Li Xiao menguap lebar, bertanya: "Kamu tadi ngapain?"
Gorila Pembodoh menggaruk wajah dengan kakinya, berkata dengan ekspresi kagum: "Tadi nonton sekelompok sisi kekuatan berebut kacang suci, hampir terseret ke dalam. Serem banget."
"Kalau kamu sih, terseret juga nggak apa-apa kan?" Li Xiao menitipkan kereta belanja di titik penyimpanan khusus Batalyon Paradoks: "Terus? Siapa yang menang?"
Gorila itu terkekeh aneh: "Eh taunya malah direbut orang sisi mistis! Ekspresi wajah Li Chunyang, lucu banget!"
"Terus? Kamu nggak dapet apa-apa?"
Gorila itu tersenyum lebar mengeluarkan pisang dari keranjang belanja: "Pulangnya ketemu orang aneh, dikasih seikat pisang. Benar-benar orang baik."
Sambil bicara, ia mengupas pisang lalu makan tanpa khawatir diracun.
"Orang yang memberikan pisang untukku itu, hatinya terlihat senang ya? Apa dia berhasil merebut item bagus? Cuma rambutnya acak-acakan, terlihat agak jorok. Tapi memang dia orang baik..."
Li Xiao memeriksa basis datanya, lalu berkata di saluran tim: "Dari tiga Batalyon sisi mistis kali ini, 【Evolusi Ilahi】masih bermain siluman, 【Cross】dipimpin Bai Shuo dan Merlin. Yang memberimu pisang pasti Liang Gongzheng dari Batalyon Maha Tahu."
"Ngomong-ngomong Batalyon Maha Tahu, aku melihat Wu Dao lho." Gorila itu mengunyah pisang sambil berkata santai: "Terakhir melihat 'Pedang Maha Tahu' itu empat tugas lalu. Sepertinya dia makin maju."
Doktor Gurita mengangkat tentakelnya: "Aku baru lihat senjata rahasia yang disiapkan 【Nabi】dibongkar hidup-hidup oleh Bai Shuo. Muncul lebih awal, benar-benar tragedi."
"Xiao, bukankah Bai Shuo teman lamamu?"
"Bai Shuo bermusuhan dengan Batalyon Nabi, bukannya kamu tidak dengar? Dia dan Nietzsche pasti akan bertarung nanti, tinggal lihat siapa yang mati."
Li Xiao malas-malasan menguap: "Bai Shuo, Li Chunyang, Wu Dao..."
Ia menatap gorila yang bermain ayunan di tentakel Doktor Gurita: "Si Bodoh, kalau mau merebut Ming Fu, lawanmu akan banyak."
“Acuh tak acuh.” Gorila mengunyah pisang: “Aku hanya penasaran, sejak Batalyon【Evolusi Ilahi】ikut mencolok dalam Pertemuan Sembilan Raja, kenapa sekarang mereka menghilang?”
“Apa maksudmu?”
“Maksudku, peserta Batalyon【Evolusi Ilahi】mungkin cuma dua-tiga orang. Wajar saja tidak terdeteksi.” Gorila mengunyah pisang sambil melirik ke sekeliling: “Bahkan mungkin saat ini mereka sedang mengawasi kita dari sudut paling pinggir.”
“Maksudmu dia?” Li Xiao menatap gadis yang sedang melambai-lambaikan tangan dengan girang ke arah gorila dari kejauhan untuk menarik perhatiannya, lalu berkata dengan ekspresi aneh: “Kurasa dia lebih mirip ingin melempar buah untuk memberi makan gorila di kebun binatang.”
Ekspresi pasrah yang langka muncul di wajah Sang Bodoh sambil menunduk berdesah: “Lupakan perkataanku.”
……
“Inikah Kompetisi Perebutan Rune Setengah Harga?”
Gadis penuh rasa ingin tahu itu mondar-mandir di pinggir kerumunan kacau: “Benar juga, ramai sekali.”
Di cuping telinganya, anting amber memantulkan bayangan cahaya menyilaukan dari atas, memancarkan kilau lembut.
“Wah, gorila juga ada?” Dia memperhatikan gorila yang sedang mondar-mandir di tentakel logam dari kejauhan, lalu melambai bersemangat: “Lihat sini, lihat sini! Aku punya...”
