“Li Xiao, Li Xiao!” Bai Shuo mengetuk meja, membangunkan anak muda yang terlelap di belakang kios; “Ada pelanggan datang.”
“Hah?” Pria muda berambut merah anggur mengangkat kepala, melihat Bai Shuo kemudian putus asa menunduk lagi: “Transaksi macam ini lebih baik tidak usah dilakukan.”
Catatan Paman Xu menjelaskan banyak tempat dengan harga terjangkau dan kualitas baik, tentu terutama terbatas pada sisi teknologi yang relatif mudah dipahami.
Misalnya kios ini, merupakan gerai permanen yang diajukan salah satu tim kecil di bawah Pasukan Tempur 'Paradoks', walau fokusnya menjual senjata besar, peralatan, dan teknologi, tapi kadang juga menerima pesanan grosir skala kecil.
Seperti terakhir kali, Bai Shuo berhasil membeli 30 pedang panjang dari baja berkualitas tinggi yang ditempa dengan paduan logam dengan harga sangat bagus di sini, plus sejumlah persenjataan cukup untuk mendukung operasi satu tim tempur.
“Transaksi sekecil apapun tetap transaksi.” Bai Shuo menyandarkan tangan di meja: “Lagipula, kamu bisa terima pesanan pribadi, toh teknologi barang-barang ini tidak terlalu canggih.”
"Anak muda berambut merah anggur yang bersandar di meja mengeluarkan suara tidak jelas: \"Upah kecil, malas gerak, pesanan di bawah 10.000 poin hadiah aku nggak mau terima.\""
Bai Shuo menghela napas pasrah: "Lihatlah, ini kan mitra bisnis jangka panjang. Siapa tau suatu hari aku beli 100 satelit buat koleksi."
Pemuda bernama Li Xiao bangkit dari meja, memasang monokel di matanya sambil membaca data dan hasil kalkulasi: "Wah, nilai ancaman: 2320, hampir setara empat bintang. Baru layak kalau sudah sembilan bintang. Lagian, kamu aliran fisik kok beli satelit buat apa?"
"Eh, kamu salah." Bai Shuo menunjukkan jam tangannya: "Meski kupikir sudah pantas empat bintang, tapi masih mentok di puncak tingkat tiga. Dan salah lagi, aku ini aliran sihir."
"Hah? Jangan main-main!" Li Xiao membelalak melihat data di jam tangan Bai Shuo. "Penganut sihir sekarang jadi monster semua? Sampai bisa bongkar gedung cuma pakai tenaga fisik?"
"Ini kasus khusus." Bai Shuo tersenyum malu. "Sudah bangun, mari bahas bisnis. Kali ini pesan lebih banyak: 50 pedang panjang baja berkualitas tinggi yang ditempa dari paduan logam, ditambah beberapa senjata api dan peluru."
“Lima puluh bilah? Bukannya terakhir kali kamu baru beli tiga puluh bilah?” Li Xiao mengerutkan kening; “Kamu jadi pedagang perantara? Atau tiga puluh pedang itu diubah jadi kertas, dibakar jadi abu, dituang ke anggur lalu diminum? Aku paling benci pedagang perantara.”
“Beneran, rusak semua.” Bai Shuo membuka tangannya: “Hmm, aku memang mudah merusakkan apa-apa.”
“Aduh, kamu beli buat dipatah-patahin mainan ya?” Li Xiao geleng-geleng kepala: “Benar anggota sisi kekuatan itu monster semua.”
“Sisi magis.” Bai Shuo membetulkan lagi.
“Hmm, kalau kamu bisa memperbaiki seluruh bagian ini, aku mau bayar harga sama.” Bai Shuo mengeluarkan 'Penghancur Tank' yang sudah retak dan bengkok dari ruang angkasa, meletakkannya hati-hati di meja.
“Bisa diubah jadi dua bilah?”
“Pesanan khusus? Meski menyediakan material, tapi aku minta tambahan uang.” Li Xiao mengenakan kacamata di hidung, mendekati tongkat besi berat yang sudah bengkok total di meja, mengerutkan kening: “Ck, rusaknya parah sekali. Meski bentuk utuh, tapi di dalam sudah ada rongga dan retakan. Ini beli barang imitasi dimana?”
“Peninggalan anggota senior sebelumnya. Lumayan enak dipakai, sayang kalau rusak.”
“Hei, tidak perlu kau katakan aku juga tahu, bodoh, besar, berat, kasar, dan proses stamping ini jelas ciri khas Mekanis Cult.” Li Xiao tersenyum meremehkan: “Mereka bahkan tidak memasang alat anti-gravitasi? Barang dengan berat kotor 1.270 kilogram lebih, benda seberat satu ton, hanya monyet galaksi hasil transformasi itu yang bisa memainkannya!”
Perseteruan Paradox dan Mekanis Cult yang saling tidak suka sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan Prajurit Samsara level menengah. Catatan Paman Xu khusus menyebutkan, estetika kedua pihak benar-benar bertolak belakang, satu perfeksionis, satu bergaya punk, mustahil bisa bersatu.
