Lafati, Goseth, dan para ahli lainnya membawa Night Watchers kembali diam-diam ke Alto. Kota dalam kegelapan masih tenang dan sunyi, tak berbeda saat mereka pergi.
Tiba-tiba, Kardinal Viora Amorton berhenti di udara, menoleh untuk memberi perintah pada Pemegang Kitab: "Salvador, bawa tim Night Watchers-mu ke Hutan Hitam Melzer untuk membantu Nyonya Camille mencari Yang Mulia Putri Mahkota." Wanita ini adalah penguasa sebenarnya Tribunal Viorite.
"Salvador belum sempat menjawab, Pangeran Haward selaku Wakil Komandan Ordo Ksatria Violet bertanya dengan panik: 'Apa yang terjadi pada Yang Mulia Putri Mahkota?'"
Wajah cantik namun kaku Amorton tetap datar: "Menurut laporan, Verdi berkolusi dengan Majelis Sihir untuk membunuh Putri. Saat ini Yang Mulia sedang bersembunyi di Hutan Gelap. Nyonya Camille sedang mencarinya."
Lafati dan Haward serempak bertanya: "Apakah informasi ini akurat? Benarkah Verdi melakukan pemberontakan?"
Para bangsawan yang ikut ke Danau Elsino juga terkejut, namun tampaknya mereka lebih terkejut bukan karena percobaan pembunuhan terhadap Natasha.
"Informasi ini disampaikan langsung oleh Kardinal Salder tadi malam." Jawaban singkat Amorton langsung menghilangkan keraguan Haward dkk.
Haward mengerutkan kening: "Aku akan ikut mencari Yang Mulia Putri Mahkota."
Meski berambut pirang bermata biru, tampan, tinggi, dan sangat maskulin seperti pria berusia 20-an, sebenarnya usianya sudah lebih dari 160 tahun. Setelah mengalami pertempuran dan konspirasi tak terhitung, kini dia mencium sesuatu yang tidak beres - kedatangan mereka ke Danau Elsino rupanya bukan kebetulan semata.
Pemegang Kitab Salvador segera menjawab: "Kehendak Uskup adalah keinginan kami. Saya akan segera memimpin regu berangkat. Kebenaran Abadi."
"Kebenaran Abadi." Amorton membuat lambang salib di dadanya.
※※※
Di Hutan Hitam Melzer, berkat kemampuan darah khusus Aaron, Todd dan rekannya tak butuh waktu lama untuk menemukan lidah buaya penyihir yang rusak itu.
"Mereka menggunakan lidah buaya penyihir untuk menghentikan darah dan Penghilangan aroma di sini," kata Todd yang juga berlatar belakang pelatihan Ksatria. "Aaron, bisakah kau lacak kemana mereka melarikan diri?"
memeriksa jejak yang tersisa di bayangan sekitar, kumis kecil yang rapi bergerak-gerak: "Bangsawan, bayangan memberitahuku mereka tidak pergi."
"Tidak pergi..." Todd awalnya waspada memegang pedang panjang sambil melihat sekeliling, lalu tersadar: "Mereka menggunakan sungai untuk kabur!"
Tanaman lidah buaya penyihir selalu tumbuh di dekat sumber air, jadi ada sungai berukuran sedang yang berkelok-kelok menuju Sungai Marsor. Menurut perkiraan Todd, dua target yang mereka kejar sengaja mengambang mengikuti arus sungai: "Kemampuan mereka menghilangkan jejak sangat kuat, ditambah keuntungan topografi Hutan Gelap, tapi tetap semakin dekat dengan kita. Ini mungkin membuat mereka curiga, menduga kita punya metode pelacakan khusus."
Ekspresi Aaron tegas: "Setelah masuk ke air, aku tidak bisa berkomunikasi dengan bayangan lagi." Dia belum menjadi Ksatria Besar yang bisa memanipulasi bayangan di bawah air.
Todd tidak panik, malah tersenyum: "Aliran air dan kecepatan lari ksatria sangat berbeda. Jika mereka terus hanyut, kita akan segera menyusul. Jika mereka naik ke darat di tengah jalan, pasti akan meninggalkan jejak seperti genangan air. Kita bagi tim di kedua sisi sungai untuk pelacakan, jangan sampai ada yang terlewat."
"Tapi ini akan menyita waktu..." Aaron tahu menyisir jejak musuh yang naik ke darat akan merepotkan. Mereka bukan Penyihir Gelap yang punya berbagai sihir ajaib, hanya bisa mengandalkan cara manual seperti ini.
