“Hmm, boleh juga.” Bai Shuo tiba-tiba tersenyum penuh keanehan: “Tapi bersiaplah ya.”
“Hei, lihat ini.” Sun Wukong melepas topi tidur lucunya, menggulung lengan baju, menghembuskan napas ke telapak tangan: “Saksikan lingkaran cahaya merahku, Hantu Tangan Hitam mundur...Kalau bukan kemauan keras, pasti dapat botol!...Hmm, kebiasaan...”
Dengan wajah khusyuk, Sun Wukong memilih gelang paling ramping lalu menoleh sambil cengar-cengir: “Cara buka yang ini gimana? Kok ada petunjuk butuh 1000 poin hadiah?”
Bai Shuo menahan dorongan untuk menutupi wajah: “Dewa Utama, poin hadiahnya aku yang tanggung. Buka.”
“Nih, siap-siap~” Sun Wukong menjulurkan lengannya ke celah dimensi, lalu mengeluarkan...
Paha?
Puuut... Sun Wukong nyaris muntah, wajah pucat melemparkan paha bergigi itu.
Tepat seperti duga Bai Shuo, gelang itu milik Zeng Qing...
“Paha...lengan...satu set pakaian dalam...hm, usus...ini ampas?” Sun Wukong memegang baskom keramik mengerikan, menahan jijik meletakkan "hadiah" tak dikenal itu.
“Hati separuh... Piring makan dua set... Aduh, setidaknya keluarkan peralatan lah!” Sun Wukong yang penuh amarah melempar piring makan ke kejauhan, melanjutkan pencarian: "Organ dalam... baju... pistol... baterai..."
"Baiklah, aku kalah..." Setelah mengeluarkan hampir semua benda dari ruang angkasa, Sun Wukong berubah menjadi patung batu dengan ekspresi wajah hancur.
Selain berhasil menyusun dua mayat utuh dari organ-organ di gelang Zeng Qing, diperoleh beberapa baju dan barang-barang rongsokan yang totalnya tidak melebihi 100 poin hadiah...
"Masa tingkat empat bintang! Bajingan! Ternyata si miskin!" Sun Wukong bergumam dalam kesedihan diri.
"Apa ini?" Bai Shuo mengeluarkan kartu tipis dari dasar ruang: "Tidak seperti kartu rune."
Chen Jingmo menerima benda dari tangan Bai Shuo dengan wajah bingung, membaca perlahan: "Ka-rtu Un-da-ngan Do-jo Ga-ku-en Ha-ne-ur-i?"
Kartu Undangan Dojo Gakuen Haneuri, item penguatan sekali pakai.
Setelah digunakan, dapat memasuki Dojo Gakuen Haneuri sebagai murid biasa untuk belajar selama sebulan. Namun karena peraturan sekte, skill yang dipelajari dibatasi hingga tingkat tiga bintang dalam kebanyakan situasi.
Membutuhkan 2000 poin hadiah untuk mengaktifkannya.
Asal - dunia "Dragon Ball".
“Barang bagus...” Bai Shuo memegang kartu itu dengan satu tangan, sambil mengusap dagu dengan tangan lainnya: “Tapi maksimal hanya bisa mencapai tingkat tiga bintang, pantas monster kanibal itu tidak berguna. Meski belajar lebih banyak lebih baik, tapi akan mengalihkan energi mental. Lebih baik dijual lebih menguntungkan.”
Item penguatan dari Zeng Qing, karena berbagai alasan tidak digunakan olehnya. Spekulasi Bai Shuo hanya mencakup sebagian kecil alasannya.
Alasan utamanya adalah, dia benar-benar kekurangan poin hadiah.
Sejak menemukannya di tubuh rekan yang gugur, dia tak pernah berpikir untuk menggunakannya.
Karena impian terbesarnya adalah menemukan Wu yang bisa dimakan tak habis-habis.
Untuk menukar garis keturunan Tiga Mata setidaknya tingkat enam bintang, diperlukan 20.000 hingga 30.000 poin hadiah plus kartu-A. Bagaimana mungkin menghabiskan poin berharga untuk item boros yang hanya bisa dipakai sekali? Jual saja lebih masuk akal.
Sayangnya, rencana langit tak sejalan dengan keinginan manusia.
Sebelum sempat menjual, lehernya sudah diremukkan Bai Shuo. Mimpi polosnya sebagai ‘gadis’ juga dihancurkan tanpa ampun.
“Hmm, simpan saja. Bagus untuk penguatan pemula.” Bai Shuo meletakkan tiket undangan di meja.
Tiket ini tidak cocok untuknya.
Qi dari Dragon Ball berbeda sistem dengan yang dilatihnya. Lagipula gaya bertarungnya sudah terbentuk, menambah skill baru tak akan meningkatkan kemampuan. Lebih baik diberikan ke pemula.
