Dragon Ball memang dijuluki mesin keinginan serba bisa, bahkan orang yang sudah mati puluhan tahun bisa bangkit dalam sekejap pikiran.
Cukup dengan satu keinginan, aturan bisa diubah, dunia diubah, seluruh dimensi dijadikan boneka dalam genggaman, tapi...
Apakah semua ini benar-benar tanpa konsekuensi? Benarkah tak ada buah keburukan sama sekali?
Dalam karya Dragon Ball generasi ke generasi, jumlah keinginan yang terwujud oleh Shenlong hampir tak terhitung; namun bukan berarti mengubah aturan alam semesta secara sembarangan, sebab-akibat masa kini, masa lalu dan masa depan, tidak memiliki konsekuensi apa pun!
Tiada perubahan hanyalah ilusi semata! Nyata-nya, setiap kali sebuah keinginan terwujud, aturan alam semesta terus menerus dirusak, sumber kekuatan terus dimodifikasi, sementara serangan balik sebab-akibat dan kekuatan penekan yang seharusnya ada terus terakumulasi di balik tameng Dragon Ball.
Pada akhirnya, berubah menjadi Naga Kegelapan yang menghancurkan segala sesuatu hingga musnah!
Bagai iblis naga 'Setan' di bawah Gaia atau Malaikat Kematian Samael, ia adalah 'sel darah putih' yang lahir dari inti terdimensi. Bagi manusia, tingkat kegilaannya mungkin mirip 'kanker', tapi ia adalah pembersih sejati!
Ia adalah eksekutor akhir sirkulasi kehancuran dan kelahiran kembali di alam semesta - Shenlong Hitam!
Atau, dalam bahasa manusia bisa disebut 'Naga Jahat'!
Lahir dari sisi berlawanan keinginan, menyedot energi negatif tak terbatas, Shenlong Kabut Hitam yang muncul di bab akhir Dragon Ball GT akhirnya berdiri tegak di atas Bumi ini.
Suara yang berasal dari cangkang itu ternyata milik 'Polunga' yang telah menghilang dalam proses transformasi!
Inilah 'pembalasan' yang dijanjikan 'Nyarlathotep' padanya - pembalasan terakhir pada semua keserakahan yang memperlakukannya sebagai alat serba guna dan boneka!
“Sekarang!” Polunga yang telah bermetamorfosis menjadi naga iblis jahat mengaum keras: "Bayarlah harga untuk keserakahan kalian!"
Sayap ganda yang gelap gulita tiba-tiba menciptakan angin topan, naga iblis raksasa melesat ke langit dan menyemburkan api penghabisan ke medan perang seluas 10.000 li di permukaan Bumi!
Kobaran api ledakan bintang! Es tipin yang membekukan segalanya! Racun mematikan yang menggerogoti segala! Kilatan listrik menyala yang menembus segala fenomena, badai penghancur hasil perpaduan feng shui... bahkan gempa bumi dahsyat yang membuat planet yang telah diperkuat 10.000 kali lipat mulai runtuh!
Gelombang energi dewa yang tak terbayangkan memancar dari tubuhnya, memperlihatkan pemandangan mempesona yang luar biasa, namun dipenuhi amarah untuk menghancurkan semua kehidupan dan meremukkan segala fenomena menjadi debu!
"Buruk... ini buruk sekali..."
Di bawah selimut gelombang penghancur yang turun dari langit, Sun Wukong tak kuasa mundur selangkah, seketika terlintas halusinasi seolah sedang menghadapi seluruh alam semesta.
Makhluk hidup di dunia ini akhirnya harus membayar konsekuensi untuk kesewenang-wenangan mereka. Tapi sebelumnya, semua Prajurit Samsara yang tidak berpihak pada 'Maha Tahu' harus menghadapi naga penghancur bintang sembilan ini!
Perlu diketahui, makhluk ini memiliki Kekuatan Tempur mengerikan lima belas kali lipat melebihi 'Super Saiya 4 dalam kondisi normal'!
Kekuatan ini sudah mencapai tingkat mengerikan yang dengan paksa dan tidak masuk akal menembus syarat-syarat lapisan bintang bertubi-tubi, mencapai 'puncak bintang sembilan' yang hanya sejangkah lagi dari Sang Pelampau!
Langit runtuh pun ada yang tinggi yang menopang, jadi Sun Wukong yang jomblo secara abnormal langsung menyambungkan komunikasi Bai Shuo: "Kapten kapten, gimana dong?"
