Berdiri di depan Tetua, Sun Wukong mengamati lelaki tua itu dengan saksama: melihat ke sana, melihat ke sini, lalu kembali mengamati...
Seolah ingin menatap tubuh renta Namekian di depannya dari dalam ke luar seratus kali.
Nail yang berjaga di samping Tetua sudah tak tahan dengan sikap tak sopan ini. Wajahnya berubah menjadi ungu amarah, dengan semangat "Tuan terhina, hamba siap mati" hampir menantangnya bertarung.
Bai Shuo di belakangnya batuk kecil di tenggorokannya, membuat Sun Wukong akhirnya berhenti mempermalukan diri.
Dengan masih penuh kekhawatiran, Sun Wukong menatap Tetua: "Benarkah aman? Peningkatan potensi itu tak ada efek samping? Katanya kau bisa membaca pikiran? Ini tak boleh, putriku tak boleh kau lihat sembarangan..."
Bai Shuo pasrah menutupi wajahnya, berbisik: "Dengan integritas Tetua, mana mungkin mengintip ingatan Youxi tanpa izin? Lagipula, Kuririn saja aman setelah peningkatan, tak perlu khawatir."
"Bagaimana mungkin!" Sun Wukong gelisah melambaikan lengannya: "Kuririn biar mati! Di dungeon Turnamen Bela Diri aku sudah tusuk bajingan itu berkali-kali! Jika ada masalah, yang celaka putriku!"
“Kubilang, cinta ayah yang berlebihan juga penyakit lho...” Bai Shuo mendesah: “Kau begini, bagaimana Youxi bisa menikah nanti?”
“Ngawur! Akhirnya kau membuka identitas! Bajingan! Ternyata kau berniat buruk pada Youxi- puuut!”
Bai Shuo perlahan menarik kembali kepalan tangan yang tertancap di perut Sun Wukong, sambil mengikatnya dengan barrier dan memindahkannya ke samping.
“Bagaimana caramu merangkai sirkuit saraf ini...” Ia berdesah sambil menepuk bahu Sun: “Tenang, tidak masalah.”
Tetua yang memiliki kesabaran luar biasa (atau mungkin tak peduli) perlahan membuka mata, menatap Youxi yang sedang mengamatinya dengan penasaran di samping kursi batu.
Merasakan tatapannya, Youxi membuka mata bersemangat: “Kakek Tetua, bisa kita mulai?”
Senyum tipis mengembang di wajah Tetua yang menua: “Kapan saja. Tak takutkah?”
“Nggak takut.” Youxi melepas kucing pendamping dari tubuhnya, mengayunkan kepalan tangan: “Ayahku sangat hebat.”
Di bawah tatapan murni itu, Tetua tak kuasa mengingat masa mudanya, tersenyum dengan ekspresi penuh kenangan.
Gadis kecil yang sungguh luar biasa. Hanya dengan melihatnya, orang langsung teringat masa kecil mereka sendiri. Tatapan tanpa beban seperti ini membuat orang sangat iri.
Memutar kepala dan mengangguk pada Bai Shuo, ia menunduk ke arah senyum murni itu, perlahan mengangkat tubuh yang rapuh: "Mari kita mulai."
Telapak tangan lebar dan gemuk dengan lembut diletakkan di kepala Youxi. Tetua nyaris lupa bernapas karena terkejut dengan deteksinya sendiri, baru setelah cukup lama tersenyum getir dan bergumam: "Jiwa murni yang benar-benar langka. Potensi tersembunyi mengerikan seperti ini, bahkan aku pun tak bisa sepenuhnya membangkitkannya. Rupanya perkiraanku terlalu sederhana."
Berdiri di samping Youxi, Bai Shuo yang sudah memperkirakan ini mengangguk perlahan: "Tidak apa-apa, silahkan lakukan yang terbaik."
Seketika, kesadaran Bai Shuo yang kokoh seperti batu pun terjerumus ke dalam lamunan.
Dunia tiba-tiba kabur, segala sesuatu menjauh dengan cepat, sementara di sampingnya, cahaya lembut seluruh dunia berkumpul di sini.
Seperti halusinasi, ia seolah melihat tunas muda mengeluarkan cabang-cabang dengan cepat, daun hijau muda mengendur di bawah sinar matahari bagai giok indah nan sempurna.
Di ujung jari, kuncup bunga perlahan mengembung. Di dunia di mana segala sesuatu terasa samar-samar ini, bunga putih murni siap mekar...
Ini adalah proses pertumbuhan yang memabukkan, bahkan para dewa pun akan memandang dari atas, menikmati keindahan yang akan mekar dalam ketikan berikutnya.