Todd melompat ke seberang sungai dengan lincah: "Jangan khawatir. Luka kita ringan, kecepatan kita jauh lebih cepat dari mereka. Keunggulan ada di pihak kita, sedikit keterlambatan tidak masalah." Hidung dan mulutnya yang pernah terbelah oleh Wynn sudah hampir pulih sempurna.
Keduanya mulai menyisiri tepi sungai dengan cermat.
※※※
Di dalam Hutan Hitam Melzer.
Lucien dan Natasha tidak lama hanyut di sungai sebelum segera meninggalkan air dan melanjutkan lari ke dalam hutan.
"Lucien, kau terlihat sangat compang-camping." Natasha tertawa mengejek sambil menempel di punggung Lucien. Meski baju ksatria-nya rusak parah, namun terbuat dari bahan berkualitas tinggi sehingga tidak basah kuyup seperti pakaian Lucien yang menempel ketat. Rambut ungunya yang basah saja yang menjuntai membuat leher Lucien sedikit gatal.
Lucien melihat jubah hitamnya yang masih meneteskan air, lalu menggunakan semak berbentuk rumput kering aneh untuk menyerap kelembapan. "Kurasa ini tidak akan sepenuhnya menghilangkan jejak dari musuh di belakang," ujarnya dengan sedikit khawatir.
Sebenarnya ada beberapa sihir khusus dalam Sihir lingkaran pertama yang bisa membantu mengeringkan pakaian dan menghilangkan jejak, tapi Lucien sebelumnya terlalu fokus menganalisis "Perisai Cahaya Bintang" dan "peluru sihir", sehingga tidak sempat mempelajari sihir-sihir tersebut. Sekarang sudah terlambat untuk mencoba mempelajarinya secara mendadak.
"Mereka pasti punya metode pelacakan khusus, kita mungkin tidak bisa benar-benar kabur. Yang kita butuhkan sekarang adalah mengulur waktu, memberi saya kesempatan memulihkan tenaga." Natasha menjawab dengan kepala dingin tanpa optimisme buta: "Semua Ksatria di sekitar Verdi saya kenal, dan saya tahu kekuatan darah mereka. Kecuali dengan bantuan barang sihir, mustahil mereka bisa melakukan ini. Jadi kemungkinan besar mereka adalah beberapa Dark Knight yang direkrut diam-diam. Mungkin setelah saya pulih sedikit, kita bisa melakukan serangan balik dan membunuh Dark Knight yang punya kemampuan pelacakan khusus!"
“Tapi tidak bisa dipastikan bagaimana kekuatan ksatria yang melacak kita? Bagaimana jika itu Todd? Bagaimana jika memang menggunakan barang sihir?” Lucien menganalisis dengan tenang, mengoreksi kebiasaan Natasha yang suka mengambil risiko.
Natasha mengangkat alis ungunya: “Tapi bukankah menurutmu mereka semakin mendekat? Jika tidak melakukan sesuatu, apakah kita hanya menunggu mereka menyusul?” Penilaian bahwa pengejar semakin dekat tidak membutuhkan intuisi kuat, cukup dari jejak yang belum hilang dan perbandingan kekuatan sementara.
“Kita perlu lebih yakin.” Lucien melihat ke langit di mana beberapa bintang hampir menghilang dan lingkungan sekitar, lalu menentukan posisi mereka. Dia mengubah arah, “Setidaknya sampai kekuatanmu pulih ke level ksatria biasa.”
Natasha tidak memperhatikan perubahan kecil Lucien, setelah memeriksa kondisi tubuhnya dengan fokus dia berkata: "Fase terparah dari efek balik kekuatan darah sudah lewat, tapi lukaku sendiri cukup serius, mungkin harus menunggu sampai matahari terbit untuk memulihkan kekuatan ksatria. Ngomong-ngomong, Lucien, selain barang sihir, apa kau mendapatkan ramuan atau material apapun di reruntuhan?" Dia mulai memastikan setiap kemungkinan, mengingat Lucien pergi ke reruntuhan untuk mencari ramuan yang bisa meningkatkan kekuatan ksatria-nya, mungkin secara tidak sengaja mendapatkan barang seperti ramuan penyembuhan.
"Apakah material berguna?" Lucien ragu sejenak, tapi tetap menjawab seperti itu.
Natasha mengangguk serius: "Banyak material sendiri memiliki kemampuan menyembuhkan, meski tanpa proses alkimia bisa menyebabkan keracunan parah atau efek samping. Tapi aku adalah Ksatria Besar, seharusnya tidak langsung mati. Asalkan bisa lepas dari pelacakan, bahkan jika harus terbaring berbulan-bulan tidak bergerak juga tidak masalah. Hehe, Lucien, jangan tiru kebiasaanku sembarangan makan sesuatu."