BOOM! BOOM! BOOM!
Di antara suara Boom keras dari komunikasi, Bai Shuo terdengar terengah-engah menjawab: "Urus sendiri!"
Setelah berkata begitu, komunikasi langsung terputus!
Ekspresi wajah Sun Wukong berkedut, lalu menghubungi nomor lain: "Xiao, gimana dong?"
Xiao yang sedang tertawa gila sambil mengobarkan hujan darah dan angin busuk langsung menjawab tanpa berpikir: "Urus sendiri!"
Setelah berkata begitu, dia juga memutus komunikasi.
Dengan harapan kosong 'atasan-atasan masih punya sedikit integritas diri', dia menyambungkan komunikasi Index: "Index..."
Belum sempat dia menyelesaikan kalimat, suara kesal sudah terdengar: "Beresin sendiri! Beresin sendiri! Beresin sendiri! URUSAI URUSAI URUSAI!"
Remaja berambut perak itu menggaruk-garuk rambut panjangnya dengan gelisah di Menara Babel, kehilangan semua kesabaran karena 'Generator Diam tingkat dimensi' yang terus-menerus berada dalam kebuntuan dengan menara itu.
"Urus sendiri!" Jawaban yang persis sama dengan yang di atas membuat Sun Wukong menangis tersedu-sedu.
BAJINGAN! Yang kayak gini gimana caranya ngurusin?!!!
“Bintang sembilan! Bintang sembilan! Aku baru tingkat tujuh bintang tahu! Bisa mati, pasti bakal mati!”
Seolah merasakan hati rapuh Sun Wukong yang remuk redam, putus asa hingga ambang kehancuran, Index berkasual sebelum memutuskan sambungan: "Kan kau bisa pakai sarung tangan itu, lumayan bisa sedikit membantu!"
“Ayah Youxi! Semangat! Kau pasti bisa!”
Setelah mengucapkan 'kata motivasi' yang sama sekali tidak mengandung unsur penyemangat, remaja berambut perak itu menutup komunikasi.
Hanya tersisa Sun Wukong yang membatu.
Dengan air mata bercucuran, dia mengeluarkan sarung tangan compang-camping dari kantong - senjata yang diserahkan Aaron dengan sangat hati-hati seperti 'pusaka berharga'.
Tanpa ramuan, tanpa rune, juga tanpa teknik luar biasa apapun, perlengkapan yang dia terima untuk pertarungan kelompok besar ini hanya sebatas ini!
“Ngawur! Bahan bakar meriam pun punya martabat, bajingan!”
Sun Wukong menangis tersedu-sedu sambil menggenggam sarung tangan yang sama sekali tak punya kemampuan pertahanan itu, berubah menjadi anjing kalah dalam hidup di bawah bayangan iblis naga.
Sayangnya, waktu untuk mengkritik dalam hati atau marah dan pasrah akhirnya tetap singkat.
Iblis naga gelap gulita itu, setelah melancarkan serangan yang membuat retakan di seluruh planet, membidik Sun Wukong di daratan dan menukik ke bawah!
"Saat situasi kritis tiba, bagai kereta cepat lepas rel yang melompat 'Hreeng Hreeng' ke jurang dari tebing, sebelum menunggu mati, selalu ada hal yang harus dilakukan."
"Seperti melawan, seperti melihat, menghadapi musuh kuat yang begitu mengerikan, apakah diri masih memiliki keinginan untuk menang?"
"Mengabaikan sosok bayangan hitam yang menerjang dari langit, ia merobek bidai dan perban mengganggu di tangan kanannya, dengan serius memakai senjata terakhir."
"Berapa persen peluang menang? Sepuluh persen? Tidak, terlalu banyak. Seperseratus pun sudah patut disyukuri."
"Tapi... meski kemungkinan kemenangan hanya seperseribu, sepersepuluh ribu, bahkan sepersemiliar-triliun, itu tetap mewakili kemungkinan kemenangan!"
"Tidak mundur! Tidak menyerah! Tidak menyesal!"
"Di atas Bumi yang membakar panas, Sun Wukong mengeratkan tinju ganda, menatap naga penghancur yang jatuh, geram di tenggorokan: 'Tidak melepaskan! Tidak tunduk! Tidak melepaskan!'"
"Hingga akhirnya, yang terukir abadi di hati - Tak Terkalahkan!"
"Keyakinan teguh yang terjalin dari sumpah dan ikrar agung meledak dari relung jiwa terdalam, api niat membunuh gelap dan gelombang Qi menyebar."
