Dari lantai batu keabu-abuan muncul ribuan lengan pucat nyata yang bergerak-gerak. Lengan-lengan ini dipenuhi kebencian dan kedengkian, mencakar-cakar udara kosong dengan ganas. Seolah begitu mendapatkan sesuatu, mereka takkan melepaskannya - entah merobeknya berkeping-keping atau menyeretnya ke Neraka bersama.
Di dinding kiri, rak buku kanan, muncul lengan-lengan berotot namun transparan dan pucat. Mereka membentuk semacam dinding anggota tubuh seperti dalam legenda lapisan terdalam Neraka.
Tangan-tangan pucat di sekitar Lucien, Charlotte, dan Sandra merasakan aura manusia hidup, berebutan mencoba mencengkeram mereka—ada yang menargetkan pergelangan kaki, tumit, ada yang berusaha menarik lengan atau ujung jubah.
Begitu menyentuh tubuh Lucien, sebelas bola cahaya yang mengorbit bola kristal di atas kepalanya menyala terang benderang. Di bawah sinarnya, semua tangan pucat itu mendesis berubah menjadi kepulan asap putih.
Tiga bola energi tersisa milik Sandra terus mengelilingi tubuhnya dan Susan, memancarkan sinar-sinar yang menghancurkan semua tangan pucat di sekitarnya hingga hancur lebur. Sementara tangan-tangan yang menyentuh tubuh Charlotte terlepas tak terkendali dari lantai dan dinding, terserap satu per satu ke dalam "Dinding Penyerap Mantra", membuat simbol-simbol sihir yang mengalir di dalamnya mulai mengembang membesar, seolah akan segera meledak.
Saat menunggu Bill bercerita, baik Charlotte, Sandra, maupun Lucien tidak melepaskan pertahanan sihir mereka.
Namun lengan pucat kehijauan dari lantai, dinding, dan rak buku seolah tak ada habisnya - semakin banyak dihancurkan, semakin banyak yang muncul, menimbulkan kecurigaan bahwa di baliknya terhubung dengan kedalaman Neraka yang mengerikan.
Tiba-tiba, tiga garis maya memancar dari kepala Sandra menuju Lucien, Charlotte, dan Susan.
Mengenali ini sebagai mantra tiga lingkaran "Secondary Mind Link", Lucien dan Charlotte tidak menolak. Mereka membuka jiwa untuk menerima koneksi. Susan, melihat kedua penyihir menerima tautan itu, pun membuka jiwanya sendiri.
"Hanya dengan pergi ke ruang pengekalan untuk menghancurkan formasi pemanggilan, masalah bisa diselesaikan tuntas. Jika kita kabur ke luar, itu hanya memberi kesempatan monster untuk benar-benar hidup kembali dan bermain-main dengan kita secara brutal." Pikiran Sandra mengalir melalui koneksi mental yang telah menyatu dengan kehampaan ke dalam pikiran Lucien dan yang lain.
Sihir ini bisa langsung mentransmisikan pikiran penyihir, ribuan kali lebih cepat dari berbicara. Bersama versi tingkat tingginya, ini menjadi pilihan terbaik dalam pertempuran dan petualangan penyihir. Satu-satunya masalah adalah keterbatasan jarak dan kerentanannya terhadap sihir pengaruh jiwa yang bisa merusak koneksi.
Charlotte tanpa ragu menyetujui pendapat Sandra: "Kabut di luar menghalangi. Aku curiga jika kita tidak menghancurkan formasi pemanggilan di ruang pengekalan dan benar-benar membunuh monster itu, kabut takkan hilang. Saat kita lari ke dalam kabut, itulah kesempatan monster itu untuk membunuh kita satu per satu dengan kejam!"
Kedua penyihir pertempuran memilih untuk menyerang karena komunikasi dengan luar telah terputus. Pilihan mereka hanyalah bertahan menunggu bantuan, membuka jalan berdarah berduri untuk melarikan diri atau menyerang. Opsi pertama hanya dipilih saat harapan hampir pudar, menunggu dengan putus asa terakhir. Dari fakta bahwa hanya "dinding anggota tubuh" yang muncul sementara monster belum menyerang, dapat disimpulkan bahwa ia masih dalam proses kebangkitan. Kesempatan ini harus dipegang erat-erat!
Selain itu, pelarian cenderung memicu kepanikan dan kekacauan, membuat kerja sama tim tiga orang sulit terwujud.
"Menuju ruang pengekalan." Sebagai pemimpin tim, Lucien tidak bertele-tele dan langsung mengambil keputusan tegas.
Melihat Bill yang mengurung diri kembali di ruang rahasia setelah munculnya dinding anggota tubuh, Sandra tidak membuang waktu untuk memastikan keselamatannya. Ia memanggil Susan yang ketakutan untuk tetap dekat dengannya.
