"Tunggu sebentar... Kau akan segera tahu..." Pada saat Chen Jingmo selesai berbicara, kepedihan yang mendalam seolah dilemparkan ke dalam tungku muncul dari setiap sudut tubuhnya.
Kesakitan hebat ini hanya muncul sekejap sebelum diabaikan olehnya.
Karena ada kepedihan yang lebih menyimpang datang dari kedalaman jiwanya!
Gelombang getaran jiwa yang meningkat sepuluh kali lipat dalam seketika menenggelamkan jiwa Ottolia. Chen Jingmo yang berbalik mengambil alih posisi tuan rumah sepenuhnya menguasai tubuh Ottolia, posisi kedua orang ini bertukar dalam sekejap mata.
Bagai orang gila, jiwa Chen Jingmo mengeluarkan jeritan dahsyat. Seperti tercebur dalam mimpi buruk paling kelam, jiwa yang semula murni perlahan terkotori menjadi hitam pekat oleh keputusasaan dan kegelapan yang muncul dari hatinya.
Alih-alih menghindari kegelapan dalam jiwanya seperti dahulu, Chen Jingmo justru merobek bekas luka lama dengan mengangkat kenangan rusak dari dasar terdalam.
Maka penderitaan masa lalu pun kembali menerjang.
Dalam sekejap, jiwa berubah wujud. Kegelapan yang tersembunyi dalam jiwa Chen Jingmo muncul menghanyutkan mereka berdua dalam ketakutan dan tangisan tak berujung.
Duri perak yang menyebar dari sarung tinju menusuk dalam setiap inci kulit Ottolia bagai benda nyata, duri yang merambat ke seluruh tubuh menembus setiap sendi dan tulang-tulang.
Kekuatan tak kasat mata membetulkan tulang-tulang Ottolia yang telah terdeformasi, menyatukannya kembali dengan kejam, lalu menggunakan duri perak sebagai belenggu untuk mempertahankan integritas fisiknya.
Tubuh Ottolia bagai boneka yang ditusuk benang-benang sutera, sepenuhnya dikendalikan oleh Chen Jingmo.
Tanpa sempat memberikan perlawanan, ia pingsan dalam kesakitan.
Sementara Chen Jingmo dengan paksa mempertahankan kesadarannya, senyuman yang mengerikan merekah di wajah Ottolia.
Bukan senyuman gadis penakut atau lemah lembut itu, melainkan kegilaan, sukacita, dan kehampaan tak berdasar.
Sisi lain dari jiwa Chen Jingmo kembali menampakkan diri.
Yang berbeda, kali ini Chen Jingmo sengaja mundur ke tepi tebing, satu kesalahan kecil akan membuatnya ditelan oleh dirinya sendiri yang terbentuk dari emosi negatif.
Akhirnya, Persenjataan Kegelapan menampakkan wujud aslinya.
Awalnya, Persenjataan Kegelapan membantu meningkatkan kemampuan fisik pengrajin melalui gelombang jiwa, atau melatih mereka. Secara fungsi, lebih mirip Rei dalam *Soul Eater* yang merangsang tubuh pengrajin untuk meningkatkan kondisi fisik.
Kini, aspek paling kejam dari sistem ini akhirnya terungkap.
Senjata berbentuk sarung tinju hanyalah bagian dari tubuhnya, atau lebih tepatnya, ketika sang perajin mengenakannya, ia telah menjadi bagian darinya—seluruh tubuh berubah menjadi senjata.
Sedangkan Persenjataan Kegelapan, kemampuan esensialnya justru mencapai tujuan pertempuran melalui pengendalian tubuh sang perajin.
Dengan kata lain, selama Chen Jingmo menghendaki, ini adalah senjata jahat yang bisa membinasakan tuannya kapan saja.
Selama ini, Chen Jingmo selalu merasakan kekuatan tak dikenal tersembunyi dalam dirinya, dan kini akhirnya berhasil mengeluarkannya melalui metode paling ekstrem.
Bentuk kedua Persenjataan Kegelapan: Persenjataan Darah Segar!
Bukan melalui sinyal saraf untuk meningkatkan kekuatan fisik perajin, melainkan melalui darah!
Duri-duri perak menyelimuti permukaan tubuh Ottolia, sementara darah dalam tubuhnya mengalami perubahan serupa. Selain sirkulasi vital untuk mempertahankan nyawa, darah di keempat anggota tubuh dan sebagian sirkulasi internal bergerak di bawah kendali 'Chen Jingmo'.
Tubuh Ottolia berdiri layaknya boneka, menampakkan senyuman penuh keanehan sementara tawa hampa keluar dari mulutnya.
Bak monster yang baru terbangun dari tidur.
Memiringkan kepala sambil memandang monster yang merayap keluar dari magma di kejauhan, seolah merenungkan sesuatu, akhirnya menunjukkan senyuman yang membuat bulu kuduk merinding.
Sepertinya... ini akan menyenangkan.
Semoga cukup tahan lama... Jangan cepat rusak!
Di bawah kendali 'Chen Jingmo', Ottolia yang gerakannya kaku melangkah ke depan, langkah kedua, ketiga, hingga akhirnya seperti boneka yang melesat, tubuh rampingnya meluncur kencang menuju monster yang sudah sepenuhnya bukan manusia.
Tepat saat mendekat, Bentou mengeluarkan teriakan parau, telapak tangan bertulang yang terbuka berubah menjadi Palu Besi menghantam tubuhnya.
Dua suara berjarak sangat pendek terdengar, seperti sesuatu yang terbuat dari karet, terkoyak.
Saat suara pertama terdengar, telapak tangan Ottolia pecah membuka luka, darah segar menyembur seperti air mancur, berubah bentuk runcing di bawah kendali Chen Jingmo.
