Awalnya direncanakan sebagai liburan bersama, tapi situasi yang berubah seperti ini benar-benar di luar perkiraan Bai Shuo.
Sun Wukong asyik mengumpulkan berbagai Medali perkumpulan Pemburu sambil membawa-bawa 'pistol' melanggar aturan untuk berburu ke mana-mana.
'Pistol' yang bisa mengeluarkan listrik, menembakkan granat, bahkan berubah jadi mesin senapan... Dari mana dia dapatkan fungsi curang ini? Belum lagi meriam naganya yang pasti lebih Menyimpang kekuatannya dibanding versi asli...
"Ini? Dapet dari Bocah Li Xiao itu." Sun Wukong mengangkat pistol raksasa, menunjuk layar kecil di atasnya: "Teknologi tinggi memang praktis. Lihat, di sini bisa main Roh Dou Luo juga..."
“Bai Shuo sangat ingin bertanya dengan serius bagaimana desain tidak masuk akal seperti pistol game elektronik bisa terpikirkan, tapi setelah dipikir-pikir lebih baik diurungkan. Setiap hari mengritik pria paruh baya memang membosankan.”
Lagipula yang dimaksud "berburu" oleh Sun Wukong adalah: mengarahkan senjata ke monster, memuntahkan semua peluru, perisai? Lupakan! Jika musuh terlalu kuat dan sulit dikalahkan, tinggalkan senjata lalu gunakan Jurus Tinju Bintang XX, Pukulan Bintang XX...setelah seruan "A-tatata...", baik Flame Dragon jantan/betina maupun Monster Cepat pasti menghabisi.
Perilaku yang jelas-jelas menindas monster kecil ini sama sekali tidak menarik bagi Bai Shuo. Bahkan ia mulai menyadari pertempangan tanpa tantangan ini tak lagi memicu gairahnya.
“Inikah wibawa ahli sejati yang legenda bicarakan?”
Bai Shuo tanpa malu memuji diri sendiri saat mengobrol dengan Chen Jingmo.
“Kamu cuma malas saja...”
Chen Jingmo yang tengah tengkurap membaca majalah akan membalas sambil memutihkan mata dan menguap. Lekuk tubuhnya yang beraura muda tak sungkan dipamerkan di depan Bai Shuo.
……
Ottolia justru setiap hari mondar-mandir ke pusat pelatihan sebelah markas Pemburu, mencoba-coba senjata baru dengan rasa penasaran dan semangat.
Berbeda dengan pistol yang dibawa Sun Wukong yang sepenuhnya hiasan dan barang pencitraan, kemampuan Ottolia dalam menguasai senjata serta teknik penggunaannya telah meninggalkan Sun Wukong jauh sejak hari pertama masuk akademi.
Dengan sama sekali tidak menggunakan kekuatan fisiknya sendiri, dan hanya mengandalkan kondisi fisik setara pemburu biasa untuk mengendalikan senjata dan item, Ottolia menunjukkan potensi pertumbuhan yang luar biasa di bidang ini.
Jika Sun Wukong diibaratkan pemain kolaps dengan level maksimal plus buff untuk mengintimidasi monster, maka Ottolia dengan akun level 1 dan perlengkapan pemula saja sudah mampu menghasilkan efek setara Sun Wukong.
Perbedaannya hanyalah soal durasi waktu yang diperlukan.
Meski terlihat seperti pemain kolaps, ini sebenarnya masalah spesialisasi bidang - Sun Wukong tidak cukup bodoh untuk berlomba penguasaan senjata dengan Ottolia yang mudah lulus ujian 'Master Senjata Dingin' dari Dewa Utama.
Namun tentang Ottolia, yang paling membahagiakan Bai Shuo adalah gadis itu akhirnya melepaskan simpul di hatinya, mengembalikan kedekatan batin mereka sebagai rekan seperjuangan tanpa hambatan emosional lagi.
Bai Shuo tentu tak tahu ini hanya khayalannya sendiri, karena fakta sebenarnya sama sekali berbeda dengan dugaan...
Saat ini ia sedang berendam bangga di pemandian air panas, menikmati perasaan bahagia yang langka sambil mengenang pencapaiannya sejak pertama masuk Ruang Dewa Utama hingga sekarang, lalu menarik kesimpulan...
“Tidak mudah ya.” Ia memuji diri sendiri tanpa rasa malu: “Bisa mencapai tingkat ini, benar-benar di luar bayangan.”
Memang, Tim Harapan sekarang sudah layak menjadi kebanggaannya.
