Di dalam semiplanar, tujuh kursi perak mistis yang rumit tersusun membentuk setengah lingkaran di langit gelap. Lima Arkanis Agung yang duduk di atasnya bagai dewa-dewa yang menjulang tinggi mengawasi dunia.
Sementara itu, salah satu dari dua kursi yang seharusnya kosong diduduki oleh elf tua bertelinga panjang dengan kulit berwarna hijau kebiruan. Saat ini dia seperti melupakan segalanya di sekitarnya, matanya terpaku pada perangkat eksperimen yang terus berputar tanpa henti. Penguapan cairan tubuh di bawah suhu tinggi yang berulang, suara menggelegar seperti halilintar yang terjadi berkali-kali, tetesan-tetesan embun yang mengembun, lapisan-lapisan warna merah muda pucat seperti mimpi yang terus bermunculan dalam pantulan pupil matanya.
Setelah keheningan sejenak, "Kaisar Pengendali" Brook yang mengenakan wig menyilangkan sepuluh jarinya dengan kebiasaan, suaranya tenang namun terdengar bergetar: "Eksperimen ini membuktikan kemungkinan kehidupan dapat tercipta secara alami dan berkembang, membuka arah baru bagi penelitian kita. Selama ini kita terlalu mempersulit imajinasi di bidang ini."
“Brook, maksudmu kita nanti bisa mensintesis bayi di laboratorium sihir menggunakan karbon, gas, dan bahan-bahan lain?” Storm Master membantah tanpa tedeng aling-aling, “Aku mengakui signifikansi besar eksperimen ini dan arah baru yang diungkapkannya. Tapi menurutku ini baru langkah pertama, misteri selanjutnya pasti sangat kompleks, lebih rumit dari bayangan kita! Bagaimana life source material berevolusi menjadi batu fondasi kehidupan? Bagaimana substansi dasar kehidupan lain yang esensial bagi manusia bisa tercipta secara alami? Bagaimana sel-sel yang menyusunnya memiliki aktivitas, memori, dan hereditas? Bagaimana tubuh dan jiwa saling terhubung?”
Brook sudah terbiasa dengan sikap Storm Master yang tak kenal ampun terhadap setiap kesalahan, menekan ke bawah dengan kedua tangan terpisah: “Aku kurang jelas menjelaskan. Maksudku dulu kita terlalu membayangkan lingkungan awal kelahiran kehidupan sebagai sesuatu yang rumit. Dalam penelitian okultisme, kesederhanaan dan kejelasan terkadang sangat krusial.”
“Pernahkah kalian berpikir, mengapa hidrogen muncul? Mengapa ada letusan gunung berapi? Mengapa ada lautan dan banjir bandang? Mengapa ada suara menggelegar seperti halilintar? Sebelum semua itu, seperti apa dunia ini? Mengapa berevolusi seperti ini?”
Ketua Majelis Sihir Douglas menarik kembali pandangannya dari perangkat eksperimen, memandang sekeliling para Arkanis Agung lainnya, "Proses eksperimen ini memang biasa, kelahiran sumber kehidupan justru lebih sederhana dari yang kita bayangkan - muncul begitu saja secara alami. Tapi di balik yang biasa dan sederhana ini tersembunyi kompleksitas. Rahasia dunia, pola operasinya tak boleh kita anggap remeh sebagai sesuatu yang sudah semestinya ada, yang muncul tanpa alasan. Kita harus terus bertanya 'mengapa'."
"Seratus ribu mengapa..." gumam Storm Master dengan suara rendah.
Heatherway mengangguk dengan lembut: "Lautan misteri begitu luas dan dalam, kita hanyalah orang-orang yang baru membangun kapal layar dan mulai berlayar ke tengahnya, masih jauh dari memahami esensi dunia. Kita harus tetap memiliki rasa hormat yang cukup terhadap hal-hal yang belum diketahui."
"Justru karena itulah penelitian okultisme penuh daya tarik." Pria terhormat setengah baya Brook tersenyum sambil menyesuaikan kacamatanya.
Sang Penguasa Arwah terkekeh: "Meskipun eksplorasi kita tentang hakikat dunia baru masuk sedikit, ini sudah menjadi bidang Tuhan yang dipublikasikan Gereja, zona terlarang ilahi. Aku sangat ingin melihat ekspresi Paus dan para Kardinal ketika mengetahui hasil eksperimen ini. Hmph, pasti mereka akan menyalahkan semuanya pada jiwa. Tunggu saja sampai kita benar-benar meneliti misteri jiwa atau memahami prinsip kerja sihir ilahi, lihat sampai kapan mereka bisa berkelit."
Lalu, ia berkata dengan sedikit penyesalan: "Sayangnya eksperimen ini membutuhkan waktu yang terlalu lama, tidak bisa ditampilkan secara langsung dan telanjang di depan petugas gereja lainnya. Jika tidak, pukulan terhadap Gereja akan jauh lebih besar. Jika kita bisa memecahkan misteri sihir ilahi, membiarkan para Penyihir Gelap langsung menggunakan sihir ilahi di luar gereja, bayangkan betapa spektakulernya suasana yang akan tercipta."
