Setelah lebih setahun tidak bertemu, postur Arthur semakin bulat sampai-sampai gaun panjang coklatnya yang longgar terlihat hampir sobek. Di kepalanya bertengger topi lembut warna senada, menunjukkan keakraban tanpa sikap kaku dengan Lucien.
Di Kerajaan Holm, baik cuaca panas maupun dingin, para pria terhormat pasti akan mengenakan setelan resmi saat keluar rumah - entah itu jas, gaun panjang double-breasted, atau busana berburu. Perbedaan material tipis-tebal saja yang menyesuaikan musim, sehingga penampilan mereka sama sekali tak mencerminkan musim.
"Mengenai hal ini, Lucien diam-diam menggerutu dalam hati. Jubah sihir yang dipakai para penyihir seperti kami bisa mengatur suhu dan kelembapan secara otomatis, jadi model pakaian apapun tidak masalah. Tapi para pria yang bahkan belum mencapai level Ksatria resmi ini, jika pergi ke wilayah selatan seperti Kekaisaran Gustav atau Kerajaan Brianne di musim panas, bukankah mereka akan pingsan kepanasan?"
"Selamat datang kembali, Ivens." Arthur menyunggingkan senyum ramah yang memenuhi wajah gemuknya.
Kerjasama melalui "Perusahaan Mineral dan Panen" telah mempererat hubungan antara mereka berdua.
Sambil melepas topi tinggi hitam dari kepalanya untuk diberikan kepada Leo, Lucien tersenyum: "Arthur, tak kusangka kaulah yang pertama mengunjungiku. Aku bahkan belum memberi kabar ke teman-teman lain tapi kamu sudah tahu."
“Ivens, tidak perlu melepas topi, Yang Mulia Pangeran mengajakmu menghadiri pertemuan pribadi. Kita bisa berbincang di perjalanan. Hehe, selama setahun terakhir ini, beberapa jenis Jinkela berhasil dipromosikan dengan lancar, pendapatan dan keuntungannya sangat tinggi!” Saat menyebut ini, Arthur tak kuasa menggosok-gosokkan telapak tangannya, menunjukkan kegembiraan hatinya.
Lucien menghentikan gerakannya, bertanya dengan bingung: "Pertemuan pribadi Yang Mulia Pangeran, untuk acara apa?"
"Ini pertemuan bangsawan yang diorganisir Yang Mulia Pangeran. Para bangsawan di sana memiliki sikap paling progresif terhadap para Penyihir Gelap. Terutama setelah melihat kesuksesan Jinkela dan keuntungan besar yang bisa diprediksi, mereka semua ingin bekerja sama serupa dengan para Penyihir Gelap. Karena itu Yang Mulia Pangeran ingin mengajakmu untuk berkenalan dengan mereka. Mereka juga sangat penasaran padamu." Arthur menjelaskan secara singkat.
Setelah itu, dia seolah merasa hubungan mereka telah menjadi dekat karena keterikatan kepentingan, sehingga menjelaskan manfaatnya secara rinci pada Lucien yang dianggapnya sebagai penyihir yang terlalu fokus meneliti dan tidak memahami urusan sosial, "Ivens, ini kesempatan emas untuk memperluas jaringanmu. Banyak dari mereka adalah bangsawan besar yang memiliki pengaruh kuat di Lentat dan berbagai kabupaten selama bertahun-tahun, menguasai berbagai sumber daya. Meskipun kau seorang penyihir dengan masa depan cerah, banyak masalah bisa diselesaikan tanpa membuang waktumu sendiri. Begitu jaringan luas terbentuk, cukup sepucuk surat untuk menyelesaikan berbagai masalah."
"Selain itu, para bangsawan besar yang berpikiran terbuka ini tidak hanya memiliki kekuatan ksatria yang kuat, tapi juga memiliki hubungan dengan beberapa penyihir tingkat tinggi yang akan memberikan bantuan besar bagimu."
"Sungguh terima kasih atas kebaikan Yang Mulia Pangeran. Mari kita berangkat sekarang." Lucien tersenyum menyetujui.
Sebenarnya setelah aku kembali, langsung menjadi murid Storm Master, interaksi dengan penyihir tingkat tinggi sama sekali tidak perlu lagi melalui para bangsawan. Tapi Pangeran Patrick adalah paman Natasha, yang sebelumnya banyak membantuku dalam urusan "Perusahaan Mineral dan Panen", bahkan rela memberikan keuntungan sahamnya di Persatuan Pertambangan Holm sebagai hadiah promosi lingkungan. Utang budi ini tidak bisa diabaikan.
