Setelah melempar "hipotesis" yang setengah tertutup ini, ruang baca menjadi sunyi sepi. Udara seolah membeku, tak menghantarkan sedikitpun suara.
Pada pandangan tentang atom yang langsung meninggalkan definisi inti "Teori Atom" yang merupakan salah satu dasar Okultisme modern, Lucien mengira "pemikiran"nya yang terlalu gila akan disambut dengan geraman dan kecaman. Namun Fernando tetap tersenyum, pupil merahnya seolah bisa menembus jiwa menatap mata Lucien, lama sekali tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Tepat ketika tekanan tak terkatakan ini membuat Lucien hampir kehabisan napas, Storm Master Fernando mengangguk perlahan: "Sebenarnya, setelah pola periodik elemen ditemukan olehmu, melalui diskusi panjang, aku dan Heatherway telah mencapai konsensus. Jika ingin melanjutkan penelitian tentang elemen, atom, dan masalah terkait bidang tersebut, kita harus melupakan sementara beberapa pemahaman yang sudah mendarah daging, termasuk definisi atom sebagai komponen paling dasar zat. Hal-hal itu tidak membantu memecahkan masalah, malah akan membelenggu pemikiran kita. Premis konsensus ini kami dasarkan pada konsep 'yang paling dasar seharusnya yang paling sederhana' yang baru saja kau sebutkan."
“Ah?” Lucien tidak menyangka dua Arkanis Agung telah melangkah lebih dulu dalam meninggalkan sebagian definisi teori atom. Tidakkah mereka takut dunia kognitif mereka terguncang dan kepala mereka meledak?
Seolah merasakan kebingungan dalam hati Lucien, Fernando menunjukkan senyum tak peduli yang biasa: "Lucien, apa kau pikir kami Arkanis Agung ini adalah orang-orang bebal yang menolak konsep baru dan enggan mengakui kesalahan pemahaman masa lalu?"
Tanpa menunggu jawaban, ia melanjutkan dengan tertawa: "Sebagai yang berdiri di puncak dunia, mendekati esensi segala sesuatu, kami memahami satu hal. Jika kebenaran adalah langit berbintang yang luas, kami baru melihat sebagian bintang. Harus selalu menjaga sikap rendah hati dan terbuka, bertekad untuk meninggalkan apa yang perlu ditinggalkan. Begitu melihat masalah, jangan berpura-pura tak tahu, tapi pelajari mengapa."
"Untuk membuat dunia kognitif Penyihir Legendaris runtuh, harus ada pembalikan total terhadap dasar pemahaman mereka yang disertai bukti kuat dan disampaikan dengan cara yang mengejutkan. Jika tidak, yang terjadi hanya kerusakan dan pembekuan sebagian dunia kognitif legenda, menyulitkan peningkatan lebih lanjut. Tentu saja, mungkin karena eksplorasi kita masih kurang, belum muncul pemahaman baru yang membuat semua orang bingung, goyah, dan tak mampu memahaminya."
Deskripsi Fernando tentang dunia kognitif tampak agak berbeda dengan yang selama ini diketahui Lucien.
"Sebaliknya, para Penyihir Legendaris juga sangat teguh dalam pandangan mereka. Tanpa pembuktian lengkap, ketat, dan meyakinkan, mustahil menggoyahkan sikap mereka. Heatherway dan saya pun baru mencapai konsensus setelah penelitian mendalam, penemuan masalah, dan kontradiksi dalam filsafat pemikiran."
Menanggapi pernyataan Fernando yang agak kontradiktif, Lucien mengangguk penuh perenungan. Inilah dua kata kontradiktif yang dimaksud sang Guru sebelumnya: Keteguhan dan kerendahan hati.
Fernando akhirnya menyimpulkan: "Di hati setiap Arkanis Agung terukir kalimat, 'Terkadang, pengalaman dan pengetahuan masa lalu justru menjadi penghalang kemajuan kita'."