Darah merah darah menyembur dari telapak tangan Ottolia, seketika mengkristal, akhirnya berubah menjadi tusukan tajam yang kencang, langsung menyambut serangan seperti batu raksasa menghujam dari Bentou.
Suara kedua berasal dari telapak tangan Bentou, darah yang terkonsentrasi membentuk benda kristal menembus telapak tangannya yang sudah separuh menjadi arang.
Kekuatan fisik dahsyat mengalir dari tangan Bentou, merambat melalui tusukan bernoda darah masuk ke tubuh Ottolia, namun akhirnya seluruhnya dialirkan ke Bumi di bawah kakinya.
Maka retak-retak pun menyebar di permukaan Bumi.
Di bawah kendali 'Chen Jingmo', darah Ottolia tiba-tiba memadat dalam sekejap. Terbungkus oleh kulit dan pembuluh darah, seluruh tubuhnya berubah menjadi patung kristal yang sekeras batu.
Saat kekuatan fisiknya menghilang, tubuh Ottolia tiba-tiba mencabut duri dari telapak tangan Bendang. Namun bentuknya kini telah membengkak beberapa kali lipat, dengan ujung duri panjang yang menampilkan bentuk aneh.
Persis seperti kapak perang yang diperpanjang!
STRIDERAX Kapak Perang.
Ini adalah senjata yang paling dikenal 'Chen Jingmo', juga benda yang menghancurkan ribuan zombie di dunia HELLSING.
Saat bersentuhan, kapak ini langsung mulai menyedot darah Bendang, menyatukannya ke dalam senjata hingga akhirnya membentuk kapak besar yang berat.
Tubuh kaku Ottolia tiba-tiba berbalik arah, menyeret kapak besar sambil berlari mengelilingi Bendang. Menghadapi serangan ganas Bendang, tubuh kaku ini terus melakukan gerakan tak terduga yang berhasil menghindar dari segala serangan dengan gesit.
Setiap serangan tajam dilancarkan dari posisi dan gerakan yang mustahil bagi manusia biasa, seolah setiap bagian tubuhnya memiliki kesadaran sendiri yang siap berubah menjadi senjata kapan saja.
Kapak merah darah terus-menerus membelah kulit terkarbonisasi Monster, meninggalkan luka lebar yang mengerikan.
Hanya kurang dari setengah menit, Ottolia yang dikendalikan oleh Chen Jingmo telah mengubah bento yang gerakannya mulai melambat menjadi merah darah.
Setiap kali serangan tebasan terjadi, vakum terbentuk seketika yang menyedot darah dalam jumlah besar.
Monster yang bisa terus bertarung meskipun tulang-tulang patah, jatuh ke magma, dan ditempa dalam api akhirnya mencapai batas maksimalnya.
Otot-otot terus dicincang, sementara darah segar yang mempertahankan nyawa mengalir keluar dengan cepat.
Setelah melalui pertempuran beruntun, bento benar-benar berada di ujung tanduk.
Setiap luka di tubuhnya memancurkan darah deras yang berubah menjadi kabut merah darah mengalir di udara, akhirnya terkumpul di kapak perang besar di tangan Ottolia - seperti udara dalam mesin yang melesat dari punggung kapak, mempercepat kecepatan dan kekuatan fisik tebasan mata kapak.
Seiring darah yang semakin banyak, Chen Jingmo akhirnya berhenti mengerutkan darah. Pada titik ini, Ottolia telah sepenuhnya ternoda merah, bagaikan valkyrie bernodah darah.
Menginjakkan riak-riak berlapis di genangan darah bawah kaki, seperti hantu ia mengitari ke belakang garis bento. Lalu seketika, kapak perang yang terbentuk dari darah diangkat tinggi dan dihujamkan dengan dahsyat.
Seperti palu perang bermotivasi, aliran merah darah menyembur dari punggung kapak, aroma darah yang menguap dengan dahsyat meningkatkan kecepatan mata kapak hingga batas maksimal, menebas serangan tebasan ke arah bento yang telah mencapai batasnya.
Tiga puluh persen tubuh berubah menjadi arang, setelah kehilangan tujuh puluh persen darah, bento akhirnya mencapai akhir hidupnya.
Dalam deru suara yang meraung, tengkorak yang bengis dan buruk rupa terlepas dari ikatan leher, melayang-layang di udara.
Pemenggalan kepala!
Tengkorak yang melayang di tengah hampa seolah merintih, sayangnya tak ada lagi kesempatan untuk mengaum.
Jiwa hitam pekat yang terdistorsi membentuk bola kecil melayang dari mayat, namun sepenuhnya diserap oleh kapak perang merah darah.
"Membunuh Prajurit Samsara sisi kekuatan empat bintang 'Bento', hadiah 8000 poin, satu kartu alur cerita B."
Suara khidmat bergema dalam jiwa Chen Jingmo, hanya saja kini ia tak berminat memperhatikan suara tersebut.
Dari belakang terdengar gemuruh formasi lapisan yang maju dan derap kuda perang, debu dan asap berhamburan dari kejauhan.
Pasukan penumpas yang dikepung tentara akhirnya tiba.
"Hehe... hehe..." Tubuh Ottolia berputar secara aneh, pertama kepala, lalu bahu, akhirnya kaki memutar tubuhnya menghadap, memandangi pasukan yang mendekat sambil tertawa gembira.
Kelihatannya... semakin seru...
Di depan adalah pasukan penumpas yang menyerbu datang, sementara di belakang sudah pasukan Serban Kuning yang hampir lenyap. Artinya, misi ini hampir berakhir...
Jadi, berapa lama lagi aku bisa bermain sebelum semuanya berakhir?
'Ottolia' atau 'Chen Jingmo' menunjukkan senyuman penuh sukacita namun hampa.
……
