Menerima gulungan perkamen itu, perasaan Lucien perlahan stabil. Dengan penasaran dia bertanya: "Guru, Anda selalu bilang dulu muda sering melakukan hal konyol. Sebenarnya hal konyol seperti apa?"
Mendengar itu, Fernando membelalakkan mata dan menggeram: "Jangan sembarangan mencampuri urusan yang bukan hakmu! Cepat pulang dan analisis 'Pemicu Mantra'! Jangan kira ritual saja cukup untuk promosi ke tingkat tinggi!"
Geraman tiba-tiba itu membuat Lucien kaget. Dia buru-buru keluar kamar. Setelah pintu menutup rapat, Lucien menggelengkan kepala sambil tersenyum geli: "Rupanya hal konyol yang dilakukan Guru memang benar-benar memalukan ya!"
※※※
Lima hari kemudian, di markas besar Majelis Sihir, Lantai 33, sebuah aula yang kosong melompong.
Di lantai aula, terdapat Formasi Sihir aneh berbentuk tubuh manusia yang diukir menggunakan campuran darah banshee dan material berharga lainnya. Pada posisi kepala, dada kiri, telapak tangan, dan kaki, dipenuhi garis-garis mantra yang menyerupai jantung-jantung merah gelap berdenyut.
"Berbaringlah di atas Formasi Sihir." Felipe baru mengizinkan Lucien dan Storm Master masuk setelah menyiapkan Formasi Sihir dasar, untuk mencegah mereka mempelajari ritual jiwa khusus ini - 'Restu Banshee'.
Lucien melepas Cincin Mahkota Holm, Cincin Pembalas Es, Sarung Tangan Kekuatan Raksasa Kanibal, menanggalkan jubah Takhta Abadi, Sepatu Penghindar, melepas Jimat Mahkota Matahari, Gelang Penenun Api, Lencana Okultisme, dan Lencana Sihir - semua diserahkan kepada Alfres yang sudah kebeberangan di samping untuk "dititipkan". Ritual jiwa ini sama sekali tidak boleh ada gangguan dari benda-benda magis.
Alfres yang menjadi kuli sementara sama sekali tidak merasa keberatan. Mata ambernya berbinar-binar memandangi perhiasan di tangannya, sesekali menjilat cincin dan jimat-jimat itu, sama sekali tidak memperhatikan jalannya ritual.
Lucien yang mengenakan kemeja putih dan celana ketat perlahan mendekati formasi sihir. Sesuai posisi yang telah ditentukan, ia berbaring. Felipe mengeluarkan enam paku tulang raksasa hasil olahan gigi banshee tingkat tinggi, berkata dengan nada kesal: "Jangan sampai menjerit kesakitan."
Setelah berkata demikian, dia mengambil paku tulang yang dipenuhi pola rumit dan misterius, lalu menancapkannya dengan keras ke punggung tangan kanan Lucien.
Benda yang mengandung material tak diketahui ini begitu tajam, ternyata langsung menembus raga ksatria level dua Lucien dan tertancap ke dalam Formasi Sihir di bawahnya.
Meski telah bersiap mental, Lucien tetap mengerang kesakitan. Rasa sakit adalah reaksi yang tak terhindarkan, untungnya dia pernah mengalami luka yang lebih parah sehingga tidak sampai berteriak.
Tetesan darah yang memancarkan kilatan cahaya bulan perak merembes keluar, mengubah paku tulang banshee menjadi merah menyala. Namun warnanya cepat memudar dan menghilang, seolah diserap total oleh paku tulang lalu meresap ke dalam garis-garis Formasi Sihir.
Setelah tangan kiri, pergelangan kaki kanan, dan pergelangan kaki kiri seluruhnya tertusuk paku tulang, Felipe dengan lembut menancapkan dua paku sisanya di tengah dahi dan posisi jantung Lucien. Mereka menembus dangkal, hampir hanya melukai epidermis, namun seolah membentuk hubungan mistis dengan formasi sihir di belakang tubuh Lucien, tetap berdiri tegak bagai menembus otak dan jantung Lucien.
Setelah semuanya selesai, Felipe mundur beberapa langkah sambil melantunkan mantra dengan lembut. Garis-garis pada formasi sihir perlahan mulai bersinar.
Mantra yang lembut bagaikan nyanyian, tenaga pengantar tidur merembes dari paku tulang dan formasi sihir, membuat kelopak mata Lucien berat. Pikirannya terhanyut tak terkendali, mengingat hari-hari terakhirnya yang dihabiskan untuk menganalisis "Pemicu Mantra" yang hampir rampung, serta "perbaikan" struktur dan material lampu kristal sihir yang diserahkan ke Arthur dan Florensia untuk diverifikasi dari sudut pandang profesional berbeda.
"Angin dari Tanah Tidur, hempaskan jiwa tak berdaya ini tanpa henti." Felipe mengangkat tongkat sihir hitam bertabur batu permata, melantunkan mantra dalam bahasa arwah kematian ciptaan Kekaisaran.
