Apakah gerangan yang bisa membuat mantan 'Shenlong' begitu Terkagum-kagum?
Tentu saja, hanya kemunculan Shenlong lainnya!
Saat Sun Wukong dan monyet menggali Dragon Ball terakhir yang terkubur di kedalaman bumi, Liang Gongzheng langsung memilih meminta Tetua memanggil Shenlong di tempat.
Maka Bolonka berteriak: "Cepat halangi mereka! Cross bersiap memanggil Shen..."
Tuhan Kekuatan Fisik di awan mengerutkan alis, mengangkat tangan ke arah jauh, bersiap mengulurkan jari telunjuk 'yang bisa mencolek planet menjadi serbuk' itu lagi.
Tiba-tiba, berbagai rantai rune muncul secara tiba-tiba dari langit, menyatu membentuk bentuk pedang samar yang digenggam oleh raksasa cahaya yang muncul bersamaan.
Wajah raksasa itu samar-samar, hanya mahkota di kepalanya yang berkilau seperti perak tuang, tubuhnya terjalin dari cahaya murni yang menyilaukan, bilah pedang di tangannya diarahkan ke Tuhan Kekuatan Fisik, seolah akan menebas kapan saja.
【Rasul Perak】——Malaikat buatan dengan level mencapai bintang delapan.
Dengan inti tak tergantikan didesain oleh Tuhan Sihir, material ditempa oleh Raja Elemen, jiwa diberikan oleh Tuhan Kematian-Kehidupan... Sejak kelahirannya, ia telah menjadi Penjaga yang berjaga di bawah 'Takhta Misteri', rasul yang menjalankan kegagahan Tuhan Sihir.
Namun jika hanya sampai di situ, belum cukup untuk membuat perwujudan Tuhan Kekuatan Fisik mengerutkan alis.
Kemunculannya hanyalah sebuah peringatan belaka.
"Jika bertarung sekarang... apakah masih terlalu awal?"
Di puncak Menara Babel, tua misterius yang bersandar pada tongkatnya mengangkat alis dengan gerakan halus, tatapannya tenang dan damai, berkata demikian.
Jika Tuhan Kekuatan Fisik nekat melancarkan serangan mematikan, belum lagi 【Cross】 yang mungkin punya taktik lain untuk menghalanginya, Tuhan Sihir akan segera memanggil seluruh 【Ordo Ksatria Takhta】 tanpa ragu.
Seluruh 610 malaikat buatan muncul sekaligus, 400 Rasul Perunggu, 200 Rasul Perak, dan 10 Rasul Emas bintang sembilan melancarkan serangan bunuh diri terhadap Tuhan Kekuatan Fisik.
Jika saat itu proyeksi Menara Babel kembali mengumpulkan tenaga dan mengarahkan 'Penghancuran Dimensi' ke arahnya, wujud dewa Kekuatan Fisik yang telah mengerahkan banyak sumber daya untuk turun ke dunia ini akan kembali ke takhta dengan malu.
Karena itu, jari telunjuk itu akhirnya tidak diulurkan.
Melintasi jarak yang jauh, Dewa Kekuatan Fisik dan tua misterius di Menara Babel saling berpandangan, terkunci dalam kebuntuan, hingga jari yang hampir diulurkan itu perlahan ditarik kembali.
Di ujung langit yang diselimuti awan petir, Tetua telah memanggil Shenlong!
Bagai menghadapi kue ulang tahun, Liang Gongzheng dengan ekspresi penuh antisipasi menyatukan telapak tangan, memejamkan mata, bersiap mengucapkan keinginannya pada Shenlong.
Tepat di keit ini, Prajurit Samsara【Batalyon Maha Tahu】yang pernah menjadi Shenlong - Polunga - tiba-tiba bersuara, ia pun mulai mengajukan permohonan!
Dewa utama menciptakan Shenlong yang dapat mengabulkan tiga permohonan sebagai tugas di dimensi ini. Efek sebenarnya lebih merupakan pemberian tiga kesempatan untuk mengubah aturan daripada sekadar memuaskan tiga keinginan manusia.
Inilah fungsi utamanya: memenuhi kebutuhan strategis batalyon dengan mengubah aturan medan perang utama sesuka hati.
Entah itu keuntungan geografis, sumber daya, atau perubahan pada suatu aturan tertentu.
Dengan mengajukan permohonan, anggota batalyon dapat menambahkan serangkaian faktor menguntungkan untuk pertempuran berikutnya, menguasai situasi, hingga membuat seluruh perang menari di telapak tangan... Inilah hakikat keunggulan tuan rumah.
