“Kapten Yue, Anda... Anda baru saja bilang apa? Apa yang sebenarnya terjadi di Aliran Longhu?!”
Si Bekas Luka saat ini terlihat sangat buru-buru, batuk beberapa kali, lalu berkata padaku: "Shisan, aku sedang menyetir ke Aliran Longhu, hampir sampai di perumahanmu. Turunlah, nanti di mobil akan kujelaskan detailnya. Turun segera ya!" Si Bekas Luka langsung mematikan telepon setelah bicara.
Mendengar perkataan Si Bekas Luka, kubicara pada pria gemuk: "Pria gemuk, aku akan ke Aliran Longhu. Tolong sampaikan pada Rushuang, dan jaga baik-baik dirinya. Kondisinya masih lemah. Kalau ada masalah, segera telepon aku." Tanpa sempat berpamitan pada Rushuang yang sedang mandi, juga tanpa menunggu pertanyaan pria gemuk, aku buru-buru lari keluar menuruni tangga.
Baru sampai gerbang perumahan, kulihat dari selatan melaju cepat sebuah mobil yang terus membunyikan klakson ke arahku.
"Shisan, cepat naik!" Si Bekas Luka menyembulkan kepala dari jendela mobil berteriak.
Melihat Si Bekas Luka, aku segera berlari ke mobil warna hijau tentara itu. Setelah naik, dari kaca spion kulihat di belakang jeep Si Bekas Luka, ada lebih dari sepuluh mobil militer mengikuti.
"Meski cat mobilnya sudah disamarkan dengan cermat menggunakan cat mobil rumah tangga, aku tetap bisa mengenali dari ban dan rangkanya bahwa ini adalah kendaraan khusus militer."
"Kali ini sepertinya Tim Penyelidik Fenomena Gaib Nasional dikerahkan seluruhnya. Dengan skala sebesar ini, apa yang sebenarnya terjadi pada Aliran Longhu?!"
"Kapten Yue, bisakah kau memberitahuku apa yang sebenarnya menimpa Aliran Longhu?" tanyaku pada Si Bekas Luka yang sedang mengemudikan mobil secepat roket.
"Sialan! Kali ini benar-benar bencana besar! Seluruh kompleks Aliran Longhu dikepung. Dari informasi yang kudapat, pengepungan ini dipimpin oleh Hong Yan, Jihonghua, Gui Dian dan lainnya - dengan ribuan arwah tentara Jepang tewas di Perang Dunia II, sisa-sisa Sekte Gan Shi yang mencapai ratusan, tukang santet Jepang, guru hantu Asia Tenggara, serta lautan hantu yin jahat yang masih berkeliaran di dunia manusia! Langit benar-benar akan berubah! Jika Aliran Longhu jatuh ke tangan mereka, malam-malam di China selanjutnya takkan pernah tenang lagi!!"
Mendengar penuturan Si Bekas Luka, jantungku berdegup kencang. Sebelumnya memang ada firasat tentang masalah di Aliran Longhu, tapi tak kusangka akan separah ini. Jika benar seperti yang dikatakan Si Bekas Luka, maka Hong Yan pasti terpojok setelah beberapa Zhenren Aliran Longhu membongkar wajah aslinya dan mengusirnya dari sekte - sekarang dia nekat ingin menghancurkan Aliran Longhu sampai ke akar-akarnya.
"Mengingat hal ini, bulu kudukku meremang. Apalagi dengan situasi sebesar ini sekarang, bahkan seorang Hong Yan saja sudah cukup membuat pusing. Saat ini, posisi Aliran Longhu benar-benar di ujung tanduk."
"Sedangkan upaya kita menyelamatkan Aliran Longhu kali ini, kemungkinan besar sangat berisiko."
"Kapten Yue, bagaimana kondisi sebenarnya di Aliran Longhu sekarang? Apakah sudah terjadi pertempuran?" tanyaku.
Si Bekas Luka menggelengkan kepala, "Aku juga tidak tahu detailnya. Baiklah, kita sudah keluar kota. Shisan, pasang sabuk pengaman dan duduk yang mantap!" Perintah Si Bekas Luka disusul injakan gas keras yang melesakkan laju mobil hingga nyaris 200 km/jam. Konvoi kami melesat cepat menuju arah Aliran Longhu.
Di tengah perjalanan, aku menerima telepon dari guruku Master Qingfeng. Dengan suara panik, ia memintaku segera ke Aliran Longhu. Kuberitahu bahwa aku sedang dalam perjalanan bersama Kapten Yue dari Tim Penyelidik Fenomena Gaib. Setelah mendengar itu, Master Qingfeng langsung tergesa mematikan telepon.
Namun dari balik sambungan, kudengar suara hiruk-pikuk seolah Aliran Longhu telah porak-poranda.
Kegelisahan dalam hatiku semakin menjadi. Di dalam Aliran Longhu terdapat banyak orang yang kusayangi, namun kini mereka terkepung rapat dengan nyawa bergantung di ujung tanduk.
Hong Yan sendiri sudah merupakan ahli dengan kemampuan luar biasa, ditambah dengan kekuatan angker Yin yang besar yang dia kumpulkan kali ini. Pertempuran ini tidak hanya menentukan nasib Aliran Longhu, tapi juga seluruh Dunia Manusia.
Negara hanya memiliki satu Tim Penyelidik Fenomena Gaib. Jika mereka dan Aliran Longhu hancur total malam ini, sehebat apapun teknologi, sekuat apapun militer, secanggih apapun senjata, tetap tidak akan bisa membunuh hantu Yin yang tak kasat mata.