Batu permata pucat besar di tongkat sihir berpendar. Jas hujan Felipe berkibar seperti sayap kelelawar, seolah angin sepoi berbau busuk benar-benar mengalir melintas.
Lucien dalam keadaan setengah sadar merasakan aura angin, suara hipnosis yang datang bergelombang bersama angin membuat jiwanya semakin terombang-ambing.
"Api yang berasal dari Dataran Kerangka, hangatkan jiwa tak berdaya ini, berikan dia perlindungan abadi." Felipe berjalan mengitari sepertiga lingkaran, kembali melantunkan mantra dengan bahasa arwah kematian.
Seketika, api pucat tak berbentuk bermunculan dari formasi sihir. Meski tidak melukai raga Lucien, kehangatan yang terpancar membuat jiwanya semakin terasa murni.
Fernando yang mengintip dari samping membuka setengah matanya yang merah menyala, seolah melihat siluet monster berbaju jubah hitam membawa sabit, dengan lautan mayat hidup yang bergerak di padang tandus di belakangnya melalui nyala api pucat itu.
“Dari dingin Neraka yang sunyi, silakan bungkus jiwa yang tak berdaya ini, berikan dia ketenangan abadi yang tak berubah.” Felipe berputar sepertiga lingkaran lagi, sebuah batu permata perak menyala.
Dingin dan sunyi yang tak berkesudahan membungkus jiwa Lucien, membuatnya semakin padat.
Setelah menyelesaikan semuanya, Felipe mengangkat tinggi tangan kirinya, mengeluarkan jeritan tanpa suara.
Enam paku tulang yang telah menyerap darah Lucien hingga penuh berkelok-kelok seperti ular, mengeluarkan bayangan ilusi.
Ini adalah ilusi wanita yang cantik namun berdistorsi, tubuh bagian atas mereka putih telanjang, ekspresi dipenuhi kesakitan dan kegelisahan. Namun digerakkan oleh jeritan Felipe, mereka membuka mulut dan mulai bernyanyi.
Nyanyian yang indah, melodi yang memikat, namun hanya jiwa yang dapat mendengarnya. Lucien yang setengah sadar melihat jiwanya bergelombang aneh dalam alunan suara, perlahan menyerap cairan yang mengalir dalam Formasi Sihir.
Dua menit kemudian, keringat dingin membasahi dahi Felipe. Tangan kirinya menurun, mengeluarkan cermin hitam legam dari sakunya yang dihiasi batu permata sihir kecil, daun merah darah, dan mata pucat kosong. Kulit wajah banshee mengerikan membalik permukaannya.
Cermin itu dilemparkan Felipe, melayang tanpa penyangga di atas kepala Lucien. Permukaan hitam legam yang tak memantulkan bayangan itu mengarah tepat padanya.
Mantra arwah kematian yang rumit dan sulit diucapkan meluncur dari bibir Felipe. Semua batu permata pada tongkat sihirnya berpendar terang, berhasil menarik perhatian Alfres.
Cermin bergetar halus, nyanyian enam bayangan samar banshee berubah menjadi ratapan yang penuh kesakitan, sementara permukaan hitam pekat perlahan retak, menampakkan bola mata putih yang kosong!
Di dalam pupil, bayangan-bayangan manusia hitam yang berdistorsi seolah menari dalam tarian aneh.
Saat pandangan mata aneh nan ekstrem itu menyapu, jiwa Lucien tiba-tiba terasa melayang tinggi, menerobos lapisan awan, menembus langit berbintang, bersatu dengan Bintang Nasib Utamanya, lalu merasakan sesuatu di kejauhan tak terjangkau yang terhubung samar dengan jiwanya.
"Ia" memandangnya dengan sikap superior seolah mengawasi dari ketinggian!
Garis-garis Formasi Sihir tiba-tiba berdenyut aneh bak hidup, lalu menggulung dan melilit tubuh Lucien hingga meresap dalam.
Jiwa Lucien tersedot paksa kembali ke raga, menggigil tujuh kali gemetar sebelum akhirnya sadar sepenuhnya.
“Janjiku sudah terlaksana, tidak berutang apa pun padamu.” Felipe mengeluarkan saputangan putih dan mengusap keringat dingin di dahinya. Dengan wajah suram, ia melemparkan kalimat itu lalu berbalik pergi tanpa menengok.
Kepala Lucien sedikit pusing, sulit beradaptasi dengan kondisi jiwa. Setelah beberapa menit, energi spiritualnya bergerak. Paku tulang yang menancap di telapak tangannya mengambang sendiri, berubah menjadi serbuk.
"Energi spiritual dan jiwa sudah bisa mengintervensi realitas..." Lucien bergumam penuh perasaan. Ia memastikan bahwa kecepatan naik dari tingkat menengah ke tinggi di Majelis Sihir mungkin yang tercepat sepanjang sejarah, namun dibayar dengan perlambatan kecepatan peningkatan di masa depan.
Satu per satu paku tulang remuk menjadi debu. Lucien bangkit seolah tak terluka. Formasi Sihir yang tergambar di lantai telah lenyap sama sekali.