Jika ada yang tertinggal atau keluar dari perlindungannya di lingkungan berbahaya seperti ini, Sandra pasti tidak akan mengambil risiko besar untuk menyelamatkan Susan.
Sebagai salah satu dari dua orang yang selamat melarikan diri dari kastil, Susan tidak memiliki kelemahan di kaki. Semakin takut, semakin dia bisa mengerahkan tenaganya, mengikuti Sandra yang kembali melepaskan "Bola Energi" dengan erat sambil berlari ke depan.
Lucien mengikuti dari belakang dengan jarak tertentu, memaksimalkan kecepatan ksatria yang diperkuat oleh "Percepatan", melesat dengan bayangan samar bertubi-tubi. Cahaya bintang dari "Bintang Maskelyne" membersihkan lengan-lengan pucat yang muncul dari lantai dan dinding menjadi asap putih. Namun ini hanya sihir tiga lingkaran. Setelah operasi intensif dan konsumsi energi tinggi, sebelas "bintang" segera tersisa delapan, bahkan kadang ada lengan yang muncul berturut-turut sampai tak sempat dihancurkan, sempat menyambar pakaian dan tubuhnya.
Untungnya Lucien masih memiliki "Batas Anti-Kematian" dan "Perisai Api Berkekuatan Tinggi". Begitu lengan-lengan pucat itu menyentuh, langsung lenyap dengan sendirinya.
Sebuah lengan demi lengan menjulur, Lucien menginjaknya seperti menginjak lumut licin yang menjijikkan atau daging membusuk yang halus, membuat rasa merinding muncul dari bawah kaki.
Kali ini para Penyihir Gelap tidak peduli dengan yang lain, setelah menabrak lebih dari sepuluh rak buku berturut-turut, mereka masuk ke koridor.
Koridor ini lebih menjijikkan dan menyeramkan dibanding aula Murid, karena kedua sisinya memiliki dinding. Yang menjulur bukan hanya lengan hantu pucat transparan, tapi juga lengan mayat dengan daging busuk atau luka berdarah, bahkan dari langit-langit menjuntai lidah-lidah berdarah yang melilit ke bawah.
Sandral yang sedang berlari menunjuk tongkat sihirnya, seketika seluruh koridor menjadi terang menyilaukan. Semua cahaya di sekitar terserap masuk, membakar lengan-lengan transparan, lengan berdarah, dan lidah-lidah menjadi asap dengan cepat.
Dan Charlotte juga mengaktifkan sihirnya, dua tembok api yang berkobar-kobar muncul di kedua sisi koridor. Setiap lengan yang ingin menjulur keluar harus melewati api, yang sangat efektif melawan lengan mayat sekaligus memberikan kerusakan tertentu pada tangan jiwa transparan. Akibatnya, bahkan jika mereka berhasil menembus tembok api, tenaganya sudah terkuras dan dengan mudah dibersihkan oleh "Luka Matahari" Sandra.
Kedua Penyihir Gelap yang ahli bertempur itu secara kompak membuka jalan, memungkinkan Lucien yang mengikuti beberapa meter di belakang untuk bergerak cepat tanpa perlu melepas mantra. Ini memberi Lucien ruang untuk fokus mengamati situasi - begitu ada bahaya mengancam mereka, dia bisa segera memberikan bantuan!
Inilah koordinasi vital yang harus dimiliki para Penyihir Gelap dalam pertempuran!
Meski koridor sangat panjang, dengan kecepatan luar biasa dari beberapa Penyihir Gelap, mereka segera mencapai ujungnya. Tangan-tangan jiwa, tangan mayat, lidah berdarah yang muncul semakin kuat, bahkan ada yang bisa menembus tembok api dan Daya Bakar Matahari berturut-turut hingga hampir merobek pertahanan Charlotte dan yang lain. Ini seolah menandakan monster itu semakin mendekati kebangkitan sempurna!
Tangan-tangan yang bermunculan dari lantai mulai sangat menghalangi lari Lucien dan yang lain, terutama di sudut-sudut di mana mereka berjejal seperti hutan.
Melihat situasi ini, Lucien mengumpulkan bola api merah menyala di depannya, yang melesat melewati Charlotte dan lainnya lalu menghujam ke area tanah tersebut.
Bum, di dalam koridor yang hampir tertutup, suara yang bercampur gema begitu dahsyat, gelombang kejut yang bergelora langsung menerbangkan banyak tangan mayat, pintu-pintu di sekitarnya terlontar akibat ledakan, dinding dan tanah yang bergelombang seperti air muncul retakan-retakan mengerikan, serta lubang-lubang hancur yang menyeramkan.
Hutan lengan di sudut langsung berkurang 50-60%, menjadi jarang-jarang, memungkinkan Charlotte, Sandra dan Susan melintas dengan mudah. Tapi ketika giliran Lucien di belakang, banyak yang muncul kembali.
