Alasan aku memilih arah berlawanan menuju belakang Aliran Longhu adalah pertama, khawatir Hong Yan akan mengirim penyergap dari belakang. Kedua, firasatku mengatakan seolah ada sesuatu yang akan terjadi di pintu belakang Aliran Longhu.
Saat tiba di pintu belakang, aku langsung melompat ke tepi dinding. Dari ketinggian, mataku menyapu seluruh penjuru dengan cermat.
Suasana sekitar sunyi senyap, angin malam sesekali berhembus. Dari semak-semak di tanah terdengar riuh suara serangga. Udara masih dipenuhi Energi Yin pekat, namun tak terlihat satu pun hantu Yin berkeliaran.
“Apakah sebelumnya aku hanya paranoid?” Melihat tidak ada kejadian di pintu belakang Aliran Longhu, hatiku berbisik mungkin aku yang berlebihan. Baru saja hendak berbalik pergi, aliran energi Yin yang mengalir di udara belakangku membuatku berhenti di tempat.
Menoleh ke belakang, kulihat di balik pepohonan tidak jauh dari sana, dua sosok bayangan hitam sedang mendekat dengan cepat ke arah sini.
Ternyata benar ada yang aneh! Untungnya aku terlambat pergi, kalau tidak mereka pasti akan menyusup. Meskipun seluruh Aliran Longhu dilindungi formasi besar, bukan berarti tidak ada kelemahan. Begitu formasi ini rusak, Longhu akan terjepit dari depan dan belakang, kemungkinan menangnya hampir nol.
Menyaksikan dua bayangan hitam itu semakin dekat, segera kukeluarkan Fu Yang dari tas ransel dan tempelkan di titik vital dadaku. Sambil mengumpulkan Energi Zhen ke tangan kiri, kubenarkan diri di tepi dinding menunggu kedatangan mereka.
Tak lama, kedua sosok itu melesat keluar dari hutan, berdiri mantap tak jauh di hadapanku.
Seketika itu juga kulihat jelas wajah mereka. Yang datang adalah sepasang gadis muda - satu berbaju kuning, satunya lagi berbusana putih. Wajah mereka mirip sekali, dengan dua kuncir panjang di kepala. Namun kulit mereka pucat membius, seperti kertas putih.
"Dan di atas bahu mereka, berdiri seekor gagak hitam legam dengan mata hijau menyala. Kedua burung gagak di pundak mereka itu menatapku dengan sorot mata hijau berminyak, seolah menantangku..."
Kedua gadis di bawah juga langsung melihatku. Salah satu gadis berbaju kuning tersenyum kecil sambil berkata, "Hehehe... Daoshi tampan ini, siapa namamu? Kalau mau kabur, kami bisa pura-pura tidak melihat dan membiarkanmu turun gunung." Saat berbicara, matanya kerap berkedip-kedip ke arahku, membuat bulu kudukku merinding.
"Zuo Shisan dari Aliran Longhu." Jawabku sambil menatap gadis berbaju kuning itu.
Wajah mereka langsung pucat membatu saat mendengar namaku. Gadis berbaju putih menunjukiku dengan jari gemetar, "Kamu... Kamu Zuo Shisan?!"
"Benar, aku sendiri." Usai mengucapkan itu, aku mengayunkan tangan kiri dengan cepat melemparkan Energi Zhen yang sudah terkumpul di telapak tangan.
Energi Zhen ungu langsung melesat dari tangan kiriku, menyambar ke arah gadis berbaju kuning.
Wajah gadis berbaju kuning itu berubah serius. Dengan lincah tubuh mungilnya melenting ke atas seperti pegas, menghindari serangan Energi Zhen Wuji.
Aku melihat ini adalah kesempatan, segera melambaikan tangan lagi, energi Zhen ungu kembali melesat dari tangan kiriku, terbang ke arah gadis berbaju kuning yang baru saja melompat ke udara.
Begitu seseorang melompat ke udara, tubuhnya tidak bisa selincah di tanah untuk menghindari serangan. Awalnya kukira serangan ini pasti berhasil, tapi ternyata aku meremehkan kedua gadis itu.
Di momen kritis ini, meski gadis kuning di udara tak bisa menghindari serangan Energi Zhen Wuji, gadis putih di sampingnya segera bertindak. Dengan kedua tangan membentuk mudra cepat, dia berteriak pendek. Seketika gadis kuning itu menghilang dari pandangan.
Energi ungu yang kulepaskan tadi meleset, menghantam pepohonan di belakang.
Perubahan tak terduga ini membuatku terkejut sekaligus waspada. Aku segera memusatkan energi Yang ke kedua mata, baru bisa melihat gadis kuning yang "menghilang" tadi.
