Di sebuah ruang baca di Lantai 33 Markas Besar Majelis Sihir.
Lucien memegang sebuah surat bertanda tangan "Oliver Constantine" sambil membaca: "...Mulai dari lingkaran kelima, setiap peningkatan kekuatan sihir adalah proses di mana dunia kognitif mulai berinteraksi dengan jiwa, secara bertahap mengalami substansialisasi. Untuk menjadi Penyihir Legendaris, dunia kognitif harus semi-membeku, membentuk bidang yang berada di antara virtual dan kenyataan..."
Membaca sampai di sini, Lucien menoleh kaget ke arah gurunya. Namun Fernando tetap mempertahankan ekspresi perenungan dengan mata terpejam, sama sekali tidak terguncang oleh misteri legenda yang tersirat dalam surat Oliver, juga tidak memarahinya karena telah mendengar rahasia yang seharusnya tidak didengar.
Meskipun《Buku Astrologi dan Elemen》milik Lucien mencatat ritual untuk naik ke tingkat legenda, karena dirinya sendiri belum mencapai tingkat tinggi, tidak memiliki kekuatan jiwa dan energi spiritual yang cukup untuk membaca bagian ini, juga tidak berhak menggunakan "Perpustakaan Okultisme dan Sihir Tinggi" untuk mempelajari catatan terkait, sehingga sama sekali tidak tahu tentang cara naik ke legenda maupun perubahan apa yang akan terjadi pada raga, jiwa, dan dunia spiritual. Namun kini Arkanis Agung "Tangan Pemusnah" Oliver dengan santai membahas hal ini layaknya percakapan sehari-hari.
Tentu saja, target komunikasi sesungguhnya adalah seorang Arkanis Agung, sehingga hal-hal ini sama sekali bukan rahasia.
"Lanjutkan membacanya. Apa kau tidak punya ambisi dan keyakinan untuk menjadi legenda?" Fernando tidak membuka mata, berbicara dengan nada datar.
Inilah keuntungan memiliki seorang Arkanis Agung sebagai guru – bisa mengakses banyak pengetahuan rahasia untuk membangun landasan dasar yang kokoh bagi perkembangan di masa depan.
Lucien sambil berpikir, terus membaca: "Fernando, kau juga mengerti, semakin dekat dunia kognitif dengan dunia realitas, semakin mudah proses semi-stabilisasinya, sehingga dapat mengurangi kesulitan keseluruhan dalam mencapai tingkat legenda. Mempertimbangkan keahlian Florensia dan bakatnya dalam okultisme, ini mungkin menjadi salah satu hambatan utamanya di masa depan. Karena itu, aku terus melakukan penelitian tentang semi-stabilisasi dunia kognitif."
"Seiring penelitian yang mendalam, kudapati bahwa setelah mengeliminasi komponen-komponen dunia kognitif yang terbentuk dari teori okultisme berbeda, dalam lingkungan meditasi, struktur ruang muncul kontradiksi nyata dengan realitas... Mungkin dasar matematika kita dalam mendeskripsikan ruang keliru... Kita perlu meninjau ulang bagian matematika kita dari awal. Dalam hal ini, aku memiliki beberapa pandangan..."
Kemampuan matematika Oliver tampaknya lebih rendah dibanding tingkat okultisme di bidang lainnya, sehingga belum menghasilkan pandangan yang patut dipuji. Fernando tanpa ampun membantah satu per satu, lalu menggunakan surat ini untuk menguji dan memberikan bimbingan pengetahuan matematika Lucien.
"Dalam analisis matematika kau belum bisa disebut bodoh." Fernando berkata dengan ekspresi datar, lalu tersenyum menambahkan, "Meski Oliver dikenal playboy dengan banyak kekasih, bahkan sampai menjalin hubungan dengan murid perempuannya sendiri, tapi perasaannya pada Florensia itu tulus. Persis seperti yang digambarkan dalam opera."
