Telapak tangan hangat itu terus menjelajahi kulit boneka, mengabaikan suara Chen Jingmo. Bai Shuo dengan cermat memeriksa tubuh boneka.
"Ha, ketemu!" Bai Shuo tersenyum. Telapak tangannya menemukan tonjolan di punggung boneka. Sesuatu seperti sekrup dibuka, lalu cangkang di punggung boneka itu pun terlepas.
Mengingat penjelasan penjual, Bai Shuo menemukan pusat sistem hidrolik di seluruh tubuh boneka. Kartu rune di tangannya pun dimasukkan ke dalam slotnya.
Setelah memasang kembali cangkang di punggung boneka, Bai Shuo menepuk tangan berkata: "Selesai!"
"Apa ini?" Chen Jingmo merasakan benda keras asing di dalam tubuh boneka itu, bertanya dengan cemas.
“Rune itu, darah segar yang baru lahir.” Bai Shuo memutar lehernya sambil berkata: “Jika diaktifkan dengan panjang gelombang jiwa, seharusnya bisa mengubah semua cairan dalam perangkat hidrolik menjadi darah, kan?”
“Dengan begini, pasti lebih mudah dikendalikan.” Bai Shuo berkata dengan wajah penuh kepuasan diri.
“Kamu... sudah tahu semua?” Chen Jingmo mengeluarkan suara lemah: “Kemampuanku memanipulasi darah ini.”
“Iya, Ottolia pernah bilang.” Bai Shuo menggaruk kepala, berjongkok di depan boneka sambil mengambil sarung tangan hitam pekat, lalu menurunkan suaranya: “Terlihat lebih seram sedikit tak apa, tak perlu sembunyikan dariku. Aku tak akan menjauhimu.”
“Maafkan aku...” Jiwa Chen Jingmo meringkuk dalam kegelapan di dalam senjata, tak berani menatap wajah Bai Shuo.
“Tidak apa-apa.” Bai Shuo meremas sarung tangan hitam pekat di tangan boneka: “Aku memaafkanmu.”
“Baiklah, coba sekarang. Seharusnya tidak ada masalah lagi.”
Dengan setengah percaya, Chen Jingmo mengendalikan boneka untuk bangkit dari lantai. Di bawah suplai panjang gelombang jiwa, rune yang tertanam di perangkat hidrolik terus-menerus mengubah cairan di dalamnya menjadi darah segar.
Perlahan ia mulai bergerak, mencoba melakukan gerakan sederhana. Tubuh yang awalnya sulit dikendalikan kini menjadi semudah tubuh sendiri dengan bantuan darah.
“Ayo coba kekuatan maksimal?” Bai Shuo berdiri berseberangan dengan Chen Jingmo.
“Kalau begitu aku tak perlu sungkan lagi.” Chen Jingmo mundur dua langkah, lalu mengangkat dan mengepalkan telapak tangannya. Dari tubuh mungil boneka itu tiba-tiba terdengar suara aliran air yang deras, bagaikan arus ganas di bawah lapisan es yang keras. Panjang gelombang jiwa Chen Jingmo tiba-tiba memanjang berkali-kali lipat, meresap ke setiap sudut paling pinggir boneka.
Dalam sekejap mata Bai Shuo, boneka mungil itu seperti bola besi berat yang menghancurkan udara di antara mereka. Dengan hembusan angin kencang dan ledakan, ia tiba-tiba muncul di depan Bai Shuo. Sarung tangan hitamnya memancarkan panjang gelombang jiwa yang berdenyut sunyi, menghantam telapak tangan Bai Shuo seperti peluru meriam.
Tanpa menggunakan teknik menyalurkan gaya Lingkaran Tak Kasat Mata, telapak tangan Bai Shuo benar-benar menanggung kekuatan mengerikan yang berasal dari tubuh boneka.