Setelah memutuskan penggunaan tiket undangan, aktivitas membuka peti dilanjutkan.
Hal yang berikutnya tidak ada lagi kejutan.
Sebagai alat serba guna manusia, jam tangan Bento bahkan tidak membuka ruang angkasa.
Sementara di ruang angkasa Jiao Long justru ditemukan banyak benda aneh-aneh, serta beberapa barang dengan berbagai kegunaan, tidak ada perlengkapan yang membantu saat ini atau kartu rune.
Hal ini membuat Bai Shuo sedikit kecewa, sebagai BOSS, hanya memberikan sedikit pengalaman dan uang tembaga tanpa menjatuhkan apa pun, benar-benar tidak memenuhi standar.
Melihat berbagai barang yang memenuhi meja bundar besar, Bai Shuo menyerahkan sebagian yang sama sekali tidak bernilai kepada dewa utama untuk menanganinya.
Hanya tersisa beberapa senjata atau alat yang relatif berguna secara terpisah.
Sun Wukong akhirnya mengajukan pertanyaan yang telah lama dipendam: "Kapten, mata kamu kenapa?"
Selama ini, Bai Shuo selalu membalut kain kafan suci di depan matanya, namun setelah Kembali kali ini, ia tidak pernah memakainya lagi.
Lagipula, setelah mengalami pengalaman mengerikan saat benih napas naga dimasukkan ke rongga mata, sebenarnya apa yang terjadi pada mata Bai Shuo?
"Mata ya..." Bai Shuo tersenyum getir, mengambil napas dalam-dalam, lalu perlahan membuka matanya.
Saat mata itu terbuka seketika, kilatan merah dan keemasan tipis memancar dari pupilnya, disertai perasaan tertekan dan krisis yang dahsyat.
Bulu kuduk Sun Wukong langsung berdiri seketika, sementara Ottolia hampir melancarkan serangan berdasarkan naluri. Liang Gongzheng yang mengalami stimulasi mental berlebihan secara tiba-tiba, terjatuh bersama kursinya ke lantai.
Kecuali Chen Jingmo yang sudah memiliki persiapan mental setelah menyaksikannya sekali, yang lain menunjukkan kewaspadaan dan keterkejutan berbeda.
Bola mata asing yang berpijar bagai terbakar.
Ini adalah kesan pertama Ottolia, kemudian Tekanan aura selaku penguasa puncak rantai makanan mulai menyebar. Hanya dengan tatapan mata itu saja sudah menimbulkan ilusi aneh seolah terbakar api.
"Ini..." Tiba-tiba ia teringat raksasa dalam mitos yang bisa mandi dalam api bumi, dimana pandangan mata saja sudah cukup membuat manusia gemetar hingga ke jiwa.
Bola mata keemasan dengan semburat merah tua, dalam dan khidmat seperti menyala, menciptakan ilusi api yang berkelibat. Di dalam pupilnya, magma panas mengalir perlahan bagai api tungku yang tak pernah padam.
"Ini... Aku juga tidak tahu." Bai Shuo menggaruk pelipisnya dengan gelisah: "Aku sudah berusaha menekannya ke tingkat terendah, tapi terus saja mengonsumsi kekuatan fisikku."
Memang, saat kedua mata terbuka seketika, energi sihir dalam tubuh langsung mengalir deras ke mata. Bahkan ketika ditekan hingga batas minimum, hanya bisa bertahan sekitar setengah jam.
"Tapi, bagaimanapun ini hal baik kan?" Bai Shuo tersenyum, perlahan merasakan di kedalaman pupil matanya, sebuah rune perak-putih berputar pelan.
Saat membuka mata, ia merasakan dunia yang sama sekali berbeda.
Bukan tentang kejelasan visual, melainkan seolah pandangan bisa menembus permukaan benda untuk mengobservasi esensinya. Di bawah sorot matanya, situasi semua orang terlihat jelas bagai ditelanjangi, setiap detail terpantau sempurna.
Gelombang jiwa Chen Jingmo beriak keluar dari cangkang tubuhnya, dengan jelas terasa kelenturan dan potensi tersembunyi yang terkandung di dalamnya.
Dalam tubuh Ottolia seolah ada aliran udara bergerak pelan - itu adalah Qi yang dipahami dari Dynasty Warriors.
Tubuh Sun Wukong yang paling kekar bagai cangkang kosong. Meski memiliki kekuatan fisik puncak manusia biasa dan pengalaman bertarung hasil perang, justru yang paling rapuh di antara mereka. Bahkan Liang Gongzheng...
"Liang Gongzheng?" Bai Shuo menatapnya dengan tatapan penuh keraguan: "Kau... menukar apa?"