"Apa makna mata terakhir itu?" Storm Master Fernando bergumam dengan kebingungan.
Arkanis Agung seperti dirinya selalu melihat esensi secara langsung melalui ritual sihir yang rumit dan megah. Misalnya, dia sangat memahami tenaga yang dipinjam sebelumnya, tapi sama sekali tak mengerti tentang langkah terakhir.
Mengingat sensasi aneh di akhir ritual, Lucien bertanya dengan setengah bingung setengah khawatir: "Guru, di penghujung ritual, jiwaku seolah terhubung dengan sesuatu yang sangat jauh. Apakah ini normal?"
Seandainya ritual biasa, Lucien takkan berani bertanya pada gurunya karena khawatir akan mengekspos rahasia perpustakaan jiwa. Tapi untuk ritual "Restu Banshee" ini, Fernando memang tak memahaminya. Setiap keanehan bisa dialihkan ke ritual tersebut.
“Ini karena dasar yang tidak kokoh. Banyak pengetahuan tentang tingkat tinggi yang tidak kamu pahami.” Fernando menghela nafas kecil, berkata dengan khidmat, “Hampir setiap penyihir tingkat tinggi mengalami sensasi aneh serupa saat naik tingkat. Sebagian kecil sudah menyadarinya sejak jiwa bisa mengintervensi realitas. Saat ini diyakini secara umum sebagai citra halusinasi yang muncul dari esensi dunia realitas setelah dunia kognitif berinteraksi dengannya.”
“Asal bukan masalahku.” Lucien merasa lega. Memperlambat kecepatan kenaikan masih bisa diterima, keunggulannya dalam pemahaman alam semesta bisa mengimbangi. Tapi jika sampai menyebabkan trauma jiwa yang sulit disembuhkan, itu benar-benar masalah.
Fernando melototi Alfres yang dengan duka mendalam mengembalikan benda-benda magis di cakarnya kepada Lucien: “Beristirahatlah dengan baik selama seminggu, beradaptasi dulu. Jangan buru-buru melakukan ritual kenaikan.”
“Ya, Guru.” Lucien tidak akan membahayakan jiwanya hanya untuk mengejar waktu singkat ini.
※※※
Majelis Sihir, lapisan kedua puluh delapan, area gudang tingkat tinggi.
“Sisik Naga Merah...”
“Getah Pohon Sihir Merah Darah...”
“Bunga Pemakan Jiwa hijau zamrud...”
“Enam buah Batu Matahari...”
“Otak hantu jahat...”
‘Air mata’ hantu penasaran...”
……
“Komite Ivens, ini material yang Anda minta.” Penyihir Gelap lima cincin penjaga gudang Smith menyerahkan material penukaran kepada Lucien, tak tahan menambahkan celoteh, “Apakah Komite Ivens akan melakukan promosi ke tingkat tinggi?”
Bahan-bahan yang diperlukan untuk ritual sihir promosi ke tingkat tinggi sebagian besar termasuk benda langka dan cukup mahal. Oleh karena itu, penyihir lima cincin yang mencapai ambang ini bisa mengajukan permohonan bantuan ke Departemen Pengelola Penyihir. Dewan Sihir akan menyediakan sumber daya terlengkap dengan harga termurah—separuh harga. Dengan membawa sertifikat legalitas dari Komite Urusan, Lucien langsung menukarkan materialnya. Namun hampir semua poin okultisme dan Emas Taler yang dimilikinya habis, hanya terkumpul sepertiga dari kebutuhan.
Sepertinya harus menggadaikan keuntungan anuitas tiga tahun ke depan pada Guru, juga menyerahkan subsidi dari Dewan dan Elemen Kehendak untuk Alfres sebagai gaji bulanannya. Ini agar nantinya si naga bisa memalsukan diri sebagai saya untuk jalan-jalan sesekali. Lucien "merasa sakit hati" sambil tersenyum pahit pada Smith: "Aku hanya melakukan persiapan dini."
"Apakah ada yang menukar material persiapan ritual sebelumnya?" Smith menatap bayangan Lucien yang pergi dengan kebingungan. Ia hanya pernah mendengar tentang penyihir yang berpetualang untuk mengumpulkan sebagian material sendiri, belum pernah ada yang datang ke gudang untuk menukar lebih awal. Lagipula gudang tidak mungkin kabur!
"Sepertinya Komite Ivens benar-benar akan promosi, kecepatannya..." Smith tak mampu menggambarkan perasaannya.
※※※
Tujuh hari kemudian, Lucien kembali berdiri di aula tempat ritual sebelumnya dilaksanakan, hati dipenuhi kegelisahan. Ritual promosi ke Penyihir Gelap tingkat tinggi jauh lebih sulit daripada "Restu Banshee" dengan tingkat kegagalan tinggi - dari sepuluh penyihir lima cincin yang memenuhi syarat, tiga hingga empat akan gagal. Apalagi dirinya yang dipaksa meningkatkan level, pasti lebih berbahaya.
