Telapak tangan Li Xiao menepuk meja, proyeksi gambar 3D raksasa turun dari langit-langit.
Di bawah operasi tangan Li Xiao, gambar besar itu cepat terpisah menjadi lembar-lembar desain gambar independen yang memusingkan mata.
Sambil mengusap bercak kebiruan di sudut mulutnya, ia melototi Doctor Gurita: “Sistem tenaga dan sistem energi sudah selesai, detail desain spesifik masih belum final.”
Di belakangnya, Gorila Fool terus saja makan ‘pisang’ dengan santai, perkiraan pertentangan konsep desain antara mereka berdua jelas bukan pertama kalinya.
Bai Shuo melihat desain gambar rumit di depannya, bingung akhirnya mengajukan pertanyaan paling menggelitik: “Lalu, satu kapal bisa muat berapa orang? Bisa dibuat berapa banyak kapal?”
Li Xiao menggaruk rambut merah menyalanya, menyebutkan angka yang tepat: "Kapasitas maksimal satu kapal satu juta, jika berbagai jenis baja yang disediakan negara-negara mencukupi, seharusnya bisa membuat tiga belas kapal."
"Tiga belas dikali seratus..." Bai Shuo bergumam sendiri: "Artinya tiga belas juta?"
Li Xiao mengangguk, lalu Bai Shuo menepuk pahanya dan bertanya bingung: "Itu terlalu sedikit."
"Puuut!" Li Xiao menyemburkan airnya, compang-camping membersihkan mulutnya: "Kenapa sedikit? Kakak, itu manusia! Bukan sekarung kacang berisi ribuan butir! Seribu tiga ratus orang berdiri di depanmu cukup membuatmu menghitung berbulan-bulan!"
Bai Shuo menatap tajam Li Xiao: "Populasi dunia enam miliar, dibandingkan itu, tiga belas juta benar-benar sangat sedikit."
"Aduh! Wilayah sebesar Shanghai saja cuma dua puluh tiga juta penduduk!" Li Xiao mengetuk meja: "Waktu tiga bulan, ini sudah batas maksimal."
Bai Shuo masih belum berhenti berharap: "Tidak bisa dibuat lebih besar lagi?"
"Di film terakhir yang naik kapal kelebihan muatan parah, jumlahnya cuma tiga ratus ribu lebih!" Li Xiao menggaruk kepalanya dengan kesakitan: "Lagipula kita ini bukan membuat peti mati, apa asal dilempar ke dalam lalu dibiarkan begitu saja?
Kau kira mereka orang Trisolaris? Setelah dikeringkan dan digulung tidak perlu diurus.
Kita masih harus mengurus makan tidur, memberi mereka kegiatan, menghindari keributan di kapal... Sosiologi hubungan sosial benar-benar menyebalkan."
“Pada titik ini, setiap perluasan sedikit pun akan melibatkan masalah yang semakin membuat sakit kepala.” Li Xiao menggaruk-garuk kepalanya: “Lagipula, jika benar-benar membangun kota baja, saat banjir besar datang, apakah bisa mengapung?
Dunia ini tidak seperti dunia di 《Trails in the Sky》 yang memiliki senjata dewa seperti 'Tujuh Harta Suci'.”
Bai Shuo masih belum berhenti berharap, bertanya lagi: “Bukankah ada bandara yang dibangun di laut? Tidak bisakah kita merujuk jenis itu?”
Li Xiao menghela napas, menghitung dengan jari: “Sains kelautan; teknologi kelautan; proyek kelautan, sains sumber daya; ilmu sumber daya laut... Terlalu banyak masalah yang terlibat, dan pada dasarnya tidak bisa menyelesaikan masalah, satu ombak besar datang langsung terbalik.”
Li Xiao menepuk bahunya, berdesah: “Kita bukan Bunda Maria, apakah kau bisa menyelamatkan enam miliar orang sekaligus?”
Bai Shuo diam-diam memegang cangkir teh, tak pernah terbayang akan mengalami situasi mencurigakan seperti ini.
Enam miliar nyawa, begitu banyak kehidupan, hanya karena masalah teknologi lalu harus menyerah?
“Aku bukan santa, juga tak bisa menyelamatkan sebanyak itu.” Bai Shuo menghabiskan tehnya dalam diam, menatap mata Li Xiao: “Tapi menyelamatkan lebih banyak orang, tentu baik kan?”
Itu adalah nyawa manusia, berat yang tak terukur, begitu mudahnya dilepaskan?