Jika anggota 【Dewa Perang】 yang memperoleh tujuh butir Dragon Ball, maka keinginan yang akan diminta pasti mencakup penetapan tema dunia sebagai 'pertarungan fisik', yang akan menekan Prajurit Samsara dari sisi mistis sekaligus meningkatkan kekuatan pasukan sendiri.
Satu pihak terbatas geraknya sementara pihak lain bagai ikan mendapat air, dalam dinamika saling melemah dan menguat ini, bisa dikatakan situasi langsung dapat dikuasai seketika.
Inilah alasan mengapa 'Polunga' sengaja menyimpan permohonan ketiga sebagai senjata 【Maha Tahu】 untuk menghadapi kekacauan.
Kini, jika bisa membuat Batalyon Salib musuh kehilangan kesempatan mengubah aturan, itu akan menjadi Panen yang luar biasa!
Maka Polunga berseru lantang: "Permohonan ketigaku adalah... Aduh!!!"
Tiba-tiba suara kesal bergema: "Tutup mulut burungmu!"
Sebelum suara itu menghilang, gemuruh menggelegar di udara. Dalam sinar fajar, sesuatu yang tiba-tiba muncul di langit membayanginya...
Sebesar batu raksasa, aura mengejutkan bagai naga murka membawa bau busuk tak terkira, menghantam dari langit!
Boom!
Polunga yang belum selesai bicara terhempas ke dalam Bumi oleh objek raksasa dari langit, bagai paku yang dipakukan, menyisakan kepala binatangnya terus terinjak-injak mengeluarkan auman rendah penuh amarah.
Itu... sepatu?
"Bisa menginjak Polunga bintang delapan ke dalam tanah, tentu bukan sepatu kristal Cinderella. Kenyataannya, sepatu bot besar yang memancarkan bau keringat menyengat ini – seolah 'sudah dipakai bergiliran oleh ratusan pemain berkaki atlet selama beberapa pertandingan' – memiliki nama akademis yang cukup panjang.
Mengeluarkan saputangan dan menjepit hidung, Penguasa Kekacauan yang tersenyum sinis membungkuk melihat sepatu berukuran dua orang tidur itu, melafalkan namanya persis: "Sepatu Tempur Suci Sang Siluman Agung Chun Ge yang Diberkati, Adiwang?"
Merasakan ada yang ingin mengeluarkan senjata untuk menghancurkan sepatu ini, Penguasa Kekacauan tetap menutup lubang hidung dengan saputangan putih kecilnya, melambaikan tangan: "Percuma."
"Bukankah ini karya pertama murid kesayanganku setelah belajar 'pembuatan set tempur sihir'?" Katanya dengan nada terkejut: "Tak kusangka bisa melihatnya di sini."
"Berhenti menyerang. Lebih tepat disebut kutukan daripada benda fisik... Kutukan yang membuat orang malu sampai ke tulang sumsum."
Desisan menusuk udara terdengar. Peluru asam berbau busuk terlempar dari tangan Tuhan Konspirasi. Proyektil yang bisa menggerogoti benteng utuh menjadi asap kehijauan itu sama sekali tak berpengaruh pada sepatu super bau tersebut, hanya melintas seperti bayangan.
Setelah berpikir sejenak sambil menjepit hidung, Penguasa Kekacauan mengangguk paham: "Oh, begitu rupanya."
Seperti mantra sebab-akibat yang pernah dia terapkan pada tujuh butir Dragon Ball - asal-usul Polunga, apakah Liang Gongzheng juga melakukan manipulasi pada Dragon Ball?
"Tak ada cara, untuk sementara kita harus menahan diri."
Tuhan Konspirasi berjongkok sambil berbicara ke bawah sepatunya yang terus menginjak: "Makhluk ini tidak punya metode serangan lain, daya serangnya pun biasa saja. Seperti menghantam telur busuk, satu-satunya efek hanya membuat target 'sedikit' compang-camping."
Semua yang hadir mulai berkedut di sudut mata. Ini sudah melebihi level 'sedikit'! Diinjak-injak wajahnya dengan sepatu sebusuk ini... Meski tidak ada luka fisik, bukan berarti tidak ada kerusakan permanen pada roh!
Terutama untuk Prajurit Samsara seperti 'Polunga' yang sangat menjaga muka, siksaan ini lebih kejam daripada dibunuh!
Diinjak-injak wajahnya dengan sepatu busuk di depan umum... Memalukan sampai ke rumah, mungkin akan meninggalkan trauma psikologis selamanya.