Tangannya meraba-raba sekujur tubuhnya, akhirnya wajahnya muram saat menyadari dirinya ternyata tidak membawa buah-buahan.
“Sudahlah, aku tidak membawa pisang, lain kali saja.” Dia melambai dengan sendu, berpisah dengan gorila di kejauhan dengan wajah tak tega.
“Ru...ne? Guru bilang ini akan berguna.”
Sambil menggaruk kepala, dia memutuskan: “Kalau begitu beli dua tiga buah saja, lain kali minta guru mengajakku ke kebun binatang, hmm... jangan lupa siapkan pisang...”
Tiba-tiba, dia merasa kepalanya tertimpa sesuatu. Tanpa persiapan, refleknya menutupi kepala sambil menunduk melihat benda yang jatuh di kepalanya.
Selembar kartu perak putih berkilauan.
“Apa ini?” Dia membungkuk mengambil kartu itu: “Rune?!”
……
Saat hitung mundur selesai, Merlin menengadah ke langit-langit: “Pelepasan batch pertama rune dimulai.”
“Apa rune jatuh dari langit?” Bai Shuo penasaran menengadah, melihat cahaya gemerlap bintang-bintang.
Di langit, cahaya bintang berkedip tiba-tiba muncul. Sebuah kartu muncul dari kekosongan, diikuti kedua, ketiga, keempat... Hingga akhirnya, rune tak terhitung melayang di udara, memantulkan cahaya misterius bagai gemerlap bintang.
Rune Perunggu tak terhitung, rune tingkat Perak dalam jumlah besar, dan sedikit kilau keemasan terselip di antaranya. Semuanya membentuk taburan bintang gemerlap.
Dewa Utama pertama kali mengeluarkan sebagian besar rune Tembaga dan Perak, dengan sedikit rune Emas. Dibandingkan dengan yang kedua kalinya, nilainya memang tidak sebanding, tapi ini adalah jumlah terbanyak.
Bagaimanapun juga, ini adalah acara yang dibuat untuk meningkatkan kekuatan sebagian besar orang. Penerima manfaat seharusnya juga mayoritas, bukan segelintir yang terkuat.
Bagi sebagian besar Prajurit Samsara, meski tidak bisa merebut item berharga atau talisman nyawa, mereka tetap bisa mendapatkan banyak item dan rune langka untuk meningkatkan kekuatan.
Dalam arti tertentu, ini adalah taktik Dewa Utama untuk memperkecil jarak antara yang kuat dan yang lemah.
Sedangkan untuk petarung yang tetap perkasa meski ditekan ke level bintang dua, cukup kuat untuk menyapu sebagian besar peserta, Dewa Utama menyiapkan hadiah terbatas khusus untuk mereka.
Jika menginginkannya, bertarunglah!
Saat Bai Shuo merenung, Merlin tiba-tiba bersuara: "Perhatikan, akan dimulai."
Seketika, cahaya berkilauan, bintang-bintang berjatuhan seperti hujan.
Rune tak terhitung di angkasa melepaskan kendali dan jatuh ke kerumunan peserta.
Rune tingkat Tembaga melayang-layang di udara seperti kertas tipis, turun perlahan.
Rune Perak terasa lebih berat, menghujam ke Bumi seperti lempengan besi.
Hanya rune Emas yang ringan seperti burung-burung terbang, berputar-putar di langit tanpa jejak, menanti ditangkap peserta.
Rune yang tak terhitung jumlahnya bagaikan kawanan burung migrasi yang terkurung dalam ruang tertutup, menerjang dengan gelisah, menari-nari tak tentu arah ke segala penjuru.
Di bawah, para peserta tampak terpana melihat begitu banyaknya rune yang muncul secara masif, sampai-sampai tak bisa mengeluarkan kata.
"Setiap kali melihatnya, rasanya masih menggetarkan seperti dalam mimpi." Merlin menengadah, pola magis di wajahnya berkilauan: "Kualitas rune kali ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mungkin persiapan untuk Pertempuran Hak Kekaisaran?"
Bai Shuo meraih sebuah rune perak yang jatuh di dekatnya, membaca tulisan yang terukir: 'Frost'
Memang, rune kali ini tidak banyak mengandung konsep ambigu atau samar-samar. Sebagian besar maknanya presisi dan sederhana, dengan utilitas yang lebih kuat.
