Sandra memandangi Lucien dengan heran: "Tuan Ivens, ada apa denganmu?" Dia tidak merasa ada hal mengejutkan dalam ucapan ini, dan sepertinya juga tidak mengandung informasi berguna.
"Setelah menggunakan cincin Elemen melebihi levelku, efek sampingnya sangat parah. Membutuhkan beberapa hari untuk memulihkannya. Barusan tanganku gemetar." Lucien mengulurkan tangan mengambil buku "Ritual Pemanggilan Khusus Viken" yang jatuh di meja resepsionis depan Alex, menyembunyikan kelainannya dengan alasan efek samping penggunaan sihir tingkat tinggi.
Sebenarnya setelah beristirahat selama perjalanan kereta kuda dan Kereta Api Uap Sihir, kondisi Lucien hampir pulih sepenuhnya. Alasan dia tidak bisa mengendalikan diri hingga terlihat panik adalah karena sebelum Perang Fajar, yang menghilang bukan hanya Viken, tapi juga para Penyihir Legendaris seperti "Peramal" Maskelyne.
Charlotte dan Sandra memang mengetahui hal-hal ini, tapi tidak se-detil yang Lucien ketahui: Peramal Maskelyne menghilang di kedalaman "dunia mayat hidup", bersama beberapa teman lama yang disebutkan dalam catatan itu. Mereka semua sedang melakukan eksperimen magis penting, dan Maskelyne mampu membuat benda sihir ilahi menggunakan metode magis! Salib Bintang Besar ikoniknya sangat mirip dengan Salib Kebenaran Gereja!
Ini membuat Lucien tak bisa menahan asosiasi: "Apakah Loth adalah salah satu teman lama Maskelyne? Apakah dia juga terlibat dalam eksperimen magis penting itu? Adakah hubungan antara eksperimen magis ini dengan ritual pemanggilan khusus yang dia tulis? Apakah di kedalaman dunia mayat hidup benar-benar menyimpan Misteri Terdalam esensi dunia?! Tapi pasti sangat-sangat berbahaya di sana!"
"Jika saya bisa menjadi Arkanis Agung atau Penyihir Legendaris, saya harus menjelajahi kedalaman dunia mayat hidup." Lucien secara tidak sadar memutuskan untuk merahasiakan hal yang melibatkan banyak pihak ini, berencana mengundang Penyihir Legendaris dan Arkanis Agung yang dipercaya setelah memiliki kekuatan yang cukup.
Terhadap penjelasan Lucien, Charlotte dan Sandra sama sekali tidak curiga, malah menganggapnya wajar. Menggunakan barang sihir di luar level bagaimana mungkin tidak ada harga yang berat.
"Tuan Ivens, Charlotte, kami telah mengirimkan laporan tugas ke Dewan Sihir. Saya yakin Tuan-tuan tingkat tinggi akan menyelidiki ritual pemanggilan khusus ini. Jadi meski penasaran, jangan mencobanya. Saya khawatir kita akan dikendalikan monster seperti Bill." Sandra mengingatkan Lucien dan Charlotte dengan gemetar, sebagai penyihir spesialis pemanggilan dia memiliki resistensi alami terhadap ritual tak terduga dan konsekuensi misterius semacam ini.
Lucien tersenyum tipis: "Sebelum mencapai tingkat tinggi, aku tidak akan mencoba ritual pemanggilan ini. Aku tidak yakin bisa mengatasi monster semacam itu saat ini. Dan sebelum itu, aku percaya Dewan Sihir akan meneliti banyak hal. Mungkin nanti kita cukup mengakses dokumen rahasia di Perpustakaan Okultisme Tinggi untuk memahami semuanya."
"Kalau begitu lebih baik. Dengan mengetahui detail monster, kita tak akan merasa bingung atau tak berdaya saat menghadapinya nanti." Musuh yang tidak dikenal sering lebih menakutkan daripada yang sudah diketahui. Penyihir Pertempuran seperti Charlotte paling khawatir menghadapi monster di luar pemahaman.
Sandra agak lega: "Benar. Kita punya Dewan Sihir di atas kita, tak perlu terlalu khawatir. Tapi aku ingin meminjam buku 《Parabel Penderitaan》untuk melihat apakah sesuram dan seputus asa seperti yang dideskripsikan Scott."
“Saya juga sama, tapi saya perlu meminjam beberapa buku lain terlebih dahulu.” Lucien menyuruh Alex mencari buku Okultisme dasar gaya dan Nekromansi, serta buku sihir tingkat rendah dari beberapa aliran lainnya.
Charlotte mengenakan topi khas Penyihir Pertempuran: "Saya masih ada urusan lain, izin pamit dulu. Sangat terhormat bisa berkenalan dengan Tuan Ivens dalam misi ini, semoga bisa bekerja sama lagi di masa depan. Saya menyukai ketenangan dan ketegasanmu."
"Saya juga akan pergi ke Perpustakaan Kota Alin terlebih dahulu. Tuan Ivens, Anda bukan tipe Ahli Sihir Oskur yang hanya bisa bertahan di laboratorium sihir. Bekerja sama dengan Anda sangat meyakinkan." Sandra yang cekatan langsung berpamitan dengan jabat tangan khas Barat.
