Menjelang jam tutup markas besar Majelis Sihir, Lucien membawa makalah penelitian yang telah direvisi berdasarkan bimbingan Storm Master ke Departemen Pengelola Penyihir.
"Selamat sore, Guru Ivens." Carterina di belakang meja resepsionis terlihat gembira melihat kemunculan Lucien.
Dengan postur tinggi yang menawan, tubuh proporsional, dan aura kemudaan yang memancar, ia menjadi daya tarik kuat bagi banyak penyihir gelap sejati yang belum menikah. Bahkan saat menjelang senja, aula Departemen Pengelola Penyihir masih dihiasi beberapa pria muda. Sebagian berpura-pura menikmati minuman dengan sikap penuh keanggunan, sebagian lain sengaja berdiskusi tentang teori okultisme terbaru dengan istilah-istilah tak lazim untuk memamerkan kemampuan sihir mereka. Ada juga yang lebih berani, memanfaatkan kesempatan konsultasi untuk mengajak Carterina dan rekannya mengobrol, sampai membuat penyihir lain melirik kesal.
Suara gembira Carterina itu membuat semua pandangan - termasuk gadis resepsionis lainnya - beralih ke Lucien.
Wajah tampan yang tenang, pakaian rapi dan elegan, serta cincin batu permata ungu muda yang indah dan mistis di jari telunjuk tangan kanan mereka, seketika menangkap pandangan mereka.
"Itu... itu Cincin Mahkota Holm? Guru Ivens? Lucien Evans?!" Mereka segera menyadari bahwa pria di depan mata mereka adalah salah satu dari dua penyihir muda paling menonjol di generasi ini, yang kabarnya sudah mencapai level lima Ahli Sihir Oskur!
Banyak penyihir kemudian berdiri memberikan penghormatan, menyapa dengan penuh hormat: "Selamat sore, Tuan Ivens."
Di saat yang sama, mereka semua berspekulasi dalam hati tentang hubungan antara Lucien dan Carterina. Berdasarkan panggilan Carterina, keduanya seharusnya memiliki hubungan guru-murid dalam arti tertentu. Namun yang pasti, Carterina belum menjadi murid resmi Lucien Evans, karena jika tidak, dia akan langsung memanggilnya "Guru" tanpa menyertakan nama keluarga.
Meski begitu, mereka tetap merasa iri pada Carterina. Walau Lucien Evans masih merupakan penyihir tingkat menengah, dia telah diakui sebagai salah satu penyihir dengan potensi terbesar untuk naik ke tingkat tinggi. Penghargaan 'Mahkota Holm' dan beberapa makalah penelitiannya telah membuktikan kedalaman penguasaannya dalam okultisme. Peningkatan level sihirnya juga menunjukkan bahwa level okultismenya bukan sekadar lonjakan tiba-tiba, melainkan memiliki pondasi yang kokoh.
Belajar di bawah bimbingan guru seperti ini, masa depan pasti akan terang benderang. Setidaknya naik menjadi Penyihir Gelap Sejati dan Ahli Sihir Oskur seharusnya tidak sulit - direkomendasikan ke posisi ini membuktikan bahwa bakat okultisme dan spiritual Carterina memang luar biasa, yang kurang hanyalah bimbingan guru berkualitas dan akumulasi sumber daya.
Mengangguk membalas salam para penyihir di sekitar, Lucien menghampiri Carterina sambil tersenyum: "Selamat sore, Carterina. Sekretaris mana yang bertugas hari ini?"
“Tuan Eric, Tuan David……semua ada di sini,” Carterina menyebutkan enam nama sekaligus, “Guru Ivens, apakah Anda datang untuk menyerahkan makalah penelitian?”
Lucien mengangguk ringan: “Ya. Masalah pengajuan mungkin masih perlu menunggu beberapa waktu, jangan terburu-buru, sampaikan juga pada yang lain.”
“Terlepas dari berhasil atau tidaknya pengajuan, bisa belajar di bawah bimbingan Guru sudah merupakan hal yang luar biasa.” Carterina menyadari tatapan iri orang-orang, semakin yakin keputusannya tepat. Kesempatan seperti ini jika tidak diperjuangkan, nanti pasti akan menyesal sampai ingin menangis!
Lucien berbasa-basi dengan puas, tersenyum tipis sambil berjalan menuju kantor di belakang. Tujuannya tentu saja kenalannya, Tuan Eric.
Gadis resepsionis di samping Carterina yang memperhatikan rekannya berbincang akrab dengan Tuan Lucien Evans, secara spontan merasakan iri yang mendalam dan rasa inferior yang samar.