Bahkan Tuhan Konspirasi sendiri tidak tahu taktik jahat apa yang ditambahkan muridnya dalam serangan ini.
Perlu diketahui, pernah ada masa dimana Liang Gongzheng giat mempelajari sihir 'Siapa yang ditatap akan hamil'! Dan akhirnya ia berhasil memperbarui dan menciptakan sihir baru.
Efeknya: Siapa pun yang ditatap akan langsung ingin buang air besar sampai kehilangan semangat pertarungan...
"Sudahlah, jika tak bisa menghalangi, lebih baik biarkan saja."
Penguasa Kekacauan menjauh sedikit dari sepatu bot, mengabaikan teriakan keras penuh amarah dan aib Polunga, menatap ke arah Shenlong yang berputar mengitari ujung langit: "Muridku, keinginan tak terduga apa yang akan kau pinta?"
……
Menghadapi Shenlong di balik awan, Liang Gongzheng menarik napas dalam.
Sesuai instruksi Bai Shuo melalui komunikasi, kesempatan mengajukan permohonan kali ini sepenuhnya diserahkan pada penanganan Liang Gongzheng.
Mengutip perkataan aslinya: "Bahkan jika kau meminta sepasang 'Sepatu Kuno Siluman Terhormat Adi Wang' sekalipun, urusan permohonan ini kami serahkan padamu."
Ia yakin Liang Gongzheng akan membuat pilihan paling menguntungkan, sekaligus pertunjukan paling tepat.
Aaron pernah secara implisit menyampaikan sugesti pada Bai Shuo secara privat, bahwa elite 【Cross】 tidak bisa memberikan kepercayaan penuh pada Liang Gongzheng.
Dapat dimengerti, bagaimanapun ia pernah menjadi murid orang itu. Jika memberikan kepercayaan penuh padanya, tak ada yang bisa memprediksi kerugian fatal yang akan diderita 【Cross】 bila terjadi pemberontakan di momen krusial.
Perlu diketahui, peristiwa pencurian 'Tim Penjaga Tata' yang menyebabkan 【Cross】 kehilangan sebagian desain gambar transmisi energi Menara Babel sebelumnya, ada campur tangan Tuhan Konspirasi yang mendorong gelombang.
Jika benar-benar membiarkan orang yang berpotensi sebagai mata-mata menguasai beberapa rahasia 【Menara Babel】, 【Cross】 tidak akan bisa bertahan menanggung kerugian semacam ini.
Meski Liang Gongzheng agak gila, ia bukan pengkhianat.
Sejak awal sampai akhir, Bai Shuo tetap meyakini hal ini.
"Dia adalah bagian dari Tim Harapan, selalu begitu, dan tidak pernah berubah."
Karena itu, Bai Shuo memilih membiarkan Liang Gongzheng membuktikan sendiri pada semua orang.
Di dalam lapisan sihir penyembuhan Menara Babel, Bai Shuo menatap Liang Gongzheng dalam 'proyeksi', bergumam pelan: "Liang Gongzheng, kuserahkan seluruh kepercayaan padamu. Jika kau pilih mengkhianati, inilah kesempatan terbaik."
Di belakangnya, Ksatria Abu-abu yang tersembunyi dalam baju zirah hitam legam tersenyum sinis: "Kau percaya begitu padanya?"
"Ya." Bai Shuo menoleh, berkata serius: "Aku percaya padanya, seperti aku percaya pada diriku sendiri."
Xiao tertegun sejenak, lalu menunjukkan ekspresi penuh antisipasi sambil membuka telapak tangan: "Pilihannya akan kutunggu dengan mata kepala sendiri."
Saat ini, seluruh pandangan tertuju ke sini. Bahkan Li Xiao di orbit luar angkasa dan Jiang An telah mengarahkan beberapa kamera ke lokasi ini.
Dalam keheningan penantian ribuan mata, Liang Gongzheng duduk di tanah kering padang gurun, mengangkat satu jari: "Permintaan pertama!"
Di dunia yang sunyi, Liang Gongzheng tiba-tiba menunjukkan senyum keanehan, menyatakan ke seluruh jagat: "Dunia Dragon Ball akan dibuka sebagai dimensi publik sampai pertarungan kelompok berakhir!"
Boom! Ledakan menggelegar bergema dari langit, seketika seluruh dunia berguncang.
Hukum alam keinginan di puncak dunia Dragon Ball diaktifkan. Dunia yang sebelumnya terkunci sebagai medan perang kini terbuka lebar.
