"Jika kau benar-benar mencintainya, percayalah padanya tanpa ragu, lalu tunggulah kepulangannya." Suara wanita terdengar dari belakangku, suara yang sekaligus terasa familiar dan asing.
Mendengar suara itu, awalnya aku blank, tapi segera tersadar. Dialah Ji Honghua yang kulepaskan dulu, putri angkat Hong Yan!
Aku segera menoleh ke belakang, dan benar saja melihat sosok memikat Ji Honghua perlahan mendekat dari arah belakangku.
Setelah memastikan itu dirinya, aku segera berusaha mengumpulkan energi Yang di kedua tangan, tapi baru sadar cadangan energiku sudah habis sama sekali, sama sekali tak punya kemampuan untuk melawannya.
Sekarang aku menyesal bukan main, benar-benar ceroboh! Kepergian Rushuang membuatku lupa bahwa orang-orang Hong Yan masih terus mengawasiku, setiap saat ingin mencabut nyawaku.
"Zuo Shisan, tak perlu gugup. Meski aku Ji Honghua bukan orang baik, tapi takkan melakukan hal memanfaatkan keadaan." Kata Ji Honghua sambil menatapku.
Mendengar ucapannya, kewaspadaanku tak juga surut. Kutatap dia sambil berkata: "Aku takkan mengira kau mencariku hanya untuk mengobrol."
"Kekekeke..." Tawa merdu Ji Honghua kembali terdengar. Dia tersenyum padaku: "Zuo Shisan, dulu kau pernah memberiku kelonggaran. Kini aku ingin membalas budi itu. Jika kau percaya padaku, ikutlah ke suatu tempat."
"Tak perlu. Kau tak berhutang apa-apa padaku. Aku tak membunuhmu hanya karena tak ingin energi jahat dalam tubuhku menguasai diriku. Andai tak ada energi itu, takkan kubiarkan kau hidup." Gelengku tegas.
"Ini berhubungan dengan Rushuang. Yakin tak mau ikut?" Suara Ji Honghua tiba-tiba berbisik pelan.
Ketika aku mendengar dia menyebut dua karakter "Rushuang" dari mulutnya, hatiku bergetar dan segera bertanya: "Apa maksud sebenarnya dari perkataanmu ini?"
"Tidak ada maksud lain, hanya tidak ingin berhutang budi padamu. Aku punya kebiasaan: sebelum membunuh seseorang, harus melunasi semua hutang budinya. Kalau tidak, aku tidak tega melakukannya." Ji Honghua tersenyum manis padaku: "Hanya sampai di sini perkataanku. Ikut atau tidak terserah kamu. Jika kamu mengira aku ingin mencelakaimu, tidak perlu ikut aku. Tapi ketahuilah, saat ini energi Yang dalam tubuhmu sudah habis sama sekali. Jika aku ingin membunuhmu sekarang, mudah bagaikan meniup debu." Setelah meninggalkan kalimat ini, dia berbalik dan pergi.
Aku menatap punggung Ji Honghua yang perlahan menjauh, sambil teringat siluet Rushuang yang meninggalkanku. Kaki ini tergerak, bergegas mengejarnya.
Aku yakin ingin tahu ke mana Ji Honghua akan membawaku, dan apa hubungan tempat itu dengan Rushuang.
Sambil berpikir demikian, aku mempercepat langkah dan mengikutinya.
Ji Honghua membawaku berjalan menuju lahan pertanian terpencil. Setelah berjalan lebih dari satu jam, dia akhirnya berhenti di tengah hutan murbei yang sudah lama ditinggalkan.
Aku yang mengikuti di belakang Ji Honghua juga menghentikan langkah, lalu bertanya: "Ji Honghua, inikah tempat yang kamu maksud??"
Ji Honghua mengangguk:
"Ya, sebelumnya sudah ku siapkan sebuah formasi di sini."
Sial! Ternyata aku terjebak.
Tapi segera aku berpikir lagi, untuk apa Jihonghua melakukan ini? Jika dia ingin membunuhku, langsung saja menyerangku di tempat kami bertemu sebelumnya. Mengapa repot-repot memancingku ke sini?
Mungkinkah dia takut aku menjebaknya dengan sengaja menyembunyikan energi Yang dalam tubuhku? Karena itu dia dengan hati-hati memancingku ke tempat ini, menggunakan formasi untuk membantunya membunuhku. Sepertinya hari ini aku benar-benar sulit melarikan diri.
Perlahan aku menggerakkan tangan kanan ke dalam tas ransel. Jihonghua tiba-tiba berkata, "Jangan khawatir. Formasi yang kusiapkan ini bukan untukmu, tapi untuk majikanku Hong Yan. Meski dia terperangkap, hampir semua gerak-gerikku diawasi. Karena itu aku harus sangat berhati-hati saat memberitahumu tentang Rushuang dan Tang Yanlan, atau aku akan mati dengan sangat mengenaskan..."
"Kenapa kau mengambil risiko besar memberitahuku ini?" Aku berdiri di tempat, menatap Jihonghua.
"Sudah kukatakan, aku berhutang budak padamu. Harus kulunasi. Setelah ini, jika bertemu lagi, aku akan membunuhmu tanpa ragu." Sorot mata Jihonghua memancarkan aura pembunuhan yang sama sekali tidak disembunyikan.