"Tepat pada seketika itu, pertumbuhan tiba-tiba terhenti. Ranting bunga yang memadukan segala warna indah dari seluruh dunia hampir mekar, namun justru berhenti pada keit ini."
Lamunan sirna seketika, dan Bai Shuo akhirnya terbebas dari ilusi yang mempesona ini, mundur selangkah dengan tak terbayangkan.
Secara reflek, ia menatap ke arah Youxi, terperangkap dalam diam.
Pada seketika itu, ilusi dan realitas bertumpang tindih. Yang terpantul di mata adalah ekspresi polos Youxi, dan ranting bunga di tangannya yang entah sejak kapan muncul.
"Hiss..." Bai Shuo menarik napas tajam, tak berani mengakui realitas ini.
Gelombang jiwa yang tak sadar menyebar saja sudah bisa mempengaruhinya tanpa disadari. Tak hanya itu, kekuatan spiritual yang mengelilingi Youxi bahkan menggerogoti realitas, mencapai tingkat manifestasi kekosongan!
Tak perlu verifikasi lagi, ranting bunga di tangan Youxi adalah eksistensi yang sangat nyata. Seperti baru mengalami embun pagi, embun kristal menetes dari daunnya.
Youxi yang polos menatap Bai Shuo yang sedang mengamatkannya, bertatapan dengan sikap kekanak-kanakan seolah sedang adu lama tidak berkedip.
Sayangnya belum beberapa detik, dia sudah berkedip dan kalah.
Sebagai hadiah, Youxi mengangkat ranting bunga di tangannya ke arah Bai Shuo: "Ini, untukmu saja."
Dengan waspada, Bai Shuo menerima bunga itu dari tangan Youxi. Tiba-tiba, sebuah ide aneh muncul di benaknya. Dengan rasa penasaran dan keinginan untuk mencoba, ia memasukkan tangkai bunga yang belum mekar itu ke dalam Jalan Neraka.
Di Jalan Neraka, Tuhan Kematian yang berdiri di atas gunung mayat masih memegang mawar pucat pasi, tetap mengenakan jas hitam pekat seolah hendak menghadiri pemakaman.
Saat kuncup putih murni itu masuk ke Jalan Neraka, mawar pucat di tangan Tuhan Kematian tiba-tiba mengering dan beterbangan menjadi abu.
Seolah tak memahami apa yang terjadi, Tuhan Kematian terdiam menatap telapak tangannya yang sama sekali kosong. Mawar yang mewakili 'kesedihan kematian' itu, lenyap?
Dengan sangat hati-hati, Bai Shuo menaruh tangkai bunga putih itu di tangan Tuhan Kematian. Merasakan tangkai bunga di genggamannya, 'kumpulan kematian' yang termanifestasikan oleh aturan itu perlahan menutup jari-jarinya, seperti mekanisme tersembunyi yang terpasang sempurna.
Seketika, transformasi dahsyat dimulai!
Gemuruh bergema. Gunung mayat berguncang bagai langit runtuh dan bumi terbelah. Tuhan Kematian berbaju hitam di atas tulang-belulang itu menggenggam erat bunga putih itu. Pakaiannya yang hitam pekat seperti tinta tiba-tiba memudar, diwarnai oleh rupa bunga yang menyebar menjadi putih murni.
Dunia tetap gelap gulita, namun kini muncul secercah cahaya tak padam. Seperti nyawa yang bersemi di kedalaman kehampaan.
"Jika mawar yang asli mewakili 'Kesedihan Kematian', maka yang kini digenggamnya di tangan adalah 'Kegembiraan Kehidupan'."
Di kedua tangan Tuhan Kematian, satu tangan menggenggam kehampaan hitam murni, sementara tangan lainnya mekar kerinduan akan kehidupan.
Sebuah transformasi yang bahkan Bai Shuo tak mampu pahami terjadi, perubahan ini sangat halus namun tak diragukan lagi merupakan transformasi kualitatif.
Meski baru permulaan, ini memberi kemungkinan untuk memperbaiki beberapa celah dalam Jalan Neraka.
Sayangnya, ini adalah karya tak disengaja Youxi yang termanifestasikan melalui proyeksi sumber kekuatan ke realitas, kemungkinan besar tak bisa diulang kembali.
Dengan kegembiraan di hati, Bai Shuo perlahan menarik kembali perhatiannya.
Di atas singgasana batu raksasa, tubuh Tetua yang semula gemuk dan obesitas kini menyusut drastis dengan kecepatan yang terlihat oleh Mata Manusia, lapisan lemak di wajahnya menghilang berubah menjadi wajah kurus dan renta.