“Sudah jelas ini barang hutang budak yang A Xu minta dari Pike. Selain berat dan kuno sama sekali tidak ada keunggulan. Heran kau bisa menggunakannya. Selain rasio paduan logam dan proses stamping ini, sama sekali tidak ada kandungan teknologi.” Li Xiao melepas kacamatanya, geleng kepala: “1.200 poin hadiah, aku akan lebur ulang dan desain ulang, model dan gaya pasti kuserahkan sempurna.”
“Hmm...” Bai Shuo menyangga dagunya dengan ekspresi berpikir.
Li Xiao melirik Bai Shuo: “Jangan berpikir nawar, ini harga sangat murah, itu pun melihat muka si orang baik palsu itu.”
“Aku tidak bilang mau nawar. 1.200 ya 1.200.” Setelah niatnya terbaca, Bai Shuo tersenyum tanpa malu: “Besok aku ambil?”
“Boleh juga, tapi lakukan dulu tes bentuk tangan dan pengukuran kekuatan genggaman.” Li Xiao mengeluarkan berbagai mesin aneh dan memasangnya di tangan Bai Shuo: “Biar nanti kamu tidak mengeluh soal kenyamanan.”
Di tengah serangkaian tes yang membingungkan Bai Shuo, Li Xiao sekali lagi menghela nafas dan berkata betapa disayangkannya Bai Shuo tidak memilih jalur sisi kekuatan.
Sebelum pergi, Bai Shuo tiba-tiba menoleh dan bertanya: “Aku selalu penasaran, apakah muka Paman Xu benar-benar sebesar itu?”
“Bukan masalah muka.” Li Xiao menutup wajahnya kembali dengan topi: “Hanya di Ruang ini, saat kita semua belum saling kenal, bertemu dengan orang baik palsu seperti itu - membantu sedikit pun sudah cukup. Chang Xu itu...”
“Meskipun buruk, tapi benar-benar luar biasa...”
Di tengah kalimat, ia tertidur lagi meninggalkan Bai Shuo.
“Ayo pergi.” Bai Shuo menepuk Sun Wukong yang sedang mempelajari kerangka luar tentara di sampingnya.
Selama setengah hari ini, selain membantu Bai Shuo memilih senjata dan peluru, Sun Wukong hanya menghabiskan waktu membaca daftar senjata di kios.
“Terasa... aneh sekali.” Sun Wukong mengikuti Bai Shuo sambil memandang sekeliling bingung: “Sangat ganjil...”
“Ganjil?” Bai Shuo menoleh dengan senyuman: “Lalu, menurutmu seperti apa seharusnya Ruang Dewa Utama itu?”
“Paling tidak, di sini terasa terlalu damai, ya?” Sun Wukong menggaruk-garuk kepala: “Semuanya berwaspada, saling bermusuhan, hmm, setelah bertemu dalam pertarungan kelompok, lalu bertarung mati-matian, saling membunuh...”
“Yang kamu katakan hanya sebagian saja.” Bai Shuo berdiri di persimpangan berbentuk salib, berbicara pada Sun Wukong: “Lihat sekeliling, berapa banyak orang di sini?”
“Setidaknya... tiga ribu?” Ia mencoba menyebut angka yang konservatif.
“Volume harian pasar transaksi adalah lima hingga tujuh ribu, sedangkan total Prajurit Samsara melalui statistik kasar diperkirakan antara 25.000 hingga 35.000...”
“Banyak sekali!? Agak berlebihan, ya?”
“Melihat sendiri baru percaya.” Ekspresi wajah Bai Shuo tetap tenang: “Pertama kali melihatnya, aku juga terkagum-kagum, memang sulit dipercaya. Ruang Dewa Utama sendiri sudah hal yang tak terbayangkan, masih ada apa lagi yang lebih mengejutkan yang tidak bisa diterima?”
“Sebagai struktur sosial yang terbentuk di bawah pengaruh Dewa Utama, segala kemungkinan bisa terjadi. Dunia ini sendiri dipenuhi keajaiban dan hal-hal tak terduga, jangan memandang dengan kacamata lama, nanti saat banyak hal terjadi, bisa membuatmu terkejut besar.”
“Tidak mungkin, begitu banyak populasi yang hilang, bagaimana tidak menimbulkan kerusuhan?” Alis Sun Wukong berkerut: “Sangat aneh...”
“Kau pikir hanya orang dari dunia kita yang bisa menjadi Prajurit Samsara?” Bai Shuo menggelengkan kepala: “Di antara para Prajurit Samsara yang pernah kutemui, bahkan ada karakter dari alur cerita, dan... beberapa yang bukan manusia... Area sisi sains masih relatif normal. Jika kau ke area sisi magis, kau akan melihat mata jahat, raksasa bermata satu, dan berbagai makhluk tak terdefinisi. Sebagian dipilih oleh Dewa Utama dari dunia cerita, sebagian lagi benar-benar hasil transformasi di kemudian hari.”
Sun Wukong mengusap keringat di dahinya: “Aku butuh waktu untuk menerima ini.”
“Baiklah, kita bicara sambil berjalan.”
