Tonjolan keabu-abuan yang rapat dan padat dengan cepat memenuhi seluruh wajah; bola mata memutih, menonjol melebihi batas normal manusia; hidung membusuk, potongan-potongan daging abu-abu putih berjatuhan, memperlihatkan lubang hitam yang dalam dan tulang putih pucat di dalamnya.
Saat wajah familiar yang setiap hari dilihat saat bercukur dan cuci muka itu mengalami perubahan mengerikan dengan senyuman aneh, Lucien mengalami dampak visual yang sangat kuat - dirinya ternyata bisa menjadi begitu buruk rupa dan mengerikan!
Hawa dingin yang menusuk tulang seolah merambat dari tulang ekor, dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh Lucien. Meski pikiran yang telah termekanisasi tidak menghasilkan rasa takut atau panik, jiwa yang berada di tempat tinggi tiba-tiba dilanda kepanikan tak beralasan. Ingin melepaskan sihir, tapi tubuh dan jiwa seperti mati rasa, sama sekali tidak bisa beroperasi.
Saat itu, Lucien di cermin itu menyeringai dengan senyum seperti badut menggunakan wajah yang membusuk dan dipenuhi benjolan keabu-abuan.
Bruk! Begitu melihat senyum ini, Lucien tiba-tiba merasa penglihatannya gelap gulita, jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak. Tiga detik penuh berlalu, baru mulai berdetak kembali dengan keras: Dok, dok, dok. Dentuman itu begitu nyaring seolah bergema di telinganya, gerakannya begitu ganas bakal melompat keluar dari dada.
Darah dipompa secara brutal dari jantung, pembuluh darah mengembang. Baru saja pulih dari kondisi mati rasa, Lucien kembali merasakan darah menyembur ke otak. Segala yang terlihat di matanya berubah menjadi merah darah, kabur, dan terlihat ganjil secara tidak wajar.
Pembuluh darah di tangannya menonjol, terlihat aliran darah yang hampir pecah itu mengalir gila-gilaan. Ini membuat tubuh Lucien lunglai, seolah vitalitas dalam jumlah besar telah terkuras.
Pada momen kritis ini, dengan kemauan yang kuat dan kemampuan kontrol tinggi, serta emosi yang relatif stabil berkat efek Pikiran Mekanis, Lucien dengan tenang mengabaikan rencana bawah sadar untuk berguling menghindar. Tubuhnya memancarkan cahaya samar.
Cahaya suci dan murni ini seolah mengandung banyak simbol magis yang terus muncul, berputar, lalu menghilang.
Tiba-tiba, sosok Lucien di cermin yang mulai membusuk melangkah maju dan menembus keluar dari cermin.
Lidah merahnya yang terkulum tiba-tiba memanjang, berubah hitam, menjadi maya, dan seperti tombak menghujam tubuh Lucien.
Sihir lingkaran kelima "Perisai Api Berkekuatan Tinggi" sama sekali tak berdaya menghadapi lidah hitam maya ini. Aura kematian pekat terkumpul di sekitarnya.
Untungnya di sekitar Lucien masih ada lapisan perlindungan, cahaya suci dan simbol yang tak tergoyahkan berhasil menahan lidah hitam yang terbuai itu. Ujung lidah mengeluarkan suara desis terbakar, asap hitam mengepul.
Sihir ilahi tingkat empat "Batas Anti-Kematian"!
Setelah Lucien naik ke tingkat menengah, ia berhasil memecahkan segel kedua "Mahkota Matahari". Kini bisa menggunakan tiga sihir ilahi tambahan per hari: Cahaya Membara (tingkat tiga), Batas Anti-Kematian (tingkat empat), Serangan Api (tingkat lima). Batas Anti-Kematian mampu menangkal efek insta-kill terkait tenaga maut, sekaligus memberikan perlindungan kuat terhadap kerusakan jenis maut dan mimpi buruk.
Pada saat itu, Charlotte dan Sandra baru menyadari keanehan di sisi ini: Lucien terdiam memandangi cermin dengan tatapan kosong, sementara aura benda sihir ilahi terasa mengelilinginya. Permukaan cermin yang berdistorsi sama sekali tak memperlihatkan apapun!
Sandera mengarahkan tongkat sihir ungu ke permukaan cermin. Seketika, cahaya terang bagai matahari menyembur keluar. Dalam radius 20 meter, kilaunya melebihi sinar mentari langsung. Di luar 20 meter, semua cahaya seolah diserap hingga gelap gulita.
Sihir Empat Lingkaran aliran terang-gelap "Bakar Matahari" ini hanya efektif terhadap mayat hidup, Setan, Iblis, atau makhluk jahat dari dimensi alternatif. Namun tidak memiliki kesan sakral dan megah seperti sihir ilahi.
Dalam cahaya murni, permukaan cermin yang bergelombang mulai mengeluarkan asap hitam. Asap itu mengepul, menguap, lalu mengambang dan akhirnya menyatu menjadi monster yang mengerikan.