Dari penghancuran total di awal, hingga metamorfosis dan kelahiran kembali sekarang, Bai Shuo dan Chen Jingmo saling mendukung hingga akhirnya bertahan sampai hari ini.
Semua anggota tim telah berada di jalur yang benar, kekuatan Ottolia dan Sun Wukong juga memasuki periode ledakan pertumbuhan yang membuat orang terkejut.
Adapun Liang Gongzheng... Mungkin bagi orang sepertinya, kondisi paling tidak normal inilah yang normal? Kini keadaannya sudah berubah dari pasien gila Rumah Sakit Jiwa Qing Shan menjadi orang gila yang berkeliaran di Ruang Dewa Utama dengan kondisi yang justru membaik...
Meski tidak memahami situasinya sendiri, Bai Shuo kadang bertanya-tanya apakah suatu hari nanti akan berhadapan dengan mantan anggota tim ini.
Pikiran ini hanya muncul seketika lalu menghilang. Entah mengapa, Bai Shuo yakin hari itu takkan pernah tiba.
Sikap yang hampir ceroboh dan tanpa pertimbangan ini membuatnya sendiri merasa tak terbayangkan, tapi ia yakin si gila yang tak terlihat andal tapi lebih bisa diandalkan daripada siapapun itu akan kembali.
Apakah nanti akan turun dari langit menginjak awan lima warna sambil menggendong 'Liu Xue', Bai Shuo tidak tahu. Yang pasti, momen itu pasti akan sangat menarik dan spektakuler.
Di hadapannya, melayang sebuah nampan kayu yang tidak terlalu besar. Di atas nampan terdapat botol porselen putih berisi anggur buatan sendiri dan sebuah cawan kecil.
Jika monyet membuat arak disebut "arak monyet", maka arak yang dibuat kucing pembantu mungkin bisa disebut "arak kucing"?
Rumah pemandian air panas ini sepenuhnya dikelola oleh kucing-kucing pembantu yang berafiliasi dengan Perkumpulan Pemburu. Kucing-kucing setia dan cerdas yang memahami bahasa manusia ini sangat menggemaskan, dengan layanan yang sangat memuaskan.
Inilah alasan Xiao menekankan rekomendasinya saat memberikan kupon liburan kepada Bai Shuo - wajib mencoba pemandian air panas.
Desa Jieyun memang terkenal dengan terapi air panasnya. Kualitas mata air panas di sini sangat bagus, ditambah pemandangan indah di sekelilingnya, menjadikannya pengalaman langka.
Setiap kali Sun Wukong kembali dari berburu, dia selalu menyempatkan mengambil dua tugas terkait pemandian air panas. Kucing pengelola di sini bisa mengekstrak berbagai material dari tubuh monster untuk meningkatkan kualitas air panas.
Berendam di air panas sebelum menjalankan tugas akan meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh dalam tingkatan tertentu.
Satu-satunya perbedaan dengan versi permainan adalah ukuran pemandian air panas di sini jauh lebih besar, dengan banyak kolam baru yang telah dibangun.
Sejak hari pertama tiba, Bai Shuo sudah memesan pemandian dengan pemandangan terbaik. Bagaimanapun, status yang diumumkannya secara resmi adalah pedagang kaya yang datang untuk terapi jangka panjang bersama istri, sepupu, dan pengawal pribadi.
Sudah satu minggu tiba di sini, ini adalah hari-hari paling tenang bagi Bai Shuo sejak memasuki Ruang Dewa Utama.
Tak perlu memikirkan tugas-tugas rumit, tanpa tekanan bahaya yang bisa datang kapan saja. Selain latihan rutin harian, tak lagi memikirkan hal lain.
Tenggelam dalam keindahan pemandangan pegunungan dan sungai, jiwa Bai Shuo kini mencapai tingkat kejernihan yang belum pernah dialami sebelumnya.
Hari-hari jernih bagai air terjun di celah gunung ini telah membersihkan rintangan iblis dan niat membunuh garang dalam hatinya. Dalam kondisi ini, kesadaran murni dan hati yang tak tertembus akhirnya memberinya waktu untuk menyempurnakan fondasi 'Sutra Hati', menghilangkan semua celah pertahanan dan bahaya laten yang ditinggalkan oleh kemajuan terburu-buru sebelumnya.
Rasa takut yang tertinggal dari tujuh tahun bergulat dalam kegelapan, kegarangan dan niat membunuh yang terasah dalam pertempuran berdarah, kedinginan sinis yang terbentuk dari kebiasaan melihat hidup dan mati...
Tak ada lagi celah bagi iblis hati untuk menyusup ke Bai Shuo. Samar-samar, ia mulai memancarkan aura welas asih bagai pertapa yang telah bertapa seratus tahun.