Puluhan pintu transmisi raksasa muncul dari Bumi, udara, bahkan luar angkasa.
Di pasar transaksi Ruang Dewa Utama, sebuah gerbang transmisi raksasa melesat ke atas dari tanah.
Sebelum pertempuran kelompok ini berakhir, semua Prajurit Samsara bisa memasuki dunia ini dengan membayar sebagian kecil poin hadiah.
"Hei... menurutmu apa yang dia lakukan?" Wu Dao terkagum-kagum melihat pintu lintas dunia yang tiba-tiba muncul di sampingnya, ekspresi wajahnya berkedut: "Dia ingin memperluas pertempuran sampai... Perang Seratus Kelompok?!"
Semua orang terdiam seketika. Hanya dengan satu kalimat, Liang Gongzheng telah mengubah situasi yang sudah kacau menjadi semakin tidak terkendali.
Ekspresi wajah Tuhan Konspirasi dan Tuhan Kekuatan Fisik tiba-tiba menjadi sangat aneh. Dari puncak Menara Babel, terdengar tawa gembira pria tua itu.
Jika situasi tidak bisa kami kendalikan, biarkan musuh pun tak bisa menguasainya.
Logika Liang Gongzheng sesederhana itu.
Hanya dengan satu ucapan, seluruh kekacauan yang susah payah diciptakan Tuhan Konspirasi beserta serangkaian rencana lanjutannya menjadi sia-sia.
Seluruh dunia telah membuka isolasinya, berubah menjadi dunia publik yang bisa datang-pergi dengan bebas. Siapapun yang masuk ke sini tak akan dihalangi atau diminta membayar harga apapun.
Jika sebelumnya alasan membatasi skala pertempuran kelompok adalah keterbatasan perjalanan antar dunia, maka sekarang... lapis kendali terakhir pun telah sepenuhnya dilepaskan oleh Liang Gongzheng...
Air keruh baru bisa menangkap ikan, pintu transmisi sudah sampai di depanmu, yang punya dendam dendam terbalaskan, yang punya keinginan keinginan terlampiaskan, yang tidak takut mati silakan ikut meramaikan, yang miskin harta datanglah untuk mengumpulkan poin...
Pintu rumahku selalu terbuka, pelukan terbuka menantimu! Tuan mau pesan berapa?!
Di Menara Babel, Bai Shuo memukul lantai sambil tertawa lebar: "Liang Gongzheng, GOOD JOB!"
Saat 'Pintu Langit Berbintang' raksasa selesai dibangun sepenuhnya, Liang Gongzheng kembali menarik napas dalam-dalam.
"Keinginan kedua!" Dua jarinya mengacung: "Di hadapan dewa utama, pertarungan kelompok harus mengikuti format 'duel' sesuai pemahamanku, cara bertarung lain tidak berlaku!"
Seketika, cahaya menyilaukan membanjiri dari permukaan tanah hingga angkasa, lingkaran cahaya menyelubungi kepala semua orang seketika.
Kekuatan tingkat kedewaan dewa utama kembali turun tangan, kekuatan bernama 'lingkaran cahaya perdamaian' menyatu dengan setiap orang.
Tiga pihak yang sedang bertempur sengit di angkasa pasrah menghentikan pertempuran, di bawah selubung 'lingkaran cahaya perdamaian', pertempuran apapun tidak akan menimbulkan luka.
Alam semesta gelap gulita yang tersinari kobaran api dan sorot energi kembali tenggelam dalam kegelapan, segala pertempuran berhenti pada keit ini.
Keinginan kedua ini sekaligus menghentikan kekacauan dalam wajan, juga mengendalikan arah evolusi selanjutnya.
Tepat saat itu, sesosok dewa berwajah ambigu gender muncul dari kabut, penjaga aturan dunia tak terbatas - penguasa 【Evolusi Ilahi】: Gandhi, hadir di depan semua orang.
Dewa yang muncul tiba-tiba menunjukkan senyum keanehan, berkata kepada semua Penguasa Takhta yang hadir: "Sepertinya kalian mengajukan 'permohonan' untuk melibatkan kehendak akhir?"
"Seperti yang kalian lihat, proses dan hasil pertarungan kelompok kali ini akan melibatkan 【Evolusi Ilahi】 sebagai Pelaksana kehendak akhir."
"Kami akan mempertahankan posisi paling netral untuk menilai hasil pertarungan kelompok." Gandhi berhenti sejenak dengan ekspresi wajah aneh: "Menurut metode duel yang diajukan oleh pemohon... hmm, cara konfrontasi."
