Semakin banyak daoshi yang keluar dari kerumunan, kulihat ekspresi Master Lu dan Pria Bertopi semakin suram. Tampaknya mereka sendiri tidak menyangka begitu banyak yang memilih melarikan diri di tengah pertempuran.
Melihat masih ada orang yang terus keluar, aku mulai merasa telah meremehkan sifat plin-plan manusia. Di Aliran Longhu yang memiliki begitu banyak ahli ilmu Tao berpengalaman menghadapi hidup-mati, ternyata masih banyak yang tak sanggup menghadapi kematian. Rupanya Hong Yan, wanita ini, selama berada di sekte Longhu, telah menguasai cara menghadapi mereka.
Langit semakin gelap, lampu-lampu di sekitar pintu aula utama mulai dinyalakan. Di saat itulah, Master Qingfeng, guruku, tiba-tiba melompat ke atas panggung batu di samping. Dari ketinggian, ia memandangi para daoshi yang hendak kabur sambil berteriak: "Berani setia, tak malu pada langit-bumi. Jujur terus terang, lebih mati daripada menyerah. Lindungi yang lemah, jangan langgar hukum alam. Berani karena apa? Berani karena nyali kita, karena tulang punggung yang tegak dan keberanian di hati! Manusia bisa karena percaya bisa. Jangan pilih jalan kaum lemah, jangan lari! Bertahanlah, lawan hantu yin dan zombie sialan itu sampai titik darah penghabisan!" Master Qingfeng berusaha menahan mereka yang hendak pergi.
Meski kata-katanya sempat berpengaruh, tak lama kemudian seseorang lagi menyelinap keluar dari kerumunan.
Melihat orang yang bertahan semakin sedikit, tiba-tiba teringat sebuah pepatah: Bencana datang, masing-masing lari. Sifat manusiawi yang berubah seperti awan putih dan anjing kelabu ini tak bisa disalahkan.
Aku berdiri di tempat sambil melihat, di hati hanya bisa cemas kering, tapi sama sekali tak punya akal. Tepat di saat itu, kurasakan ada yang menepuk pelan bahuku dari belakang. Kutolehkan kepala dan melihat orang yang menepukku tak lain adalah Zhao Man.
"Shisan, sekarang saatnya kau bicara. Aku yakin kau bisa kembali membangkitkan semangat mereka yang hilang." Zhao Man menatapku penuh keyakinan.
"Kak Zhao, janganlah kau mengolok-olokku ini. Bahkan Master Lu yang punya posisi tinggi di Aliran Longhu tak sanggup mengatasi. Apa gunanya aku, cuma daoshi kecil Longhu, cuma bicara beberapa patah kata?" Saat ini aku sama sekali tak yakin bisa menahan orang-orang yang ingin kabur.
"Shisan, kau harus percaya diri. Jika seorang pria bahkan kehilangan kepercayaan diri, lalu apa lagi yang tersisa?" Zhao Man bertanya sambil menatapku.
Saat itu, aku terdiam tak bisa menjawab.
"Shisan, kau harus mencoba. Aku percaya padamu." Zhao Man berkata serius.
"Kenapa kau percaya padaku?" Aku berbalik, kedua mataku menatap tajam Zhao Man.
Zhao Man menatapku balik, nada bicaranya tegas: "Tak ada alasan khusus. Hanya karena kau adalah Zuo Shisan!!" Saat menyebut namaku, bahkan kulihat cahaya kecil di matanya - cahaya kepercayaan dan keyakinan penuh padaku.
Tak pernah kuduga Zhao Man begitu mempercayaiku. Tepat ketika aku hendak menyetujui sarannya untuk mencoba, tiba-tiba terdengar suara Shiboku, Master Lu Yu, dari belakang:
“Shisan, Zhao Man memang benar. Kau mungkin bisa menahan mereka, karena kau selalu menjadi kebanggaan Aliran Longhu kami, selalu menjadi harapan Aliran Longhu, selalu yang terkuat di Aliran Longhu!!”
Saat mendengar perkataan Master Lu, darah di hatiku mulai mendidih. Dengan tekad bulat, aku melesat ke atas batu tempat Master Qingfeng berada. Menarik napas dalam-dalam, otakku berpikir cepat sambil berteriak ke para daoshi yang hendak kabur: "Saudara-saudara, aku Zuo Shisan. Dulu aku lemah, lemah sampai tak bisa melindungi diri dan keluarga sendiri. Benar! Bahkan untuk bertahan hidup pun harus mengandalkan perlindungan istriku!! Tapi hari ini kuputuskan untuk tetap di sini. Karena aku tak mau jadi lemah lagi. Apa arti lemah? Bukan tentang tingkat kultivasi ilmu Tao, tapi tentang nyali dan pola pikir! Aku percaya, di dunia ini tak ada situasi yang putus asa, hanya orang yang putus asa terhadap situasi."
Meski semua menatapku, masih ada yang bergerak keluar dari kerumunan. Keringat mengucur di dahiku. Kuingatkan diri sendiri: harus berusaha maksimal menahan mereka. Hanya dengan persatuan orang dari Aliran Longhu, kita punya harapan menang.
Setelah berpikir sampai di sini, aku melanjutkan dengan memandangi semua orang di bawah panggung dan berkata dengan lantang: "Mungkin tak lama lagi, pasukan kejahatan Yin yang mengepung di luar akan menyerang masuk. Tapi aku memilih untuk tetap di sini, bersumpah melawan sampai mati dan takkan berkompromi. Aku percaya kita adalah satu kesatuan, kesatuan yang bisa bersatu. Jadi selanjutnya, jika kita gugur dalam pertempuran, mati di medan perang yang menjaga perdamaian dua dunia Yin-Yang, kematian kita tetap mulia. Jika kita gugur, itu untuk melindungi anak-anak kita, orangtua kita, dan juga—kekasih kita."