Samar-samar terlihat wajah mudanya, aura yang selama ini tertutupi oleh raga rapuh akhirnya menampakkan diri di sudut mata dan alisnya.
"Piccolo?" Sun Wukong menatap wajah itu, tak kuasa menahan keluarnya teriakan spontan.
Tidak, bukan Piccolo. Meski kemiripan wajah ada, tak sedikitpun aura mengkhawatirkan atau menakutkan yang terpancar dari Tetua. Siapapun yang menyentuh pandangannya akan langsung merasakan kesan ketabahan, kelembutan, dan kualitas-kualitas positif lainnya.
“Berbeda dengan ‘makhluk surgawi’ yang telah memisahkan sisi gelap mereka, Tetua bertahan hidup di dunia yang kejam ini selama ribuan tahun dengan jiwa yang utuh dan kuat, menyelamatkan kembali ras yang hampir punah, dan selama waktu yang panjang ini melindungi anggota kelompoknya.”
“Mungkin waktu yang panjang membuatnya perlahan menua, tetapi tidak dapat menghapus keteguhan dan pantang menyerah yang berasal dari jiwanya.”
“Gelombang jiwa yang mencapai batas kerapuhan kini seperti masuk ke fase akhir sebelum kematian, kembali menjadi kuat, menyelubungi ruang seluas ribuan li, menghalangi gelombang kejam Freeza.”
“Hanya saja, konsumsi besar ini membuat sisa waktu hidupnya yang memang tidak banyak kembali berkurang signifikan. Mungkin yang tersisa sekarang hanya beberapa jam saja?”
“Memahami harga besar yang dibayarkan pihak lain, Bai Shuo berterima kasih dari lubuk hati: ‘Sudah bekerja keras.’”
“Tetua mengangkat mata dengan lelah, terengah-engah dengan pandangan buram, seolah gerakan sederhana ini telah menghabiskan semua energinya.”
“‘Hampir menghabiskan semua kekuatanku, semoga bisa mempercepat sedikit pertumbuhannya?’ Tetua menggelengkan kepala dengan tidak percaya: ‘Potensi tersembunyi yang dimiliki anak ini terlalu menakutkan, melebihi legenda super Saiya... Tidak, dia sama sekali berbeda dengan makhluk pembunuh berdarah dingin itu! Bagai dua kutub berlawanan...’”
“Bai Shuo menggelengkan kepala dengan senyum getir: ‘Hal seperti ini tidak perlu dipikirkan, tingkat pencapaian ini sudah cukup membuat orang terkagum-kagum.’”
Seketika, potensi tersembunyi yang ditunjukkan Youxi bahkan membuatnya sendiri kaget.
Youxi berdiri di samping Bai Shuo, penasaran melihat ke belakang Tetua, tatapannya terus bergerak-gerak seolah ada sesuatu yang ajaib di udara, seperti sedang menghitung sesuatu.
Pada akhirnya, dia mengangguk penuh kekaguman: "Banyak sekali orang."
Dengan penuh perenungan, Bai Shuo mengikuti pandangan ke belakang Tetua, mengamati dengan cermat, dan akhirnya mendeteksi gelombang jiwa yang kadang muncul kadang menghilang.
Bagai menyatu dengan langit dan Bumi, gelombang-gelombang jiwa itu lemah dan hampir tak terdeteksi, namun tetap tegak mengelilingi Tetua.
Dalam penglihatan jiwa Bai Shuo, tua misterius yang tampak kesepian itu sebenarnya dikawal oleh ribuan jiwa Namekian yang Kembali ke alam semesta setelah kematian, namun tetap setia mengikuti orang renta ini dengan keteguhan.
Menjelang masa-masa terakhir Tetua, mereka muncul dari kedalaman bintang-bintang untuk menyambut kedatangan sesepuh.
Andai Youxi tidak mengingatkan, Bai Shuo bahkan tidak akan menyadari jiwa-jiwa yang telah menyatu dengan planet Namek ini.
"Yang kujanjikan...telah kulaksanakan." Tetua mengangkat kepala, mengeluarkan suara parau: "Setelah kematianku, anggota kelompokku... kuserahkan padamu."
Berlutut di sisi Tetua, prajurit terkuat Namekian bernama Nail menangis tersedu-sedu.
Di bawah tatapan penuh harap Tetua, Bai Shuo perlahan menggelengkan kepala: "Kau telah menjaga anggota kelompokmu selama ribuan tahun, mengapa tidak melanjutkan?"
