"Nggak sibuk, nggak..." Bai Shuo menggeleng sambil tersenyum: "Sini, ada yang mau kubicarakan..."
"Jangan, Kapten, kamu sibuk dulu, aku mau mandi dulu, sebentar..." Sun Wukong mundur ke belakang sambil berusaha kembali ke kamar, tapi Bai Shuo dengan mudah menangkap kerah bajunya dan membantingnya ke lantai.
Habislah... Air di ember itu kelihatan aneh, jangan-jangan cairan pelumas? Sial... Apa hari ini Kapten mau main 'tembak sekali'... Jangan lah, aku bukan gay...
Dengan pikiran kacau, keringat dingin perlahan mengucur di dahi Sun Wukong. Matanya membelalak menyaksikan Bai Shuo menukar 300 poin hadiah dari Dewa Utama untuk ember besar air mineral yang perlahan dituangkan ke dalam tong.
Dengan senyum mirip koki profesional, Bai Shuo mengeluarkan sendok raksasa dan mulai mengaduk perlahan dua cairan yang berbeda sifat itu hingga menyatu sepenuhnya.
"Pernah main WarCraft?" Bai Shuo mengetuk-ngetuk tepi ember dengan sendok, mendengar gema kristal yang muncul, senyumnya semakin aneh: "Moonwell, pernah dengar?"
"En, en." Sun Wukong mengangguk patuh seperti anak baik: "Katanya bisa buat penyembuhan juga..."
"Ya, penyembuhan." Bai Shuo menunjuk tong air di sampingnya: "Satu tong air Moonwell encer ini menghabiskan 300 poin hadiahku, cukup untuk menyelamatkan nyawa orang sekarat beberapa puluh kali..."
"En, en." Sun Wukong terus mengangguk, tapi keringat di dahinya semakin deras: "Lalu... ngapain Kapten ceritakan ini ke aku?"
“Tidak ada apa-apa.” Bai Shuo melempar sendok di tangannya ke ember, menepuk-nepuk tangan sambil berkata dengan santai: “Kau akan membutuhkannya nanti...”
“Dewa Utama, tukarkan poin hadiah untuk anggota tim Sun Wukong dengan potensi 'Qi' dari dunia Dragon Ball.”
Bai Shuo baru saja memeriksa sistem penukaran ini. Hanya dengan 600 poin hadiah, seseorang bisa mendapatkan potensi Qi. Di dunia Dragon Ball, mulai dari pesilat paling payah hingga Guru Besar Kame-Sennin yang merupakan puncak seni bela diri manusia, hingga Master Mutaito yang pernah menyegel Raja Iblis Piccolo, perbedaan mereka hanyalah pada total 'Qi' dan teknik penggunaannya.
Penukaran ini memberi Prajurit Samsara jalan untuk berlatih secara mandiri. Yang diberikan hanyalah potensi diri. Apakah bisa benar-benar dikembangkan dan digunakan, itu tergantung kemampuan dan faktor keberuntungan Sun Wukong sendiri.
Bai Shuo tidak berniat menggantungkan harapan pada faktor keberuntungan yang abstrak. Karena itu ia memutuskan untuk 'membantunya sedikit' sebelum Sun Wukong memasuki dojo Master Crane.
Yang dimaksud 'membantunya sedikit' adalah...
Boom!
Di bawah kepalan tangan Bai Shuo, tubuh Sun Wukong terlempar seperti bola, menghantam keras sebuah pintu besar lalu perlahan meluncur ke bawah.
Setelah bangkit dengan susah payah dari lantai, ia kembali mengambil postur bertarung dan menerjang Bai Shuo. Hasilnya tentu saja...
Boom!
……
Selama satu pagi penuh, Sun Wukong dipukuli secara kejam oleh Bai Shuo tanpa ampun. Setiap kali Bai Shuo hanya menggunakan satu serangan untuk melontarkannya jauh-jauh. Kekuatan fisik yang sengaja dikendalikan tidak menghancurkannya menjadi debu, tapi justru membuat tubuhnya berputar dua kali di udara sebelum jatuh dengan dramatis ke tanah.
Biasanya setelah sepuluh menit seperti ini, Sun Wukong sudah tidak bisa bangkit. Bai Shuo kemudian akan menarik kerah bajunya dan menuangkan air Moonwell ke mulutnya dengan sendok besar.
Hanya memar sederhana dan otot yang tertarik, pulih dalam belasan menit.
Lalu... Dum...
Pemukulan kejam ini berlangsung selama empat jam penuh. Di luar perkiraan Bai Shuo, konsumsi air Moonwell ternyata sangat cepat. Tidak hanya untuk menyembuhkan luka, Bai Shuo bisa merasakan aliran Qi lemah dalam tubuh Sun Wukong yang perlahan menguat - meski sedikit, tak bisa dipungkiri Sun Wukong berkembang melalui pukulan brutal ini.
Sun Wukong tergeletak di tanah, otot-ototnya gemetar seperti tersengat listrik. Napasnya terengah-engah sambil bergumam dengan pandangan kosong: "Tidak kuat... Tidak kuat lagi..."
Bai Shuo berjongkok di depannya, menuangkan sisa air Moonwell terakhir ke mulutnya, menunggu kesadarannya pulih.
"Kapten..." Sun Wukong berbalik dengan susah payah bertanya: "Bagaimana jika mati?"
Bai Shuo menggeleng: "Ada Dewa Utama, kau tidak akan mati."
“Tidak mati pun pasti akan gila……” Belum sempat dia menyelesaikan kalimat, dirinya sudah bisa menebak jawaban Bai Shuo.
Setelah berpikir sejenak, Bai Shuo menjawab dengan serius: “Tidak apa, jadi ada temannya Liang Gongzheng!”
