya.
Yang tak kuduga, jenazah perempuan yang sudah sedekat ini tiba-tiba menghindar dengan gesit dari seranganku, lalu melesat ke belakangku dengan kecepatan luar biasa!
Karena seranganku tadi terlalu keras, seluruh tubuhku ikut tertarik. Tak sempat menarik tangan atau menghindar. Hanya kurasakan sakit di punggung sebelum tubuhku terlempar jauh oleh tendangan jenazah itu.
Tubuhku terjatuh dan meluncur jauh di tanah, tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan luncuranku dari belakang.
Kupalingkan kepala dan melihat Qiu Shasha yang baru saja tiba.
"Shisan, kamu bagaimana?" tanya Qiu Shasha dengan wajah penuh kekhawatiran sambil memandangku.
Melihatnya, aku pertama-tama menggelengkan kepala, lalu segera bangkit dari tanah. Aku mengangkat kepala dan menatap ke arah tempat jenazah perempuan itu berada.
Tidak ada apa-apa!!
Ruang makam di depanku kosong melompong, bayangan jenazah perempuan itu sudah lama menghilang.
"Jenazah itu ada di belakang kita!!" Suara Qiu Shasha terdengar dari belakangku. Tiba-tiba kudengar jeritan menderanya, dan tubuhnya terpental jauh dariku.
Karena baru saja menyusun "Formasi Sembilan Yang Mengurung Yin", energi Yang dalam tubuh Qiu Shasha sudah terkuras habis. Menghadapi jenazah perempuan yang sangat kuat ini, Shasha sama sekali tidak punya kemampuan untuk melawan.
Melihat Shasha terpental seperti layang-layang putus tali, amarahku langsung meluap. Aku berbalik dan menghantamkan tangan sekuat tenaga ke arah jenazah perempuan itu.
Jenazah itu menghindar ke belakang, lalu berdiri dihadapanku sambil menatapku dengan tatapan mengejek. "Hahaha... Zuo Shisan, rupanya kau hanya macan kertas yang bisa menakut-nakuti saja. Meski di usia muda sudah menguasai jurus ketiga Lóng Hŭ Qī Shè Yìn, tapi tingkat kultivasi, gerakan tubuh, kecepatan, kekuatan, energi Yang, dan fisikmu sama sekali tidak memadai. Dengan kemampuanmu sekarang, ingin membasmi aku? Lebih sulit dari memanjat langit..."
Kutatap jenazah itu dengan dingin. "Jangan terlalu cepat berbangga diri. Beberapa hal harus dicoba dulu sebelum tahu hasilnya."
"Hmph, membesarkan diri ala Yelang, tak tahu hidup mati! Akan kukabulkan keinginanmu, kubiarkan kau tinggal abadi di makam kuno ini sebagai arwah penasaran tanpa hati dan akal!!" Jenazah perempuan itu mendengar ucapanku, wajahnya berubah dingin, tubuhnya bergerak cepat menerjangku.
Kecepatannya membuat kedua mataku nyaris tak bisa mengikuti, hanya terasa pandangan berkunang-kunang, tubuh melayang, seluruh badanku kembali terlempar oleh tenaga dahsyat.
Kali ini aku langsung menabrak peti mati perunggu raksasa di belakangku. Bintang-bintang berkelap-kelip di depan mataku, seluruh tubuhku terjatuh. Aku langsung merasakan pembuluh darah di dada bergejolak, tenggorokan terasa manis. Tak tahan menahan, "Wah!" Aku memuntahkan sejumlah besar darah.
"Zuo Shisan!!" Qiu Shasha yang berada tidak jauh melihat kondisiku sekarang, segera berlari ke arahku.
"Kamu... kamu tidak apa-apa?!" Qiu Shasha berlari ke sampingku, mengulurkan tangan membantu aku bangkit dari tanah sambil menatapku bertanya.
Sebelum sempat kuberkata, jenazah perempuan itu kembali mengejar. Kugigit gigi hendak menerjang, tapi Shasha menghalangiku dengan tubuh mungilnya:
"Hentikan tanganmu!!"
Di luar dugaan aku, jenazah perempuan itu benar-benar berhenti setelah mendengar perkataan Qiu Shasha. Ia berdiri di depan kami sambil menatap gadis kecil itu dan berkata: "Gadis kecil, maksudmu mengucapkan kalimat ini sekarang, apakah ingin bernegosiasi denganku？？"
“Qiu Shasha menggigit bibirnya, seolah telah membuat keputusan penting, menghela napas lalu menatap jenazah perempuan itu: "Asalkan kau melepaskan dia, aku bersedia membantumu menghancurkan 'Formasi Sembilan Yang Mengurung Yin' ini. Kau sendiri tahu levelmu belum pulih sepenuhnya. Bahkan jika kau membunuh kami berdua di sini, kau tetap takkan bisa lolos dari formasi ini. Jika aku dan Shisan lama tak kembali ke Sekte Longhu, pastinya mereka akan mengirim ahli untuk menyelidiki. Menurutmu apa yang akan mereka lakukan saat menemukanmu terperangkap dalam 'Formasi Sembilan Yang Mengurung Yin' ini?"" Qiu Shasha berbicara tanpa secercah ketakutan.