Setelah Storm Master selesai berbicara, Lucien diam-diam menghela nafas lega, menampilkan senyum "tulus": "Guru, mengingat Yang Mulia Heatherway dan Anda memiliki pandangan yang sejalan dengan saya tentang atom, bisakah Anda mendukung pendirian 'Institut Penelitian Atom'?"
"Hanya dengan satu gagasan, tampaknya belum cukup. Lucien, apakah masih ada pemahaman inovatif lainnya?" Fernando tersenyum seperti orang licik, merasa otak Lucien penuh dengan ide-ide segar, mungkin bisa memeras inspirasi lagi.
Lucien menggelengkan kepala dengan tegas: "Guru, tidak ada lagi. Makanya kita perlu mendirikan 'Institut Penelitian Atom' untuk mengeksplorasi perlahan-lahan."
“Begini saja, Lucien, sebelum kamu mencapai lingkaran kelima, aku akan terus mengamati performa belajarmu di bawah bimbinganku. Jika tidak, Institut Atom yang kudukung ini tidak akan menghasilkan apa-apa, dan akan ditertawakan oleh para Penyihir Legendaris lainnya.” Fernando menunjukkan senyum mesum ala "Nak, tunjukkan performa terbaikmu".
Lucien memahami makna tersirat ujian di balik perkataan itu, lalu mengangguk dengan sungguh-sungguh: "Guru, aku akan berusaha keras."
Setidaknya sebelum mencapai tingkat tinggi, dasar matematika dan penguasaannya terhadap ilmu sihir Elemen serta elektromagnetik sudah cukup memadai. Masalah utamanya terletak pada bidang Astral yang lebih dikuasainya, khususnya bagian takdir, memberikan restu, dan kutukan, yang masih sulit diintegrasikan dengan mekanika benda langit.
Setelah kesepakatan tercapai, Lucien mengambil kesempatan untuk bertanya: "Guru, menurut Anda bagaimana seharusnya aplikasi penelitian ini kusempurnakan? Saat ini isinya terlalu bombastis dan terlalu umum."
“Mengapa harus diubah?” Fernando menunjukkan ekspresi terkejut yang berlebihan, “Hanya dengan tanda tanganmu, tentu terdengar klise dan terlalu umum. Tapi jika ditambah tanda tangan dukungan dari aku dan Heatherway, ini akan menjadi visi besar yang mendalam, melengkapi kekurangan proyek penelitian okultisme Dewan, sekaligus membuka bentuk penelitian baru.”
Lucien langsung terdiam seribu bahasa.
“Baiklah, Lucien. Kamu yang membacakan surat-surat ini, satu per satu.” Fernando bersandar di kursi tinggi, menutup kedua matanya seolah tengah merenung.
Meski bingung mengapa Fernando tidak memilih cara praktis dengan membaca sendiri alih-alih menyuruhnya membacakan, padahal dia bukan tipe yang suka pamer, Lucien tetap mengambil surat pertama dengan penuh tanda tanya.
Tulisan tangan anggun nan indah membentang di pupil matanya. Lucien melirik sampul surat yang tertulis nama “Heatherway Yarrowblue Hofenberg”.
“Surat-surat antara Arkanis Agung juga kau suruh aku baca, tidak takut bocor rahasia?” Rasa terkejut yang kuat membuat Lucien terdiam sejenak.
“Cepat baca.” Fernando menyemangati.
Lucien menarik kembali rasa penasarannya dan mulai membaca dari awal: "Fernando, sesuai saranmu, aku mencoba memperbaiki desain Formasi Sihir agar bisa memisahkan perbedaan yang lebih halus. Berikut Formasi Sihir hasil perbaikannya..."
Semakin dibaca, Lucien merasa semakin terkejut sekaligus terhibur.
Yang mengejutkan adalah topik yang dibahas dua Arkanis Agung ini ternyata salah satu arah penelitian "Institut Atom"-ku: memisahkan isotop!
