"Hahahaha..." Pemimpin Sekte Gan Shi mendongak dan tertawa terbahak-bahak setelah mendengar jawaban Pria Bertopi.
"Integritas?! Lucu, sungguh lucu! Bisakah 'integritas' mu itu dimakan? Atau membuatmu bisa hidup lebih lama di dunia ini? Tidak ada gunanya! Aku tidak pernah punya integritas, tapi sekarang usiaku sudah 116 tahun. Sedangkan kalian para pecundang Wu Bi San Que ini, berapa banyak yang berumur panjang?!!" Teriak pemimpin Sekte Gan Shi sambil menatap tajam ke arah Pria Bertopi.
Pria Bertopi tetap tenang menjawab, "Kau mungkin hidup lama, tapi hidupmu tak lebih berarti dari anjing. Kami mungkin hidup singkat, tapi setidaknya tetap menjadi manusia seutuhnya sepanjang hidup." Suara datarnya bagai permukaan danau yang tak terganggu riak, seolah tak ada lagi di dunia ini yang bisa mengusik emosinya...
Master Lu melirik ke arahku saat itu, seolah ingin mengatakan sesuatu. Tapi akhirnya dia menelan kembali kata-katanya.
Setelah mendengar perkataannya, Pemimpin Sekte Gan Shi menyeringai dingin dan melanjutkan, "Hmph! Aku tidak tahu apa maksud anggota Aliran Longhu datang ke Sekte Gan Shi, juga tidak mengapa Master Lu bersekongkol dengan anjing pengkhianat dari sektenya sendiri! Kalian berani masuk ke wilayah penting Sekte Gan Shi tanpa permisi, apakah kalian sungguh mengira kami takut pada Aliran Longhu?!!"
"Tak-tidaknya kami takut pada Aliran Longhu tidak tahu, tapi aku (marah) sama sekali tidak takut padamu!" Pria Bertopi menatap dingin ke arah Pemimpin Sekte Gan Shi.
Pemimpin Sekte Gan Shi tampak sangat marah oleh ucapan Pria Bertopi. Setelah menarik napas panjang, ia berkata, "Baik! Kalau sudah begini, hari ini kalian semua jangan harap bisa keluar hidup-hidup dari Sekte Gan Shi!"
"Master Ming, setelah hidup puluhan tahun, bukankah Anda seharusnya mengerti satu prinsip? Jangan terlalu cepat menelan ludah sendiri." Master Lu menatap Pemimpin Sekte Gan Shi.
Saat mereka berdebat, aku perlahan bangkit dari tanah. Menahan sakit, aku berjalan tertatih-tatih mendekati Zhao Man.
"Kak Zhao, lukamu parah? Tidak apa-apa?" Setiba di sampingnya, kuangkat tubuhnya dari tanah sambil bertanya.
Zhao Man mengatupkan gigi, wajahnya pucat sambil menggelengkan kepala padaku:
"Aku... aku baik-baik saja, Shisan. Apakah orang dari Aliran Longhu yang datang?" Meski mengenal Master Lu, Zhao Man masih asing dengan Pria Bertopi.
“Benar, aku tidak tahu mereka akan datang.” Aku berkata sambil menoleh ke arah Master Lu dan Pria Bertopi.
Tepat pada saat itu, pemimpin Sekte Gan Shi tiba-tiba membuat gerakan tangan aneh dengan cepat sambil melantunkan mantra. Mayat "Golden Armor" yang sebelumnya menyerangku mengaum keras, Energi Yin jahat di tubuhnya bergelora sebelum melompat ke arah Master Lu dan Pria Bertopi.
Melihat ini, Master Lu berteriak ke arahku dan Zhao Man: "Shisan, apapun yang terjadi, jangan gunakan 《Xuan Huang Di Jing》! Cepat bawa dia pergi! Aku dan Qing You akan urus ini." Setelah berkata demikian, dia mengeluarkan beberapa Kertas Jimat dari bajunya dan bersama Pria Bertopi menghadapi mayat Golden Armor itu.
Mendengar perkataan Master Lu, dalam hati aku berencana mengantar Zhao Man keluar dulu lalu kembali. Bagaimanapun, aku tak mungkin meninggalkan Master Lu dan Pria Bertopi melawan seluruh Sekte Gan Shi sendirian. Sekalipun harus menggunakan 《Xuan Huang Di Jing》, aku tak akan membiarkan mereka terluka karena menyelamatkanku.
Begitu keputusan bulat, segera kugendong Zhao Man yang lemah dan berputar badan melesat ke pintu gerbang Sekte Gan Shi.
Saat baru saja bergerak, tiba-tiba muncul sosok bayangan menghalangi jalanku.
Kulemaskan kepala dan langsung membeku - orang ini kukenal! Dia adalah Qiu Shasha!!
"Kenapa dia bisa sampai di sini? Jangan-jangan dia datang untuk membantuku?" Melihat wajah Qiu Shasha yang familiar, kehangatan persahabatan tiba-tiba mengaliri seluruh tubuhku.
"Qiu Shasha, kamu..." Ucapanku terpotong saat Shasha di depanku menyeringai dingin. Dengan gesit dia mencabut kuas kaligrafi dari balik bajunya, mengayunkan tangan kanannya, dan menghunjamkan ujung runcing kuas itu ke perutku!