Guru, tolong jangan berbicara kasar seperti itu. Lucien menggerutu dalam hati. Selalu ada kesan Fernando memiliki dua kepribadian. Saat membahas okultisme dan sihir, dia khidmat, kritis, galak seperti badai menggeram yang siap menerjang kapan saja - membuat orang gemetar ketakutan. Tapi di luar itu, dia berubah jadi cabang tua humoris mesum, sama sekali tak ambil pusing dengan sikap santai murid-muridnya. Pantas dijuluki si cabang tua.
Melihat Lucien tidak menyambut, Fernando menggelengkan kepala sambil tertawa sendiri, "Tapi jika terus begini, kebencian terpendam Florensia akan semakin menumpuk. Suatu hari nanti konflik pasti akan meletus di antara mereka. Bisa jadi kapan-kapan Florensia mencari kekasih untuk balas dendam. Hmm, pasti sangat menarik melihat ekspresi Oliver saat itu. Tangan Pemusnah, Tangan Pemusnah, entah apakah dia akan langsung menghancurkan Florensia?"
Ini benar-benar seperti orang tua yang suka bergosip! Lucien mengusap keringat dingin yang sebenarnya tidak ada di dahinya. Terutama ketika menyebut "hipotesis tak bertanggung jawab" tentang apakah Oliver akan membunuh Florensia sendiri, Fernando jelas-jelas menunjukkan kegembiraan yang tak tersembunyi. Benar-benar cabang tua!
"Guru, itu sepertinya tidak mungkin. Siapa yang berani menyentuh istri seorang Arkanis Agung?" Lucien berusaha menghentikan spekulasi ala opera Fernando.
Fernando memandang Lucien dengan meremehkan: "Tidak selalu begitu, pasti ada remaja gila yang tidak takut mati! Saat aku masih muda, aku jauh lebih gila daripada Oliver. Ah, sekarang sudah tua, tidak ada keinginan itu lagi. Semuanya tidak bisa dibandingkan dengan menjelajahi misteri dunia."
Menggelengkan kepala lagi, Fernando memerintahkan: "Surat berikutnya."
Akhirnya kembali ke jalur yang benar, Lucien segera masuk ke kondisi fokus.
Setelah selesai membaca surat-surat, Fernando kembali mengajak Lucien melakukan eksperimen radiasi termal, mengumpulkan lebih banyak data untuk persiapan mencari pola dan menurunkan rumus.
※※※
Di dalam ruang baca villa taman.
Lucien membuka sebuah surat yang diterimanya hari ini, dikirim oleh Viscount Harrison sang ahli ilusi tingkat tinggi.
“……Saya telah membaca makalah penelitianmu, Ivens. Harus diakui, saya agak kecewa. Kau meninggalkan keunggulanmu di bidang Elemen dan astrologi, lalu sembrono memasuki ranah gelombang elektromagnetik, hormon, dan halusinasi yang belum kau kuasai. Makalahmu sama dangkalnya dengan Isabella, bahkan lebih banyak mengandung asumsi yang dipaksakan dan sulit dibuktikan.”
“Tentu saja, ketajaman pikiranmu dalam Okultisme patut diacungi jempol. Bahkan di bidang yang bukan keahlianmu, kau berhasil menciptakan temuan inovatif dan terobosan. Mungkin aku harus mulai menerima bahwa sebagian ilusi adalah hasil kombinasi gelombang elektromagnetik dan zat alkimia... Beberapa eksperimenmu sangat brilian, terutama modifikasi pada 'Charm Person' yang mengagumkan. Jika kau bisa mendalami dan menguasai esensi ilusi, mungkin kontribusimu di bidang ini akan semakin besar...”
Setelah itu, Harrison bertele-tele menjelaskan pemahaman dasarnya tentang ilusi, menghabiskan lebih dari dua puluh halaman kertas. Namun ini membantu Lucien memecahkan beberapa kesulitan dalam sihir ilusi.