Lucien membalas mereka satu per satu dengan rendah hati: "Pengalaman tempur kalian, pemilihan dan penggunaan sihir kalian, semuanya memberi saya banyak pelajaran. Tanpa bantuan kalian, mungkin saya sudah tewas di Kastil Bertrand kali ini. Hehe, sebenarnya kita tidak perlu menunggu kerja sama di masa depan, bisa sering berdiskian biasa saja."
※※※
Lantai dasar Biara Alto.
Melodi bass yang megah dan berwibawa dinyanyikan oleh suara perempuan yang sedikit serak namun terasa sensual, seolah menggambarkan awan hitam yang menggelayut sebelum badai serta suasana suram dan gelap yang menekan.
Suara semakin meninggi, menyiratkan perasaan lembut nan pilu, lalu melodi berubah menjadi cepat, dipenuhi kegelisahan yang tak menentu, bagai rintik hujan yang deras dan hembusan angin kencang.
Saat kontras tema tekanan dan kecemasan muncul kembali, tiba-tiba semua menjadi hening. Hanya sebuah melodi yang tenang mengalun perlahan, bagai jiwa yang tegak berdiri di tengah badai, dalam renungannya sendiri telah terlupakan halilintar yang menggelegar, terlupakan kelam yang menindas, terlupakan hujan angin yang menderu, terlupakan segala hal lain di dunia.
Storm kembali menerpa, menghantam jiwa yang berulang kali bersenandung ini. Namun bagian pertama segera berakhir, melodi hangat mengalir perlahan, membelai kelelahan dan trauma jiwa.
Natasha menyelesaikan senandung melodi utama "Storm Sonata" dengan senyum di sudut bibir. Pandangannya seakan mampu menembus kegelapan saat kembali menatap surat di tangannya - surat yang dikirim Lucien pada 30 Juli itu, berisi kepuasannya terhadap Sonata piano Storm.
"Meskipun terasa sedikit kurang dibandingkan Pathétique dan Moonlight, ini tetap merupakan karya yang menonjol, mewarisi refleksi filosofis tentang kehidupan dan perlawanan terhadap takdir. Sungguh hadiah ulang tahun yang hebat." Natasha berkomentar pelan. Matanya kemudian beralih ke bagian surat yang telah ia baca sebelumnya - seperti metode "strategi lautan soal" Lucien dalam mengajar (zhe) para murid (mo), reaksi lucu para magang, insiden diundangnya "K" ke "Konferensi Tahunan Elemen dan Alkimia Sihir" karena kesamaan nama, serta kisah-kisah kecil lainnya yang dialami Lucien di Majelis Sihir.
Narasi yang mengalir tenang ini bagaikan seorang sahabat jauh yang bercerita langsung tentang berbagai pengalamannya, menumbuhkan rasa hangat dan kedamaian di hati Natasha.
“Mengapa aku merasa membaca hal-hal ini lebih menarik daripada bersenandung musik? Apakah karena terlalu lama di sini tanpa komunikasi, jadi kondisi psikologis bermasalah?” Natasha mengusap dagu dengan tangan kanannya, bertanya pada diri sendiri dengan kebingungan.
※※※
Bulan Bunga (Mei), cuaca mulai menghangat meskipun Alin yang terletak di ketinggian tetap sejuk.
Di dalam laboratorium sihir villa taman.
Tanda air mata putih pucat di tangan kiri Lucien memancarkan cahaya lembut, berubah menjadi bayangan samar yang mengambang perlahan. Serbuk Batu Matahari dan bahan sihir lainnya di sekitarnya mulai dimasukkan secara berurutan di bawah kendalinya, digabungkan oleh gelombang yang dihasilkan mantra aneh dan suram.
Setelah melalui proses pembuatan rumit berkali-kali, tanda air mata putih pucat itu menjadi nyaris fisik, memancarkan cahaya jernih dan lembut.
Saat itu, titik-titik cahaya dalam bola kristal tangan kanan Lucien yang seperti bintang berputar dalam malam kelam berubah menjadi meteor terbang berturut-turut, kemudian membentuk bagan bintang yang membungkus tanda air mata dan menekannya ke tangan kiri Lucien.
Cahaya bintang yang gemerlap menyelimuti laboratorium. Saat cahaya itu menghilang, tanda di tangan kiri Lucien telah lenyap. Namun dengan kehendak Lucien yang mengarahkan, tanda air mata tembus pandang berwarna putih pucat itu muncul secara misterius, memenuhi sekitarnya dengan vitalitas kehidupan.
Ini adalah berkah permanen pertama "Rasa Syukur Polos Anak-anak" yang dibuat Lucien dengan mengumpulkan material sesuai catatan dalam "Kitab Berkah", dikombinasikan dengan tanda yang ditinggalkan gadis kecil Mary. Berkah ini dapat secara efektif menangkal lingkungan arwah kematian berbau busuk, serta meningkatkan sedikit kemampuan pertahanan terhadap serangan jiwa.