Seperti ada mesin pemancang tiang yang tiba-tiba menghantam telapak tangannya. Ilmu Vajra Emas yang diaktifkan darurat melindungi tubuh Bai Shuo, namun tubuhnya tetap terpeleset mundur.
Tubuhnya terus meluncur puluhan meter, melintasi Ruang Dewa Utama, hingga akhirnya dihentikan oleh kekuatan tak kasat mata.
"Kekuatan output sekitar dua ton. Dengan tambahan penguatan Persenjataan Kegelapan, perkiraan maksimal sudah mencapai tingkat puncak bintang dua." Bai Shuo menatap bekas merah di telapak tangannya. "Ini baru kekuatan pukulan. Masih banyak aspek lain yang belum diuji."
“Tidak bisa...” Chen Jingmo yang kontras dengan Bai Shuo berkata dengan lesu: "Senjata dan pengrajin harus bekerja sama tim baru bisa mengeluarkan kekuatan maksimal. Kemampuan utama gelombang jiwa senjata terletak pada peningkatan. Tanpa pengrajin, jangankan berburu Penyihir Perempuan tingkat tinggi atau jurus lainnya, bahkan sinkronisasi pun tak bisa dilakukan."
“Tidak ada, pengrajin?” Bai Shuo menunduk mempertimbangkan: "Awalnya kupikirkan caramu bisa mengeluarkan seluruh kekuatan saat bertempur berdua saja... Kalkulasiku meleset..."
Tiba-tiba suara lain menyela. Sun Wukong yang tak diketahui kapan sudah membuka pintu duduk di bangku kecil sambil mengunyah sarapan: "Ini simpel saja."
“Kamu... sejak kapan ada di situ!” Chen Jingmo kaget. Tanpa bantuan pengrajin, dia tak mendeteksi kehadiran Sun Wukong yang tak menarik perhatiannya.
“Tadi, pas kalian bicara soal tak ada pengrajin.” Jawab Sun Wukong polos, menyelamatkan diri dari bahaya.
Chen Jingmo yang memang pemalu akan bereaksi pertama dengan menghancurkan orang yang melihat adegan mesranya dengan Bai Shuo, lalu kedua memukulnya sampai hilang ingatan.
Inilah yang disebut... potensi yandere tersembunyi?
“Kau bilang simpel?” Bai Shuo mengangkat kepala: “Ada cara?”
“Hmm... aku coba cek dulu.” Sun Wukong menggigit roti goreng sambil berlari ke bawah Dewa Utama, membuka daftar penukaran. Setelah beberapa saat dia berkata: “Kapten, lihat ini!”
“Biar aku lihat.” Bai Shuo berdiri di sampingnya, mengikuti arah jarinya melihat item penukaran: “Pil Jiwa Pengganti? Hah, hampir saja aku lupa!”
※※※
Setengah menit kemudian, Bai Shuo menjepit benda berbentuk pil di depan Chen Jingmo: “Buka mulut, aaa~”
Jarinya menyentil, pil itu jatuh ke tenggorokan boneka.
“Apa ini... Eh...” Chen Jingmo sedang bingung ketika dikejutkan oleh gelombang jiwa asing yang tiba-tiba muncul dalam tubuhnya. Gelombang jiwa baru itu cepat menguasai cangkang kosong ini, lalu jiwa pucat pasi mulai terlihat di dalamnya.
Lemah dan monoton, tanpa kecenderungan apapun, jiwa yang polos seperti kertas putih.
Kemudian Chen Jingmo membuka mulut boneka itu dan mengeluarkan suara.
“Meong~”
Boneka cantik yang masih seperti gadis kecil itu mengeluarkan suara menggemaskan, membuat semua orang tertegun.
“Ini... bagaimana ini?!” Chen Jingmo menutup mulut boneka itu, berteriak malu dan marah.
“, Ceritanya panjang.” Bai Shuo menutupi mulutnya yang menyungging, pandangan matanya mengelak.