Selain itu, mengenal para bangsawan besar memang akan memudahkan aktivitasku di Kerajaan Holm. Kedepannya, komersialisasi produk alkimia untuk keperluan sipil masih perlu mengandalkan mereka. Aku tidak punya banyak waktu dan tenaga untuk urusan semacam ini.
Lagipula, strategi "win-win" dengan menculik bangsawan besar untuk membiasakan masyarakat dengan era kenyamanan yang "tersihir", merupakan cara efektif memperkuat pondasi Majelis Sihir sekaligus melemahkan Gereja secara bertahap. Sebagai seseorang yang memiliki semangat kepemilikan tinggi terhadap Majelis Sihir, Lucien sangat antusias dengan hal ini.
※※※
Wuuu~ Peluit panjang berbunyi, derit-derit roda besi yang menabrak rel semakin cepat. Kereta Api Uap Sihir melesat ke depan dengan aura menggelegar yang tak terbendung.
"Meski sudah naik berkali-kali, setiap melihat Kereta Api Uap Sihir bergerak, aku tetap terpana. Ia mempersingkat jarak antar kota secara drastis, membawa kemudahan yang tak terbayangkan. Apalagi kereta barang di area tambang yang memangkas biaya transportasi ke tingkat fantastis. Ivens, kenapa Majelis Sihir tidak bekerja sama membangun jalur kereta? Sudah bertahun-tahun, jalurnya belum sampai sepuluh!" Arthur Doyle menatap Lucien dengan nada frustrasi.
Lucien tertawa kecil: "Sumber daya' sepentas ini, tentu saja Majelis Sihir harus menguasainya sendiri. Keluarga kerajaan pasti juga berpikir demikian." Untuk membangun jalur kereta di Kerajaan Holm, mustahil melewati raja. Karena itu keluarga kerajaan mendapatkan porsi keuntungan yang besar, meningkatkan kemampuan finansial mereka secara signifikan.
"Sumber daya? Benar! Dari perspektif lain, jalur dan kereta memang sumber daya penting." Arthur menjilat bibirnya, "Sayangnya Yang Mulia Raja sendiri yang menangani ini. Kalau tidak, Serikat Pertambangan masih punya harapan..." Terdengar sedikit kekecewaan terhadap raja.
Namun dia segera menguasai ekspresinya dan mengeluarkan amplop kulit berwarna coklat: "Ivens, selama lebih dari setahun pertama karena biaya konstruksi awal dan masalah perluasan, belum ada anuitas. Baru dalam 8 bulan terakhir setelah ekspansi ke seluruh kerajaan, keuntungan Jinkela meledak. Ini dividenmu. Sebagai penyihir, anuitas dari sahammu dibayarkan bulanan."
Lucien menerima sampul surat, membukanya dan melihat sebuah buku kecil merah menyala yang tidak terlalu tebal maupun tipis, dihiasi tanda ganda sihir ilahi dan sihir.
“Tiga belas ribu Emas Taler.”
Mengingat produk ini belum lama dipasarkan, dividen rata-rata lebih dari seribu Emas Taler per bulan sudah termasuk keuntungan yang sangat besar. Jika mendapatkan dukungan kuat di empat negara seperti ini, prediksi Lucien tentang pendapatan bulanan sepuluh ribu Emas Taler bukan lagi mimpi. Pada tahap itu, biaya eksperimen harian dan ramuan selama fase penyihir tingkat tinggi akan sepenuhnya terpenuhi, kecuali untuk membeli perlengkapan bagus, eksperimen berbiaya tinggi, atau ramuan berkualitas premium yang memerlukan tabungan sebelumnya.
Dari sini jelas terlihat bahwa penyihir tingkat tinggi benar-benar dibangun dengan tumpukan uang. Seorang Pangeran yang tidak kaya raya sama sekali tidak akan mampu membiayai seorang penyihir tingkat tinggi.
“Pengetahuan adalah kekayaan sejati.” Lucien mengeluarkan pernyataan penuh ketulusan.
Arthur berkata dengan penuh keyakinan: "Setelah promosi penuh dan stabilisasi, saya yakin bisa memberimu dividen lima hingga enam ribu Emas Taler per bulan, Ivens."
Tiba-tiba ia menghela nafas: "Sayangnya keuntungan besar ini membuat banyak penyihir tingkat tinggi iri. Di tiga negara lain, para penyihir tingkat tinggi telah mengembangkan zat alkimia baru dan mendirikan perusahaan bersama bangsawan. Kalau tidak, keuntungan kita bisa dua kali lipat."