"Untuk menyelesaikan berkat ini, Lucien menghabiskan dua ratus poin okultisme yang diperoleh dari misi Kastil Bertrand. Selama beberapa bulan ini, dia hanya mengandalkan subsidi dari Majelis Sihir dan Elemen Kehendak agar tidak mengganggu pembelajaran aliran gaya dan sihir nekromansi, serta tidak memperlambat kecepatan meditasinya."
"Saat ini Lucien memiliki total 102 poin okultisme. Dia juga telah membangun lima mantra tiga lingkaran: 'Kurungan Dimensi', 'Perlindungan dari Kerusakan Energi', 'Kutukan Borok', 'Koneksi Jiwa Sekunder', dan 'Kilat'. Sihir lingkaran dua juga ditingkatkan menjadi dua puluh, di mana beberapa mantra dihapus dan dibangun kembali agar sihir tingkat rendahnya lebih komprehensif."
"Setelah membereskan barang-barang, saat baru keluar dari laboratorium, Lucien melihat butlernya Charles mendatanginya. Dia adalah pria terhormat setengah baya yang sangat bersemangat."
"'Tuan, Tuan Gaston dari Elemen Kehendak meminta kehadiran Tuan.'"
※※※
"Cabang Alin Elemen Kehendak."
“Ivens, kudengar belakangan ini kau sedang membaca 《Parabel Penderitaan》? Ada hasil apa-apa?” Tuan Gaston menunjuk kursi sambil bertanya santai pada Lucien.
Lucien menggelengkan kepala: “Tidak ada hasil. Hanya merasa cerita-cerita itu terlalu terdistorsi, sepenuhnya menampilkan sisi paling hina dan menjijikkan dari sifat manusia. Setelah membacanya terasa suram dan putus asa, seolah sengaja dipelintir hanya untuk memberi kesan filosofis... Tuan Gaston, bagaimana perkembangan penelitian Dewan Sihir di bidang ini? Jika ini rahasia, anggap saja aku tidak bertanya.”
“Sejauh ini, tidak satu pun penyihir tingkat tinggi yang terlibat penelitian berhasil memanggil monster semacam itu. Muncul kecurigaan apakah ritual khusus ini benar-benar nyata, apakah Bill mengalami hal lain saat itu...” Tuan Gaston tidak menyembunyikan informasi, mengingat Lucien juga "terlibat" dalam misi ini.
Setelah berhenti sejenak, mata kuning tua Gaston menatap Lucien: "Alasan kami memanggilmu kali ini adalah untuk memberikan tugas wajib dari Elemen Kehendak. Seorang Yang Mulia telah mengkonsultasikan kepada kami untuk mengirimkan surat kepada Yang Mulia Stanislas 'Raja Mimpi Buruk' di Pegunungan Kegelapan. Mengingat kamu berasal dari Kadipaten Viorate dan cukup familiar dengan wilayah itu, kami ingin menyerahkan tugas ini padamu. Hadiahnya seribu poin okultisme setelah selesai. Tenang saja, Raja Mimpi Buruk memiliki kontak di luar Pegunungan Kegelapan yang akan membawamu melintasi pegunungan hingga ke pedalaman. Kami tak akan membiarkan seorang penyihir tingkat menengah memasuki Pegunungan Kegelapan sendirian."
Pegunungan Kegelapan, Kadipaten Viorate. Kata-kata familiar itu membangkitkan kenangan Lucien. Tempat itu adalah lokasi pertama saat ia melintas ke dunia ini. Meski hidup dalam tekanan, kerinduan tetap membara setelah kepergiannya. Seolah-olah tempat itu adalah kampung halamannya.
Melihat Lucien terdiam sejenak, Gaston tersenyum: "Tentu saja, tugas ini memakan waktu lama dan memiliki risiko tertentu. Jika kamu tidak bersedia menerimanya, bisa diganti dengan tugas lain tanpa konsekuensi apapun. Jika kamu menerima, kamu bisa mendapatkan uang muka seribu poin okultisme dan subsidi selama satu tahun, memungkinkanmu membeli ramuan sihir dan material yang cukup untuk persiapan perjalanan, tanpa menghambat peningkatan kekuatan sihirmu."
Lucien teringat Paman Joel, Bibi Elisa, John, Natasha, dan lainnya. Perasaan kompleks menggelayut di hatinya, akhirnya ia mengangguk sambil tersenyum: "Tuan Gaston, saya menerima tugas ini."
"Hati-hati di perjalanan. Kali ini lebih baik mengambil rute utara karena Gereja memperketat blokade di Selat Badai. Banyak ahli kuat berkumpul di sana." Gaston menepuk bahu Lucien, "Kacamata monokel itu tetap kamu bawa. Tapi karena gangguan lingkungan elektromagnetik di Selat Badai, komunikasi dengan Majelis Sihir akan sangat sulit setelah sampai di seberang benua."
(Bagian Ketiga Selesai)
Bagian Keempat Pegunungan Kegelapan
