Karena tiga tim tidak cenderung menggunakan metode kontrol paksa, dibandingkan boneka yang patuh, mereka lebih berharap mendapatkan rekan kerja yang bernilai lebih.
Karena itu, pasti diperlukan juru bicara dengan citra sempurna untuk menghadiri rapat ini, dan secara halus menggunakan taktik untuk mencapai tujuan.
Selain itu, Bai Shuo cukup menyukai label 'Orde Baik' yang ditempelkan Dewa Utama untuk timnya, berjalan di Ruang Dewa Utama pun terasa sangat bergengsi.
Alasan Li Xiao tidak menyukai tugas ini adalah karena ia sangat membenci suasana yang sangat membosankan, dan benci melihat orang-orang saling bersikap munafik.
Ditambah penampilannya yang terlalu trendi, rambut merah menyala-nya membuatnya lebih mirip hippie daripada ilmuwan.
Selain itu, setelah pernah mencoba mewarnai rambutnya hitam, ia tidak mau lagi mengubah warna rambutnya.
Alasan yang diberikan Li Xiao saat itu: "Rambut hitam terlalu jelek... Tidakkah kau pikir rambut merah ini sangat cocok untukku?"
Baiklah, setiap Prajurit Samsara punya keanehan tersendiri, dan sisi teknologi terutama sangat mencolok.
Li Xiao suka mengotori rambutnya dengan warna merah; Si Bodoh suka memakan kristal energi yang bentuknya mirip 'pisang'; sedangkan Dr. Gurita senang berfoto bersama orang sambil membawa 16 kaki logam prostetiknya, sekaligus membagikan tanda tangan; R-2 memang tidak punya kebiasaan buruk, tapi siluetnya yang seperti tong, bisakah diterima orang biasa?
Penampilan Li Xiao tidak ideal, wujud gorila Si Bodoh semakin tidak akur, Dr. Gurita selain berfoto jarang bicara, apalagi robot silinder R2.
Sejak Bai Shuo mengenal Chu Xiang, dialog yang pernah didengarnya tidak sampai 10 kalimat, 7 di antaranya diucapkan ke Youxi.
Tupai, Gagak, Naga Tabrak-Tubuh sampai lampu ajaib itu semua diabaikan.
Sun Wukong yang mengenakan setelan resmi dan kacamata hitam memang berwibawa seperti pembunuh atau pengawal, sayang penampilannya mirip beruang kutub pakai kaos, terlalu tidak serasi.
Youxi cucu tertua sebenarnya bersedia membantu semua orang, tapi sayangnya masih gadis kecil, perkataannya kurang meyakinkan.
Terakhir masih ada Chen Jingmo dan Ortoria, Hmm, hmm, hmm, hmm.
Maka, tanggung jawab berat sebagai juru bicara resmi tiga tim Prajurit Samsara ini akhirnya jatuh ke tangan Bai Shuo.
Lagipula ilmu yang dikuasainya bisa memandu hati orang secara halus, latihan ajaran Buddha jangka panjang membuat aura-nya sangat kalem, penampilannya pun cukup menarik.
Bahkan jika dianalisis dengan visi yang paling ketat, dia sebagai juru bicara adalah pilihan yang paling tepat.
Maka, konten pada kartu identitas di depan kursinya berubah menjadi 'Penanggung Jawab Yayasan SCP, Doktor Asia - Bai Shuo'.
Mengenai statusnya sendiri, Bai Shuo memiliki satu pertanyaan yang belum dimengerti: "Tapi, mengapa harus doktor?"
Li Xiao saat itu memandangnya dengan kebingungan: "Tidakkah kau merasa gelar doktor sangat gagah? Lihat, kita semua doktor, ini sertifikat Chu Xiang, kau pegang dulu untuknya. Saya juga sudah mengeluarkan bukti gelar untuk Youxi."
Li Xiao menepuk bahunya: "Lihat, betapa senangnya Youxi. Saya sudah membebaskannya lebih awal dari lautan penderitaan belajar, dan tidak memungut uang sekolah."
Sejak saat itu, Bai Shuo memahami logika 'jangan berdiskusi detail dengan Li Xiao' - pria yang bisa menjadi kapten tim 'asal-asalan' ini...
Jadi, setelah persiapan tiga jam, dia melewati lapisan bertubi-tubi pengamanan dan pertahanan, memasuki ruang konferensi.
Pertama kalinya dia mencoba memimpin takdir seluruh umat manusia, kebingungan yang muncul bersamaan dengan Tekanan yang tak bisa diabaikan.
Tapi ini adalah hal yang harus dia lakukan.