Setiap Arkanis Agung memahami bahwa mustahil membuat petugas gereja lain mengalami guncangan hasil eksperimen secara langsung seperti dua "material eksperimen" yang telah melalui tujuh hari rasa ingin tahu bawah sadar. Tanpa dampak mengerikan ini, sebagian besar Pastor dan Uskup pasti akan secara tidak sadar meragukan keaslian dan akurasi eksperimen, lalu melakukan penipuan diri sendiri hingga Gereja menemukan alasan tepat untuk menstabilkan iman yang goyah. Dengan demikian, serangan membinasakan terhadap Gereja tidak mungkin terwujud.
Tentu saja, pasti ada sejumlah petugas gereja yang akan menanam benih kecurigaan dalam hati akibat ketidakkonsistenan teori sebelum dan sesudahnya. Dengan begini, harapan promosi mereka menjadi sangat tipis.
“Ada orang-orang yang selalu kita abaikan, sudah saatnya mereka menunjukkan nilai mereka.” Heatherway berkata dengan dingin.
Storm Master menyeringai dingin: "Jangan biarkan Gereja menutup telinga lalu pura-pura tak terjadi apa-apa! Berapa banyak Pastor dan Uskup yang akan berubah menjadi cahaya ilusi?"
Para Arkanis Agung segera mencapai kesepakatan, memerintahkan Douglas untuk memberi perintah ke Komite Urusan.
Sementara itu Heatherway menoleh ke Sang Penguasa Arwah: "Jangan coba-coba gunakan 'invasi pikiran' untuk melacak perancang eksperimen dari lapisan tinggi Elemen Kehendak. Aku tak ingin mereka dikejar-kejar Gereja seperti anjing gila, sehingga tak bisa menjelajahi Dimensi alternatif."
"Invasi Pikiran" dan "Rajut Memori", dua sihir sembilan cincin ini efeknya kurang optimal terhadap penyihir tingkat tinggi, mudah meninggalkan jejak. Tapi Sang Penguasa Arwah adalah ahli paling otoritas di bidang ini. Pernah menyusup ke otak dan jiwa seorang kardinal level delapan, membaca sebagian besar memorinya, memalsukan sebagian kecil ingatannya dengan merajut rasa iri dan kebencian terhadap Paus, berusaha membuatnya membunuh Paus. Sayangnya hal ini secara tidak langsung mengubah persepsi kognisinya, menyebabkan dunia imannya runtuh tiba-tiba, tak mampu mengendalikan kekuatan ilahi, langsung ditelan cahaya suci, gagal mencapai tujuan yang diharapkan.
Banyak data penelitian sihir ilahiah Majelis Sihir berasal dari hasil ini. Karena itu Sang Penguasa Arwah menempati peringkat lebih tinggi dari Heatherway, Storm Master dan arkanis-arkanis besar lainnya di Daftar Pembersihan, berada di posisi kesebelas.
“Ahli Sihir tingkat tinggi dari Elemen Kehendak mana yang tidak ada dalam Daftar Pembersihan? Takut apa?” Sang Penguasa Arwah menjawab dengan sedikit kebingungan, namun dia juga tidak ingin berkonfrontasi terbuka dengan Heatherway. Ia mengangguk tanda setuju lalu terkekeh: "Penyihir itu ternyata menyatukan konsep iman ke dalam dunia kognitifnya. Meski tidak bisa menerima anugerah sihir ilahi sebelum kekuatan magisnya benar-benar hilang, penyatuan semacam ini tetap memiliki nilai penelitian tertentu."
Saat itu, Malfurion dengan kulit kebiruan dan dahi berkerut seolah baru tersadar dari halusinasi. Ia bergumam tak terkendali: "Kehendak Alam! Ini adalah kehendak alam!"
※※※
Di balai utama, para Ahli Sihir Oskur tertegun menyaksikan cahaya murni yang terang benderang bersanding dengan percikan darah dan substansi otak yang mempesona. Kilatan listrik dan bayangan samar yang terus berpendar menciptakan pemandangan yang begitu memukau sekaligus mengerikan.
Cahaya menerangi jalan di depan, namun kegelapan di baliknya menyembunyikan kubangan yang telah dilalui.
Setelah waktu yang cukup lama, Timothy baru berseru penuh kebingungan: "Ini bukan cahaya suci?"
"Ini petugas gereja yang imannya goyah lalu ditelan cahaya suci?" Larry yang pernah mendengar beberapa kali kejadian serupa namun belum pernah menyaksikan langsung bertanya dengan memanfaatkan posisi di podium yang strategis.
Lavady di sampingnya wajahnya menjadi muram, menggeram keras: "Diam! Sadarlah! Masalahnya sekarang adalah mengapa ada petugas gereja di sini?!" Untuk menjaga "keabsahan eksperimen", para Arkanis Agung tidak memberitahukan persiapan ini kepada penyihir tingkat tinggi di bawah.
Geraman Lavady berdampak luar biasa, para Ahli Sihir Oskur semuanya tersentak bangun, lalu waspada melihat ke sekeliling.