Bai Shuo tidak bisa, tapi Li Xiao, kau memiliki kemampuan ini, jika itu dirimu...
“Hiss...”
Li Xiao menarik napas dalam-dalam, napas tajam menyelinap di sela giginya mengeluarkan suara keanehan.
"Sepertinya setiap kali menghadapi masalah, dia selalu memiliki kebiasaan seperti ini, bagaikan singa yang ingin mengamuk."
Dia diam, terkagum-kagum memikirkan sesuatu, lalu menggaruk-garuk rambut merahnya seolah ingin mencabutnya.
Dia memahami maksud Bai Shuo: yang mereka kuasai adalah harapan terakhir umat manusia; harapan seharusnya bukan milik segelintir orang, melainkan milik semua orang.
Begitu banyak orang yang ingin bertahan hidup, tapi jika kau tidak menyelamatkan dan menyerahkan mereka, mereka akan mati.
Bukan urusan siapa-siapa, tapi bagaimana dia bisa tenang melihat mereka mati di depan matanya sendiri?
"Wocao, aku tidak tahan lagi!"
Li Xiao menghantamkan tinjunya ke meja, menghela napas panjang penuh depresi sambil bergumam: "Material, ukuran, berat..."
Benarkah tidak bisa dibuat lebih besar? Dalam koleksinya bahkan terdapat setengah desain gambar benteng antariksa!
Tapi yang paling membuatnya geram adalah, meski memiliki segudang desain gambar, namun terkendala waktu dan material seperti dicekik leher, tak bisa berbuat apa-apa.
Setiap kali merasakan depresi seperti ini, selalu ingin menarik-narik rambutnya sendiri. Dia sangat membenci perasaan tak berdaya ini.
Setelah cukup lama, dia menengadah dengan suara parau: "Bai Shuo, ini syarat tambahan, maukah kau mendengarnya?"
Untuk pertama kalinya Bai Shuo merasakan jejak aura setajam logam emas dari pria ini. Dengan serius dia mengangguk: "Tidak apa-apa, silakan katakan."
“Bahan baku, asalkan kamu membantuku menyelesaikan masalah bahan baku, maka masalah berat, ukuran, dan semua masalah lainnya, tim kami bisa menyelesaikannya.”
Li Xiao mengangkat kepala, matanya menatap tajam ke arah Bai Shuo: "Perempuan ahli pun tak bisa memasak tanpa beras, yang membatasi kita sekarang adalah bahan baku terkutuk ini!"
Li Xiao menarik desain gambar virtual, menunjuk data di atasnya: "Daya tahan baja di dunia ini sudah dimanfaatkan sampai batas maksimal, itu pun setelah melalui proses paduan logam buatan kami; beberapa mineral langka yang dibutuhkan desain gambar sama sekali tidak ada di Bumi."
"Asal ada material, mau dibuat sebesar apa pun bisa." Seperti singa gila, ia membelalakkan mata dan berkata perlahan: "Jika kamu bisa menyelesaikannya, aku akan mempertaruhkan seluruh tim di sini, bagaimana?"
Bai Shuo tidak mengerti harga apa yang bersedia dia bayar. Dalam tatapannya, Bai Shuo melihat kegilaan dari taruhan habis-habisan.
Kalau kamu bisa, aku akan mempertaruhkan nyawa untuk menemanimu bermain!
Bagaimana? Mau bertaruh?
Bai Shuo mengangguk sunyi: "Baik."
Di studio kerja yang sunyi hanya diselingi suara kucing pendamping membersihkan, dia mengeluarkan telepon berdesain kuno dari ruang angkasa... Bukan, lebih tepat disebut: Kakak besar.
Rangka hitam pekat setinggi tiga puluh sentimeter, perangkat komunikasi besar ini memiliki tubuh besar yang sudah tidak ada lagi sejak kemajuan proses pembuatan chip manusia dan teknologi komunikasi, plus antena tipis yang bisa ditarik.
"Ponsel seberat ini, tebal dan berat, bentuknya seperti batu bata hitam pekat, beratnya lebih dari 1 jin; dalam pemahaman sebagian besar orang, selain menelepon tidak ada fungsi lain, dan kualitas suara tidak cukup jelas dan stabil, sering harus berteriak; dengan satu baterai besar, setelah diisi daya hanya bisa mempertahankan 30 menit percakapan."
"Sedangkan telepon di tangan Bai Shuo ini dinilai sebagai item sekali pakai, dan percakapannya hanya bisa bertahan lima menit."
"Menggunakannya sekali memerlukan 1000 poin hadiah, ditambah satu kartu alur cerita tingkat D."