Kerudungnya yang setengah terbuka tidak menutupi wajahnya. Matanya merah menyala, wajahnya berbentuk tengkorak dengan lapisan daging busuk yang menempel erat. Dua baris gigi putih terpapar langsung tanpa bibir. Namun saat diperhatikan lebih seksama, rupanya terlihat kabur dan terus berubah cepat di antara berbagai penampilan mengerikan yang berbeda.
Tubuhnya yang tinggi besar mengenakan jubah hitam yang sangat megah, dihiasi pola-pola mistis tak terhitung jumlahnya. Setiap detail diukir dengan cermat, dipenuhi aura jahat.
Monster ini dikelilingi asap hitam yang tak terhitung, menghalangi terang "Sengatan Matahari". Kemudian ia tertawa terkekeh-kekeh "jek jek jek", membuat bayangan-bayangan kelabu yang menurun bermunculan di sekitar Sandra dan Charlotte.
Lapisan "Dinding Penyerap Mantra" di luar jubah sihir Charlotte yang beraliran simbol menonjol keluar. Setiap bayangan abu-abu yang menerjang langsung menyatu dan terurai, kemudian diserap. Namun seiring bertambahnya bayangan, warna abu-abu samar mulai muncul di dalam dinding penyerap mantra.
Tiba-tiba Charlotte melayang horizontal secara aneh ke samping, seolah-olah rak buku di sebelah itu adalah tanah tempat dia melakukan gerak jatuh bebas!
Sihir Medan Gaya Empat Lingkaran "Gravitasi Virtual"!
Lima bola energi berwarna-warni yang mengitari kepala Sandra dan Susan berputar cepat. Setiap bayangan abu-abu yang mendekat langsung diserap oleh bola energi ini.
Seiring penyerapan bayangan abu-abu yang semakin banyak, bola energi mulai mengembang. Sandra lalu mengarahkan tongkat sihirnya, melemparkan satu bola berwarna dominan merah, kuning, dan abu-abu ke arah monster mengerikan berjubah mewah itu.
Dua bola energi "Palmera" berturut-turut mengena asap hitam yang mengelilingi monster itu, meledakkannya hingga hancur berkeping-keping.
Cahaya "Sengatan Matahari" menyinari celah yang terbuka, membuat monster itu mengeluarkan jeritan kesakitan.
Di sisi lain, Charlotte tidak menyerang, melainkan mengangkat tangan kanannya yang mengenakan sarung tangan putih. Telapak tangan raksasa ilusif langsung muncul dan menggenggam monster itu, membuatnya sulit melepaskan diri untuk sementara.
Sihir medan gaya empat lingkaran "Telapak Tangan Raksasa Douglas", dikatakan sebagai hasil penyempurnaan dari serangkaian sihir medan gaya berbentuk telapak tangan yang diciptakan oleh seorang Penyihir Legendaris di zaman kuno.
Cincin "Elemen" di jari telunjuk tangan kanan terus menerus mempercepat pemulihan vitalitas Lucien. Setelah berhasil menahan satu serangan, ia sebenarnya sudah bisa bergerak, tapi Lucien tetap diam di tempat sambil mengeluarkan bola kristal jernih dari tas penyimpanan dengan tangan kirinya.
Bola kristal tiba-tiba menggelap, bagaikan langit malam yang gelap gulita, kemudian satu per satu bintang-bintang bersinar, memancarkan cahaya murni.
Lalu bola kristal itu terbang sendiri, melayang di atas kepala Lucien setinggi 20 sentimeter. Di sekelilingnya, titik-titik cahaya bintang terkumpul membentuk dua belas bola cahaya gemerlap yang sesuai satu per satu dengan konstelasi di dalam bola kristal, dan melakukan gerakan revolusi mengelilinginya, membentuk sebuah sistem astral mini.
Makhluk mirip mimpi buruk ini kebal terhadap serangan sihir biasa. Oleh karena itu, Lucien tidak membuang waktu untuk mencoba daya hancur bola api besar atau kabut beracun, melainkan langsung mengeluarkan sihir eksklusif "Bintang Maskelyne". Sihir Astral ini menggabungkan fungsi deteksi ilusi, gangguan terhadap "takdir" musuh, penyerapan kekuatan supernatural, dan serangan "planet" terbang. Di dalam "Buku Astrologi dan Elemen" tercatat sihir sembilan cincin yang sepadan - "Bagan Bintang Maskelyne".
Seiring dengan penyelesaian konstruksi "Bintang Maskelyne" di atas kepala, seberkas cahaya bintang menyorot dari lingkaran cahaya yang mengelilinginya ke arah monster itu, berusaha mengidentifikasi apakah itu ilusi!
Di bawah sorotan cahaya bintang, monster itu tidak menunjukkan perubahan apapun.
Pada saat yang sama, Charlotte kembali mengarahkan tongkat sihir hitamnya, dalam kesenyapan monster itu tampak sedikit memudar.
Sihir Transmutasi lingkaran empat "Pengurangan Resistansi Mantra"!
Begitu sihir ini menghasilkan efek, Sandra dan Lucien langsung menyerang berurutan dengan timing yang luar biasa presisi.
