Di planet yang kering tandus bagai permukaan bulan, magma panas menyala mengalir di mana-mana, tanpa henti memancarkan merah menyala neraka ke alam semesta.
Di tengah dunia ini, para ahli sihir berjubah sihir hitam muncul dalam kesunyian.
Di barisan terdepan mereka, seorang pria berbaju zirah keabu-abuan berjalan di antara lava. Segala yang dilaluinya terselimuti energi kematian mengerikan dari tubuhnya, membeku menjadi batuan vulkanik penuh retakan terdistorsi.
Duduk santai di atas batuan retak, ksatria abu-abu menunjukkan senyum dingin tanpa suara: "Sebuah planet yang akan segera hancur?"
Di atas lava, ksatria abu-abu perlahan menarik pedang patah dari pinggangnya, lalu menancapkan bilah tak utuh itu ke batuan kering di bawah kaki!
Fenomena kematian yang mengerikan dan kedinginan mulai menyebar. Magma dan panas membara 'terbunuh' seketika oleh keinginan mengerikan yang bocor dari bilah pedang.
Satu tebasan menghadirkan gelombang energi kematian mengerikan yang menerjang dunia ratusan li. Jejak penetrasi lolongan mencekam menembus kerak bumi dalam sekejap, menyelimuti inti planet dengan lapisan embun beku tak mencair.
Uap air yang bercampur dalam aliran panas diselimuti suhu rendah mengerikan ini, berubah menjadi salju dan es berwarna putih pucat.
Kerak bumi mulai berubah drastis di bawah keinginan Ksatria Abu-abu, gerakan orogenetik mengerikan dimulai pada keit ini.
Sebuah pegunungan yang diselimuti api dan es menjulang dari Bumi, bagai pedang Duanren yang menusuk langit.
Salju tak berujung ditiup dari celah dimensi, seketika memadamkan kobaran api di pegunungan, menyelubunginya dengan lapisan demi lapisan putih pucat dan es keras.
Bahkan Ksatria Abu-abu sendiri terkungkung di puncak tertinggi, diselubungi es dingin bak kristal, menyebarkan hawa kematian dan dingin yang tak berkesudahan.
Menopang pedang Duanren yang melolong mencekam di tangan, seluruh tubuhnya terbungkus baju zirah keabu-abuan nan sunyi, ia mendarat dengan megah di puncak dunia, menjadikan embun beku sebagai takhta, menghadirkan maut.
Dalam kesunyian, di bawah helm yang mengerikan, dua api jiwa biru menyala berkobar, suara parau dan samar menyebar dari angin dingin dan es yang tak berujung.
"Mulailah, manifestasi Menara Babel!"
Dengan lapisan sihir melingkar menyelubungi pegunungan beku, enam ahli sihir berbaju hitam mengangkat tongkat sihir mereka, menyedot elemen tak terbatas dari alam semesta bagai pusaran, memulai transformasi total planet ini dengan kekuatan murni.
"Jejak yang membeku menyebar dalam bentuk lingkaran, bumi keabu-abuan perlahan menyelimuti dunia yang seperti lahar, seluruh neraka kembali tersegel ke dalam kerak bumi."
"Di atas bumi, Druid berubah menjadi naga hijau kebiruan yang besar, sayap ganda terkembang, berputar mengitari bintang-bintang sambil menyebarkan partikel cahaya hijau giok yang tak terhitung jumlahnya."
"Wilayah Dewa — Taman Udara, terkembang."
"Jejak kehidupan menyebar dengan kecepatan tak terbayangkan, dimulai dengan rumput-rumput yang tumbuh dari celah batuan, diikuti pepohonan kurus, berbagai tanaman aneh..."
"Berbagai elemen berlimpah mengubah bintang yang masih memancarkan panas ini menjadi rumah kaca pencetakan, waktu pertumbuhan 10.000 tahun dipersingkat menjadi sekejap sejentikan jari."
"Hanya dalam hitungan menit, seluruh planet telah diselubungi hijau giok yang penuh kehidupan."
"Pohon raksasa yang menjulang ke langit membuka mata mereka dalam alunan seruling angin, berubah menjadi penjaga planet."
"Berdasarkan dunia yang penuh jejak aura kehidupan ini, berbagai makhluk biologis, binatang iblis, dan elf dipanggil, berlarian di antara hutan hijau lebat, menciptakan riak energi sihir."
