Melewati ambang pintu, saat aku menerjang masuk ke dalam Aula Jiwa yang Tersesat, berdiri di halaman, memandang ke sekeliling, terlihat beberapa petugas neraka sedang berada di halaman. Begitu melihatku masuk, mereka segera mengacungkan senjata masing-masing dengan wajah garang, langsung mengepungku di tengah.
Namun para petugas neraka itu jelas-jelas merasakan energi Yang yang sangat kuat dari tubuhku. Mereka sangat ketakutan, tak ada satu pun yang berani mendekat.
"Manusia dunia Yang yang lancang! Berani-berainya masuk tanpa izin ke Aula Jiwa alam baka! Apa kau ingin dihukum ke neraka lapis kedelapan belas, menderita selamanya tanpa bisa bereinkarnasi?!" Salah satu petugas neraka itu membentakku sambil menatapku tajam. Dari energi Yang yang kumiliki, dia menyadari aku bukan arwah Yin.
Mendengar ucapannya, aku menyeringai dingin: "Hukuman neraka lapis delapan belas itu apa? Penderitaan abadi tanpa reinkarnasi itu apa?! Sebelum ini, nyaris rohku disiksa dan dihancurkan sampai tercerai-berai!!"
Sorot mata petugas neraka itu berkedip aneh mendengar jawabanku. Setelah saling bertatapan, tak ada satu hantu pun yang berbicara.
Melihat situasi ini, aku melanjutkan: "Aku ke sini bukan untuk mencari masalah. Katakan, di mana si sialan Ma Wuyan itu bersembunyi?!!"
Begitu mendengar nama itu, para petugas neraka yang mengepungku langsung gempar. Beberapa bahkan berbalik badan dan berlari tergopoh-gapah menuju kamar dalam di belakang halaman, mungkin untuk memberi kabar.
Pada saat itu, tiba-tiba kurasakan udara di sekitar halaman rumah menjadi sangat mencekam, seolah-olah akan turun hujan deras. Suasana di sekeliling berubah sangat mencekam, tekanan udara itu membuat napasku agak tersengal-sengal. Bersamaan dengan itu, kabut hitam pekat energi Yin perlahan mulai mengepung seluruh halaman...
Pasti itu Ma Wuyan si sialan yang datang!!
Melihat kabut energi Yin di sekeliling, hal pertama yang terpikir di benakku adalah Yin Si Ma Wuyan.
Bersamaan dengan itu, dari dalam kabut hitam energi Yin, suara Ma Wuyan tiba-tiba terdengar:
"Zuo Shisan, aku Yin Si sama sekali tidak punya permusuhan atau hubungan denganmu. Sebelumnya bahkan pernah membantumu bertemu Rushuang, tapi kini kau berani mengacau 'Mihun Dian'-ku! Apakah kau ingin membalas budi dengan kejahatan?!"
Mendengar perkataannya, seketika kusadari betapa tebalnya muka si sialan ini. Membual seenaknya tanpa malu, kemampuan bermuka dua ini benar-benar mencapai puncak kesempurnaan...
"Ma Wuyan, dasar p****n! Jangan banyak bicara! Aku datang hari ini untuk menyelesaikan utang nyawa, bukan untuk berdebat!" Aku malas berdalih, menatap arah kabut energi Yin tempat suaranya berasal.
Udara bergetar dengan energi Yin yang bergolak. Dari balik kabut hitam itu, muncul sosok Ma Wuyan. Di sampingnya terdapat hantu perempuan - setelah kuperhatikan, ternyata itu An Rushuang!
"Shisan! Kamu... Lenganmu sudah sembuh? Bagaimana kamu bisa tiba-tiba menemukan tempat ini??" An Rushuang langsung bertanya padaku saat melihatku, sambil tubuhnya mulai berbalik mendekatiku.
Dia tidak tahu tentang hal-hal yang dilakukan Ma Wuyan padaku di dalam sel penjara sebelumnya.
Melihat Rushuang mendekat, aku segera memanggilnya:
"Rushuang, jangan mendekat!!" Alasan ku memanggil An Rushuang saat itu karena takut kitab《Xuan Huang Di Jing》yang melayang di atas kepalaku akan melukainya. Meski aku bisa mengenali orang, kitab itu tidak.
An Rushuang langsung berhenti di tempat saat mendengar teriakanku, bertanya bingung: "Shisan, ada apa??"
"Aku takut ini akan melukaimu," kataku sambil menunjuk kitab《Xuan Huang Di Jing》di atas kepalaku.
Ma Wuyan di hadapanku juga melihat kitab《Xuan Huang Di Jing》bercahaya kuning pucat di atas kepalaku. Wajahnya terkejut, lalu bertanya: "Kitab... Kitab di kepalamu itu...《Xuan Huang Di Jing》! Bukankah itu sudah disita oleh Yin Shuai Bai Wuchang? Bagaimana bisa ada padamu?!"
Aku menyeringai dingin mendengarnya, tak menjawab. Langsung menggerakkan tubuh dengan kilat menerjangnya.