Tak terganggu oleh urusan luar, tak goyah oleh hati asali, ketenangan dan keramahannya menyembunyikan obsesi yang tak bisa dihapus bahkan oleh ribuan bencana ujian.
Kini Bai Shuo benar-benar telah berubah dari tunanetra sinis dengan senyum penuh kelainan, menjadi seorang kapten yang kompeten.
※※※
Dengan lembut meletakkan cangkir anggur porselen putih kembali ke nampan, Bai Shuo menyandarkan kedua telapak tangannya di tepi mata air panas, kepalanya bersandar di batu yang dibentuk melingkar sambil menghembuskan napas panas seperti ular putih yang panjang dan berliku.
Dalam kabut air yang naik dari mata air panas, ular putih itu seolah menari di atas awan uap, akhirnya sirna dalam gejolak uap yang mendidih.
Yang sedang dia pikirkan sekarang adalah usulan yang diajukan Xiao Ti Aaron saat pertemuan terakhir.
Sebagai batalyon yang memperoleh banyak gelar dari dewa utama, salah satu hak akses yang dimiliki 【Cross】 adalah kemampuan membantu tim internal lebih efektif menemukan pemula berbakat.
Setelah mengaktifkan hak akses ini, dewa utama akan otomatis melakukan penyaringan saat misi dimulai dan pemula masuk, memprioritaskan mereka yang memiliki bakat atau keahlian khusus ke tim yang telah membuka akses.
Mencetak pemula berbakat dibandingkan orang buta huruf tanpa kemampuan jelas lebih mudah, dan juga bisa mencapai prestasi lebih besar di bidang keahlian mereka.
Seperti Kapten 'Lowong', gadis cilik bernama Chu Xiang itu meskipun terkesan dingin, tapi bakatnya dalam seni mantra verbal bisa dibilang belum pernah ada sebelumnya.
Tidak mungkin dia bisa menjadi kapten tim inti di usia muda kalau tidak, tapi memberi beban seberat itu pada anak kecil, rekan setimnya benar-benar tidak berperasaan.
Fantasi liar Bai Shuo selalu nyaris menyentuh kebenaran. Seperti dugaannya, semua anggota tim Chu Xiang bukan manusia, dengan perwakilan paling mencolok adalah tupai cerewet itu...
Kembali ke topik, manfaat dari cara ini memang besar, namun memiliki beban dan celah yang mengkhawatirkan.
Karena 'manusia' baru yang diseleksi Dewa Utama semuanya makhluk berbakat luar biasa, namun tidak bisa menjamin kewarasan pikiran dan kondisi mental seseorang.
Konon Nietzsche 'Cahaya Tak Tercabut' yang memiliki perjanjian duel dengan Bai Shuo adalah rekrutan terkuat yang ditemukan Dewa Utama oleh Komandan Batalyon Nabi dengan kuota ribuan spesialis baru berbakat.
Empat misi naik ke setengah dewa, dua tugas mencapai batas bintang sembilan, kini hanya sejangkah lagi dari dewa sejati.
Konon di dunia nyata dia adalah talenta monster level yang diam-diam melayani lembaga negara, tingkat kegilaannya terlihat dari topik penelitiannya saat ini.
Si gila tak terselamatkan itu benar-benar berusaha menyangkal eksistensi 'Ruang Dewa Utama' secara teoritis...
Jika dia berhasil menyusun sistem teori ini, mungkin akan menjadi dewa sejati ketujuh di sisi teknologi, yang akan membalikkan keseimbangan tiga Batalyon besar teknologi.
Mereka yang terpilih sebagai Prajurit Samsara sendiri telah memiliki bakat khusus, dan mereka yang lolos seleksi pemula bisa disebut jenius pilihan seratus li.
Salah satu masalahnya: Kuda ribuan li datang, mana Pangeran yang bisa mengenalinya?
Ada kemungkinan seseorang yang terlihat kurus kering dan tampak lemah memiliki keselarasan tak tertandingi dalam energi spiritual, atau mungkin seorang pria macho yang terlihat cocok berkembang di sisi kekuatan sebenarnya adalah talenta riset di bidang fisika dasar...
Bai Shuo menganggap dirinya bukanlah 'Guru' yang ahli dalam induksi bakat orang lain, juga bukan bijak bestari yang bisa melihat esensi terdalam hati manusia melalui penampilan luar.
Masalah kedua adalah hati manusia sulit ditebak, tak ada yang tahu maksud sebenarnya para pemilik bakat yang menyimpan niat jahat ini.
