Aku menyaksikan Zhao Man terluka parah, perasaan ini seperti sisik naga terbalik di tubuhku yang sedang disobek hidup-hidup oleh wanita berbaju merah. Kemarahan yang terpendam bagai air pasang tiba-tiba membanjiri hatiku, membuatku benar-benar kehilangan kendali.
Dengan refleks merogoh tas ransel dan mengeluarkan 《Xuan Huang Di Jing》, saat hendak membukanya, Taotie yang bersembunyi di giok kuno tiba-tiba bersuara menghentikanku:
"Shisan, kitab 《Xuan Huang Di Jing》 ini jangan digunakan lagi!!"
Aku mengabaikan perkataan Taotie. Saat ini, aku lebih memilih mati sendiri, lebih rela diriku dikikis habis sifat asli oleh kitab ini, daripada melihat Zhao Man mati di depan mataku.
Pernah kusumpah, takkan membiarkan seorang pun sahabat mati lebih dulu. Sumpah ini harus kujaga dengan darah dan nyawa.
Saat membuka halaman pertama 《Xuan Huang Di Jing》, ucapan Taotie tiba-tiba membuatku menelan kembali karakter "Zhao" yang sudah di ujung lidah.
"Shisan, kalau kau pakai 《Xuan Huang Di Jing》, hari ini takkan ada yang selamat!!" suara Taotie bergema.
"Pu~!!" Zhao Man yang terbaring di tanah kembali muntah darah. Kulihat sehelai bulu merah lain menghujam tubuhnya. Sudah jelas kulihat energi Yang di tubuhnya mulai cepat memudar.
“《Xuan Huang Di Jing》tidak bisa digunakan, kamu bilang sekarang aku harus bagaimana?! Dasar kamu hebat sekali, mending keluar bantu aku!!!” Kedua mataku terasa panas, berteriak keras pada Taotie.
“Terakhir kali untuk menyelamatkanmu, aku memaksakan diri merusak Energi Yin keluar dari giok kuno ini untuk melindungimu. Sekarang sudah tidak ada cadangan Energi Yin lagi untukku lawan dia. Di depan kita cuma ada satu jalan, yaitu kabur cepat-cepat. Selama gunung hijau masih ada, tak perlu khawatir kehabisan kayu.” Suara Taotie terdengar lagi dari dalam giok kuno.
Aku tersenyum:
“Perasaan pengecut, aku nggak mau. Lebih baik aku mati di samping sahabat, daripada hidup kesepian sendirian.” Setelah mengucapkan itu, aku menyimpan《Xuan Huang Di Jing》dan bergegas menerjang wanita berbaju merah itu.
Meski tahu sekalipun aku maju tetap tidak bisa menyelamatkan Zhao Man, cuma bunuh diri percuma, tapi aku juga tidak bisa membujuk diri sendiri untuk kabur. Kalau aku ninggalin Zhao Man dan si pria gemuk lari sekarang, dasar aku sendiri akan memandang rendah diriku seumur hidup.
Aku melesat mendekati wanita berbaju merah itu, kembali menggunakan jurus keempat Lóng Hŭ Qī Shè Yìn menghantam punggungnya.
Tanpa kejutan, serangan mendadakku kali ini lagi-lagi dengan mudah dihindarinya. Dengan kipas bulu merah di tangan, dia menyapu cepat ke arahku. Seberkas cahaya merah langsung menghunjamkan diri ke dadaku.
Melihat ini, tubuhku bergerak, buru-buru menghindar ke kiri. Meski berhasil menghindari titik vital di dada, bulu merah itu tetap menghujam lenganku yang kanan.
Menunduk melihat bulu merah itu, kutahan sakit dan langsung mencabutnya dari lengan. Rasa nyeri hebat menyergap, baru kusadari bagian bulu yang menembus dagingku memiliki kait seperti mata kail. Saat kucabut paksa, duri itu menyobek sepotong dagingku.
Rasa sakit tak tertahankan ini hampir membuatku menjerit.
"Hehehe... Zuo Shisan, rupanya si wanita jelek ini sangat penting bagimu. Jika tak ingin melihatnya mati di depan matamu, serahkan segera metode latihan 'Energi Zhen Wuji' dan Pedang Pemotong Kegelapan! Jika aku senang, mungkin kubuat kematiannya lebih cepat."
Zhao Man yang terbaring di tanah dengan sudut mulut berlumuran darah terus menatapku. Mendengar ucapan wanita berbaju merah itu, ia menggelengkan kepala pelan.
Gerakan menggeleng itu langsung ditangkap si wanita. Dengan brutal ia menendang Zhao Man yang masih tertelungkup, menginjaknya sekuat tenaga hingga punggungnya berderak. "Waak!" Zhao Man muntah darah segar, matanya setengah terpejam, nyawanya menggantung di ujung tanduk...
Melihat ini, hatiku gusar, memaksa diri menahan amarah yang membara di hati, segera berkata pada wanita berbaju merah itu: "Berhenti!! Jika kamu setuju melepaskan mereka, aku akan ikut denganmu. Pedang Pemotong Kegelapan ada padaku, sedangkan metode latihan 'Energi Zhen Wuji' tersimpan di hatiku. Asalkan kamu melepaskan mereka, aku akan menuruti semua permintaanmu." Aku menatap wanita berbaju merah itu sambil berkata, benar-benar tak sanggup menyaksikan Zhao Man tewas di depan mataku.