Meskipun dirinya juga merupakan lulusan terbaik dari sekolah sihir lain "Alin", memiliki bakat okultisme dan energi spiritual yang menonjol, serta paras cantik dengan banyak pengejar, namun saat pertama kali melihat Carterina, ia merasa seperti gadis yang belum matang ketika berdiri bersamanya. Dalam diskusi okultisme dan sihir, Carterina memiliki pemahaman mendalam yang sering membuatnya berilusi telah belajar sia-sia selama tiga tahun. Setelah susah payah menyesuaikan mental dan menghibur diri bahwa setiap orang punya keunggulan masing-masing, menyaksikan adegan ini langsung memunculkan perasaan tak berdaya bahwa takdir sedang memihak Carterina dan Tuhan mengasihinya, dirinya tak mungkin bisa menyaingi.
"Carterina, tak kusangka kau kenal Tuan Ivens, dan beliau bahkan adalah Guru Anda?" Gadis ini bertanya pura-pura santai, dengan perasaan campur aduk di hati.
Carterina tersenyum ringan: "Saya dan Guru Ivens datang dengan kapal yang sama dari seberang benua. Selama perjalanan beliau banyak membimbing saya. Kemudian kami bertemu kembali secara beruntung di Sekolah Sihir Douglas, dan saya mendapat bimbingan okultisme secara pribadi darinya."
"Inilah takdir..." gumam gadis itu dengan lembut, mengungkapkan perasaan para penyihir lain di sekitarnya.
Sebagai anak di bawah umur, Carterina masih menyimpan sifat kekanak-kanakan. Sambil sedikit mendongakkan kepala dengan bangga, ia diam-diam berpikir dalam hati: "Guru Ivens juga adalah murid Yang Mulia Storm Master. Tentu saja saya tidak akan menyebarkan hal ini ke mana-mana."
※※※
"Seribu seratus dua puluh empat poin okultisme, enam puluh lima poin okultisme. Ivens, kamu menjadi Ahli Sihir Oskur level lima satu tahun lebih cepat dari perkiraanku." Eric menyerahkan lencana dengan lima bintang perak kepada Lucien, wajahnya masih menunjukkan senyuman khasnya. "Perkembangan okultisme beberapa tahun terakhir ini terasa sangat menyesakkan. Sedikit saja lengah, kita akan menemukan diri tak mampu memahami isi jurnal-jurnal terbaru."
Sepuluh tahun terakhir di bidang okultisme, penemuan-penemuan baru dan teori-teori segar bermunculan silih berganti. Bahkan Lucien yang baru kembali setelah lebih dari setahun pergi, merasa topik diskusi yang beredar kini terasa agak "terlalu maju".
"Tuan Eric, selama setahun lebih ini Tuan juga mendapatkan hasil yang tidak sedikit. Level okultisme Tuan sudah meningkat ke tingkat empat." Lucien menangkap kilau empat bintang perak pada lencana okultisme Eric.
Mendengar ucapan Lucien, wajah Eric tiba-tiba bersinar: "Saya sendiri menyumbang tiga poin dari total poin okultisme Ivens. Ngomong-ngomong, apa Ivens datang untuk menyerahkan makalah penelitian?"
Lucien tidak menyebutkan pembaruan Lencana Sihir. Eric juga tidak menyangka bahwa dalam waktu singkat satu tahun lebih, level sihirnya bisa meningkat dari tiga lingkaran mendekati lima lingkaran. Oleh karena itu, ia mengalihkan topik ke perkamen yang telah diproses secara magis di tangan Lucien.
"Ya, inspirasi yang didapat dari misi kali ini, makalah di bidang ilusi." Lucien menyerahkan makalah tersebut kepada Eric dengan perasaan antusias. Bagaimanapun ini adalah makalah semi-orisinal pertamanya, ia penasaran bagaimana evaluasi yang akan didapat.
Eric mengajukan makalah sesuai prosedur, lalu bertanya dengan rasa ingin tahu, "Setiap makalah yang kamu terbitkan selalu menimbulkan sensasi, Ivens. Kira-kira penelitian tentang apa makalah ilusi kali ini?"
"Utamanya memverifikasi bahwa otak manusia dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik khusus, memicu sekresi hormon, menyebabkan perubahan emosi dan halusinasi." Setelah makalah diajukan dan dengan dukungan Storm Master di belakangnya, Lucien merasa tidak perlu menyembunyikan apa pun.
Eric berkata dengan sedikit terkejut: "Apakah ini penelitian pendahuluan dari makalah Nyonya Isabella? Di bidang ilusi, ini telah memicu kontroversi besar. Sebagian ahli sihir okultisme berpendapat dia layak menerima Mahkota Penyihir, namun mayoritas ahli ilusi menganggap makalahnya kekurangan penelitian yang lebih mendalam sehingga tidak pantas mendapatkannya. Makalahmu ini mungkin juga akan mendapat serangan, tapi setidaknya bisa meningkatkan nilai makalah Nyonya Isabella secara tidak langsung. Mungkin kau bisa berbagi mahkota dengannya, menjadi orang kedua dalam seratus tahun terakhir yang meraih dua kehormatan tertinggi di bidang berbeda sebelum mencapai tingkat tinggi."