"...Perdebatan tentang apakah Isabella layak menerima Mahkota Penyihir semakin memanas. Rumah Penyihir memutuskan untuk mengumpulkan kami para penyihir tingkat tinggi bulan depan untuk mendiskusikan, belum jelas apakah mereka akan mengakui kontribusinya. Sayangnya makalah penelitianmu belum memiliki hasil yang konklusif, seandainya mereka memutuskan berkompromi, aku bisa mengusulkan agar kau dan Isabella berbagi mahkota, menjadikanmu salah dua Ahli Sihir Oskur paling hebat dalam seratus tahun terakhir."
"Baiklah, mari pertahankan komunikasi di masa depan. Kita semua adalah penyihir yang dekat dengan kalangan bangsawan."
Rumah Penyihir yang mewarisi gaya kaku konservatif dari Kekaisaran Sihir Kuno, selalu menunggu hingga akhir tahun untuk mereview pencapaian tiga aliran besar selama setahun terakhir. Jika ada yang memenuhi syarat, baru diberikan Mahkota Penyihir. Jika tidak, ditinggalkan. Berbeda dengan Penghargaan 'Mahkota Holm' dll yang langsung masuk tahap pemeriksaan dan diskusi begitu muncul pencapaian penting yang mampu meninggalkan jejak dalam sejarah sihir, seringkali penghargaan bisa diberikan dalam waktu singkat - kecuali pencapaian tersebut belum bisa dibuktikan, maka akan menunggu beberapa tahun hingga muncul bukti lebih kuat.
Kali ini, Rumah Penyihir yang biasanya kaku tiba-tiba tergesa-gesa mengumpulkan para Penyihir Gelap tingkat tinggi untuk diskusi bulan depan, jelas melenceng dari gaya kerja mereka yang biasa. Tampaknya mereka sedang menerima tekanan sangat besar.
Meletakkan surat itu, Lucien mengambil kertas putih dan membentangkannya. Ia mengangkat bulu angsa, mencelupkannya ke dalam tinta, memulai persiapan untuk menulis surat balasan.
Surat pertama tentu ditujukan kepada sang Putri yang jauh di sana, namun setelah perasaan berubah, Lucien tiba-tiba bingung bagaimana memulai menulis, dengan perasaan antara harap dan cemas.
"Tidak boleh terlalu gamblang, harus perlahan-lahan membangun atmosfer, memahami pemikiran Natasha. Juga tidak bisa membahas masalah Okultisme dan penelitian sihir, dia pasti tidak mengerti, akan merasa bosan. Jika berlangsung lama, kesenangan berkomunikasi akan hilang. Selain itu, ini mudah mengekspos rahasia Okultisme tertentu..." Lucien menganalisis berbagai masalah dengan dingin. Dirinya tak boleh seperti pria dalam lelucon kehidupan sebelumnya yang membahas masalah teknis yang sangat rumit dan membosankan dalam surat kepada gadis.
"Tapi hidup saya sebagian besar adalah Okultisme dan penelitian sihir. Kalau tidak membahas ini, harus menulis apa?" Lucien mengetuk-ngetuk jari, menghadapi sebuah masalah. Namun segera menemukan solusi, "Tidak membahas masalah teknis Okultisme dan penelitian sihir, tapi bisa menulis tentang orang-orang menarik dan kejadian lucu dalam penelitian. Ini baru kehidupan. Selain itu, selipkan diskusi musik, deskripsi berbagai aspek Kerajaan Holm, serta kabar Pangeran Patrick dan raja tua."