Maka, harus dilakukan dengan baik.
Dengan tekad seperti inilah dia melangkah ke dalam ruang konferensi.
……
Faktanya, membuat pemerintah berbagai negara menerima lembaga supranatural yang tiba-tiba muncul memang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Meski menggunakan nama yayasan, target yang dideklarasikan secara eksternal justru berbagai hal yang sepenuhnya melampaui jangkauan penerimaan orang biasa, menguasai teknologi yang jauh melampaui era modern.
Namun ini tetap lebih baik daripada memberi tahu mereka bahwa dirinya adalah Prajurit Samsara.
Sebuah bayangan misteri yang menyamar di balik garis sejarah lebih mudah diterima dibandingkan pendatang asing yang polos.
Dengan berbagai bukti palsu yang dibuat Doktor Gurita ditambah bantuan serangkaian sihir, ia berhasil membuat departemen intelijen berbagai negara percaya bahwa yayasan ini sebenarnya telah lahir dua abad silam, dan memiliki industri serta teknologi di berbagai wilayah kekuasaan di seluruh dunia.
Di bawah persiapan yang matang, mereka menciptakan organisasi internasional kuat dari kekosongan, dan duduk di bagian tengah mereka sebagai salah satu pengusul dan pelaksana Rencana Bahtera.
Akhirnya, ia berhasil menanamkan sugesti pada mereka tanpa merusak jiwa sedikit pun, dengan prasyarat takkan terdeteksi oleh siapapun.
"Sebagai spesies, manusia menggunakan segala cara untuk membuat diri mereka berbeda dengan nyawa lain di planet ini. Kami memamerkan otak kami, memuja peradaban teknologi dan perkembangan kami..."
Bai Shuo mengangkat tangan kanannya, membuat gerakan lentur: "Tentu, jangan lupa ibu jari yang bisa ditekuk ini."
Sebuah nuansa khidmat dan cahaya samar menyebar dari celah jarinya, bagai sisa cahaya sore hari yang membawa kekuatan menyuburkan angin musim semi, meresap ke dalam tubuh setiap peserta.
Sugesti hipnotis yang paling krusial, dimulai.
Tiba-tiba arah pembicaraannya berbelok, menunjuk berbagai satwa liar yang muncul di layar belakang, melanjutkan dengan suara tenang:
"Saat membahas spesies lain, kita biasanya berpikir tentang naluri paling dasar hewan di alam."
"Sebenarnya, semua naluri ini sangat polos." Bai Shuo menatap semua hadirin, sorot cahaya samar berkedip di matanya: "Begitu polos hingga bisa dijelaskan dengan satu kata saja - bertahan hidup."
"Untuk kelangsungan hidup dan keberlanjutan seluruh umat manusia, inilah prinsip Yayasan."
"Kami lahir untuk ini." Ia mengeluarkan napas panas dari paru-paru perlahan, menghadapi semua keraguan dengan ekspresi tegas: "Dan datang untuk ini."
Dalam kesunyian, cahaya redup berkedip sejenak. Di bawah rangsangan krisis dan panduan kata-kata, sugesti dan hipnosis krusial ini akhirnya selesai.
Li Xiao dan Yu Zhe di luar medan pertempuran bersorak gembira. Begitu langkah ini selesai, berarti di bawah pengaruh ilmu sihir, sebagian besar manusia akan sementara meninggalkan segala prasangka dan kebencian, menyatu dalam sikap tanpa celah.
Dalam masyarakat besar umat manusia, akhirnya muncul suara kesatuan awal. Mata rantai tersulit dalam misi ini diselesaikan dengan sempurna oleh Bai Shuo.
Dalam hitung mundur singkat tiga bulan, mereka akhirnya berhasil mendapatkan waktu untuk bernapas lega.
Bai Shuo menarik napas lega hampir tak terlihat, membuka dasinya, membagikan data dari Li Xiao kepada semua yang hadir, dan melanjutkan: "Yang akan saya sampaikan berikutnya adalah bagian terpenting dari 'Rencana Bahtera'..."
※※※
Saat fajar hari ketiga, ketika sinar pertama menyembur dari garis cakrawala paling gelap, yang terpantul di mata Bai Shuo adalah langit biru pucat dan lapisan gunung bersalju.
Membawa cahaya murni, matahari naik sedikit demi sedikit dari cakrawala, lalu datanglah pagi hari yang baru.
Di samping Bai Shuo, seekor naga perak malas berbaring di puncak gunung salju, menyipitkan mata menikmati kehangatan cahaya pada sisiknya, lalu menguap beraroma belerang.