Melalui penerapan tabel periodik elemen dalam praktik, semakin banyak Ahli Sihir Oskur yang menyadari bahwa berat atom yang tidak berubah dalam berbagai pengukuran data memang mengandung kesalahan. Hanya saja metode saat ini sulit melakukan koreksi. Fernando dan Heatherway memperhatikan masalah ini terkonsentrasi pada berat atom. Karena berat atom merepresentasikan massa suatu objek, mereka mencoba menghilangkan "pengotor" melalui cara-cara elektromagnetik dan sentrifugal - hanya Penyihir Legendaris yang mampu membangun Formasi Sihir yang sesuai dalam kondisi saat ini.
Lucien merasa lucu karena tingkat literasi Heatherway agak tidak sesuai dengan identitas Arkanis Agung-nya. Seringkali kata-katanya tidak menyampaikan maksud sebenarnya, bahasa yang kaku dan kacau, terpaksa mengandalkan banyak simbol-simbol sihir untuk mendeskripsikan.
Setelah Lucien selesai membacakan, Fernando tersenyum nakal: "Setiap kali membaca makalah atau surat Heatherway selalu menjadi siksaan. Konon sejak masih menjadi putri, nilai pelajaran sastranya tak pernah lulus. Setiap makalahnya harus direvisi ulang oleh murid-muridnya atau Morris dan kawan-kawan, kalau tidak mustahil terbit di jurnal."
Ini rahasia Arkanis Agung, apakah aku akan dihabisi? Pikir Lucien dengan humor.
"Lucien, bagaimana pendapatmu tentang isi surat ini? Aku ingat dulu kau pernah menyebutkan kemungkinan ini." Fernando tiba-tiba bertanya.
Lucien menyusun kata-kata: "Dengan metode pemisahan seperti ini, semakin besar perbedaan massa semakin mudah. Sebaiknya memilih unsur berat untuk eksperimen..."
Setelah penjelasan selesai, Fernando kembali mengajukan beberapa pertanyaan tentang makalah tersebut. Jika Lucien tak bisa menjawab, dia akan menjelaskan secara detail bahkan disertai eksperimen formasi sihir yang dibuat seketika.
Setelah sesi tanya jawab usai, Fernando mulai mendiktekan balasan yang kemudian ditulis oleh Lucien.
Saat itu, Lucien akhirnya mengerti mengapa Fernando memintanya membacakan surat. Sang Penyihir Legendaris ini sambil melakukan pertukaran terdepan dengan sesama legenda, juga membimbingnya secara tidak langsung, memperluas wawasan dan pandangan selama belajar.
Bimbingan seperti ini harus didasarkan pada penguasaan dasar Okultisme yang solid dari murid. Jika tidak, akan menjadi "seperti bermain musik untuk sapi". Maka saat membaca surat kedua, Lucien memusatkan seluruh konsentrasi, berusaha fokus agar tidak terdiam saat ditanya dan menghindari amukan sang guru.
※※※
Penulis surat kedua lebih terkenal. Tulisan tangan kokoh nan rapi bertuliskan "Derek Douglas".
"...Semua Ahli Sihir Oskur tahu bahwa perambatan gelombang membutuhkan medium. Tapi melalui apa cahaya dan energi spiritual merambat di angkasa semesta?... Selama suatu zat ada, betapapun tersembunyinya, pada akhirnya akan menunjukkan ciri khas yang bisa kami temukan. Namun medium cahaya 'Eter' yang dipublikasikan sejak sebelum kelahiranku, hingga kini belum juga terbukti."
Di Kekaisaran Sihir, "Eter" yang mistis juga digunakan untuk menamai material alkimia tertentu, sering menimbulkan kebingungan bagi pemula.