"Dalam waktu singkat ini, planet telah mengalami transformasi total. Inti bintang yang hampir meledak sepenuhnya dikendalikan mantra, diubah oleh para ahli sihir menjadi 'reaktor energi sihir' yang memanfaatkan energi aliran bumi."
"Restrukturisasi sistem gravitasi dan transformasi lingkungan telah selesai."
Di samping Ksatria Abu-abu, gadis berbaju jubah sihir melaporkan dengan suara rendah: "Sistem jaring sihir 【Cross】 mulai menyelimuti."
Ksatria Abu-abu mengeluarkan suara berat: "Jaina, urusan ini kalian yang tangani, tidak perlu melaporkan padaku."
Ahli sihir wanita mengangguk, lalu berkata di saluran tim: "Mulai sekarang memanggil proyeksi 'Menara Babel', lakukan operasi aturan dimensi dan modifikasi!"
Cahaya keemasan mengalir dari langit, berubah menjadi bayangan menara tinggi yang bagaikan keajaiban.
Dengan kemunculan menara penembus langit, seluruh aturan dimensi mulai bergemuruh seperti riak air!
……
Di suatu planet, di tengah hutan hijau giok, sekelompok prajurit berbaju zirah emas berkilauan keluar dari pusaran konflik.
Pada baju zirah megah mereka terukir berbagai ornamen rumit dan tegas - Singa, Taurus, Gemini, Pisces, Perawan, Akuarius... Ini adalah zodiak dua belas rasi bintang!
Dua belas set baju zirah suci yang telah dimandikan darah dewa menyelimuti tubuh mereka, gelombang getaran alam semesta kecil yang saling bertautan saja cukup untuk mengguncang seluruh bintang-bintang.
Setelah mengobservasi sekilas pemandangan sekitar, semua tatapan mereka tertuju pada Perawan.
Tanpa perlu berpikir lagi bisa dimengerti, di antara kelompok ini, Perawanlah pemimpin sejati!
"'Tim Harapan'? Nama yang aneh."
Pria yang bermeditasi sambil membentuk segel perlahan mengangkat kepalanya, tanpa membuka mata namun menunjukkan senyum keanehan: "Kulihat, musuh kita ada di sana."
"Kirim sepuluh orang untuk menghabisi mereka. Untuk pertahanan di sini, Pisces seorang saja sudah cukup."
Tiba-tiba siluetnya menjadi samar bak bayangan, sisa suaranya bergema dari segala penjuru dunia: "Aku akan selalu siap mendukung kalian."
Para Saint Seiya saling memandang, mengangguk serempak, lalu berubah menjadi cahaya gemilang yang melesat ke alam semesta dengan kecepatan cahaya yang mengerikan.
……
Saat Bai Shuo keluar dari pusaran konflik, kakinya menginjak barrier yang terjalin dari cahaya. Di bawah kilauan rune, ia menatap langit berbintang.
"Dunia yang cukup baik."
Dalam vakum, ia berbisik sunyi sambil menunjukkan senyuman gembira.
Sun Wukong yang muncul dari belakang Bai Shuo menggerakkan pergelangan tangannya dengan ragu, berkata di saluran tim: "Gravitasinya agak aneh, tapi masih bisa diadaptasi."
"Aku punya pertanyaan..." Chen Jingmo mengangkat tangan: "Planet kita... di mana?"
"Masih perlu ditanya?" Bai Shuo tersenyum sambil menunjuk ruang di luar barrier bawah kaki mereka: "Di sini."
Dalam jalinan cahaya barrier tak terbatas, di luar lingkaran rune bertumpuk, bintang-bintang menyala berputar bak bayangan, menyebarkan gravitasi ganas dan panas yang mampu mengubah manusia menjadi abu dalam sekejap.
Suhu mengerikan dan gaya gravitasi yang dilapisi barrier bertubi-tubi melemah hingga akhirnya, menembus tiga puluh enam lapis barrier bertumpuk, membuat seluruh ruang angkasa terdistorsi dalam gravitasi sepuluh kali lipat.
Singkatnya, ini adalah bola api yang terlihat cukup besar, diameternya secara garis besar... 419 juta kilometer?
Benda langit yang dalam arti tertentu membuat orang berkerut dahi ini memiliki nama yang terdengar bagus, yaitu——
"Bintang!!!"