Ma Wuyan cepat mundur, kedua tangannya mengibas ke samping. Kabut hitam energi Yin di sekeliling tiba-tiba bergolak seperti hidup, membentuk ular-ular raksasa hitam yang serentak menyerangku.
“Lihat ini, aku tidak mundur malah maju, mengarah ke salah satu kabut hitam Energi Yin dan mengayunkan tinju dengan keras!”
Saat aku mengayunkan tinju, talisman aneh di kedua lenganku kembali memancarkan sinar redup. Dengan pukulan yang mengenai Energi Yin itu, energi Yang menekannya, langsung menghancurkannya...
Sebelum sempat, Energi Yin berikutnya menyerang. Aku menghindar sambil mengayunkan tinju lagi, menghancurkan kabut itu ke dalam kabut kelabu.
Di saat yang sama, di depan, belakang, kiri dan kananku, beberapa aliran Energi Yin hitam mengejar tanpa celah untuk menghindar.
Melihat ini, aku berseru kencang, tubuhku tiba-tiba melesat ke salah satu Energi Yin. Mengubah pertahanan menjadi serangan, terus memukul: satu, dua, tiga...
Seiring pukulanku yang terus berlanjut, Energi Yin di sekitarku perlahan berkurang.
“Braak!” Dengan pukulan terakhirku, kabut hitam terakhir di sekitarku hancur. Aku menengadah ke arah Ma Wuyan, matanya penuh ejekan seperti orang yang berhasil menjalankan konspirasi!
Saat melihat ekspresi Ma Wyan itu, hatiku langsung merasa tidak beres!
Sebelum sempat berpikir, suara Rushuang tiba-tiba datang dari belakangku:
“Shisan, hati-hati! Cepat hindari!!”
"Mendengar peringatan Rushuang, aku bahkan tak sempat melihat. Dengan bantuan momentum di telapak kaki, aku melompat ke sebelah. Persis saat aku menghindar, cacing-cacing hitam seperti lusun bermunculan dari bawah tanah tempatku berdiri tadi.
"Cacing-cacing" hitam itu memancarkan asap hitam pekat. Setiap tubuhnya ditumbuhi bulu halus putih yang menjijikkan. Saat "cacing-cacing" yang menggeliat di tanah itu mengangkat kepala, semburan cairan hitam pekat menyembur dari mulutnya, meninggalkan asap putih di tanah kelabu.
Sekilas pandang saja aku tahu: Cairan hitam pekat itu mengandung racun mematikan!!
Melihat serangga-serangga itu, aku segera mengatur energi Zhen dalam tubuhku. Dengan kibasan tangan, energi Zhen ungu keluar dari tubuhku, menghantam gerombolan serangga itu dan membasmi mereka seketika.
"Tuan Ma, apa maksudmu?! Meski Shisan nekat masuk 'Aula Pikun'-mu, kau tak perlu sampai menggunakan 'Benang Penjara' padanya?! Kau ingin rohnya tercerai-berai!!" Rushuang berdiri di sampingku, menatap Ma Wuyan yang berdiri di kejauhan.
Mendengar perkataan Rushuang, aku segera menoleh padanya: "Rushuang, kau terlalu percaya pada sialan berwajah anjing ini! Di penjara tadi dia ingin menyiksa rohku, bahkan giok liontin di leherku dia hancurkan!"
Rushuang mendengar ucapanku, ekspresi wajahnya berubah, sepasang mata phoenixnya dipenuhi hawa dingin.
Ma Wuyan tiba-tiba melihat Rushuang dan berkata: "Rushuang, jangan dengarkan omong kosong si bocah itu! Kau tahu setelah aku keluar dari penjara, aku langsung kembali ke 'Mihun Dian', kapan lagi aku mencarinya?!"
An Rushuang memandang dingin ke arah Ma Wuyan: "Tuan Ma, Shisan adalah suamiku. Siapa lagi yang harus kupercaya jika bukan dia?! Kalian semua sudah berniat membunuhnya, maka hari ini jika dia ingin mengguncang 'Mihun Dian'-mu, aku Rushuang akan temani! Jika dia ingin mengobrak-abrik Mingming Jiuyou, aku juga akan temani! Meski harus jatuh ke 18 tingkat neraka, aku dan dia akan bersama!!"
Mendengar kata-kata An Rushuang, hatiku terasa hangat. Memandangnya yang berdiri di sampingku, seolah di detik ini selama ada dia di sisiku, tak ada lagi yang menakutkan...
"Bagus! Bagus! Kalian mau ke neraka bersama? Kalau begitu, aku Yin Si akan kabulkan!!" Mata Ma Wuyan menyala api kecemburuan dan kemarahan. Menanggalkan topeng, wajahnya menjadi bengis: "MENGAMUK!!!" Energi Yin di tubuhnya tiba-tiba menguat, kedua tangannya berubah menjadi cakar hitam raksasa yang langsung menerjang ke arah kami.
Melihat ini, postur tubuhku bergerak cepat menghalangi di depan Rushuang.
"Shisan..." Rushuang baru hendak bicara, tapi kusela:
"Rushuang, dulu selalu kau yang melindungiku. Kali ini... gantian aku yang melindungimu!!!"