"Sampai saat ini, apakah kalian masih takut akan kematian? Adakah di antara kalian yang gentar menghadapi kematian semacam ini? Siapa yang akan menolak memperoleh kehormatan agung seperti ini? Kupikir seberapa pun waktu berlalu, aku takkan pernah menyesali pilihanku hari ini, sekalipun itu kematian!!" Saat mengucapkan ini, jelas kudengar suara napas orang-orang di bawah mulai semakin berat.
Aku melanjutkan: "Saat ini aku berdiri di sini, tanpa rasa takut sedikit pun di hati! Jika kalian tetap tinggal, mungkin kalian akan gugur dalam pertempuran. Tapi jika kabur, setidaknya kalian bisa menyelamatkan diri, hidup dari tahun ke tahun dengan rasa bersalah dan penyesalan sampai akhirnya mati karena usia tua. Jadi, apakah kalian bersedia menukar semua tahun-tahun hidup pengecut itu dengan satu kesempatan, satu peluang yang hanya datang sekali seumur hidup! Yaitu tetap tinggal di Aliran Longhu, memberitahu semua hantu jahat Jepang dari masa Perang Dunia II yang masih gentayangan, memberitahu Sekte Gan Shi, memberitahu tukang santet Jepang, memberitahu Hong Yan, memberitahu semua kekuatan angker di dunia ini! Katakan pada mereka, mereka mungkin bisa merebut nyawa para daoshi Aliran Longhu kita, tapi mereka TIDAK AKAN PERNAH bisa merebut martabat dan semangat juang kita!!"
"Dalam pertempuran sengit, pemenangnya adalah yang berani!!! Dalam tubuh kita bukan hanya ada daging dan darah, tapi juga semangat juang dan keberanian. Dan semangat juang serta keberanian TIDAK AKAN PERNAH mati! Jadi sekarang, para shixiong dan shidi sekalian, pilihan ada di tangan kalian: tetap tinggal dan berperang bersama kami untuk melindungi martabat diri dan keluarga, lebih baik mati daripada menyerah. Atau kabur seperti tikus ketakutan yang tidak akan pernah bisa angkat kepala seumur hidup, silakan pilih sendiri!!!"
Begitu ucapanku berakhir, ratusan orang di tanah lapang depan aula utama terdiam memandangiku. Beberapa detik kemudian, mereka serentak berteriak: "Aku tetap tinggal! Lebih baik mati daripada menyerah!!"
"Aku juga tetap tinggal!!"
“Aku juga akan tetap tinggal! Bertarung hingga tetes darah terakhir bersama mereka!!……” Suara yang memutuskan untuk tetap tinggal semakin lantang dan semakin banyak. Pada saat ini, para daoshi yang semula hendak pergi semuanya kembali ke posisi mereka masing-masing.
Saat ini, wajah setiap orang dipenuhi hasrat untuk bertempur - melindungi keluarga, mempertahankan harga diri dan martabat mereka melalui pertarungan.
Pada detik ini, kulihat semangat juang dari dalam diri mereka. Sebuah transformasi dari kelelahan menuju puncak kejayaan, semangat tak kenal takut yang perkasa!!
“Zuo Shisan, sebelumnya aku benar-benar tak menyangka. Rupanya kau punya bakat jadi jenderal!!” Tiba-tiba suara Taotie terdengar dari Giok Kuno itu.
Saat aku hendak membalas, beberapa orang tiba-tiba melesat dari kejauhan. Mereka bergerak cepat menuju Master Lu dan Pria Bertopi.
Wajah para pendatang terlihat panik dengan ekspresi gugup. Segera kangkat kepalaku memandang langit. Ternyata hari sudah lama gelap. Cahaya bulan yang suram tanpa bintang, hari ini ternyata Hari Yin. Rupanya pasukan kekuatan angker di sekitar Aliran Longhu mulai menyerang.
Kusedikitkan senyum dingin, dalam hati berbisik:
“Datang tepat pada waktunya!!!”
Benar saja. Setelah mendengar laporan para daoshi, Master Lu segera berteriak memberi perintah: “Seluruh murid Aliran Longhu dengarkan! Murid Gerbang Harimau bersiap menyusun formasi. Murid Gerbang Naga ikut kami ke gerbang utama. Pertahankan Aliran Longhu sampai titik darah penghabisan!”
“Bersumpah mempertahankan Aliran Longhu sampai mati！！” Serentak semua orang meneriakkan slogan, semangat tempur telah mencapai puncak.
Setelah Master Lu selesai berbicara, bayangan mungilnya langsung melesat dengan gesit menuju gerbang utama Aliran Longhu. Ratusan murid Aliran Longhu dengan cepat terbagi menjadi dua kelompok besar. Salah satu kelompok termasuk puluhan anggota Tim Penyelidik Fenomena Gaib mengikuti Master Lu ke gerbang utama untuk membantu pertahanan.
Kelompok lainnya tetap di tempat untuk menyiapkan berbagai Formasi Tao guna menghadang serangan kekuatan angker!
Sambil mengumpulkan qi, aku melirik ke arah gerbang utama, lalu dengan cepat memusatkan energi Yang sebelum melesat gesit ke arah berlawanan dari gerbang...