"Kau takkan mati." Bai Shuo berbisik khidmat: "Karena aku telah menjanjikanmu kelahiran baru!"
Seketika, gelombang jiwa enam miliar Jalan Dunia Fana menyatu dengan Bai Shuo. Gelombang jiwa yang melonjak tiba-tiba ini menyebar ke segala arah seperti badai tak kasat mata, menerjang langit dan menyelusup ke kedalaman bumi.
Enam puluh juta gelombang jiwa berubah menjadi jembatan yang menembus langit-bumi, di bawah konstruksi Bai Shuo menuju jiwa yang telah ada sejak kelahiran Planet Namek.
Di udara muncul lautan keinginan, mata di kedalaman bumi perlahan terbuka.
Saat ini, bumi dan udara telah sadar!
Seluruh gelombang jiwa kini terkumpul di tangan Bai Shuo, berubah menjadi gulungan samar-samar.
Meminjam takhta keinginan seluruh planet, Bai Shuo mengeluarkan pena dan menulis dengan gesit di atasnya. Dalam sekejap, kontrak pun selesai ditulis.
Bai Shuo memegang gulungan terbuka, melangkah maju satu langkah:
"Dengan nama Araya yang mencakup semua jiwa Namekian, dan keinginan Gaia Ibu Bumi yang menyatukan, di hadapan enam ratus ribu manusia Jalan Dunia Fana..."
Bai Shuo berhenti sejenak, tersenyum kepada Tetua: "Tetua, tandatangani kontrak denganku."
Di depan Bai Shuo, mata tua misterius yang sekarat menyala kobaran api ketidakrelaan menyerah pada takdir. Dengan lengan lemah, ia menuliskan aksara kuno di kontrak yang dimanifestasikan Gaia dan Araya dengan susah payah.
Saat goresan terakhir selesai, gulungan di tangan Bai Shuo berubah menjadi partikel cahaya yang sirna di udara.
Kontrak Hero, tercapai!
Namun cahaya menyilaukan memancar dari tubuh Tetua. Dalam sinar menyala-nyala bagai matahari, cangkang rapuh Tetua pecah berubah menjadi abu yang beterbangan.
Siluet samar berbentuk manusia muncul dari abu, perlahan menyatu membentuk tubuh setinggi sekitar 2 meter.
Di wajahnya, penampilan berubah cepat: dari remaja polos, pemuda kekar, paruh baya matang, hingga tua renta, silih berganti.
Wajah Hero merepresentasikan masa kejayaan semasa hidup. Sebagai Namekian bertipe kebijaksanaan, wujud Tetua tentu bukan remaja hijau. Bukan pula pemuda yang andal bertarung. Maka Bai Shuo memperkirakan wujudnya akan memilih antara paruh baya dan tua.
Akhirnya transformasi cahaya terhenti. Penampilan Tetua berhenti di fase antara paruh baya dan tua, tubuh agak kurus dengan tongkat kayu di tangan.
Dengan perasaan tak percaya, ia mengangkat kepala memandang tubuh barunya. Tetua bahkan mengira ini mimpi - sudah berapa lama ia tak merasakan vitalitas seperti ini?
“Selamat, Tetua.” Di hadapannya, Bai Shuo tersenyum dan berkata: “Memperoleh kehidupan baru.”
Nail yang awalnya menyaksikan Tetua hampir mati, mengangkat kepala dengan ekspresi tidak percaya sambil menangis tersedu-sedu memandangi orang yang lebih tua di depannya: “Tetua?”
“Ya, Nail, ini aku.” Tetua yang tidak lagi berpenampilan gemuk meletakkan telapak tangan di kepalanya: “Aku baik-baik saja.”
Hanya sentuhan sederhana di ubun-ubun, namun seketika membuat Qi yang bergolak seperti kobaran api menyembur dari tubuh Nail.
Ini sudah bukan sekadar peningkatan potensi tersembunyi! Setelah meningkat level menjadi Hero, kemampuan Tetua tampaknya telah memiliki kekuatan untuk memperkuat sihir!
Seketika, berdasarkan pengamatan Bai Shuo, Kekuatan Tempur Nail setidaknya meningkat sepuluh kali lipat!
Menyaksikan kejadian di depan mata, Bai Shuo bersemangat memberi isyarat sukses pada Sun Wukong!
Benar, seperti yang dia duga, setelah melalui Transformasi Hero, kekuatan yang dimiliki Tetua benar-benar mengagetkan.
Di Planet Namek yang merupakan lokasi tuan rumah Tetua, keunggulan yang dimiliki Hero tuan rumah sudah sangat besar.