"Sebagai kompensasi, jangkauan komunikasinya melampaui lautan dimensi, cukup untuk menyelesaikan komunikasi dengan ruang siklus samsara."
"Saat Bai Shuo bergerak, muncul tumpukan berbagai Artifak dan material di ruang angkasa, akhirnya dia menemukan kartu perak itu."
"Dia meniup debu di atasnya, lalu sambil melihat nomor yang tertera, menekan tombol pada telepon."
"Saat menekan angka terakhir, terdengar suara menunggu singkat dari gagang telepon, dalam lima detik, suara seorang pria terdengar: 'Halo.'"
"'Xia Chu, ini Bai Shuo.'"
"Bai Shuo bersandar di kursi, menarik napas panjang: 'Ada bisnis besar yang harus kita bahas.'"
"Xia Chu di seberang telepon tertawa: 'Seberapa besar?'"
"Alis Bai Shuo berkedut, berkata dengan tenang: 'Seperti yang kau katakan, sebesar setengah bumi.'"
"'Benar,' kata Xia Chu: 'Butuh item apa?'"
"Bai Shuo menatap Li Xiao, Li Xiao meninggikan suara: 'Baja level tiga ke atas, minimal 60.000 unit standar.'"
“Oh? Ini benar-benar transaksi besar.” Suara Xia Chu di ujung telepon terdengar berhenti sejenak: “Dengan apa pembayarannya? Poin hadiah? Kartu alur cerita? Atau rune?”
Bai Shuo menghentikan suara Li Xiao, menjawab: “Poin hadiah.”
“Kalau begitu, sebagai transaksi pertama, diskon 10% dan pembulatan angka, 200.000 poin hadiah, bagaimana?”
Bai Shuo mengangkat kepala melihat Li Xiao. Li Xiao berpikir sejenak lalu mengangguk: “Harga ini tidak masalah.”
Bai Shuo tidak tahu seberapa besar 60.000 unit standar baja, tapi jika bisa mencapai 200.000 poin hadiah, itu membuktikan jumlah sebenarnya sudah mencapai tingkat mengerikan.
Dua ratus ribu poin hadiah mungkin sulit bagi orang lain, bahkan tim inti dari batalyon besar sekalipun - jika tidak punya kebiasaan menabung poin hadiah - mungkin tidak bisa mengeluarkannya seketika.
Tapi beberapa hari lalu Bai Shuo baru saja mendapatkan keuntungan besar di Kompetisi Perebutan Rune Setengah Harga. Semua rune yang diperoleh memberinya keuntungan 10%, dan sekarang nilai kontribusi setara yang ada di sakunya (diukur dengan standar internal batalyon) mencapai 70.000.
Sekadar informasi, rasio konversi antara poin hadiah biasa dan nilai kontribusi internal batalyon adalah 5:1.
Tim Harapan juga tidak ada anggota yang menggunakan sistem penukaran, jadi mereka benar-benar tidak peduli dengan hal-hal seperti poin hadiah.
Bai Shuo langsung mengangguk tegas: “Baik, bagaimana cara pembayarannya? Setelah misi selesai?”
Suara Xia Chu di ujung telepon terdengar luar biasa riang: “Ini tidak perlu kamu khawatirkan, saya akan menyelesaikan pembayaran dengan 【Batalyon Salib】.”
Pada saat ini, Bai Shuo dari hati nurani merasa keputusan bergabung dengan Batalyon dulu sangat bijak, sandarkan diri pada pohon besar untuk berteduh.
"Kalau begitu, kapan pengiriman akan dimulai?"
Xia Chu tersenyum lebar, sangat bangga: "Tentu saja sekarang."
"Permohonan bisnis diterima, pengiriman dimulai." Xia Chu berkata: "Barang akan tiba dalam satu menit, selamat datang untuk berbelanja kembali di lain waktu."
Telepon ditutup, Bai Shuo mengangkat kepala, ruangan diselimuti keheningan.
Sudut mata Li Xiao berkedut, memandangnya dengan tidak percaya: "Selesai?"
Bai Shuo menunjukkan senyuman aneh, mengangguk: "Hm, seharusnya sudah selesai."
"Beneran? Mana buktinya?" Li Xiao berusaha mempertahankan ekspresi tenang: "Jangan-jangan kau ditipu..."
Boom!
Sebuah peti besi besar tiba-tiba muncul di tengah hampa, menghantam meja mereka.
"Sepertinya..." Bai Shuo menyeringai ke arah peti besi: "Sudah sampai, ya?"