Melihat ini, otakku langsung blank. Tak pernah terbayangkan, apalagi dipercaya, bahwa Shasha tiba-tiba berusaha membunuhku di saat seperti ini.
Saat sadar dan berusaha menghindar, sudah terlambat. Kupercepat mengempiskan perut sambil memutar tubuh ke samping, berusaha mengelak dari titik vital.
Pshh~! Kuas di tangan Shasha menembus sisi kiri perutku. Rasa kram tajam yang dingin menyebar, membuatku gemetar tak tertahan. Kangkat kepala, memandang gadis di hadapanku yang kini terasa begitu asing meski wajahnya tetap sama. Hati ini seperti pisau mengiris...
“Zuo Shisan, jangan lihat aku dengan tatapan bodoh seperti ini. Apa kau benar-benar mengira aku Qiu Shasha bisa tertarik padamu?! Ketahuilah, sejak awal mendekatimu, tujuanku hanya untuk mendapatkan Tubuh Tao Bawaan-mu dan memanfaatkanmu mencari roh kaisar. Tapi hari ini kau terlalu terburu-buru, sampai menemukan Sekte Gan Shi di sini. Aku terpaksa mempercepat rencana membunuhmu.” Qiu Shasha berbicara dingin padaku. Di wajah cantiknya yang putih pucat, kulihat sebuah topeng yang tak kukenal.
Sebuah topeng yang memisahkan hati manusia...
Aku tak percaya. Bahkan jika rasa suka Qiu Shasha padaku palsu, aku tetap tak yakin dia tega membunuhku. Pasti ini jelmaan jenazah perempuan yang kabur dari makam kuno itu! Dia menyamar jadi Qiu Shasha untuk menipuku, pasti!
Sambil berpikir begitu, kuangkat kepala memandang Qiu Shasha yang berdiri sangat dekat. Tapi hasil pengamatanku justru membuat hatiku terjatuh ke jurang penuh kristal es!
Tubuh Qiu Shasha di depanku memancarkan energi Yang kuat khas praktisi Tao. Sama sekali bukan jenazah perempuan atau arwah Yin lainnya. Dia... dia benar-benar Qiu Shasha!!
Zhao Man meronta turun dari punggungku. Melihat kuas kaligrafi Qiu Shasha menghunjam perutku, dia mengatupkan gigi tanpa bicara. Langsung mengarahkan pistol ke kepala Qiu Shasha, suaranya dingin: "Lepaskan dia!!"
Qiu Shasha mengabaikan pistol yang ditekankan Zhao Man di atas kepalanya, tetap menatapku dengan dingin.
"Qiu Shasha, katakan ini semua tidak benar! Apakah kau dipaksa? Apakah Sekte Gan Shi yang memerasmu?!" tanyaku pada Qiu Shasha.
"Dipaksa? Zuo Shisan, kau terlalu naif. Tanpa bantuan Qiu Shasha, mungkin kau tidak akan bisa membebaskanku dari makam kuno waktu itu." Saat itu, jenazah perempuan itu muncul dari belakang Qiu Shasha sambil berbicara padaku.
"Apa katamu?!" Napasku nyaris terhenti mendengar perkataan mayat itu, seolah organ dalamku dicabut paksa. Mengapa sejak aku memasuki dunia Tao, yang kudapat selalu pengkhianatan? Apakah aku benar-benar punya sahabat sejati?
"Masih belum mengerti? Ingat saat kutanya darimana kau belajar 'Energi Zhen Wuji'? Saat kuselidiki tentang 《Xuan Huang Di Jing》? Singkatnya, akulah yang memberitahu Sekte Gan Shi tentang rahasia《Xuan Huang Di Jing》dan metode latihan 'Energi Zhen Wuji' yang kau sembunyikan. Renungkan sejak pertemuan pertama kita. Jika tetap tak paham, maka kematianmu pun akan sia-sia." Suara Qiu Shasha yang dingin dan tanpa emosi menggema di telingaku.
Setelah mendengar perkataannya, tiba-tiba aku tersadar. Aku akhirnya mengerti mengapa saat mengingat pertemuan pertama kami, dia tiba-tiba muncul di jalan saat aku kembali ke Kuil Tao.
Aku juga paham mengapa pertama kali dia menyelamatkanku tanpa mempedulikan nyawanya sendiri. Di tengah hutan purba itu, dia bisa mengetahui dengan tepat gua mana yang memiliki batu penyelamat nyawaku. Rupanya semua ini sudah direncanakan sejak awal, hanya untuk mendapatkan kepercayaanku sedikit demi sedikit.
Aku tiba-tiba mengerti mengapa dia bersikeras ikut bersamaku ke makam kuno itu, mencari mayat perempuan dalam peti mati.
Apakah semua ini hanya sandiwara? Apakah selama ini dia terus membohongiku? Untuk tujuan apa dia melakukan semua ini?...
Hal yang paling menyakitkan dan membuat putus asa adalah ketika orang yang paling kita percaya menusuk dari belakang di momen paling krusial. Sementara aku sampai saat ini sama sekali tidak menyadarinya, tetap tertutup kabut kebodohan.
Saat ini, hembusan angin dingin dan energi negatif menerpa wajahku. Tapi yang kurasakan hanyalah kekosongan dalam pikiran, hanya perkataan Qiu Shasha yang baru saja diucapkannya terus mengikatku dalam dinginnya angin ini, merobek-robek hati yang sudah compang-camping ini...
