Sebenarnya feng shui jahat ini tercatat detail dalam "Ensiklopedia Ilmu Tao Mao Shan" dengan nama "Formasi Sha Keluar dari Titik Yang Tengah".
Ruangan berlobang gelap ini menghadap utara dengan aliran air kiri ke kanan keluar arah Gui. Di depan ada formasi awan-air menyayat seperti gunting emas, titik akupuntur berbentuk api. Naga Li bersujud, energi mulia tapi harus ditahan awan-air di bintang titik. Li sebagai api, terang di luar gelap di dalam, menempati selatan sesuai posisi!
Jika dikuburkan dengan naga di atas, air dewa masuk dari kiri ke aula utama akan menghasilkan sial besar. Bocornya sha pasti memakan korban. Jadi tak boleh ada yang keluar dari sini! Kalau tidak, 30 lebih orang yang jelajah hari ini mungkin takkan bisa pulang selamanya!
Singkatnya, dalam formasi pembunuhan feng shui ini, jika orang Yang salah masuk dan kabur tanpa strategi tepat, akhirnya hanya satu: mati.
Ini bukan main-main.
“Tolong semua tunggu sebentar！！Dengarkan dulu penjelasanku sampai selesai baru memutuskan juga tidak terlambat.” Sambil menghadang rombongan ekspedisi yang hampir keluar dari aula ini, aku berteriak keras.
Jelas sekali, semua orang mencibir kata-kataku. Tak ada yang percaya sama sekali, mereka menganggapku seperti udara. Masing-masing memilih pintu terowongan dan langsung berjalan masuk.
Melihat ini, hatiku gelisah tapi tak bisa berbuat apa-apa. Apa sekarang harus menghadang mereka dengan kekerasan?!
Ini hal yang paling tidak ingin kulakukan. Jika sampai menggunakan kekerasan untuk menahan mereka, identitas asli kami akan langsung terbongkar. Selanjutnya kami akan selalu berada dalam posisi pasif. Siapa tahu di kegelapan sekitar ini mungkin ada mata yang mengintai?
Tapi dalam kondisi seperti ini, apapun yang kukatakan tidak akan didengar. Jika tidak dihadang dengan paksa, begitu mereka keluar dari sini, "Zhong Yang Xue Dewei Chu Sha Ju" akan terbuka sendiri. Begitu energi jahat keluar, nyawa manusia akan melayang!!
Tidak bisa, tidak boleh terus seperti ini. Bertindak sekarang!
Tepat saat aku bersiap bertindak, dua pria paruh baya yang sebelumnya mendekati Zhao Man menghampiriku. Salah satunya berkata sambil menyindir: "Bung, kamu kenapa ini? Kepalanya ditendang keledai ya? Bilang 'siapa pergi mati', kamu pikir ini syuting film? Benar-benar merasa jadi pemeran utama. Kami sedang ekspedisi, bukan mau dengar omong kosongmu. Kalau takut, pulang saja sendiri. Pintu ada di belakang."
“Begini, kalian bertiga ikut kami berdua, jaminan aman.” Seorang pria paruh baya lainnya juga menatapku sambil tersenyum.
Mendengar perkataan kedua orang itu, segera muncul ide dalam benakku. Segera kuraih kerah baju salah satunya sambil berteriak: “Apa maumu?! Pikir gelap di sini bisa menutupi aksimu? Ngapain mencuri dompetku?!” Teriakanku membuat orang-orang yang sudah sampai di mulut lorong berhenti dan menoleh ke arah kami.
Kebanyakan orang punya satu ‘kelebihan’: suka menonton keributan. Begitu melihat ada keramaian, semua orang berhenti melangkah dan ikut menoleh.
Pria paruh baya yang kuregang kerahnya terlebih dulu terkejut, lalu membentak: “Kamu... maksudmu apa?! Kapan aku mencuri dompetmu?! Bajingan kecil ini asal nuduh!” Tampaknya pria ini memang bersifat aneh. Belum selesai bicara, langsung mengayunkan tinju ke arah kepalaku.
Melihat gerakannya, kuleherkan kepala ke belakang untuk menghindar. Tanpa melawan, tetap kugenggam erat kerah bajunya sambil berteriak: “Tolong tangkap pencuri! Orang ini maling dompet!”
“Sialan! Berani-beraninya!” Pria paruh baya lainnya melihat rekannya terjebak, langsung maju membantu dengan menendang keras rusuk kiriku.
Aku memutar tubuh menghindar, pria gemuk dan Zhao Man juga tiba pada saat bersamaan. Bersamaan dengan itu, dari belakang kami tiba-tiba terdengar suara benturan logam "krak krak"...
Semua orang menoleh ke belakang setelah mendengar suara "krak krak" yang muncul dari sana.