Meski samar-samar, kulihat dia tidak pergi jauh—bersembunyi di belakang gadis putih. Ketahuan, dia maju sambil berkata: "Zuo Shisan, kami berdua tidak punya permusuhan denganmu. Jika kami menghentikan serangan ini dan pulang, maukah kau membiarkan kami pergi??"
Mendengar ucapan gadis berbaju kuning itu, aku segera mengangguk, "Boleh, asalkan kalian segera meninggalkan Gunung Naga Harimau sekarang dan tidak kembali, aku akan melepas kalian." Meski berkata demikian, sebenarnya aku sedang mengikuti rencananya sendiri. Sudah sampai di sini, tiba-tiba mau pergi di saat seperti ini? Apa mereka menganggapku anak tiga tahun?
"Baik, kami segera pergi." Gadis berbaju putih mengangguk setuju, lalu membawa gadis berbaju kuning berbalik arah dan melesat cepat ke arah hutan di kejauhan.
Memandangi bayangan mereka yang menjauh, pertama-tama kunci energi Yin di tubuh mereka. Kemudian aktifkan Mao Shan Qian Xi Shu, menyesuaikan tanda kehidupanku ke tingkat terendah, bersiap mengikuti secara diam-diam.
Tepat saat aku melompat dari tepi tembok, tiba-tiba kurasakan seseorang mengejar dari belakang. Segera kuperiksa dan ternyata itu Zhao Man.
"Kak Zhao, kenapa kamu datang?" tanyaku sambil menatapnya yang masih berdiri di atas tembok. Meski tidak bisa langsung melesat naik, dengan keahliannya, cukup dua langkah menyilang di tembok untuk naik.
"Kulihat kamu lari sendirian ke sini, khawatir terjadi sesuatu, jadi aku ikut." Zhao Man melepas penutup mata di lehernya sambil berbicara.
"Ada dua gadis mencurigakan di depan, harus kukejar." kataku pada Zhao Man.
"Baik, aku ikut." Zhao Man langsung melompat dari tembok sambil memasang kembali penutup matanya.
Kacamata yang dia kenakan sekarang adalah "Alat Deteksi Yin", yang efeknya sama dengan "Yin Yang Yan" bawaan lahirku. Apapun cara hantu Yin dan makhluk halus menyembunyikan wujud roh mereka, semuanya bisa terdeteksi.
Untuk mencegah Zhao Man terbongkar identitasnya, kuberikan selembar Yin Fu padanya. Kusuruh dia menempelkannya di titik vital di dadanya guna mengendalikan energi Yang yang melekat padanya.
Lalu kubawa Zhao Man mengejar kedua gadis itu. Setelah melewati hutan di depan, tiba-tiba muncul kolam seluas ribuan meter persegi. Kedua gadis itu berhenti di sekitar kolam.
Mereka berdiri di tepi kolam, saling pandang sejenak, lalu mengeluarkan botol aneh dari tubuh mereka dan melemparkannya ke dalam kolam.
Tiba-tiba kolam itu mulai menggelembung. Gelembung air semakin banyak dan membesar. Bahkan kurasakan Energi Yin dari dasar kolam yang perlahan menguat...
Apa yang dilakukan gadis-gadis ini di sini? Apa yang tersembunyi di dasar kolam? Saat aku masih bingung, walkie-talkie Zhao Man berbunyi. Meski dia memakai earphone, pendengaranku yang tajam masih bisa menangkap suara dari earphone-nya.
“Semua ke depan, pasang jaring laser, pertahankan pintu utama mati-matian, jangan sampai mereka bisa menerobos masuk!!” Suara Si Bekas Luka terdengar dari walkie-talkie.
Tampaknya saat ini semua orang di pintu depan sedang menghadapi serangan bertubi-tubi dari zombie hantu yin tersebut.
Zhao Man juga mulai tidak bisa tenang. Ia berbisik padaku: "Shisan, kamu tunggu di sini dulu, aku akan kembali membantu." Zhao Man langsung berbalik badan dan pergi.
Aku tetap berjongkok di tempat, memandang kolam air di depan. Secara mengejutkan, dua gadis yang tadi berdiri di tepi kolam sudah lama menghilang, hanya tersisa gelembung air yang terus bermunculan dari dalam kolam.
Saat ini aku benar-benar bingung harus berbuat apa. Ingin segera kembali membantu murid Longhu dan Tim Penyelidik Gaib, tapi energi hantu yin yang semakin membesar di dasar kolam membuat hatiku semakin gelisah. Setelah berpikir ke kiri dan kanan, akhirnya aku menggigit gigi dan melesat cepat ke arah Longhu.
Apapun yang tersembunyi di dasar kolam ini, yang penting sekarang harus kembali membantu. Jangan sampai zombie-zombie hantu yin itu menerobos garis pertahanan dan formasi lalu masuk ke Longhu. Jika sampai terjadi, kita benar-benar kalah.