Jenazah perempuan itu mengerutkan alisnya setelah mendengar perkataan Qiu Shasha, sepertinya sedang mempertimbangkan sesuatu...
"Qiu Shasha! Jangan bernegosiasi dengannya! Jenazah jahat seperti inidilepaskan! Jika hari ini kita melepaskannya, berapa banyak nyawa lagi yang akan menjadi korban!" Aku menyeka darah yang mengalir di sudut bibir, mendorong Qiu Shasha yang berdiri menghalangiku.
"Hm? Heroisme? Mengorbankan diri untuk orang lain? Zuo Shisan, kau sungguh menganggap dirimu sebagai penyelamat dunia? Bodhisattva penyelamat penderitaan?" Mata dingin jenazah itu menatapku.
"Tidak, aku bukan pahlawan. Aku juga egois dan takut mati. Tak ingin jadi penyelamat apapun. Aku hanya ingin semua yang kulakukan dalam hidup ini bisa bertanya pada hati nurani tanpa rasa bersalah." Kataku pada jenazah itu.
“Hmph! Bertanya pada hati nurani tanpa rasa bersalah?! Apakah itu lebih penting daripada membiarkan kalian terus hidup?” Ucap jenazah perempuan itu sambil melangkah mendekat ke arahku dan Qiu Shasha.
“Bagaimana kau tahu kalau kami pasti akan mati jika tidak melepaskanmu?!” Aku juga melangkah mendekati jenazah itu sambil mengeluarkan 《Xuan Huang Di Jing》 dari tas ranselku - kitab yang dilarang keras Master Lu untuk kugunakan lagi!
Saat ini, aku sudah mempersiapkan skenario terburuk. Bagaimanapun juga, aku tak bisa membiarkan jenazah ini kabur dari sini. Sekalipun harus mengorbankan sifatku ditelan kitab 《Xuan Huang Di Jing》 ini!
“Mencari mati!!”
“Kurasa yang mencari mati adalah kau!!” Seruku sambil melemparkan kitab 《Xuan Huang Di Jing》 ke udara, lalu berseru kencang:
“Zhao!!!”
“Swis~” Suara tajam menyayat udara terdengar dari kitab itu. Buku itu melayang berputar-putar di atas kepalaku, memancarkan sinar kuning yang langsung menyinari seluruh tubuhku. Seketika itu juga, kurasakan energi tak terbatas mengalir deras di sekujur tubuh, panas membara seperti terbakar.
Kuoyak bajuku. Pola Taiji berpendar redup perlahan muncul di dadaku, berputar tanpa henti. Simbol aneh di kedua lenganku juga mulai bersinar. Seluruh tubuhku dipenuhi energi Yang yang luar biasa kuat!
Mengangkat kepala, aku bertatapan dengan jenazah perempuan itu. Saat ini, di kedua matanya terlihat penuh ketakutan dan kegelisahan. Dengan suara dingin kukatakan: "Hari ini di sini akan kuakhiri semuanya denganmu, siapa yang menang masih belum pasti..."
Jenazah perempuan itu mundur dua langkah sambil bertanya panik: "Ilmu... ilmu apa ini?! Tidak, ini tidak seperti ilmu Tao. Energi Yang dalam ilmu Tao murni, sama sekali tidak ada niat jahat dan aura negatif. Kau bukan daoshi Aliran Longhu! Siapa sebenarnya kau?!!"
Tak ingin membuang waktu, kumendengus dingin dan melesat ke arahnya dengan gerakan kaki cepat.
"Braak!!" Tinjuku menghantam tubuh jenazah itu hingga terlempar. Tubuhnya terpental dan menabrak dinding formasi "Jiu Yang Kun Yin". Sinar kuning berkedip, langsung melemparkannya kembali ke tanah.
Melihat ini, tanpa ragu kusambar lagi. Meskipun "Xuan Huang Di Jing" sangat kuat, efeknya terbatas waktu. Harus kuhabisi dia dalam durasi ini!
Saat kumendekat, tiba-tiba jenazah itu mengangkat kepala. Kedua matanya basah oleh air mata: "San Ge, ini aku... Bai Ruotong..."
Suara Bai Ruotong mengguncang hatiku. Tubuh yang sedang melesat itu pun terhenti mendadak...