Dalam hatiku, harta berharga di mata orang lain ini, dibandingkan dengan nyawa sahabat, tidak ada nilainya sama sekali.
"Hehehe... Zuo Shisan, kau kira aku anak tiga tahun yang mudah dibohongi? Sekarang kamu hanya punya dua pilihan: menyaksikan aku menyiksanya sampai mati, atau serahkan semuanya sekarang!!" Wanita berbaju merah itu berkata padaku dengan nada tak terbantahkan.
Mendengar ucapannya, amarahku meluap. Dengan nekad, kutatap matanya: "Aku akan jujur padamu hari ini. Pedang Pemotong Kegelapan memang ada padaku, tapi metode latihan 'Energi Zhen Wuji' hanya kuingat di hati. Jika hari ini kamu tak mau melepaskan mereka, aku akan mati bersama mereka! Kau takkan pernah tahu rahasia metode latihan 'Energi Zhen Wuji'!!" Di titik ini, ini pertaruhan nyali, siapa yang lebih berani mengorbankan segalanya akan lebih unggul.
Benar saja, wanita berbaju merah itu terdiam setelah mendengar ucapanku, mungkin sedang mempertimbangkan. Setelah beberapa saat, ia tiba-tiba mengangkat kepala dengan cepat, sepasang mata penuh aura negatif menatapku.
Sekarang aku sudah seperti babi mati tak tak air panas, sepenuhnya pasrah. Jika mati saja tidak takut, apalagi yang lain? Maka kutetap berdiri tegak, menatapnya langsung.
Lama sekali aura negatif di mata persiknya baru perlahan surut. Ekspresinya berubah, tatapannya menjadi penuh perasaan bagai musim semi, lalu ia tertawa sambil berkata: "Hehe... Zuo Shisan, kulihat usiamu masih muda tapi keberanian pria sejatimu tak berkurang. Baiklah, demi nyalimu ini, aku setuju... Aku lepaskan mereka, tapi kau harus ikut denganku."
"Baik!" jawabku. Saat aku menyetujui wanita merah itu, Qiu Shasha yang masih berlutut di sampingku mengangkat kepala seolah ingin bicara, tapi menahan diri.
Setelah persetujuanku, wanita itu perlahan melipat kipas bulu merahnya, lalu berjalan lambat mendekatiku.
Dia berjalan mendekatiku, pertama-tama mengamatiku dari atas ke bawah sejenak, lalu mengelilingiku sekali sambil tersenyum sebelum berkata, "Ya, sudah lama kumerawatmu, Tubuh Tao Bawaan-mu juga sudah terbentuk. Sudah waktunya menyantap daging. Hehehehe..." Dia menatapku dengan senyum lebar, kedua matanya melengkung seperti bulan sabit. Bagi yang tak mengenalnya, pesona wajahnya saat ini pasti akan membuat mereka terpana...
Di balik wajah yang sempurna, tersembunyi hati yang lebih beracun dari ular dan kalajengking.
"Pergi." Wanita berbaju merah itu berkata padaku, lalu langsung berjalan menuju selatan pulau ini.
Kulemparkan pandangan terakhir pada Zhao Man yang berlumuran darah tergeletak di tanah, lalu mengekor di belakang wanita berbaju merah itu.
Dalam hati kudoakan agar Qiu Shasha akan kembali menyelamatkannya setelah kepergianku.
Wanita berbaju merah itu mengantarku ke depan Qiu Shasha yang masih berlutut. Dia berhenti, menoleh ke Qiu Shasha dan berkata, "Shasha, jika kau pura-pura mati dengan strategi Jin Chan Tuo Ke bisa mengelabuiku, kau salah besar! Hari ini kubiarkan kau pergi, tapi kau lebih tahu dari siapapun tentang konsekuensi bagi pengkhianat!!!"
Mendengar kata-kata itu, tubuh Qiu Shasha yang berlutut gemetar. Tak sepatah kata pun keluar, kepalanya semakin merunduk dalam-dalam...
Maka, aku mengikuti wanita berbaju merah menuju tepi pulau di sisi selatan pulau ini. Sampai pada ujungnya, aku melihat sebuah kapal kayu tua di tepi sungai. Wanita berbaju merah itu membawaku langsung naik ke kapal kayu tersebut. Di atas kapal sudah ada orang yang telah lama menunggu. Kami berdua naik satu di depan dan satu di belakang. Baru saja berdiri mantap, kapal kayu itu pun mulai bergerak lincah seperti perahu kecil yang meluncur...
Aku berdiri di belakang wanita berbaju merah ini, dalam hati menghela napas diam-diam. Tampaknya wanita ini telah mengawasiku sejak kecil, dan hari ini ia merasa Tubuh Tao Bawaan-ku mulai berguna baginya. Dengan tegas ia mendatangiku untuk bertindak. Dari perkataannya sebelumnya kepada Qiu Shasha, bisa dipastikan dalang yang mengendalikan Shasha kemungkinan besar adalah dia.
