"Itu item berharga!" Index memprotes dari belakangnya: "Kain kafan suci asli yang ternoda Darah Dewa, bisa menyembuhkan luka apapun dengan cepat!"
"Pantasan kelihatan lama tidak dicuci." Xiao mengejek sambil menunduk bertanya pada Bai Shuo: "Bagaimana rasanya?"
Di luar perkiraannya, kesadaran Bai Shuo tidak hancur sementara meski mengalami siksaan ganda pada kesehatan dan jiwa, membuat mantra yang sudah dipersiapkan Index sebelumnya menjadi tidak berguna.
Dengan susah payah menyesuaikan biji mata yang kehilangan fokus, dia menjawab pelan: "Lumayan."
"Masih ada waktu istirahat tiga jam." Xiao menepuk bahunya: "Tiga jam kemudian, 【berbentuk salib】 akan mengirimmu ke dunia plot sebagai pemula tingkat satu bintang dengan metode yang paling minimal intervensi terhadap plot hukuman."
Bai Shuo menutup mata sambil tersenyum: "Cukup."
Xiao yang hendak pergi akhirnya teringat pertanyaan terakhir, menunduk bertanya: "Ah, iya, plot apa yang kamu pilih?"
Sepertinya mengantuk, Bai Shuo tertidur pulas tanpa menjawab pertanyaannya.
Tersenyum masygul, Xiao memberi salam pada Index sebelum pergi.
※※※
Tiga jam hampir habis, Bai Shuo dibangunkan Index dari tidurnya lalu mengenakan rompi antipeluru berbentuk jas dari Li Xiao.
Apa yang dikatakan Li Xiao tadi?
"Alat bantu rangka luar sederhana? Setelan tuksedo? Ini jelas jas! Lagi pula pernahkah Jackie Chan main film seperti ini?"
Baiklah, saat CD bajakan Tuksedo marak ditayangkan nasional, dia masih tunanetra.
Saat berdiri dengan wajah biasa di hadapan Aaron, menunggu dimulainya transmisi.
"Xiao tidak tahu dari mana muncul, berdiri di belakang Aaron dan berkata: "Periksa lagi seluruh tubuhmu dan barang-barang di ruang angkasa. Jika ada barang kelas tinggi tingkat empat atau lima bintang yang terdeteksi dewa utama, bersiaplah menghadapi kesulitan tugas yang berlipat ganda.""
Di depan mereka, Bai Shuo kembali mengeluarkan tumpukan barang yang tidak diperlukan untuk misi dari ruang angkasanya dan menyerahkannya kepada Aaron. Hanya menyisakan bekal kering untuk sebulan, air, suplai penting, serta beberapa senjata api tingkat dua bintang tertinggi.
"Jangan simpan ini di ruang angkasa." Aaron mengeluarkan lempengan besi hitam selebar telapak tangan yang diberikan Zhao Hun, memasukkannya ke kantong depan dekat titik vital jantung Bai Shuo. Dengan senyum keanehan melihat ekspresi bingungnya, ia berkata: "Membawanya akan mendatangkan keberuntungan."
Di menit terakhir, Bai Shuo menggunakan hak akses sebagai Kapten Tim Harapan untuk sementara membagikan reken plot yang pernah dialami tim kepada Aaron. Setelah menentukan plot tujuan, mereka menunggu cahaya dari lapisan transmisi raksasa memenuhi ruangan.
Tanpa perlu menutup lima kali atau meneriakkan nama Raja Permata, penyihir Sihir Kedua dari dunia Tipe-Moon. Di bawah bayangan samar dewa utama yang muncul, retakan dalam berkilauan cahaya terbuka di pusat gravitasi lapisan.
Bai Shuo penasaran mengamati pemandangan yang terus berkedip di kedalaman retakan. Suara Aaron terdengar dari belakang garis.
"Hmm, bisa dipahami mirip cara memanggil Hero terbalik. Menara Babel yang independen di luar dimensi akan melemparkanmu ke dimensi pilihan. Dewa utama sudah mengurus paspor masuk legal untukmu."
Di belakangnya, 'Ksatria Abu-abu' Xiao menyelinap mendekat dengan senyum nakal di bawah pandangan putus asa Aaron. Memanfaatkan momen ketika Bai Shuo baru saja bersiap untuk melompat, dia mendorongnya dengan kuat.
"Ahahaha, kena jebakan ya!"
Memandangi siluet Bai Shuo yang jatuh ke terowongan waktu, Xiao menyilangkan tangan di pinggang sambil tertawa lebar penuh rasa pencapaian.