Situasi ini sudah diprediksikan Lucien. Uang - banyak uang - jumlah yang sangat besar mampu mendorong manusia untuk melepaskan tenaga kreatif yang dahsyat. Lambat laun pasti ada penyihir tingkat tinggi yang akan menyintesis 'pupuk' jenis baru dengan memodifikasi rencana alkimia-ku - ini salah satu pendorong kemajuan manusia.
Menatap Arthur yang masih berharap, Lucien tersenyum menghibur: "Kita memulai lebih awal, itu keunggulan terbesar kita." Selama rencana alkimia para penyihir tingkat tinggi itu lolos verifikasi Majelis Sihir, berarti tidak ada celah untuk dicari-cari kesalahan.
Perkembangan tidak bisa dihentikan. Mampu memperluas industri dan membantu lebih banyak petani mendapatkan panen yang melimpah, ini juga merupakan perbuatan baik.
※※※
Lentat, Hexagram Platform.
Sais kereta keluarga kerajaan Holm, Bok Bifford mondar-mandir gembira di peron sambil sesekali mengamati bangunan-bangunan dengan garis-garis lincah dan tajam di sekitarnya. Arsitekturnya sangat berbeda dengan gaya khas Lentat, membawa nuansa mistis yang dingin.
Seiring bertambahnya jalur Kereta Api Uap Sihir, jumlah peron semakin banyak. Ditambah keberadaan bengkel alkimia di pinggiran kota, Dewan Sihir mulai mengurangi kabut yang menyelimuti peron. Mereka berusaha memperkenalkan produk alkimia dan sihir kepada masyarakat luas untuk menghilangkan rasa takut.
Karena diganggu kepentingan para bangsawan, sikap mereka terhadap hal ini tidak mendukung namun juga tidak menentang. Gereja yang terisolasi terpaksa mengawasi semua ini terjadi tanpa bisa berbuat apa-apa.
Berbeda dengan kebanyakan orang biasa yang agak takut pada penyihir, sejak kecil saat mendengar legenda tentang penyihir, Bok tidak pernah mengagumi para pahlawan atau pastor. Yang ia impikan adalah menjadi penyihir yang misterius, kuat, dan menakutkan. Sayangnya hingga usia paruh baya, bakat sihir tak kunjung muncul, memaksanya melanjutkan karir sebagai sais kereta.
Selama lebih dari sepuluh tahun melayani keluarga kerajaan ini, ia pernah berinteraksi dengan beberapa penyihir, namun tak satu pun yang membuat hatinya berdebar seperti ini.
"......Panen oat di ladang benar-benar membuatku terpana, di mana-mana terhampar keemasan......Ini pertama kalinya setelah membayar pajak atasan masih tersisa begitu banyak......Meski Jinkela itu agak mahal, tapi sangat worth it! Anak-anak di rumah akhirnya tak sering kelaparan lagi! Tak perlu lagi kau menyubsidi dari gajimu!"
"Ini adalah ucapan ibu yang datang dari desa di luar kota untuk mengunjungi Poke." Semangat dan kebahagiaan yang ditunjukkan oleh putra petani itu meninggalkan kesan mendalam, memicu letusan sukacita yang tulus. Semua ini berkat Tuan Penyihir Mulia yang menciptakan Jinkela.
Bagi petani kelas bawah, bisa makan kenyang tanpa kelaparan sudah merupakan kemewahan terbesar! Jika bisa menabung untuk masa depan anak-anak, itu sudah dianggap sebagai perlindungan Tuhan!
"Inilah pahlawan sejati..." gumam Poke dalam hati sambil merapikan pakaiannya, menatap kereta panjang yang mirip monster yang berhenti di depannya.
Pintu kereta terbuka. Poke melihat Tuan Arthur Doyle mendampingi seorang pemuda tampan berbaju gaun panjang hitam berkancing ganda. Monokel di mata kirinya menambah aura intelektual pada penampilannya.
“Dia Tuan Ivens? Semuda ini? Benar juga, penyihir memang punya ramuan untuk menjaga muda!”
Bock bergegas mendekat: "Selamat pagi, saya Bock sais kereta yang dikirim Yang Mulia Pangeran. Apakah ini Tuan Ivens?" Meski Tuan Doyle ada di samping, protokol keluarga kerajaan mengharuskan konfirmasi.
"Benar." Lucien mengangguk ringan, lalu terkejut melihat Bock bersujud mencium ujung jubahnya dengan pose ibadah di gereja.
"Terima kasih telah memberikan harapan bagi para petani."
Mata Bock berkilauan oleh air mata.