Sedangkan mereka bisa membunuh tanpa jejak. Kekuatan angker Yin yang begitu kuat, terutama puluhan ribu arwah tentara Jepang, jika tidak ada lagi Aliran Longhu yang menahan, dunia ini mungkin benar-benar akan menuju kiamat.
Keseimbangan Yin-Yang juga akan benar-benar hancur karenanya.
Matahari adalah Yang, bulan adalah Yin; langit adalah Yang, bumi adalah Yin; siang adalah Yang, malam adalah Yin. Keseimbangan Yin-Yang inilah dasar dari vitalitas kehidupan.
Saat Yin-Yang seimbang, manusia sehat dan bersemangat; saat tidak seimbang, manusia akan sakit, menua cepat, bahkan mati.
Si Bekas Luka menyetir mobil dengan cepat. Meski jaraknya jauh, kami berhasil mencapai Gunung Naga Harimau tempat markas Aliran Longhu sebelum subuh.
Konvoi mobil berhenti di kaki Gunung Naga Harimau. Aku keluar dari mobil dan mendongak melihat gunung itu. Seluruh puncak gunung raksasa ini diselubungi energi Yin hitam pekat yang sangat kuat.
Sekitar kami sesekali terdengar tangis dan tawa mengerikan dari hantu Yin. Tempat yang semula seperti negeri dongeng, dalam sekejap berubah menjadi neraka di dunia.
“Shisan, bisakah kau melihat apa yang ada di Gunung Naga Harimau?!” Si Bekas Luka bertanya sambil mengarahkan teropong ke seberang gunung.
“Energi Yin. Seluruh gunung dikelilingi energi gelap pekat. Mereka sudah mengepung Aliran Longhu sepenuhnya,” jawabku.
“Sialan!” Si Bekas Luka mengumpat keras setelah mendengar penjelasanku, lalu menoleh padaku. “Jangan tunggu subuh. Shisan, cari titik dengan Energi Yin terlemah! Kita turun mobil dan menerjang masuk ke Aliran Longhu sekarang!” Ia melepas teropong, berbalik menghadapi puluhan orang di belakang yang mengendarai belasan mobil: “Kita sudah sampai! Ingat baik-baik: misi ke Gunung Naga Harimau ini bukan main-main. Waspada penuh! Bersiap serbu dengan membawa semua peralatan—turun mobil! Siap mendaki!!” Begitu perintahnya, terdengar deretan suara peluru diisi dan pengaman senjata dibuka dari belakang.
Kulihat anggota Tim Penyelidik Fenomena Gaib seragam hitam itu memegang berbagai senjata—mungkin semuanya berisi Peluru Pengusir Setan. Kehadiran mereka di saat genting ini menjadi ancaman mematikan bagi puluhan ribu hantu prajurit Jepang.
“Kapten Yue, kutemukan titik lemahnya. Kita bergerak sekarang?” tanyaku sambil menunjuk area dengan Energi Yin lebih redup, menoleh ke Si Bekas Luka.
“Sekarang juga, naik gunung, jalan!” Si Bekas Luka di ujung hidup dan mati menunjukkan ketegasan luar biasa, tanpa secercah keraguan atau ketakutan.
Mobil kami tinggalkan di kaki gunung, sekitar empat puluh orang bersama-sama berlari kecil menuju Aliran Longhu di atas Gunung Naga Harimau.
Di saat bersamaan, kurasakan perubahan Energi Yin dari selatan yang bergerak cepat ke arah kami, seolah ada energi jahat sedang mendekat.
"Kapten Yue, peringatkan semua untuk waspada. Tampaknya hantu Yin datang dari sana," kataku sambil menunjuk ke selatan.
Si Bekas Luka langsung berteriak memperingatkan. Begitu ucapannya habis, terdengar jeritan melengking. Beberapa Zombie dengan wajah mengerikan menerjang dari selatan, membawa angin mistis yang langsung menyerbu barisan belakang!
"Braak! Braak! Braak!..." Tim Penyelidik Fenomena Gaib langsung menembakkan Peluru Pengusir Setan. Cahaya api menyambar tubuh-tumbuh membusuk Zombie. Tak lama, mayat-mayat itu berubah menjadi lumpur busuk dengan Energi Yin yang menyebar...
"Bencana baru muncul setelah yang lama reda," Tiba-tiba, di sisi lain tim kami muncul sekelompok hantu yin. Mereka menyergap Tim Penyelidik Fenomena Gaib yang sedang fokus melawan para zombie tadi.
Beberapa anggota yang belum sempat bereaksi langsung ditempeli arwah jahat. Mata anggota yang kerasukan tiba-tiba memerah, mulutnya mengeluarkan cairan hitam, sambil tertawa aneh mulai menembaki rekan sendiri!
"Cepat tiarap!!" Si Bekas Luka berteriak. Aku segera mengumpulkan qi dan melesat cepat ke samping. Melihat anggota yang bergelimpangan dalam genangan darah, darahku mendidih. Dengan geram aku berseru:
"Qīnglóng yóu yún yùn guī kūn, Dòng yào fáng wēi yòng wǔ wén. Lóng Hŭ Qī Shè Yìn! Shè!!" Sambil mengaktifkan jurus itu, aku mengeluarkan Pedang Pemotong Kegelapan dari tas, siap membantai!