“Lebih baik aku mati saja…” Sun Wukong bangkit dari lantai dengan wajah putus asa, menukar segunung makanan berkalori tinggi dan melahapnya dengan rakus sambil mengkritik dalam hati: “Kapten Federasi ini semuanya Menyimpang ya... Kok tiba-tiba jadi licik begini...”
Bai Shuo melihat ekspresi wajahnya yang mulai tidak sanggup bertahan, mengeluarkan benda yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan menggoyang-goyangkannya perlahan: “Sun Wukong, ini data tentang teknologi dan alat kebangkitan.”
Sun Wukong terdiam seketika, menatap data di tangan Bai Shuo dengan ekspresi tak percaya.
Seketika Bai Shuo merasakan sesuatu meledak dalam tubuhnya. Seperti aliran air tiba-tiba menguap, pusaran angin yang terkonsentrasi meledak dahsyat. Dalam tubuhnya, gumpalan Qi paling lemah tiba-tiba menyebar, berubah menjadi kekuatan fisik tipis yang menyatu dengan tubuhnya, membuat gerakannya melampaui batas maksimal.
Lengan Sun Wukong mengeluarkan suara yang menembus udara. Sebelum menyadarinya, tangannya sudah menyambar data dari genggaman Bai Shuo.
Dengan mulut masih menggigit biskuit kompresi berenergi tinggi, dia terpaku menatap data di tangannya.
“Dengan cepat ia mengusap air liur yang menetes dari sudut mulutnya, meletakkan data di atas lantai di hadapannya, kedua tangan mencengkeram makanan, mengunyah dengan penuh tenaga, seolah menggunakan seluruh kekuatannya, namun tak memiliki keberanian untuk membuka lembaran-lembaran kertas tipis itu.”
“Demikianlah, sambil mengunyah makanan di tangannya, ia menatap data di lantai, perlahan air matanya mulai mengalir.”
“Sedikit demi sedikit, hingga akhirnya tersedu-sedu.”
“Hingga ia tersedak sisa makanan di mulut dan sulit bernapas, barulah ia buru-buru menghabiskan air, membersihkan telapak tangannya, lalu dengan penuh hormat mengambil data di lantai.”
“Langsung melewati proyek yang hanya bisa menghidupkan diri sendiri atau memerlukan syarat pendahuluan, ia melompat ke halaman-halaman terakhir, setelah membaca kata demi kata, ia kembali meninjau seluruh data sekali lagi.”
“Akhirnya, ia meletakkan data di tangannya dengan lembut di lantai, mengangguk: 'Aku mengerti.'”
“Dari awal hingga akhir, Bai Shuo tetap duduk di sampingnya, menunggu perkataannya.”
“‘Membuat kembali seorang putri pasti tidak akan kau setujui, sedangkan cara-cara lain sama sekali tidak bisa mencapai kesempurnaan yang kau inginkan.’ Bai Shuo kembali menyodorkan realitas di hadapannya: ‘Tujuh bola naga bisa menghidupkan kembali anggota tim, tapi tidak bisa menghidupkan orang yang bukan dari dunia itu. Kau hanya punya satu cara.’”
“Sun Wukong menatap telapak tangannya sendiri: ‘Tingkat sembilan bintang?’”
“Benar, sembilan bintang.” Bai Shuo menepuk bahunya lalu berdiri berkata: “Kalau kau bahkan tak bisa melewati ujianku, lebih baik kubunuh saja. Seribu poin masih mampu kukeluarkan.”
“Kapanpun kau bisa menahan pukulanku setelah mengaktifkan ilmu ‘Vajra’ lalu bangkit lagi, akan kugunakan poin tim untuk membuka tiket undanganmu. Ingat, waktumu hanya delapan hari, mungkin lebih singkat...”
Kekuatan fisik murni Bai Shuo saat tidak menggunakan ilmu sudah mencapai level monster berbentuk manusia. Saat ilmu Vajra diaktifkan, satu pukulannya bisa menghancurkan brankas bank dengan mudah. Sun Wukong setidaknya harus mencapai level bintang dua untuk bisa menanggung pukulannya.
Jika kekuatan pria dewasa biasa tanpa peningkatan dianggap sebagai nol bintang, maka Sun Wukong sebagai veteran perang sudah mencapai level satu bintang. Bahkan peningkatan singkat ke puncak level satu bintang bukan masalah.
Tapi untuk naik ke bintang dua, harus menguasai penggunaan ‘Qi’. Bai Shuo sudah menanam benihnya. Apakah bisa bertunas dari kesakitan dan ketahanan, tergantung pada kekuatan obsesi Sun Wukong.
Apakah cukup kuat untuk melampaui nyawanya sendiri?
Sun Wukong terengah-engah, menopang tubuhnya bangkit dari lantai, “Mari kita mulai lagi.”
Bai Shuo menggelengkan kepala, perlahan mengulurkan satu jarinya dan menekan dada Sun Wukong. Gerakan ini bagai mendorong kartu domino, dengan mudah menghancurkan segala usaha sang cucu tertua untuk bangkit berdiri.
"Air Bulan hanya bisa menyembuhkan lukamu. Tapi kelelahan otot dan keletihan mental tak mungkin dipulihkan dengan cara biasa."
Ia menarik tubuh Sun Wukong dari lantai, memanggulnya di bahu, lalu dengan gesit menukar sebuah kursi roda dari sistem: "Latihan hari ini selesai. Tapi akan kuberikan cara khusus untuk mengisi waktumu..."
Dengan senyum penuh akal bulus, ia mendorong kursi roda itu menuju kamar Liang Gongzheng sambil mengetuk pintunya.