"Untuk meraih mahkota, makalahku ini masih kurang elemen penentu. Aku hanya berharap mendapat hasil penilaian yang baik." Lucien menjawab dengan sikap yang realistis sambil setengah bercanda, "Semoga suatu hari nanti aku bisa meraih mahkota tanpa kontroversi."
Karena dilampiri dua sihir "Charm Person" sebagai bukti pendukung, Eric memberi tahu Lucien bahwa hasil verifikasi kemungkinan akan diterima besok.
※※※
“……Saat mempelajari induksi foto, saya menemukan fenomena aneh: untuk cahaya dengan frekuensi di bawah ambang tertentu, seberapa pun intensitasnya ditingkatkan, tetap tidak bisa menghasilkan arus listrik pada logam. Ini bertentangan dengan derivasi teoritis sebelumnya...”
Surat yang dibaca Lucien ini ditulis oleh Arkanis Agung "Kaisar Pengendali", "Puisi Dewi" Edwin Brook kepada gurunya Fernando. Dia telah menyadari keanehan efek fotolistrik ini.
Namun karena sinar katoda dan sejenisnya belum ditemukan dan diukur, dia belum menyadari esensi arus foto. Tapi dengan tren seperti ini, penemuan elektron hanyalah masalah waktu.
Memikirkan ini, Lucien semakin merasakan urgensi pendirian "Institut Riset Atom": "Perkembangan Okultisme di dunia sihir memang cukup berbeda dengan Bumi. Tapi jika sama persis, justru akan aneh. Ya, harus mempercepat upaya agar Guru mendukung pendirian institut atom. Tanpa itu, mustahil memenuhi syarat eksperimen yang kubutuhkan!"
"Lucien, bagaimana pendapatmu tentang eksperimen yang dideskripsikan Brook?" Tanpa kejutan, Fernando kembali melakukan pemeriksaan terhadap pandangan Lucien. Dia tidak peduli apakah ide Lucien salah atau kekanak-kanakan, tujuannya terutama untuk merangsang pemikirannya dan memberikan bimbingan sesuai tingkat pengetahuannya.
Lucien menjawab dengan sangat hati-hati: "Saya belum melakukan eksperimen ini, jadi tidak jelas detail situasinya. Namun berdasarkan deskripsi Yang Mulia Brook, terlihat ada satu masalah yang mungkin secara tertentu menunjukkan dasar penurunan rumus yang diprasyaratkan Yang Mulia Brook adalah salah."
"Sama sekali tidak memberikan informasi baru... Mungkin ini kesempatan untuk Douglas." Fernando sendiri lebih condong ke teori gelombang, tetapi tidak seperti orang lain, dia tidak membutakan diri pada pihak mana pun ketika banyak masalah belum terpecahkan.
Selanjutnya, Fernando menjelaskan eksperimen ini secara detail kepada Lucien. Namun dia tidak segera meminta Lucien menulis balasan, melainkan menunggu hingga mereka melakukan sebagian eksperimen radiasi termal bersama, kemudian merapikan data awal dan menuliskannya dalam surat. Data yang sama juga diberikan salinannya kepada Douglas.
※※※
Setelah makan siang di Markas Besar Dewan Sihir, Lucien langsung pergi ke kantor Eric untuk mengambil hasil verifikasi okultisme.
"Sudah kembali pagi ini." Ekspresi Eric tetap kaku dan khidmat, "Evaluasinya cukup baik. Anggota komite setidaknya tidak akan mengubah standar penilaian secara sembarangan hanya karena preferensi pribadi."
Dengan perasaan gelisah layaknya murid SD menerima rapor, Lucien mengambil dokumen tersebut. Berapa poin okultisme yang akan didapatkan makalah semi-orisinal pertamanya ini?
Dokumen itu terbuka, tertulis:
“Komite Augustus memberikan penilaian: 'Makalah ini melalui eksperimen dan sihir membuktikan keberadaan arus listrik alami tubuh manusia serta gelombang elektromagnetik otak. Melalui verifikasi magis, dijelaskan bagaimana gelombang otak mempengaruhi sekresi hormon hingga menyebabkan perubahan emosi dan menciptakan halusinasi. Struktur penelitian ketat, logika jelas, namun kurangnya variasi sampel gelombang otak sebagai pembanding membuat sulit dipercaya bahwa hanya beberapa jenis gelombang otak bisa menghasilkan variasi emosi sekompleks itu. Bahkan penulis sendiri mengakui keterbatasan ini dalam makalah. Masih banyak kelemahan serupa.'
'Hasil penilaian saya: Penelitian ini secara inovatif memperkenalkan elektromagnetik ke bidang ilusi, menunjukkan perkembangan terobosan dalam mengintegrasikan beberapa teknik ilusi ke sistem okultisme. Sangat memicu diskusi akademis dengan signifikansi tertentu, namun masih kurang bukti konklusif. Disarankan memberi 30 poin okultisme dan 300 mata okultisme.'”
