Gelombang kejut yang mengembang disertai kobaran api menyapu ke arah Lucien, lempengan batu kelabu di koridor menara sihir terlempar bagai kertas, berkeping-keping, ledakan dahsyat memekakkan telinga hingga tak ada teriakan yang terdengar.
Namun saat gelombang dahsyat itu mendekati Lucien, ia menghantam dinding tak terlihat yang menghentikannya secara tiba-tiba. Gas-gas putih berpijar api terhenti tepat di batas sekitar tubuh Lucien.
Magis Cincin Ketujuh "Kurungan Sihir"!
Lavady yang bersama Lucien adalah Mage Agung lingkaran sembilan. Ia memiliki hubungan baik dengan anggota Majelis Parlemen Tertinggi sekaligus salah satu pemimpin Menara, yaitu Astrolog lingkaran sembilan. Meski tidak mahir dalam sihir Astral, benda-benda magis yang ia miliki telah dilengkapi mantra peringatan yang terkunci. Saat penyihir berambut pirang itu menunduk dengan sikap seolah-olah hormat, Lavady langsung merasakan firasat buruk. Tanpa ragu ia mengaktifkan Kurungan Sihir, mengurung si penyihir tepat saat cahaya menyala-nyala mulai muncul dari tubuhnya.
Ledakan memiliki daya hancur yang luar biasa, namun tidak memiliki sifat unik seperti sihir lingkaran enam. Setelah bergolak beberapa kali, ledakan perlahan mereda tanpa bisa menembus Kurungan Sihir yang tak kasatmata. Gemuruh yang menjauh seolah membawa keputusasaan dan ketidakrelaan: Bahkan serangan dengan keyakinan untuk mati dan pengorbanan total pun tak berhasil? Apakah begitu mudah diselesaikan? Apakah upaya pembunuhan penyihir tingkat menengah terhadap penyihir tingkat tinggi dan Mage Agung mustahil berhasil?
Tiba-tiba, gelombang kejut abu-abu keputihan yang belum menghilang bergerak melambat. Seluruh area kehilangan semua warna, hanya menyisakan keheningan hitam-putih-abu yang murni.
Jika diamati lebih seksama, gelombang kejut masih bergerak lemah, namun jauh lebih lambat dari sebelumnya.
Sembilan cincin sihir "Penghentian Waktu"!
Suara serak dan suram Donald terdengar: "Kalian sebaiknya meninggalkan area itu dulu."
Berbeda dengan Lavady, dia sendiri ahli dalam sihir Astral, telah bertahun-tahun menjelajahi langit berbintang dan kuburan bintang. Firasat dari Bintang Nasib Utamanya sangat tajam. Jika bukan karena "waktu berhenti" yang rumit dan aneh, serta tidak bisa dianalisis prinsipnya - meski sudah dibangun dalam jiwa, waktu pengaktivasiannya 1-2 detik lebih lambat dari sihir normal - dia sama sekali tidak membutuhkan Lavady untuk mengeluarkan "Kurungan Sihir".
Lucien merasa bingung, tidak terlalu paham maksud Donald. Ledakan sudah dihalau oleh "Kurungan Sihir", untuk apa lagi dia repot-repot "menghentikan waktu"? Namun melihat Lavady juga mundur, Lucien segera mengikuti. Belak baru sadar dan buru-buru melindungi Lucien.
Baru mundur dua langkah, mantra aneh tiba-tiba menetes dari mulut Morris. Seolah bergema di hati setiap orang, membuat pusing berkepanjangan.
Saat persiapan Morris selesai, Donald menghentikan "Penghentian Waktu" yang seharusnya masih tersisa dua detik. Gelombang kejut kembali bergulung, namun sosok semi-transparan terseret keluar dari gelombang dan api oleh kekuatan tak kasat mata.
Sihir Nekromansi Lingkaran Kesembilan "Ilmu Pengikatan Jiwa"!
Berbeda dengan formasi sihir tingkat rendah yang bernama serupa, sihir ini mampu membelenggu jiwa yang belum sepenuhnya menghilang dan memenjarakannya dalam batu permata. Kecuali sangat ahli dalam sihir nekromansi, mantra harus digunakan sebagai pendukung.
Jiwa penyihir berambut pirang yang samar-samar terlihat wajahnya itu menjerit kesakitan saat terseret masuk ke dalam ruby menyala, memberikan kilau hijau pekat pada batu tersebut.
Di hadapan Mage Agung, jangan bicara soal pembunuhan gelap - bahkan sekarat pun tak semudah itu!
"Akan kuselidiki apa yang sebenarnya terjadi." Morris menggenggam "Batu Jiwa" sambil mendekati Lucien, "Kau tidak apa-apa?"