Setelah merapikan pikirannya, Lucien mulai menulis:
"...Yang menjadi guru saya adalah Storm Master Fernando Yang Mulia. Dia orang yang sangat kontradiktif. Saat menghadapi masalah Okultisme dan sihir, dia sangat pemarah, keras, dan menuntut standar tinggi. Bahkan orang sependiam saya pun beberapa kali mengalami teriakan mengerikannya, benar-benar memberi kesan badai yang menakutkan. Tapi di luar hal itu, dia sangat santai, bicaranya humoris tanpa batas..."
Agar tidak meninggalkan bukti, Lucien tidak menggunakan kata sifat "mesum".
"Saat membaca surat-surat dari para Penyihir Legendaris, karakter mereka dapat terlihat samar dari pemilihan kata dan kebiasaan berbahasa. Misalnya, seniormu Yang Mulia Heatherway adalah wanita yang kurang peka dalam mengekspresikan perasaan dan literasi, namun dalam diskusi Okultisme dan Sihir, kita bisa merasakan ketegasan dan ketajaman pemikirannya melalui kalimat-kalimat sederhana..."
"Yang Mulia Douglas sepertinya adalah sesepuh yang sangat bijaksana, hampir tidak pernah menunjukkan amarah. Satu-satunya keanehan adalah pertanyaan 'mengapa'-nya yang berlebihan... Yang Mulia Brook menggunakan pemilihan kata yang sangat teliti dan ketat, deskripsinya tentang berbagai hal sungguh menonjol, menunjukkan latar belakang sastra yang mumpuni. Di sisi lain, beliau juga merupakan pria terhormat kuno yang tidak menyukai kemewahan dan sangat keras kepala..."
“……Saat membahas hal-hal di luar Okultisme dan Sihir, Yang Mulia Oliver menggunakan bahasa yang penuh gairah dan puitis, menunjukkan bakat teater yang luar biasa. Hanya melalui suratnya saja kita bisa membayangkan seorang pria matang yang anggun, tampan, dan penuh daya tarik. Sayangnya dia terlalu playboy, menuruti nafsu birahinya tanpa bisa menahan godaan wanita……”
“……Yang Mulia Helen Paris menggunakan kata-kata yang minimalis, sama sekali tidak membahas hal di luar Okultisme dan Sihir. Bagai mesin dingin yang tak berperasaan. Tapi menurut Guru, bagi yang sudah akrab, sebenarnya dia adalah wanita sejati yang lincah dan pandai bicara. Hanya saja seluruh energinya tercurah pada eksplorasi esensi dunia. Bahkan saat menulis surat pun, dia enggan membicarakan hal lain……”
“Sang Penguasa Arwah Viktor Miranda dan Guru jarang berkomunikasi. Dari dua surat yang ada, hanya terlihat sisi cerobohnya dalam kehidupan sehari-hari, karena kertas surat ini di bagian belakangnya masih menempel banyak minyak mayat, kusut seolah baru digali dari kuburan... Ini benar-benar hal yang menjengkelkan...”
……
Setelah selesai menulis surat untuk Natasha, Lucien langsung merasa lega. Ia menulis surat kepada teman-teman dengan tingkat keakraban berbeda seperti K, Rock, Larry, Timothy, Ulises, memberitahukan kabar kepulangannya. Ia juga membalas surat Viscount Harrison dengan menjelaskan konten dasar tentang analisis mimpi dan psikologi perilaku.
※※※
Beberapa hari kemudian, setelah terus menerus dikunjungi dan dibalas surat oleh teman-temannya, Lucien datang ke ruang baca Fernando sesuai jadwal rutin.
"Selamat pagi, Guru." Lucien menyapa dengan sopan.
Fernando menggeram dengan sedikit emosi: "Tidak baik, aku sama sekali tidak baik! Mengapa harus melakukan eksperimen radiasi termal ini, lebih baik aku tidak pernah mencoba sama sekali!"
Hati Lucien berdebar kencang, apakah data sudah cukup? Beberapa hari terakhir ini masuk ke tahap krusial analisis sihir lingkaran kelima, dirinya belum sempat mengorganisir data.