Di belakang Xiao, Aaron menutupi wajahnya dengan putus asa. Selera humor buruk pria ini benar-benar tak terselamatkan...
Bai Shuo hanya sempat berbalik selama jatuh, kemudian mengeluarkan pistol dan menghabiskan satu magasin ke atas. Suara sumpah serapah yang semakin menjauh menghilang di kedalaman terowongan.
"Meski keinginanmu untuk berteman dengannya bisa dipahami, lain kali carilah cara lain untuk menjalin persahabatan..."
Aaron menghela napas di belakang: "Dia pasti akan memukulmu sepulang nanti."
Xiao mengepal tinju: "Dorongan melalui bahasa tubuh antar pria, suatu hari akan berkembang menjadi persahabatan!"
"Siapa yang mengajarimu metode salah ini..." Aaron pergi sambil menghela napas: "Doronganmu hanya akan berkembang jadi perkelahian."
……
"Dia sudah pergi."
Memandangi citra cahaya yang terbentuk di depannya, Zhao Hun menoleh ke gadis di belakangnya: "Sudah mengerti?"
"Mm." Gadis rambut emas itu mengangguk dengan ekspresi muram: "Bahkan kehangatan terakhir ini... aku tak ingin melepaskannya..."
“Karena impulsif emosional menjadi hambanya, suatu hari nanti juga akan menyesali tindakan hari ini akibat memudarnya perasaan.” Zhao Hun menatap Ottolia: "Aku harap kamu berpikir lebih jernih."
"Hari itu takkan pernah tiba." Ottolia tersenyum, tangan yang tergenggam di depan tubuhnya sedikit sendu menggenggam ujung bajunya: "Cukup dengan berada di sisinya."
"Ini kontrak antara hamba dan Baron, kamu akan menjadi pengikut abadi di bawah Dewa Hidup-Mati." Zhao Hun berkata: "Seperti Valkyrie dengan Aula Hero, Ksatria Abu-abu denganku..."
"Setelah menerima, tak boleh ada penyesalan. Saat itu hidup-matimu bergantung pada telapak tangannya. Jika Bai Shuo berkehendak, tak ada perintah yang bisa kamu lawan."
Zhao Hun mengamati ekspresi wajah Ottolia, berusaha menemukan keraguan, namun hanya melihat keterkejutan dan tekad akibat ucapannya, tanpa jejak penyesalan.
"Aku mengerti." Ottolia menarik napas dalam-dalam, melangkah maju: "Silakan mulai!"
Zhao Hun menunjukkan senyum puas, membuka pintu dari langit: "Proses transformasi ini akan berlangsung tiga bulan, rasa sakitnya membuatmu ingin gila; jika bertahan, kamu akan menjadi pembawa kematian yang membuat semua orang gemetar."
"Sekarang, ikutlah."
Ottolia menatap kegelapan di balik pintu, mengingat sisa-sisa pelukan hangat dalam ingatannya, tersenyum memasuki kegelapan itu.
……
“Hanya memiliki teknik tanpa sumber kekuatan, itu hanyalah pertunjukan bunga yang akan dihancurkan oleh kekuatan otoriter. Memiliki kekuatan fisik tetapi tidak tahu menggunakannya, juga hanya akan kalah di depan keterampilan beladiri yang sempurna.”
Matou Shinji memandang Sun Wukong yang kalah untuk keenam kalinya di lantai: "Penyatuan sempurna hati, tubuh, dan teknik adalah esensi sejati dari Wushu."
"Kalah lagi." Sun Wukong bangkit sambil terengah-engah: "Apa yang masih kurang?"
"Penyatuan." Matou Shinji mulai menari perlahan di lapangan, memancarkan gelombang getaran niat membunuh berlapis-lapis.
Dengan mudah mengendalikan kekuatan penghancuran, ia berkata: "Kekuatan Qi dalam memang merupakan penguatan berpotensi, tapi kau kurang keterampilan beladiri untuk mengendalikannya. Teknik awal yang bisa memanfaatkan kekuatan ini terlalu sedikit. Sekarang tekadmu mungkin sudah setara dengan kekuatanmu, tapi kau terjebak dalam situasi 'hati ingin tapi tenaga tak cukup'."
Sun Wukong bersandar di tembok sambil bangkit dari lantai dojo: "Apakah teknik aliran Crane masih belum cukup?"
"Harimau yang ingin belajar terbang berputar seperti Bai He, mana mungkin tidak jatuh berdarah-darah?" Matou Shinji menggeleng: "Kau salah jalan."
Sun Wukong memandang telapak tangannya yang penuh luka: "Lalu bagaimana solusinya?"