"Baik, aku dengar. Katakanlah." Aku mengangguk, di hati muncul sedikit harapan.
Meski tahu hal yang kuharapkan itu sudah mustahil, tetap saja aku berkhayal...
"Kau menyesal mengenal An Rushuang?" Jihonghua bertanya padaku.
“Tak menyesal, setidaknya kita pernah bersama, setidaknya dia pernah memberikanku kebahagiaan.” Kataku.
Ji Honghua melanjutkan, “Masih seperti pria sejati, Zuo Shisan. Dengarlah baik-baik, kamu adalah Tang Yanlan, dan Tang Yanlan adalah kamu. Kalian pada dasarnya satu orang.” Perkataannya membuatku langsung membeku di tempat, tak langsung bereaksi. Aku spontan bertanya:
“Apa maksud perkataanmu? Bukankah Tang Yanlan adalah hantu laki-laki yang mencari Rushuang tadi malam?”
Ji Honghua memutar tubuhnya, sepasang mata memikatnya menatapku, “Kau salah. Dia bukan Tang Yanlan, melainkan pori terakhirmu di luar Tujuh Pori. Pernahkah kau tanpa guru menguasai Lóng Hŭ Qī Shè Yìn? Itu karena ingatan reinkarnasi sebelumnya. Jurus itu memang ciptaanmu sendiri. Pori terakhir itu menyimpan sisa ingatanmu yang selama ini disegel oleh hantu yin kaisar. Karenanya meski telah bereinkarnasi sepuluh kali selama ribuan tahun, tak satu pun ingatan masa lalu yang utuh kembali. Namun beberapa tahun lalu, majikanku telah mengambil pori terakhirmu dari tangan hantu yin kaisar, mengendalikannya sendiri sebagai senjata untuk melawanmu.” Perkataan Ji Honghua ini benar-benar mengejutkanku.
“Pori terakhir di luar Tujuh Pori?” Tatapku pada Ji Honghua penuh ketidakpercayaan.
Ia mengangguk:
“Benar, yaitu Pori Kedelapan. Kamu berbeda dengan orang biasa. Orang biasa hanya memiliki tiga hun dan tujuh pori, sedangkan karena memiliki Tubuh Tao Bawaan, kamu memiliki tiga hun delapan pori. Pori terakhir ini bukan orang lain, melainkan dirimu sendiri. Jadi Zuo Shisan, kesedihan dan penderitaanmu sama sekali tidak perlu, karena selama ini kamu hanya cemburu pada dirimu sendiri.”
Otakku sempat blank. Aku menunduk dan mencerna penjelasan ini perlahan, baru mulai mengerti sedikit. Hantu laki-laki yang kemarin mengaku sebagai Tang Yanlan dan membawa pergi Rushuang, sebenarnya bukan Tang Yanlan asli, melainkan salah satu pori dari reinkarnasiku sebelumnya.
Dengan kata lain, pori ini sekarang dikendalikan Hong Yan untuk digunakan melawanku.
“Sekarang mengertikah? Tujuan Sang Pemilik adalah untuk mengacaukan kewarasanmu, membuatmu tidak bisa fokus berlatih. Saat ini dia sedang terperangkap, yang paling ditakutinya adalah pertumbuhan cepatmu. Jadi dia terpaksa mengambil risiko melepas Pori Kedelapanmu, membuatnya muncul dan membawa pergi Rushuang, membuatmu putus asa hingga kalah tanpa perlawanan.” Jihonghua menjelaskan.
“Rupanya semua ini adalah jebakan Hong Yan untukku. Tapi kalau Rushuang mengikuti Pori Kedelamanku yang dikontrol Hong Yan, apakah ada bahaya?!” Pikirku beralih pada keselamatan Rushuang, mulai merasa khawatir.
Ji Honghua menyipitkan matanya sambil berkata padaku: "Dia tidak akan dalam bahaya. Kupikir dia sekarang tahu itu hanyalah Pekaruh Kedelapanmu sendiri, makanya dia nekat mengikuti arwah itu pergi. Hanya ada satu alasan dia melakukan ini - ingin membawa kembali Pekaruh Kedelapan itu. Jika Rushuang berhasil mengembalikannya, Pekaruh Kedelapan di tubuhmu akan menyatu dan ingatan yang tersegel akan terbuka. Maka kau akan kembali menjadi Ahli Terhebat Jalan Tao. Ini yang tidak ingin dilihat baik oleh Tuan maupun Hantu Kaisar Yin itu."
"Jika benar seperti yang kau katakan, mengapa Rushuang tidak memberitahuku kebenaran ini saat dia pergi?" Aku tetap setengah meragukan perkataan Ji Honghua.
"Kalau Rushuang tidak berpura-pura mengira Pekaruh Kedelapanmu sebagai Tang Yanlan, mungkin dia tidak punya kesempatan mendekati pecahan jiwamu yang hilang itu. Karena begitu Rushuang berhasil mengembalikan Pekaruh Kedelapan, kau akan menjadi ancaman terbesar kami. Sedangkan versimu sekarang, Tuan sama sekali tidak menganggap penting." Ji Honghua menatapku dengan tenang.