Seketika, semua orang merasakan peringatan aneh akan perkembangan tidak terduga.
Wu Dao yang teringat sesuatu tiba-tiba merasakan bayangan tebal dalam hati, kenangan buruk muncul kembali, tak kuasa menutup wajah sambil berdesah: "Katakan... jangan-jangan dia akan memulai turnamen domino lagi?"
Pemandangan megah 200 meja domino di depan pintu 【Maha Tahu】 dulu, dengan Qingyise dan kemenangan besar... benar-benar membuat bulu kuduk merinding bagi yang mengingat situasi saat itu.
……
Di bawah tatapan semua, Liang Gongzheng menguap, berkata kepada Shenlong di udara: "Keinginan terakhir belum kupikirkan, tunggulah beberapa hari..."
Dengan perlahan, ia mengeluarkan kunci Perak dari kantong, membuat gerakan menusuk ke arah naga ilahi dari kejauhan.
Di bawah kekuatan misterius Kunci Perak, poros waktu yang menjadi sandaran eksistensi Shenlong langsung terdistorsi secara paksa.
Seketika, awan hitam di udara sirna, sementara naga ilahi yang melayang berubah menjadi patung batu keabu-abuan, perlahan jatuh ke Bumi dan menggetarkan tanah dengan suara gemuruh.
Liang Gongzheng malas-malasan bangkit dari tanah, menepuk-nepuk debu di badannya, lalu dengan gembira menyatakan ke empat penjuru: "Kuumumkan, demi melanjutkan pertarungan kelompok yang terhenti..."
"Turnamen Bela Diri... yang ke entah-berapa kalinya... akan segera dimulai!"
Bersamaan dengan suaranya, padang gurun bergemuruh mengangkat tanah, di depan patung batu Shenlong yang membatu, berubah menjadi panggung batu datar. Mengelilingi panggung tersebut adalah tribun penonton raksasa yang mampu menampung puluhan ribu orang.
Seketika, semua orang terdiam. Hanya Liang Gongzheng yang bergumam dengan penuh keyakinan: "Nah baru benar! 'Dragon Ball' tanpa Turnamen Bela Diri, pantas disebut dunia Dragon Ball apa?!"
Saat ia melambaikan tangan, ribuan siluet cahaya menyembur dari langit.
Berbagai Stand aneh-aneh mengenakan kaus katun putih berlengan pendek, celana panjang hitam, dengan sabuk pinggang merah di pinggang, berbaris dalam formasi rapi.
Di bawah komando Liang Gongzheng, mereka mulai memukul gendang pinggang yang menyedihkan sambil menari Yangge...
Seluruh pemandangan ini sarat dengan nuansa pedesaan... dipenuhi impuls yang membuat orang ingin muntah darah.
Spanduk merah meriah dipasang, bertuliskan: "Rumah Sakit Jiwa Qing Shan Mendoakan Keberhasilan Pembukaan Turnamen Bela Diri yang ke Entah-berapa Kalinya!"
Di sini riuh rendah oleh gemuruh gong-drum, namun di tempat lain, sunyi senyap.
Dalam keheningan, semua orang memandang Gandhi dengan pandangan penuh keraguan dan kekecewaan, Dewa Kekuatan Fisik dengan ekspresi wajah rumit berkata: "Jangan bilang ini benar..."
Gandhi batuk dua kali dengan canggung, mengangguk perlahan sambil pasrah: "Benar, ini kenyataan."
Setelah bertahun-tahun menjadi Pelaksana kehendak akhir, Gandhi menghadapi situasi mencurigakan ini seperti pengantin perempuan pertama kali naik tandu - hanya bisa membacakan keputusan dewa utama:
"Pihak yang bertempur boleh membentuk aliansi, melalui undi untuk mengikuti turnamen, melakukan pertarungan satu lawan satu... Kemenangan akhir akan ditentukan oleh batalyon pemenang di final."
Suara itu berhenti. Keheningan menyelimuti ruangan. Setelah cukup lama, Dewa Kekuatan Fisik bertanya: "Selesai?"
"Selesai." Gandhi mengangguk serius.
Boom! Di bawah kaki Saiya berambut emas, suara bumi pecah bergema. Dewa kekar itu mengaum penuh amarah: "Ini pertarungan kelompok besar JB macam apa?!"
Di luar dugaan, justru Dewa Kekuatan Fisik yang seharusnya paling gembira, pertama kali meluapkan kemarahan.