"Hei, Nyonya Merlin." Sambil memeriksa rune perak di tangannya, Bai Shuo tiba-tiba bersuara: "Jika sebagian besar kartu rune dikuasai oleh segelintir orang, apa yang akan dilakukan Dewa Utama?"
"Meskipun jarang, kasus seperti itu pernah terjadi. Tapi jika berlebihan, mungkin akan menjadi sasaran kemarahan bersama?"
Kekuatan tingkat empat bintang sekalipun, jika dikepung oleh banyak petarung bintang dua, mungkin akan hancur dengan cepat.
Fungsi utama Ritual Cincin adalah intimidasi, seperti senjata nuklir. Jika benar-benar digunakan, itu berarti sudah sampai pada momen genting antara hidup dan mati.
“Kalau begitu, baguslah.” Bai Shuo dengan santai melemparkan rune ke kereta belanja di sampingnya, bertanya: “Orang yang memimpin ‘Ritual Lingkaran’, bisakah diganti?”
Merlin memandang Bai Shuo dengan bingung, menjawab pertanyaannya: “Asalkan penyesuaian energi sihir mencapai gelombang yang sama, pada prinsipnya siapa pun bisa melakukannya.”
“Kalau begitu...” Bai Shuo mengangkat kepala, bertanya dengan nada yang bahkan tak disadarinya sendiri, penuh ketegasan: “Bagaimana jika aku yang menggantikan?”
Secara refleks, Merlin mengundurkan diri dari posisi pusat Ritual Lingkaran, sirkulasi energi sihir yang utuh tiba-tiba terputus.
Energi sihir yang dipancarkan seluruh ritual tiba-tiba merosot tajam, namun segera berhenti menurun dan malah mulai stabil naik.
Dan yang kini mengendalikan Ritual Lingkaran, telah berganti menjadi Bai Shuo.
Sungguh tak terbayangkan, dalam sekejap ia telah melewati rintangan penyesuaian kekuatan diri dan resonansi ritual, menyatu sempurna dengan ritual.
Meski bagi Merlin, bakat ini terlalu mengagumkan dan benar-benar di luar akal; tapi bagi Bai Shuo, Ritual Lingkaran hanyalah resonansi jiwa skala besar lainnya.
Hal serupa telah ia lakukan ribuan kali, satu metode dikuasai maka semua jelas, penyesuaian gelombang jiwa diri sendiri dilakukannya dengan mudah.
Sedangkan ketidakcocokan sifat energi sihir - bagi Bai Shuo sama sekali bukan masalah, apapun jenis aliran energi sihir yang masuk ke dalam tubuhnya akan diasimilasi oleh ‘Sutra Hati’ yang serba bisa menjadi cahaya murni.
Seperti menjadikan dirinya sendiri sebagai regulator, Bai Shuo menghubungkan puluhan terminal berbeda menjadi satu, dan akhirnya memasukkan semua kemampuan komputasi ke dalam kendalinya.
Ritual Cincin, pada keit ini benar-benar menjadi satu tim utuh yang tak memiliki kelemahan.
Hingga sekarang, Merlin baru mengerti makna kalimat yang diucapkan Komandan.
"Saat diperlukan, tugas memimpin ritual bisa diserahkan kepada Bai Shuo. Yang akan dia capai melampaui imajinasimu."
Bai Shuo menikmati sensasi lega dari belenggu yang terlepas dan pemulihan kekuatan, perlahan mengulurkan telapak tangan: "Barrier roda raksasa masih belum bisa digunakan, tapi 'Enam Tingkatan Tertinggi' Sekte Konyakou En tidak masalah."
Di pusat Ritual Cincin, Bai Shuo menarik napas dalam-dalam, menyatukan kedua telapak tangan dengan keras. Gelombang jiwanya menarik getaran semua orang ke dalam ritme yang sama dengannya:
“Fugu! Emas Vajra! Ular Kalajengking! Daitian! Dingjing! Manifestasi Raja!”
Cahaya-cahaya bagai teratai menyebar dari bawah kaki mereka, berubah menjadi barrier berlapis enam yang saling bertautan, berputar-putar dan berkilauan di udara dengan struktur planar dan tiga dimensi.
Bentuk penyusunan barrier bukan lagi isolasi absolut, melainkan keterbukaan total dan... rotasi!