Sudut mata Chen Jingmo berkedut, memandang dari atas cahaya panas menyala yang tetap membuatnya gelisah meski telah dibiaskan melalui lapisan barrier bertumpuk.
"Ini penipuan!" Tariknya rambut yang mulai mengeriting sambil bergumam kesal: "Kenapa bintang yang dijanjikan malah jadi bintang raksasa?!"
"Bintang raksasa juga termasuk kategori bintang," Sun Wukong menahan tawa berkata: "Setidaknya mereka tidak mengirimkan lubang hitam, itu sudah termasuk integritas diri."
"Tepatnya, ini adalah bintang raksasa merah."
Bai Shuo mengobservasi bintang yang tidak terlalu jauh itu: "Masa penuaan bintang kira-kira seperti ini. Setelah membengkak ratusan kali, jadi sebesar ini."
"Pada deret utama, volumenya mungkin hanya sekitar tiga kali lipat Matahari? Aku tidak terlalu peka dengan angka."
"Benda ini... masih perlu dijaga?"
Chen Jingmo memandang kobaran api yang terus meledak dari dalam bintang, berdesah pasrah: "Ditaruh di sini pun tak ada yang bisa menggeser, bahkan Pemangsa Planet mungkin tak mau memakannya."
"Entah Pemangsa Planet mau makan atau tidak, tapi..."
Bai Shuo menatapnya dengan ekspresi tidak beres:"Masih ingat apa yang Sun Wukong katakan padamu tadi?"
Chen Jingmo terdiam seketika:"Akan berubah menjadi... lubang hitam?!"
"Mungkin ini bentuk pengintimidasi kehendak akhir terhadapku? Jika kekuatan setengah langkah menuju dewa sejati benar-benar dilepaskan, mungkin Perang Kekuasaan akan kehilangan maknanya."
Bai Shuo tertawa, seolah tak peduli dengan kabar ini:"Ini tambahan tingkat kesulitan kecil?"
"Lalu bagaimana?" Chen Jingmo menatapnya:"Akan ada pengaruhnya?"
"Sedikit."
Bai Shuo duduk bersila di pusat barrier:"Aku bisa melihat di poros waktu yang telah ditetapkan, sisa waktu hidupnya hampir mencapai akhir."
"Jika dibiarkan, dalam pengaruh aturan akan berakselerasi meluruh, dalam seminggu akan kolaps menjadi lubang hitam lalu lenyap. Saat itu planet kita juga takkan ada, kalah tanpa pertempuran."
"Jadi apapun yang ingin kita lakukan, pertama-tama harus menyelesaikan masalah ini dulu."
"Sambil kita menyelesaikan, memberi waktu perkembangan untuk tim lain?"
Chen Jingmo mengangguk paham:"Setelah kita selesaikan, tim lain mungkin sudah berkembang cukup jauh... setidaknya kekuatan tempur tak akan terlalu timpang."
Dalam cahaya bintang, Sun Wukong memetik jarinya sambil tertawa aneh:"Pantasan diberi waktu setahun penuh."
"Meski tempat ini lumayan menyenangkan." Monyet berenang-renang dalam vakum:"Tapi bermain setahun juga menjengkelkan."
"Setahun? Mana mungkin menunggu selama itu."
Bai Shuo menunjukkan senyum dingin: "Tidak memperebutkan seribu tahun, hanya berebut waktu. Berikan aku tiga bulan dan aku bisa mengubah barang ini kembali ke bentuk aslinya, sekalian untuk latihan. 'Pengendalian waktu' dalam skala dan cakupan sebesar ini, masih pertama kalinya bagiku!"
"Apakah kita perlu menunggu tiga bulan?"
Chen Jingmo memeluk Youxi dengan wajah khawatir: "Aku hanya membawa beberapa majalah... Tiba-tiba merasa tempat ini seperti penjara."
Tiba-tiba, Bai Shuo merenung sejenak, lalu mengangkat kepala menatap kegelapan alam semesta yang dalam, dengan ekspresi tidak beres: "Kurasa, tiga bulan ini tidak akan terasa membosankan."
"Hmm?" Chen Jingmo menatapnya dengan bingung.
"Menurutku, ada beberapa teman yang sangat ingin bermain bersama kita, misalnya..." Bai Shuo menatap warna merah darah mencekam yang mulai muncul di kedalaman alam semesta:
"Misalnya, monster kecil alam semesta?"