Lucien menarik napas pelan, mengeluarkan Eter, rambut peri, serbuk pembakar, darah vampir yang dia dapatkan, lalu menunjukkannya pada Natasha: "Asal ambil dari ruang penyimpanan Penyihir Gelap." Dusta ini diucapkannya dengan gugup.
Natasia melihat material-material itu, terdiam sejenak, lalu menempelkan kepalanya di bahu Lucien sambil tertawa: "Ternyata benar ada material yang bisa digunakan, Eter dan darah vampir sama-sama bisa untuk menyembuhkan, terutama darah vampir efeknya sangat bagus." Tawanya jernih dan riang, sepertinya tidak ada kecurigaan.
Keduanya adalah bahan untuk membuat "Nyanyian Air" - ramuan penyembuhan kuat. Lucien tidak heran dengan kemampuan dasarnya, hanya bertanya dengan khawatir: "Apa ada efek sampingnya?"
Natasia langsung mengambil tabung kaca berisi darah vampir: "Efek penyembuhan Eter terbatas, tidak banyak berguna bagiku. Sedangkan darah vampir akan menyebabkan efek samping pembakaran darah selama dua bulan sampai setengah tahun, membuat lebih rentan di siang hari." Dia membuka sumbat botol, mengendus pelan, lalu suaranya bergetar penuh semangat: "Ini darah vampir tingkat tinggi, koleksi Penyihir Legendaris memang luar biasa!"
“Apakah ini bisa menyembuhkanmu sepenuhnya?” Natasha tidak menjelaskan bahaya dan penderitaan dari efek samping pembakaran darah, Lucien pun tidak bertanya. Mempermasalahkan hal-hal seperti ini saat ini sungguh tidak tepat waktu.
Natasha menarik napas dalam-dalam: "Biasanya hanya bisa pulih ke tingkat Ksatria biasa. Tapi jika dikombinasikan dengan pengaktifan darah khusus kedua kali, aku bisa memulihkan kekuatan tingkat lima biasa sementara. Namun paling lama tiga menit akan kembali ke kondisi lemah tak berdaya, dan butuh satu dua hari untuk pulih."
Lucien menangkap nada semangat dalam suara Natasha, "Kau ingin melawan balik musuh di belakang."
"Kalau tidak ada Todd, tiga menit cukup untuk membunuh semua Ksatria yang mengejar." Suara Natasha berubah dingin, tapi seketika tertawa: "Tapi setelah itu harus mengandalkanmu, Lucien, untuk terus menggendongku seperti ini."
"Bagaimana jika yang mengejar adalah Ksatria Besar Todd?" Lucien dengan tenang mengajukan kemungkinan lain kepada Natasha.
Natasha tertawa ringan: "Nanti aku yang bertugas mengalihkan perhatian Tod dan Ksatria Besar lainnya, kamu pakai 'Pedang Guntur' untuk membunuh semua ksatria biasa. Dengan begitu kita tidak perlu takut dijejak lagi saat kabur nanti."
Lucien memiringkan kepala memandang Natasha yang bersandar di bahunya. Mata ungunya berbinar-binar, bibirnya terkunci rapat seolah sedang memikirkan sesuatu. Ia menggeleng sambil tersenyum: "Kamu mau mengalihkan perhatian Ksatria Besar tanpa membawa Pedang Guntur. Rupanya rencananya mau mengorbankan diri untuk memberiku kesempatan kabur."
Natasha terdadak mengangkat kepala seperti kaget, terkekeh kaku: "Masa sih? Aku sangat menghargai nyawaku. Intinya, tanpa Pedang Guntur kamu pasti tidak bisa mengalahkan ksatria-ksatria biasa itu. Sedangkan tugasku cuma mengalihkan perhatian dan menghindar, tidak harus pakai senjata level lima. 'Waspada' juga bisa dipakai."
“Terlalu berbahaya.” Lucien menolak saran Natasha, “Kamu bawa Pedang Guntur, nanti kita pergi ke suatu tempat dan menunggu. Asal jumlah ksatria biasa yang mengejar tidak lebih dari lima, aku cukup yakin bisa membunuh mereka.”
“Lucien, kamu yakin?” Natasha bertanya dengan heran.
Lucien menolehkan wajah agar Natasha bisa melihat ekspresi seriusnya: “Aku juga sangat mencintai nyawaku sendiri.”
“Kalau begitu aku percaya padamu.” Natasha tidak menanyakan alasannya, senyumannya kali ini luar biasa tenang dan damai.