Sebuah jaring raksasa yang terbuat dari sinar matahari menyelimuti monster itu, mengikatnya erat. Setiap garis ikatan mengeluarkan gas hitam yang langsung ditelan oleh cahaya panas membara.
Salah satu "planet" yang melayang di atas kepala Lucien berubah menjadi meteor yang menghantam. Sihir ini juga efektif melawan makhluk abadi atau jahat dari dimensi alternatif!
Dalam letusan cahaya yang sunyi, monster itu hancur berkeping-keping.
Tepat saat Susan yang ketakutan setengah mati mulai menarik napas lega, setiap bagian tubuh monster itu mulai berubah bentuk. Lalu tanah mulai meliuk-liuk, dinding-dinding berubah bentuk, "Terang Matahari" sejauh 20 meter berdistorsi, bahkan telapak tangan gaya yang digunakan Charlotte untuk mengendalikannya pun mulai berkerut.
Seluruh ruang seolah berubah menjadi berombak-ombak.
Lalu segalanya hancur berkeping-keping!
Retakan-retakan seperti kaca pecah muncul dan berhamburan runtuh, menyebarkan kabut tipis yang menyelimuti semua orang.
Meski kabut ini tidak tebal, indra energi spiritual dan intuisi firasat Lucien sama sekali hilang. Pandangan mata hanya bisa melihat 20 sentimeter ke depan. Kabut ini terus menerus menyusup ke dalam tubuh Lucien, mempengaruhi sekresi hormon otak dan pola gelombang otaknya.
Untung Lucien menggunakan "Pikiran Mekanis" yang kebal terhadap sihir tipe mental, sehingga tidak langsung menjadi "cacat mental" atau kehilangan kendali emosi dan mengalami keruntuhan kehendak.
Sihir lingkaran kelima "Kabut Jiwa"!
Apakah ini Setan tingkat lima? Tapi dalam buku "Ensiklopedia Setan" yang pernah Lucien baca, sepertinya tidak ada penjelasan tentang jenis setan seperti ini!
Sebelas bola cahaya di atas kepala meniru pergerakan bintang mengelilingi bola kristal, memancarkan sinar gemilang yang menerangi sekitar, namun Lucien tetap tidak bisa menembus kabut dan hanya bisa melihat benda di depannya.
Setelah menambahkan mantra Resist Energy di dalam Perisai Api Berkekuatan Tinggi, Lucien tetap siaga dengan hati-hati menghadapi serangan mendadak dari dalam kabut.
Suasana sekitar sangat sunyi. Suara, cahaya, dan fluktuasi sihir sama sekali tidak bisa menembus kabut, membuat Lucien tidak tahu kondisi Loth dan yang lain.
Pelepasan penyangga selesai, Lucien mengaktifkan sihir lingkaran dua dalam jiwanya: Penghilangan Asap!
Berbeda dengan Mantra Angin yang hanya efektif pada asap alami.
Angin kencang menderu, kabut jiwa hasil sihir mulai bergerak perlahan, area sekitar Lucien berangsur menjadi jelas.
Tiba-tiba, angin topan datang dari dua arah lain. Kabut langsung menghilang - terlepas dari kemampuan konstruksi jiwa dalam sihir penghilang kabut, dua penyihir berpengalaman pertempuran pasti mempelajarinya. Dengan kekuatan empat lingkaran mereka, efek penghilangannya jauh lebih baik daripada Lucien!
Saat kabut benar-benar lenyap, Lucien melihat Loth, Sandra, dan Susan berdiri tak jauh darinya.
"Sepertinya kabut jiwa adalah serangan terakhir monster itu sebelum mati, kita semua tidak diserang secara diam-diam..." Sandra menarik Susan yang terkikis kabut jiwa hingga jiwa-nya runtuh dan tak peduli apapun, berkata pada Lucien dengan ragu.
"Tidak mungkin, tidak mungkin, monster mengerikan seperti itu tidak mungkin mati." Susan menggelengkan kepala dengan wajah pucat, tiba-tiba melepaskan diri dari genggaman Sandra dan berlari ke sudut rak buku.
Saat Charlotte menggerakkan semangatnya, bersiap menggunakan tangan medan gaya untuk menangkapnya, Susan justru menabrak patung tembaga di sudut dan meraba-raba telinga patung itu.
Saat Susan memutarnya, suara berderit muncul dari dinding, sebuah pintu rahasia perlahan terbuka.
Menurut ceritanya sebelumnya, ini adalah ruang rahasia yang tidak diketahui kapan dibangun Bertrand, ditemukan oleh beberapa murid mereka dan dijadikan rahasia.
"Untuk munculnya ruang rahasia, Lucien dan yang lain tidak merasa aneh, namun di dalam ruang rahasia tersebut terdapat seorang anak laki-laki berusia 13-14 tahun yang menggigil ketakutan! Ia berjongkok sambil memeluk kepala, mata penuh teror menatap ke arah pintu yang terbuka!"
Ternyata masih ada yang selamat!