Dengan konsentrasi, Lucien dengan hati-hati mengubah orbit delapan bola cahaya yang mengelilingi "bola kristal" di atasnya. Dua bola cahaya seperti mengacaukan takdir, menerobos masuk ke orbit dua lainnya.
Keempatnya berpasangan saling bertabrakan, lalu lenyap secara cepat dan senyap.
Di bawah operasi "Bintang Maskelyne" ini, Lucien melangkah ke sudut. Lengan-lengan yang maya maupun nyata itu dengan gesit mencoba meraihnya, namun semua meleset beberapa puluh milimeter, gagal total menangkap Lucien. Bahkan beberapa lengan saling mencengkram satu sama lain.
Kesalahan seperti ini sebelumnya hanya muncul beberapa kali dalam jarak yang jauh, namun sekarang menjadi sangat sering.
Inilah salah satu kegunaan "Bintang Maskelyne" - mengacaukan takdir astrologi untuk membuat lawan sial secara tiba-tiba, membuat segala usahanya tidak berjalan mulus.
Satu detik kemudian, lengan-lengan itu kembali normal. Namun Lucien telah melewati sudut, tepat menyaksikan medan gaya pelindung Charlotte hancur lebur, "Tembok Penyerap Mantra" mencapai batas ekspansi, dan empat "Bola Energi" baru yang mengitari kepala Sandra pecah berturut-turut.
Di depan pintu ruang pengekalan dan dinding di hadapan mereka, bukan lagi lengan yang menjulur, melainkan mata-mata raksasa yang mengkristal. Bola mata hitam dengan pupil putih memenuhi seluruh permukaan secara padat, membawa aura jahat, ketakutan, dan kehancuran yang kuat.
Setelah dipandang sekilas secara kolektif oleh mereka, Lucien merasakan jiwanya menghitam seakan terjatuh ke dalam Abyss atau Neraka. Bintang Maskelyne di atas kepalanya padam seketika, bola kristal jatuh kehilangan kilauannya, Perisai Api Berkekuatan Tinggi memudar sebagian besar, dan Batas Anti-Kematian yang dihiasi simbol-simbol sihir ilahi pun mencuat.
Saat itu, tubuh Sandra memancarkan lapisan cahaya terang murni, kemudian meledakkan berkas-berkas cahaya bagai kembang api yang menyambar cepat ke arah dinding mata jahat tersebut.
Sihir terang-gelap lingkaran empat "Cahaya Misteri". Diciptakan dengan meniru sihir ilahi tingkat empat "Cahaya Gunung Surga", meski tidak memiliki gelombang khas sihir ilahi, tetap efektif melawan tenaga supernatural jahat.
Lucien sekaligus mengaktifkan "Mahkota Matahari", dinding mata jahat memancarkan cahaya sakral dan megah, membuat setiap mata dengan pupil terdistorsi itu dibersihkan secara total.
Sihir ilahi tingkat tiga "Cahaya Membara".
Loth menciptakan cermin yang sangat jernih di depan dinding mata jahat, membuat setiap mata itu justru menatap dirinya sendiri.
Sihir medan gaya lingkaran dua "Tirai Tatapan" khusus serangan tatapan!
Cermin hancur menjadi serpihan kecil di bawah tenaga dahsyat, namun mata-mata jahat pun meledak satu per satu. Cairan hitam menyembur ke tanah mengeluarkan suara mendesis, sementara mata lainnya lenyap cepat dalam Cahaya Misteri dan Cahaya Membara.
Tingkat tinggi sihir tidak berarti pasti lebih berguna dibanding sihir level rendah, terutama ketika menghadapi situasi khusus.
Kemudian, Dinding Mata Iblis runtuh tanpa suara, memperlihatkan pintu ruang pengekalan di belakangnya.
Sebuah bola api melesat dari sarung tangan putih Charlotte, meledakkan pintu dan sebagian besar dinding, mempertontonkan pemandangan di dalam secara utuh kepada semua orang.
Di dalam ruang pengekalan tergambar formasi sihir yang tampak normal, namun di ujung setiap garis-garisnya berserakan mayat-mayat dengan darah mengalir dari tubuh mereka, menyusuri garis menuju inti formasi sihir.
Di inti formasi sihir terdapat tungku api seolah dipinjam dari dapur, menyala dengan api gelap. Dua tangan pucat kehijauan bertulang menonjol mencengkeram kedua sisi tungku, dengan susah payah menarik tubuh berbungkus jubah hitam mewah.
Wajah tengkorak yang menempel erat pada lapisan daging busuk itu menatap Charlotte yang paling dekat dengan pintu dengan mata merah. Ekspresinya bukan kemarahan, bukan ancaman, juga bukan panik, melainkan senyum aneh yang penuh ejekan.