Ditambah dengan misteri dan bonus sejarah sebagai makhluk yang bertahan hidup selama 10.000 tahun, serta semua orang Namek saat ini adalah keturunannya... Peningkatan mengerikan ini bahkan tidak bisa dibayangkan berapa kali lipat oleh Bai Shuo!
Setelah rasnya hancur, dengan tubuh seorang diri dia berhasil menghidupkan kembali orang-orang Namek.
“Tetua yang tak pernah meninggalkan tanah dan anggota kelompok ini selama puluhan ribu tahun telah lama tanpa disadari diberkati oleh Gaia dan keinginan ras Namekian.”
“Seperti takhta yang diberikan langit, Tetua adalah penguasa mutlak yang pantas bagi ras Namekian!”
“Yang perlu dilakukan Bai Shuo hanyalah mengajarkan metode menggunakan kekuatan ini padanya!”
“Penilaian bagaimana?” Bai Shuo bertanya pada Sun Wukong di sampingnya.
Dengan cermat merasakan Qi dalam tubuh lawan dan kekuatan fisik yang ditunjukkan, Sun Wukong berkata dengan sedikit kejutan: “Tingkat enam bintang bagian tengah, tambahan baru untuk Kekuatan Tempur.”
“Bukan cuma itu?” Bai Shuo menggeleng: “Tetua bukanlah karakter bertipe tempur. Jika diklasifikasikan dalam kelas, seharusnya magis. Kau malah menyuruh ahli sihir bertarung fisik?”
Sun Wukong memutihkan matanya: “Lalu kenapa kau suruh aku menganalisis Kekuatan Tempur?”
“Hanya mencari referensi data.” Bai Shuo mengangkat bahu dengan wajah tak bersalah. Sun Wukong terus memutihkan matanya, mengabaikan orang yang semakin kehilangan integritas diri ini.
Bai Shuo memandang tiga Command Spell berbentuk lingkaran konsentris di pergelangan tangannya, senyum keanehan merekah.
Tetua sendiri bukanlah 'hamba', melainkan 'Hero' dalam kondisi sepenuhnya, sehingga awalnya tidak ada kendali Command Spell.
Command Spell di tangan Bai Shuo adalah klausul tambahan dalam kontrak yang dibuatnya sebagai perantara dengan teknologi Jalan Sihir-nya sendiri.
Pernah Bai Shuo khusus membaca buku sihir tentang pembuatan Command Spell di 【Perpustakaan Segala Fenomena】, jadi ia berencana mengambil ley line Planet Namek dalam beberapa waktu ke depan untuk membuat beberapa lagi.
Demi anggota kelompoknya, Tetua bisa menjadi sekutu. Namun suatu hari mungkin juga berubah menjadi musuh karena alasan yang sama.
Hati harus tetap waspada. Baru bertemu beberapa jam, meskipun tujuan sama, Bai Shuo menganggap persahabatan mereka belum sampai tahap 'hidup dan mati bersama'. Peraturan jelas akan menguntungkan semua pihak.
Meski tak berniat menggunakan perintah paksa, kristal energi sihir Command Spell sendiri memberikan peningkatan yang signifikan untuk Hero.
Saat Tetua akhirnya sadar dari kegembiraan yang meluap-luap atas kelahiran kembali, ia mengangguk ke Bai Shuo: "Terima kasih atas bantuanmu. Dalam beberapa waktu ke depan, kita akan berperang bersama?"
"Benar." Bai Shuo mengangguk: "Sebelumnya, bisakah kau perkenalkan kemampuan dan Noble Phantasm-mu?"
"Tentu." Tetua mengangguk dengan sedikit penyesalan: "Karena aku bukan orang Namek tipe tempur, mungkin tak bisa banyak membantumu dalam pertempuran langsung."
"Seperti yang kalian lihat." Tetua memandang Nail: "Kemampuanku terbagi dua - mengaktifkan potensi tersembunyi (hanya sekali pakai); dan meningkatkan kekuatan tempur orang lain. Besar peningkatan dan durasinya tergantung kekuatan individu tersebut dan diriku."
"Selain itu, aku sepertinya diberi kemampuan 'Pembuatan Basis Pertahanan'. Ini agak sulit dijelaskan sementara, nanti akan kuperagakan."
“Mengenai Noble Phantasm-ku…” Telapak tangan Tetua perlahan terbuka.
Di bawah tatapan terkagum-kagum Bai Shuo, tujuh Dragon Ball Namek muncul dari udara, berputar perlahan sambil memantulkan sinar matahari terik, bagai mimpi.