"……Brook dan kawan-kawan menganggap teori gelombang telah meraih kemenangan mutlak, tapi aku tidak sependapat. Aku telah merancang eksperimen sederhana dan intuitif untuk verifikasi. Jika benar Eter ada dan memenuhi langit berbintang, saat dunia kita berputar mengelilingi matahari, pasti ada resistansi relatif yang mengubah kecepatan cahaya……"
Fernando mendengarkan dengan tenang lalu berkomentar: "Douglas telah berupaya keras dalam teori partikel cahaya dan energi spiritual, memperlambat kemenangan teori gelombang. Keteguhannya melebihi siapapun, memaksa lebih banyak Ahli Sihir Oskur menghadapi masalah media teori gelombang. Tentang eksperimen ini, bagaimana pendapatmu Lucien?"
"Bahkan jika terbukti tidak ada 'Eter' yang eksis, upaya Yang Mulia Ketua Dewan tidak akan dianggap serius. Karena eksperimen ini didasarkan pada model alam semesta miliknya yang belum terbukti - hingga saat ini kita belum menemukan satu bintang pun. Eksperimen yang dibangun di atas hipotesis sulit meyakinkan semua orang." Lucien menyampaikan pandangan pesimisnya.
Fernando mengangguk ringan: "Pemahaman yang cukup jernih, tapi tidak bisa meyakinkan si keras kepala Douglas. Dia akan terus melanjutkan eksperimen. Namun eksperimen semacam ini juga memiliki makna tertentu, setidaknya memberikan arah untuk memverifikasi eksistensi 'Eter'. Di masa depan pasti akan ada eksperimen serupa yang tidak bergantung pada hipotesis."
Kemudian, dia mengajukan serangkaian pertanyaan tentang teori partikel dan gelombang untuk cahaya serta energi spiritual, membuat Lucien berada di bawah tekanan yang sangat besar. Dia harus mengerahkan seluruh pikirannya untuk bisa menjawab dengan lancar.
Setelah Fernando selesai bertanya, Lucien menyadari dirinya agak kelelahan. Pikirannya terkuras habis karena proses berpikir intensif. Untuk jawaban Lucien yang kurang sempurna, Fernando dengan sabar menjelaskan kembali sambil mengaitkannya dengan sihir terang-gelap dan sihir berbasis semangat, membuat Lucien mendapat banyak pelajaran berharga.
Setelah dua Arkanis Agung, surat-surat dari belasan Penyihir Legendaris dan Mage Agung menyusul. Bimbingan dari sebelas aliran berbeda ini membuat Lucien kelelahan namun juga bersemangat. Tak disangka Guru Fernando juga memiliki pandangan unik di bidang transformasi, pemanggilan, dan arwah kematian.
Usai membaca surat, waktu hampir menunjukkan tengah hari. Fernando mengajak Lucien ke laboratorium untuk membangun rongga berbentuk bola berwarna hitam - sebuah model radiasi termal ideal.
"Baiklah Lucien, besok kita akan lanjutkan dengan membaca surat terlebih dahulu sebelum memulai eksperimen." Fernando memberi isyarat pada Lucien untuk pergi.
Lucien keluar dari laboratorium dengan perasaan kelelahan total. Beberapa jam pergolakan pikiran benar-benar melelahkan, ternyata hari-hari sebagai asisten lebih sulit dari yang dibayangkan.
Tiba-tiba Tang Pu datang menghampiri. Melihat raut wajah Lucien, ia tersenyum pengertian: "Ivens, kerja keras ya. Tapi ini akan sangat membantu peningkatan okultisme-mu."
"Menyiksa tapi memuaskan," keluh Lucien sambil bertanya dengan sedikit penyesalan, "Mengapa para guru dan Yang Mulia masih menggunakan surat meski spell messaging elektromagnetik sudah ditemukan?"
"Pertama, surat bisa memuat lebih banyak konten okultisme yang sulit diungkapkan lisan. Kedua..." Tang Pu berhenti sejenak, melirik ke arah laboratorium lalu terkekeh, "Para Yang Mulia lainnya lebih memilih berkirim surat."