"Dalam kobaran api hitam-ungu niat membunuh, wujud dewa iblis berlengan delapan muncul kembali."
"Kewibawaan pembunuh dan pengaruh keganasan menyebar, bagai Gouki yang dulu menghadapi meteor jatuh, tertawa lebar membentangkan lengan, meningkatkan kekuatan fisik tanpa batas menuju batas maksimal."
"Di bawah terjangan energi dewa Bintang Biduk yang garang, bagaimana mungkin kedua sarung tangan tua yang compang-camping itu tidak terkoyak seketika?"
Di dalamnya, seolah ada sesuatu yang sadar, membuka mata merah darah dalam kegelapan, mengaum dengan suara parau!
Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!
Segala yang terlihat, hancur total! Dirinya sendiri, musuh, bahkan dunia bagai neraka ini semuanya benar-benar hancur!
Membuktikan makna eksistensi diri melalui pembunuhan dan kematian, mendaki puncak Sang Pelampau dengan Wushu niat membunuh!
Itu adalah niat membunuh gila yang puluhan kali lipat melampaui kemampuan Sun Wukong sendiri!
"Haha! Haha! Hahahaha!"
Tanpa bisa dikendalikan, dari tenggorokan Sun Wukong keluar senyuman gembira, tertawa riang pada musuh yang menyerbu: "Menarik! Menarik! Musuh kuat yang membuat segala gemetar ini, biar kuhancurkan!"
Didorong oleh keinginan bagai makna ilahi, Sun Wukong tertarik paksa sampai ke ujung jalan Wushu garang lainnya!
Cangkang tubuhnya saat ini seolah bukan miliknya lagi, melainkan dikendalikan oleh jiwa lain yang lebih gila dan lebih buas.
Bumi, udara, badai semua hancur di bawah keinginan ini, wilayah dewa terpengaruh, dunia berubah menjadi tanah gosong neraka!
"Murid baik! Perhatikan baik-baik!"
"Dewa Perang" dengan niat membunuh yang sadar menggenggam tangan kanan sambil tersenyum dingin: "Inilah Tujuh Batas yang sejati, inilah neraka yang sesungguhnya!!！！！"
Menghadapi iblis naga yang Kekuatan Tempurnya harus diukur dengan unit mengerikan '', menghadapi napas yang mengandung energi dewa tak terbatas, 'dia' mengayunkan satu tinju sambil tertawa gila!
Jurus Pedang Kosong·Kai – Ougi: Bunga Higan!
Pada ketikan, langit dan Bumi seolah dipenuhi Bunga Lycoris yang tak terhitung, merah menyemburat memikat siluman membelit niat membunuh gila menyelimuti rupa segala sesuatu, menyebar dari telapak tangan yang menebas ke bawah.
Seketika, bunga siluman memikat menyelimuti dunia, seketika, merah menyemburat layu tak bersisa, kelopak bunga berantakan!
Niat membunuh tak terbatas yang mengubah segala pencapaian Wushu ke dalam tinju dan tendangan, di bawah tebasan serangan tangan, keganasan luar biasa yang ingin menghancurkan segala sesuatu mengalir bagai ombak lautan.
Membelah atmosfer, membelah udara, juga membelah napas energi dewa yang menerjang! Energi asing yang hampir sirna bahkan meninggalkan parit panjang tak berdasar di permukaan [Kerajaan Dewa]!
Niat membunuh gila bahkan mencabik luka mencekam di sayap ganda Shenlong, membuatnya nyaris berubah menjadi kadal hitam besar, jatuh ke kobaran api neraka di Bumi.
Inilah – Wushu Neraka!
Inilah, sang Pembunuh Dewa Perang, Xiang Fei!
"Haha, haha, hahaha! Tidak ada satu pun yang rusak? Sungguh luar biasa! Laozi meremehkanmu! Lagi, lagi! Hal yang paling kusukai seumur hidup adalah membunuh naga!!!!"
Dalam tawa gila yang tak terkendali, dewa iblis hitam legam dari Bumi melesat ke angkasa, membawa gelombang niat membunuh yang bergelombang bagai ombak lautan, muncul di langit!
"Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!"
Dalam sorak gila, pusaran niat membunuh hitam-ungu bangkit dari tanah, membawa tanah gosong dan kobaran api yang berevolusi menjadi tanduk gajah mengerikan yang menghancurkan semua keinginan bertarung!