“Tidak apa-apa.” Meski Lucien sering membanggakan ketenangan, fokus, kepekaan persepsi, dan refleks cepatnya, di hadapan tiga Mage Agung, dia tetap terlihat agak lamban.
Sementara itu, petinggi Elemen Kehendak seperti Gaston dan Florensia yang belum pergi juga mendekat. Pertama untuk menanyakan kondisi Lucien, kedua ingin mengetahui penyebab sebenarnya - bagaimana mungkin petinggi Elemen Kehendak bisa dibunuh di Kantor Pusat Elemen Kehendak?
Harus diselidiki sampai tuntas!
"Jangan mendekat dulu!" Belak tiba-tiba mengangkat kedua tangan membuat pose menghalangi.
Hah? Lucien, Morris, Donald, Lavady, dan yang lain kebingungan memandangnya.
Ekspresi Beralkhidmat, berbicara dengan tempo sangat cepat: "Para Yang Mulia, Tuan-tuan dan wanita sejati, target penyihir rambut pirang ini sangat jelas - Anggota Komisi Evins! Tampaknya penemuan partikel baru telah menyebabkan dunia kognitifnya membeku dan hancur, sehingga tidak bisa lagi meningkatkan level sihir. Dalam keputusasaan, dia berniat menyeret Anggota Komisi Evins bersama menuju kebinasaan."
"Peristiwa semacam ini telah ditangani Departemen Hukuman ratusan tahun terakhir, tidak ada yang mengejutkan. Namun masalahnya, bagaimana dia bisa mengatur waktu dengan presisi seperti ini? Mampu keluar dari gudang semiplanar hanya beberapa menit setelah rapat usai?"
Koridor yang dilalui penyihir pirang itu hanya menuju gudang semiplanar, tanpa ruang persembunyian lain. Selain itu, lapisan ini dalam status siaga ketat, tidak memperbolehkan orang berlama-lama. Jika dia meninggalkan gudang semiplanar lebih awal dan menyergap di sudut, pasti sudah terdeteksi oleh Formasi Sihir atau golem patroli, lalu 'dibersihkan'."
“Berdasarkan analisis di atas, saya menyimpulkan setidaknya ada satu petinggi Elemen Kehendak yang terlibat dalam konspirasi ini! Untuk menjamin keamanan Anggota Komisi Ivens, saya mohon Yang Mulia, Tuan-tuan, dan para wanita sejati untuk menjaga jarak. Ini demi mencegah dalang sebenarnya menemukan celah untuk bertindak! Tak ada yang bisa menjamin bahwa si otak intelektual akan menghargai nyawanya sendiri dan tidak melakukan aksi penghancuran massal!”
Mendengar ucapan Bellak, para petinggi Elemen Kehendak saling bertukar pandang penuh keheranan. Dari presisi waktu yang digunakan, inferensi ini cukup masuk akal. Siapa gerangan pelakunya?
Secara tak sadar, mereka membentuk tiga kelompok kecil yang saling berjaga-jaga. Hanya Lavady yang menggeram marah: "Ini adalah aib bagi Elemen Kehendak!"
"Yang Mulia Lavady, Yang Mulia Donald, Yang Mulia Morris, mohon segera lakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini. Sedangkan Anggota Komisi Ivens tidak layak tinggal lebih lama di sini. Saya akan mengawalnya kembali ke Alin." Bellak mengajukan saran, menunjukkan kepercayaannya pada tiga Mage Agung yang sebelumnya bertindak - terutama pada Lavady yang berwatak keras namun dikenal jujur dan impulsif.
Karena petinggi Elemen Kehendak selain Lucien yang aneh, minimal merupakan penyihir tingkat tinggi. Jika ada pengkhianat di antara mereka, harus ada Mage Agung yang bertugas untuk memastikan tidak menimbulkan kerugian besar. Maka Donald yang awalnya hendak pergi mengangguk pada Morris: "Kami yang akan menangani. Lavady dan penyihir dari Departemen Hukuman ini akan mengantar Ivens kembali ke Alin."
Belum habis ucapannya, seluruh menara sihir tiba-tiba berguncang hebat. Suara ledakan terdengar bertubi-tubi dari kejauhan.
"Bahaya! Inti menara sihir!" Ekspresi Morris berubah, kedua tangan meraih ke ruang di depannya. Sebuah gerbang misterius bertabur simbol magis muncul secara khayali.
Gerbang hitam berkarat yang berat itu dibuka paksa oleh Morris. Ia melangkah masuk dan menghilang dari tempatnya.
Sembilan lingkaran sihir 'Teleportasi Presisi'!
Ini adalah mantra teleportasi dalam radius seribu meter, efeknya akan lebih optimal jika digunakan di dalam menara sihir milik sendiri!