“Kalau begitu singkat saja!” Gelombang jiwa terkonsentrasi tiba-tiba beriak di antara jari Chen Jingmo, dipenuhi niat membunuh.
Tiba-tiba melakukan hal ini, di hati Chen Jingmo hanya ada empat kata: "Malu sampai mati……"
Gokonmaru, dapat digunakan berulang kali, berisi satu jiwa kosong buatan. Tidak memiliki kemampuan berkembang, kekuatan jiwa setara remaja normal.
Bentuk spirit berupa manusia, namun jenis kelamin, kepribadian, dan kecenderungan spesifik dapat dipilih.
Harga: 200 poin hadiah.
"Untuk menghindari kejadian seperti maskot mesum Ichigo Kurosaki di 『Tuhan Kematian』, aku khusus memilih Gokonmaru dengan kepribadian hewan…" Bai Shuo melirik ke sekeliling di bawah tatapan Chen Jingmo: "Untung yang ditukar kepribadian kucing, kalau anjing…"
Bai Shuo membayangkan: Chen Jingmo merangkak di lantai, menggesek-gesekkan kain celana Bai Shuo lalu bersuara "Wan! Wan!"
Ia menahan tawa keras. Sun Wukong di sampingnya yang membayangkan hal sama tak tahan, menyemburkan susu kedelai dari mulutnya: "Puuut!... Hmm... Hahaha…"
"Hmm?" Wajah Chen Jingmo yang diselimuti aura hitam berbalik, menatap Sun Wukong penuh niat membunuh.
"Selesai, nilai kebencian pindah…" Sebelum Sun Wukong selesai bicara, tinju besi hitam sudah menghantam dadanya.
"Matilah kau!" Rasa malu telah menguasai seluruh pikiran Chen Jingmo, ia berteriak: "Kekuatan Spirit!"
Kilatan listrik jiwa muncul seketika, kemudian tubuh Sun Wukong berputar dan terlempar.
Untungnya selama beberapa hari terakhir ini, di bawah 'pelatihan' Bai Shuo, kondisi fisik Sun Wukong mengalami peningkatan signifikan. Sensitivitas Qi-nya juga sudah mulai berkembang. Kekuatan Spirit dinetralisir sebagian oleh Qi, sementara kekuatan penuh dari kepalan tangan sepenuhnya ditanggung tubuhnya.
Setelah terjatuh ke lantai, tubuh Sun Wukong berkedut-kedut dengan gelombang jiwanya yang kacau, mengeluarkan suara terputus-putus: "Ini lebih dahsyat daripada... film horor Liang Gongzheng..."
"Hah?" Chen Jingmo menatap kedua tangannya: "Ini Kekuatan Spirit?"
"Benar, sudah mulai bisa mengkonsentrasikan gelombang jiwa." Bai Shuo menepuk kepala boneka: "Ke depannya harus akur ya."
Jiwa yang polos seperti bayi baru lahir menghadapi usapan Bai Shuo, memiringkan kepala sambil membelalakkan mata: "Meong?"
"Aah! Jangan bersuara lagi!" Chen Jingmo seketika keluar dari bentuk senjata, menarik boneka yang tampak bingung menuju pintu sambil melempar kalimat gagap sebelum menghilang.
"Aku... aku ikut pelatihan khusus dulu, pergi dulu, hiks, sudah kubilang jangan bersuara!"
"Masa muda memang indah ya." Bai Shuo berpura-pura serius menatap kepergian Chen Jingmo, lalu tersenyum lagi mengingat penampilannya yang mirip kucing.
Saat menoleh, dia melihat Sun Wukong yang tergeletak di lantai. Senyum kembali muncul di wajahnya saat menarik kerah baju Sun Wukong menuju kamar yang telah diubah menjadi ruang latihan, sambil tertawa riang: "Waktu latihan telah tiba."
Yang mengakhiri segalanya adalah erangan kesakitan Sun Wukong: "Tolong..."