Di bawah pengaruh niat membunuh, Bumi berubah menjadi tanah gosong, langit memerah membara, api neraka membakar para terhukum, pembunuhan tak pernah berhenti!
Inilah Wushu Neraka yang memandang seluruh dunia sebagai 'neraka pembunuhan'!
Sumpah garang bagai iblis menggantikan mantra Changsun Wu, muncul dari cangkang tak bernyawa itu.
Tujuh Batas Penghancur Langit-Bumi, yang pertama: Musuh mana pun, tebas habis!
Di masa lalu, Xiang Fei sang Dewa Perang Pembunuhan yang mengobarkan angin busuk dan hujan darah di dunia tak terbatas, menggunakan pedang bernama 'Jiwa Harimau' yang penuh amarah!
Meski keyakinannya pada 'pedang', jalan Wushu-nya dalam membunuh untuk mencari Tao, bahkan pedangnya sendiri dihancurkan oleh Raja Keterampilan Bela Diri【Surga】dengan ranting kering, hasrat membunuhnya tetap tak terbendung!
Karena tak bisa lagi memegang pisau dalam hidup ini, maka berlatihlah jurus pisau tanpa pisau; meski hanya tersisa sepasang tangan ini, meski hanya tersisa satu tubuh ini, semua musuh yang menghalangi di depan mata harus dibunuh habis!
Saat Xiang Fei yang menghilang muncul kembali di hadapan semua orang, Jalan yang dipegangnya tetap metode membuktikan Tao melalui pembunuhan. Hanya saja, jurus pisau yang dulu membasmi musuh telah berubah menjadi tubuh yang tak kalah hebat dari senjata suci mana pun!
Dengan tubuhnya sendiri, secara paksa meningkatkan 'Jurus Pedang Kosong' dari dunia seni bela diri rendah hingga mencapai tingkatan yang mampu menghancurkan dewa. Sang Dewa Perang Pembunuh kembali menunjukkan senyum dinginnya.
Hingga kini, 'Raja Keterampilan Beladiri' yang awalnya berharap dia bisa membuang niat membunuh di hatinya dan kembali ke jalan benar, benar-benar kecewa.
Wakil Komandan yang dia latih sendiri ini telah berubah menjadi 'Iblis dalam Seni Bela Diri' yang tak bisa diselamatkan lagi!
Di bawah perintahnya, Batalyon 【Kerajaan Surga】 mengeluarkan Xiang Fei. Sejak saat itu, segala hubungan antara kedua pihak diputus sama sekali.
Maka, Xiang Fei yang 'terperangkap dalam Jalan Sihir' harus menghadapi banyak musuh kuat masa lalu, penghargaan dan pembunuhan gelap yang ditunggu banyak orang, setelah kehilangan batalyon terakhir yang melindunginya.
Hingga akhirnya, pertempuran legendaris yang dikenal banyak orang: pertempuran melawan dewa sendirian melawan sembilan musuh!
Dalam posisi inferior mutlak, Xiang Fei membunuh tiga orang, menyebabkan cedera serius pada dua orang, dan luka ringan pada satu orang. Setelah menciptakan hasil pertempuran mengerikan ini, dia pun tewas di hadapan banyak saksi.
Benar, sungguh benar, Homunculus yang gemetar dalam tameng bisa bersumpah, tahun itu ia melihat langsung dengan matanya sendiri, si gila, si iblis itu mati!
Tapi... siapa yang muncul di medan perang ini?!
Memandang siluet mirip iblis di udara, Homunculus menekan impuls untuk menjerit ketakutan, ribuan pupil mata penuh ketakutan pada tubuh bayangannya terus-menerus bergemetar.
Siapapun itu... iblis yang dulu membuatnya merasakan rasa takut akan kematian hanya dengan satu serangan itu, telah kembali!
Menekan impuls untuk langsung kabur, ribuan taring tajam dalam tubuhnya saling bergesekan, dirinya hari ini sudah puluhan kali lebih kuat daripada dulu, sementara dia sudah merosot seperti ini, jika tidak karena kegagahan Dewa Perang Pembunuh, bahkan jika kekuatan naga iblis itu membengkak ratusan kali pun, akan dengan mudah dirobek menjadi pecahan!
Kalau begitu, kalau sudah datang, tinggalkan semuanya di sini!
Ia berteriak keras, formasi raksasa seluas 100 li (±50 kilometer) menyala di Bumi, ribuan Batu Bijak merah menyala dalam cangkang bayangan melepaskan cahaya.