Tampak di pintu masuk lorong sempit tempat kami masuk tadi, sebuah pintu besi perlahan turun. Dengan suara "brak", jalan yang kami lewati tiba-tiba tertutup rapat.
"Ini... apa yang sebenarnya terjadi?!"
"Dasar! Mana perempuan yang tadi mengantar kita masuk itu?!"
……
Seiring jatuhnya pintu besi yang menutup jalan mundur, keributan pun terjadi di aula. Begitulah sifat manusia - secara alami kekurangan rasa aman. Begitu jalan mundur hilang, mereka langsung merasa kehilangan rasa aman dan mulai membayangkan skenario terburuk.
Melihat semua orang berkerumun dan berjalan menuju lorong masuk tadi, aku melepaskan kerah baju pria paruh baya itu. Ia menunjukku dengan kasar sambil berkata: "Dasar bocah, aku akan mengingatmu." Kemudian ia pergi bersama anak buahnya menuju pintu besi.
Di depan pintu besi, beberapa orang berteriak-teriak keluar, sementara yang lain memanggil Gao Ya untuk menjelaskan maksud mengurung mereka di sini.
"Ada yang tak tahan memaki-maki, bahkan beberapa wanita penakut suaranya sudah terdengar sendu tangis saat berteriak. Seiring tertutupnya jalan mundur, suasana di aula menjadi sangat hiruk pikuk, nuansa mistis pun mulai terasa mencekam..."
"Shixiong, apa maksud mereka? Menutup pintu memukul anjing? Baru sebentar ini sudah tak sabar bertindak?" Pria gemuk itu mendekat dan bertanya padaku.
Persis saat aku hendak menjawabnya, suara wanita bernama Gao Ya terdengar menggema dari atas aula:
"Para hadirin, sekali lagi selamat datang di Kastil Kerajaan Ingrid. Kami telah menyiapkan petualangan seru untuk kalian. Lebih baik lupakan jalan pulang dan mulailah eksplorasi. Hidup mati terserah takdir. Gao Ya berharap kalian bisa mati lebih lambat. Selamat berpetualang, dah~!..."
Begitu suara itu menghilang, riuh makian memenuhi aula. Beberapa bahkan mulai menendang-nendang pintu besi dengan liar.
Menyaksikan ini, Zhao Man yang berdiri di sampingku segera mendekati kerumunan di depan pintu: "Saudara-saudara, memaki takkan menyelesaikan masalah. Karena kita sudah terperangkap di sini, fokuslah mencari kebenaran dan cara kabur. Jangan sia-siakan tenaga!"
Perkataan Zhao Man sedikit berpengaruh, kerumunan yang gelisah perlahan-lahan tenang. Akhirnya seseorang mulai menyetujui perkataannya dan bertanya, "Nona, apakah... apakah ini hanya lelucon dari tim untuk menakuti kita, atau mereka serius?"
Zhao Man menatap dingin ke arah pria itu dan berkata, "Kalau mereka hanya ingin bercanda, takkan mereka menyiapkan konfigurasi feng shui jahat yang mematikan di sini. Siapa pun yang masuk ke dalam tanpa memecahkan jurus ini, hanya ada jalan buntu!!"
Mendengar pernyataan Zhao Man, sebagian besar kerumunan tidak percaya. Suara keraguan dan penghinaan segera bergema dari berbagai penjuru, terutama dari dua pria paruh baya yang mengenakan seragam kamuflase militer.
Menghadapi keraguan mereka, Zhao Man tak bisa memberikan penjelasan. Wajahnya memerah karena cemas.
Saat aku dan si gemuk hendak membantu Zhao Man, tiba-tiba seorang gadis di kerumunan menjerit. Dengan jari gemetar menunjuk ke atas, ia berteriak, "Li... lihatlah! Apa itu di atas kita?!!"
Kerumunan segera menengadah ke arah langit-langit.
Dalam cahaya obor yang redup, kulihat gumpalan asap hitam pekat beracun perlahan melayang turun dari atap aula ke arah kami...
"Apa... apa gerangan asap hitam pekat itu?!"
“Racun! Itu racun gas! Cepat lari!!” Di tengah kerumunan, seorang bodoh berteriak, membuat semua orang panik dan berhamburan keluar, tergopoh-gopoh masuk ke belasan pintu terowongan di depan.
Melihat ini, hatiku langsung berdebar kencang! Karena jika ada yang lolos dari "Formasi Titik Akupuntur Yang Tengah Memperoleh Posisi dan Mengeluarkan Energi Jahat" ini, energi jahat akan bocor. Saat itu terjadi, mustahil untuk menghancurkan formasi feng shui jahat yang mematikan ini!!