"Pembunuhan Ivens untuk mengalihkan perhatian kita?" gumam Donald sendiri. Ingin memerintahkan petinggi Elemen Kehendak untuk meningkatkan kewaspadaan di semua area, namun khawatir pengkhianat yang mungkin bersembunyi akan kabur. Akhirnya dia berkata pada Lavady: "Kau ke pusat kendali untuk mengaktifkan pertahanan tingkat dua Menara Sihir. Jaga area lain dari kerusakan. Aku yang akan menyelidiki kasus pembunuhan ini."
Hanya dua Penyihir Legendaris, Ketua, dan Wakil Ketua yang memiliki otoritas untuk mengaktifkan tiga tingkat pertahanan tertinggi Menara Sihir Kerajaan Holm.
Setelah memberi perintah ke Lavady, dia menatap keras ke arah Bellak: "Kawal Ivens kembali ke Alin."
Alin adalah Kota Langit yang telah dipersiapkan Majelis Sihir selama ratusan tahun. Bahkan penyihir tingkat menengah bisa melakukan teleportasi bebas berkat formasi sihir yang menyelimuti seluruh kota. Setiap pertempuran akan langsung terdeteksi, jauh lebih aman dibanding Menara Sihir Kerajaan Holm yang masih mungkin menyimpan pengkhianat.
Dan di Alin juga ada Yang Mulia Storm Master, guru Lucien yang sedang bertugas jaga - berbeda dengan dua raksasa Elemen Kehendak yang sibuk masing-masing: Heatherway baru saja pergi, sedangkan Davi sedang asyik menciptakan golem transformasi baru.
"Akan saya patuhi kehendak Yang Mulia," Balak memberi hormat dengan khidmat, lalu berkata pada Lucien, "Anggota Komisi Ivens, mari kita pergi."
Lucien melirik para petinggi Elemen Kehendak yang terpecah menjadi tiga faksi dan saling berhadapan, lalu menggelengkan kepala hampir tak terlihat. Ia kemudian mengikuti Balak menuju ruangan yang dipersiapkan dengan formasi teleportasi semiplanar.
Membuka gerbang besar, Lucien dan Balak berdiri di atas formasi sihir itu. Mereka mulai melafalkan mantra untuk mempersiapkan aktivasi.
Mantra rumit dan aneh bergema, formasi sihir berpendar cahaya redup kebiruan.
Tiba-tiba, tubuh Balak juga menyala dengan cahaya serupa.
Cahaya itu meledak tiba-tiba, dalam sekejap memenuhi seluruh formasi sihir!
Dalam perubahan posisi ruang yang membuat pusing dan sulit berkonsentrasi, Lucien tercengang melihat Belak. Sekelilingnya yang semula kelabu tiba-tiba memudar, membuka kegelapan pekat. Garis-garis ruang berdistorsi yang ilusif dan misterius bermunculan, dipenuhi titik-titik cahaya.
"Dia dalang utamanya?!"
"Gulungan perkamen level sembilan 'Arus Balik Ruang'! Benar-benar royal!"
Arus Balik Ruang adalah sembilan cincin sihir yang mengganggu posisi teleportasi!
Cahaya kehijauan menelan keduanya, menyedot mereka ke titik cahaya terdekat.
Kegelapan menghilang, cahaya terang menyilaukan. Begitu Lucien mengatasi pusing teleportasi dan mengaktifkan "Dinding Penyerap Mantra Douglas", ia sadar berada di tengah danau. Belak mengambang di depan dengan wajah serius menghitam tersenyum puas, tangan kanan menekan dada kiri sambil membungkuk elegan:
"Penjaga Malam peringkat ke-135 'Pembalas Hitam' menyapa 'Setan Primordial'."
Ternyata memang dia!
Saat menunggu di luar pintu rapat selesai, dia sepenuhnya bisa menentukan timing dengan merasakan langkah kaki di sekitar gerbang melalui indra, lalu memberi sinyal pada kedua penyihir itu dengan metode khusus!
Vas kutukan dari material radioaktif ternyata memiliki tujuan ganda!
Jika aku tidak bisa menemukannya, aku akan mati perlahan karena "kemarahan dan kutukan Tuhan" tanpa alasan jelas, sementara Gereja akan memanfaatkannya untuk propaganda besar-besaran dan menyerang Majelis Sihir.
Jika aku berhasil menemukannya, Bellak akan mendadak mengambil alih tugas penyelidikan dan perlindungan untuk mencari kesempatan yang lebih baik.
Dengan demikian, "mengirim vas kutukan" berubah menjadi salah satu dari San Shi Liu Ji (36 Strategi) yang pernah kubaca - "Memukul rumput untuk menakuti ular"!