631 lapisan tumpukan 'Hancur Alkimia' mengukir lingkaran hitam pekat nan rumit di tanah, seberkas cahaya hijau-hitam merekah di dalamnya, mengubah seluruh segala menjadi debu.
Kekuatan dahsyat berkumpul di sini, siap menembus langit!
Dan tepat di belakang Homunculus, sosok bayangan hitam gelap gulita menyeret senjata berat tanpa suara, melangkah menembus langit dengan senyum dingin.
Jarak—tidak terlalu dekat atau jauh, tepat pada skala sempurna yang memungkinkan senjata di tangan sosok bayangan itu mengeluarkan kekuatan maksimal.
Bagus, sangat bagus, luar biasa!
Postur serasi ini paling gua Lao Sun sukai!
Seketika, sosok bayangan itu mengamati cangkang bayangan musuh yang terdistorsi dengan senyum dingin, mengangkat Jarum Dewa Samudra di tangannya secara diam-diam.
Seketika, wilayah dewa 'Qi Tian' terbentang, Ruyi Jingu Bang menghantam!
Wilayah dewa meluas, segala aturan dan energi dewa ditolak di luar area itu bagai daerah sihir mati tak kasat mata, memutus alur alkimia 'Hancur' yang hendak meledak. Yang tersisa hanyalah... hantaman yang memuaskan!
Hantam! Hantam! Hantam! Hantam! Hantam!
Deru gelombang suara yang hendak menyebar langsung tercabik-cabik oleh tongkat besi yang menghantam lagi. Vakum memfatalkan menyebar seiring 10.000 hantaman tongkat besi dalam sekejap, lolongan mencekam seperti jeritan terdengar.
Di bawah tongkat besi gelap gulita itu, langit hancur, bayangan retak. Segala formasi kompleks pertahanan hancur jadi sampah oleh hantaman paling garang dan total tepat sebelum sempat terbentuk.
Seperti adonan yang diremas-remas keras oleh guru pembuat kue, dalam vakum di mana bahkan suara hancur berkeping-keping, tubuh Homunculus seketika dihantam rata, hancur, berubah menjadi abu-abu yang menyebar!
Melihat musuh yang dikira bisa bertahan tiga ratus ronde hancur begitu mudah, Sun Wukong kecewa meludah, menyeringai dingin: "Sial, rupanya cuma tombak lilin perak..."
"Gila! Cuma makhluk otot silikon!!! Serangan fisik yang belum mencapai puncak Wushu begini, mana mungkin melukai gua?!"
Siluet Homunculus hancur dalam sapuan tongkat besi, lalu menyatu kembali menjadi bentuk utuh. Alkimia es tipis, kobaran api, dan baja langsung membentuk aliran deras yang menyerap musuh di depan mata. Memandang kekacauan penghancuran yang ditenun mantra, ia tertawa mengejek: "Seribu tusukan atau sejuta, seranganmu takkan ada efeknya! Hancurlah jadi sampah dalam kehancuran total ini!"
"Puncak Wushu? Itu apa? Bisa dimakan?"
Dalam kekacauan alkimia, tiba-tiba terdengar suara penasaran. Saat serangan sejauh 100 li itu sirna, monyet yang tak rontok sehelai bulu pun memandang musuh dengan bingung: "Lagi menggaruk gua?"
Andaikan Bai Shuo melihat ekspresi terkejut Homunculus, mungkin dia akan tertawa terguling-guling di tanah.
Menggunakan elemen untuk menghancurkan monyet? Jangan bercanda lah.
Setelah ditempa oleh [Gambar Besar Segala Fenomena] - wilayah dewa elemen terkuat 'Raja Penghancur' Aaron, meski sekarang monyet tak bisa sepenuhnya menggali energi dewa, tapi tubuhnya sendiri sudah mencapai kekuatan yang jauh melampaui 'tak terlukakan seperti'!
Untuk membakar monyet sampai mati, harus menggunakan mantra legendaris tingkat mitos seperti api karma! Kalau sihir elemen yang cuma mengandalkan kuantitas begini... buat apa!
Di bawah tatapan pupil mata yang terdiam, cakar panjang muncul dari ujung jari kiri monyet. Ia menggaruk taring tajamnya yang menguning karena asap sambil mengangkat Jarum Dewa Samudra di tangannya: "'Puncak Seni Bela Diri'? Kedengarannya rumit, gua memang tak mengerti... Tapi gua yakin, dengan ini saja cukup!"