"Menyamar seperti harimau dan membunuh dengan sigap, tapi tidak terpaku pada duel frontal. Gaya bertarung yang menggunakan segala cara, bisa disebut sebagai tinju pembunuhan paling ganas!"
Matou Shinji tersenyum sambil berkata: "Kebetulan sekali, ada seorang teman yang ahli di bidang ini yang berhutang budi besar padaku beberapa misi sebelumnya. Sekarang mungkin dia sedang pusing mencari cara melunasi hutang itu ya?"
"Jangan khawatir, kaptenmu sebelum pergi telah menukar semua poin hadiah menjadi poin kontribusi internal tim. Dia memintaku mencari penguatan level-up yang cocok untukmu."
Matou Shinji melihat ekspresi Sun Wukong, lalu melambaikan tangan: "Berterima kasihlah pada kaptenmu. Aku cuma disini sebagai konsultan bayaran."
Sambil berbicara, dia menghubungi komunikatornya. Setelah mendengar nada sibuk, dia berbicara ke ujung saluran: "Hai, Kenjiro, tertarik menerima murid?"
※※※
Pada suatu sore cerah, guntur tiba-tiba menggema di langit London. Warga Inggris yang terkejut menatap langit biru yang masih bersih, tanpa tanda-tanda awan hitam pekat sekalipun.
Orang-orang yang suka mempersoalkan fenomena ini memang sedikit. Segera mereka menunduk kembali melanjutkan aktivitas yang terinterupsi guntur tadi.
Hanya segelintir yang tahu semua peralatan listrik di sebuah gedung perkantoran di pusat London mati total oleh guntur itu. Gelombang sisa elemen yang tumpah dari retakan ruang-waktu menggenang di udara, meresap ke troposfer dan bergesekan keras, akhirnya melahirkan kilat mirip 'Tusukan Petir' yang menghantam bersama siluet cahaya yang jatuh.
Petir tertarik pada kabel yang terpapar di sisi luar gedung, seketika seluruh stabilizer gedung mengalami overload bersamaan. Semua perangkat listrik terbakar chip-nya akibat arus berlebihan.
Hasil akhirnya hanya pemeriksaan sirkuit setengah hari yang sia-sia, sementara perusahaan asuransi Lloyd's yang tak bersalah mulai pusing dengan klaim polis besar yang dibayarkan saat konstruksi awal.
Tak ada yang tahu, selain petir, ada seseorang yang ikut jatuh.
Tergantung di dinding luar belakang gedung pencakar langit, Bai Shuo menggerakkan wajahnya melihat aliran udara di bawah kaki, tubuhnya terombang-ambing dalam angin dingin.
Kalau bukan karena sarung tangan panjat teknologi tinggi dalam perlengkapannya, kalau bukan karena Bai Shuo yang langsung menyadari situasi genting dan mencengkeram pagar besi di sampingnya...
Mungkin sekarang dia sudah menjadi angka dalam laporan tahunan kasus bunuh diri dengan terjun dari gedung di London.
"Pasokan energi sihir Menara Babel sangat terbatas, jadi mungkin ada beberapa kekuatan penolakan dimensi yang tidak bisa dihilangkan. Kamu akan menghadapi sedikit kejutan tak terduga..."
Suara Aaron masih bergema di telinga, tapi di sini sudah terjadi masalah besar...
"Sialan! Ini disebut masalah kecil?!" Penilaian Bai Shuo di hadapan dewa utama masih tetap tingkat satu bintang. Kondisi fisiknya hanya sedikit lebih baik dari orang biasa, apalagi menghadapi insiden jatuh dari ketinggian seperti ini...
Baiklah, ini juga terkait postur pendaratannya yang salah, dan dia sendiri memang tidak membawa parasut...
"Tapi kalau dia berani melakukan aksi terjun payung di pusat kota London, beberapa hari ini hanya bisa menghabiskan waktu di kandang Skotlandia Yard, menemani para SIR London."
"Nanti Laozi pulang akan mematahkan tanganmu! Dasar kurang ajar!"
Bai Shuo menggerutu sambil turun dengan bantuan sarung tangan, akhirnya mendarat di gang sepi yang bau busuk.
Melemparkan dua lembar euro ke pengemis yang sedang mengais-ngais makanan di tumpukan sampah tapi tak sengaja menyaksikan 'manusia terbang', Bai Shuo merapikan setelan jas hitam pekatnya yang masih rapi lalu keluar dari gang.
Membeli koran Thames Morning dengan dua koin, Bai Shuo menyatu dengan kerumunan orang di jalanan lalu menghilang.
Halo Inggris, halo London.
Aku kembali.