Felipe menyadari petugas gereja yang berubah menjadi cahaya suci hanya berjarak satu langkah darinya. Wajahnya suram saat berkata, "Ini pembunuh yang dikirim gereja, ingin mati bersamaku. Penyihir yang kepalanya meledak tadi pasti pengkhianat..."
Cahaya suci bergoyang menumpahkan butiran cahaya, perlahan menghilang. Selain pedang pendek keabuan yang jatuh ke tanah, semua jejak Nikolai lenyap ditelan.
Tanpa denting logam yang diantisipasi, pedang itu menusuk tanah seperti jatuh di atas keju, separuh bilahnya tenggelam tanpa suara.
"Ini replika Pedang Kebenaran..."
"Memiliki nilai penelitian yang sangat tinggi..."
Artefak Keuskupan Holm ini terlalu termasyhur. Banyak ahli sihir oskur langsung mengenalinya, secara tidak sadar mulai menilai kemungkinan menelitinya - dalam ukiran gereja yang memublikasikan Perang Fajar, senjata ini sering muncul.
Lucien menatap ke arah sumber cahaya suci lainnya, memperkirakan bahwa dirinya juga menjadi target meskipun prioritasnya jauh di bawah Felipe. "Jika Gereja tahu eksperimen Miller adalah ideku, mungkin aku akan masuk Daftar Pembersihan 50 teratas? Hehe, dengan begini dimanapun aku pergi tidak akan lepas dari incaran Gereja. Untungnya identitas pengaju eksperimen berhasil disembunyikan."
Rogerio dari Komite Urusan maju mengambil alih kendali situasi di aula, dengan sistematis membagikan tugas kepada para Penyihir Gelap.
Ahli-ahli Sihir Oskur yang tidak mendapat perintah hanya berdiri di pinggir sambil bergumam tentang kejadian hari ini.
"Sampai sekarang aku masih sulit percaya perangkat eksperimen sederhana itu bisa menghasilkan sumber kehidupan. Dunia ini benar-benar penuh keajaiban!"
"Dan ada dua Uskup yang tiba-tiba berubah jadi cahaya suci dengan letupan, jauh lebih indah dari kembang api tahun baru yang pernah kulihat."
"Jika tidak ada eksperimen sintesis buatan urea sebelumnya dan eksperimen penentu Tuan Felipe yang telah mengguncang dua kali, tidak tahu berapa banyak nekromancer di aula hari ini yang akan langsung meledakkan kepala mereka sendiri seperti penyihir tua itu."
"Tidak akan. Makalah penelitian seperti ini pasti akan dikontrol setelah diajukan. Mereka akan menunggu metode lain untuk mempersiapkan semua orang sebelum resmi muncul di jurnal atau didemonstrasikan di acara serupa, sehingga sebagian besar orang yang terpengaruh dunia kognitifnya tidak sampai fatal, masih ada harapan untuk membangun kembali."
"Hehe, 'dor!' suara ledakan, inilah eksperimen yang benar-benar 'eksplosif'."
"Hanya saja terlalu mengerikan." Banyak ahli sihir merasakan empati, wajah mereka menunjukkan ketidaknyamanan, sambil bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, hormat dan takut, "Eksperimen rancangan ahli sihir tingkat tinggi mana ini? Ini menunjukkan kemungkinan arah asal-usul kehidupan... Seolah-olah 'Tuhan' sedang menunjukkan misteri-Nya di depan kita."
Lucien mendengarkan diskusi para Ahli Sihir Oskur tanpa menyela, tiba-tiba suara Ellestine terdengar di sampingnya: "Tuan Ivens?"
"Ada yang bisa saya bantu, Yang Mulia Putri Mahkota?" Lucien menoleh bertanya. Bekas keterkejutan dan ketidakpercayaan masih tersisa di wajahnya, namun bersamaan dengan itu senyum sukacita yang tulus merekah, menyatu dengan kecantikan luar biasa parasnya bak mimpi.
Ellestine menjawab dengan pipi kemerahan: "Kalian telah membuktikan keagungan alam. Saya menyadari Tuan Ivens dan para Penyihir Gelap lainnya tidak selamanya menjengkelkan."
"Tuan Ivens, dampak eksperimen tadi membuat saya tak bisa menahan kegembiraan. Alam begitu megah, penuh keajaiban yang tak tertandingi oleh dewa mana pun. Izinkan saya meminta maaf atas sikap buruk saya selama ini." Eksilion berkata dengan semangat berapi-api.
Lucien agak kesulitan memahami pergeseran pola pikir para elf yang tiba-tiba mengaitkannya dengan Kehendak Alam. Namun dengan ancaman Gereja sebagai musuh bersama, penting untuk memperbaiki hubungan dengan druid elf.
※※※
Keuskupan Holm, Katedral Cahaya.
Di dalam ruang baca Uskup Philip, tiga anggota Dewan Kardinal sedang berdiskusi tentang perkembangan kasus pembunuhan.
Tiba-tiba, seorang pastor mengetuk pintu sambil membawa dokumen rahasia: "Yang Mulia Kardinal, ini laporan rahasia dari penyihir yang kita suap di Dewan Sihir mengenai hasil pembunuhan Felipe."