Di sebelahnya, Bai Shuo tertawa geli oleh kemalasan naga itu. Menghadapi tawa Bai Shuo, naga yang biasanya sombong itu hanya mengangkat kelopak mata kirinya sedikit, mengintip dengan pupil biru kehijauan pucat, lalu menutupnya kembali untuk tidur.
Naga muda bernama Pengpeng ini dengan murah hati mengizinkan Bai Shuo bersandar pada tubuhnya. Tampaknya ia sangat menyukai aroma Bai Shuo, yang diungkapkannya secara gamblang: "Terlihat sangat enak untuk dimakan..."
Tapi karena Ah Xiang bilang tidak bisa dimakan, dan dirinya mungkin tidak bisa mengalahkannya, maka tidak jadi dimakan. Tapi mencium aromanya juga cukup enak.
Bukan seperti aroma ayam, juga bukan sayuran, lebih mirip aroma kayu dupa yang wangi ketika dibakar. Sering menciumnya dari orang-orang botak itu, tapi dia tidak suka kelompok botak itu.
Karena setiap kali ingin mengumpulkan kepala botak yang berkilau untuk menghias sarangnya, dia selalu diberi pelajaran oleh Ah Xiang.
Hmm, belum botak, baguslah. Diizinkan bertengger di tubuh agung Pèngpèng sebentar.
Sambil merenung demikian, mencium aroma itu, kantuk yang berat mulai menyerang.
Tiba-tiba, bau aneh menyusup ke lubang pernapasannya - aroma yang jarang tercium sebelumnya...
Dengan penasaran, dia membuka mata kirinya. Melihat Bai Shuo yang bersandar padanya sedang menyalakan gulungan kertas yang berisi sesuatu. Kertas terbakar itu melepaskan aroma sangat unik.
Tengkoraknya mendekat, lubang hidung raksasa mengendus-endus rokok itu dengan hati-hati, tatapan yang menyesatkan.
Bai Shuo melihat rokok yang hampir habis terbakar karena hisapannya yang kuat, terkekeh "puuut".
Dengan nada penasaran, dia mengeluarkan dua batang lagi dari sakunya, menggelengkannya di depan matanya: "Kamu mau juga?"
Kepala Pèngpèng mengangguk, pupil mata hijau kebiruan dipenuhi antisipasi.
“Hēi hēi, kalau begitu cobalah.” Bai Shuo terkekeh, menyelipkan sebatang rokok yang terlalu kecil untuknya di sela giginya, lalu dengan penuh perhatian menyalakannya untuk sang naga.
Satu manusia dan satu naga duduk bersandar di puncak gunung bersalju di pagi buta, menikmati pemandangan pegunungan yang khidmat sambil menghisap rokok.
Terasa aneh sekali...
Di dataran tinggi ini, terdapat ketinggian yang melampaui 4.000 meter di atas permukaan laut, sekaligus menyangga pegunungan tertinggi di dunia - Dataran Tinggi Qinghai-Tibet.
Sesuai pilihan dalam karya aslinya, Li Xiao memilih lokasi ini sebagai tempat pembangunan Bahtera. Di hari yang sama, tim konstruksi rahasia pertama berjumlah 7.000 personel telah menyusup ke Dataran Tinggi Qinghai-Tibet melalui berbagai jalur.
Pemerintah berbagai negara akan menyediakan bahan baku dan tenaga manusia secara terus-menerus dalam periode berikutnya untuk memastikan kelancaran Rencana Bahtera.
Proyek ini tetap diklasifikasikan sebagai RAHASIA MUTLAK, karena semua pihak tidak bisa membayangkan kekacauan situasi mencurigakan yang akan terjadi jika pengumuman tentang bencana yang akan datang bocor ke publik.
Di sini, perubahan sosial yang terjadi di kejauhan sama sekali tak terlihat. Hanya kedamaian yang terendam hingga ke tulang sumsum yang bisa dirasakan.
Sayangnya, ketenangan abadi ini mulai menghilang di hari kedua. Bahan peledak berdaya ledak tinggi dan peralatan konstruksi mengeluarkan suara Boom selama 24 jam nonstop, dengan persiapan dasar yang terus dilakukan setiap keit.
Li Xiao menetapkan wilayah kekuasaan seluas 1.000 li (±500 km) sebagai area terlarang. Tiga kesatuan tentara dan agen rahasia akan memastikan tak ada informasi apapun yang bocor ke luar.
Siapapun yang masuk ke sini tanpa dokumen akan dibunuh setelah peringatan pertama diabaikan, bahkan seekor kambing yang tampak tidak berbahaya.
Selanjutnya, adalah proses konstruksi awal yang membuat orang terkesima.
