Lantai aula telah diukir dengan cairan keabuan membentuk Formasi Sihir kompleks.
Formasi sihir ini terdiri dari tiga belas lingkaran dengan pola-pola mengerikan yang berbeda. Dua belas lingkaran kecil mengelilingi lingkaran raksasa yang bergambar simbol "tanah" dan enam simbol hexagram.
Antara dua belas lingkaran ini dan lingkaran pusat raksasa, terdapat banyak garis abu-abu perak yang saling terhubung membentuk bagan bintang dengan orbit mistis. Di dalam setiap lingkaran kecil terdapat kombinasi simbol zodiak dan elemen yang berbeda.
Ritual promosi ke Penyihir Tingkat Tinggi memiliki berbagai varian, karena aliran sihir yang ditekuni dan struktur dunia kognitif tiap penyihir berbeda. Penggunaan ritual yang berfokus pada arwah kematian, manipulasi gaya, atau halusinasi jelas tidak cocok untuk penyihir di bidang zat, elemen, atau elektromagnetik.
Oleh karena itu, terdapat puluhan jenis ritual serupa yang disediakan sesuai bidang keahlian penyihir tingkat menengah. Lucien secara alami memilih ritual yang berorientasi pada astrologi dan elemen.
Setelah memeriksa dengan cermat dan memastikan Formasi Sihir yang digambarnya tidak bermasalah, Lucien beristirahat selama beberapa menit. Ia menunggu energi spiritual pulih secara alami untuk menyambut penyucian ritual dalam kondisi prima.
Storm Master Fernando berdiri tenang di samping dengan tangan disilangkan di belakang punggung, sama sekali tidak berniat membantu Lucien memersiapkan Formasi Sihir. Menguasai ritual kenaikan tingkat secara mandiri seharusnya menjadi kemampuan dasar setiap Penyihir Gelap lima cincin. Jika Lucien melakukan kesalahan, justru dia akan menggeram seperti badai.
Anggota Komite Urusan Tang Pu datang untuk menyaksikan peningkatan Lucien dengan perasaan terkejut yang sangat kuat. Dia sangat memahami bahwa Lucien baru menjadi Penyihir Gelap lima cincin kurang dari setengah tahun. Persyaratan energi spiritual dan jiwa dapat dibantu dengan ramuan dan ritual, sehingga masalahnya tidak terlalu besar. Namun, dunia kognitif yang terwujud secara substansial secara awal tidak memiliki jalan pintas - baik pemahaman diri terhadap dunia realitas harus mencapai tingkat tertentu dan semakin mendekati esensi, maupun seperti penyihir kuno yang meningkatkan energi spiritual dan jiwa hingga tingkat "gila", menggunakan ritual untuk membantu penyelesaian awal materialisasi dunia kognitif.
Namun dengan cara ini, meskipun Lucien menggunakan ramuan dan ritual tanpa khawatir akan biaya, dia tetap membutuhkan waktu empat lima puluh tahun sebelum bisa menjadi penyihir tingkat tinggi.
Saat ini, para Ahli Sihir Oskur sering memilih kombinasi dua metode dalam proses peningkatan: pertama dengan menjelajahi dunia dan mempelajari ilmu sihir untuk mendekatkan dunia kognitif mereka pada kenyataan hingga menunjukkan tanda-tanda awal terwujud secara substansial, sekaligus meningkatkan energi spiritual dan jiwa hingga 2-3 kali lipat di atas standar normal. Kemudian mereka melakukan ritual untuk mewujudkan dunia kognitif secara awal dengan lebih mudah sebelum mengambil langkah krusial. Dengan cara ini, harapan untuk promosi ke tingkat tinggi bisa tercapai dalam sekitar dua puluh tahun.
Sementara mereka yang berhasil promosi ke tingkat tinggi sebelum usia 30 tahun, tanpa terkecuali, telah mewujudkan dunia kognitif mereka secara substansial tanpa bantuan apapun melalui eksplorasi pribadi.
"Apakah dunia mikroskopis benar-benar sepenting itu? Benarkah itu merupakan perwujudan esensi dunia? Hanya dengan menemukan partikel baru, Lucien sudah mendapat hasil sebesar ini?" Tang Pu tak bisa menahan diri menggelengkan kepala, menghilangkan rasa iri hatinya terhadap Lucien. Dia sendiri membutuhkan waktu 26 tahun penuh untuk naik dari lingkaran kelima ke keenam, dan saat itu usianya sudah hampir 50 tahun.
Namun, berbeda dengan sikap Storm Master, dia sangat mendukung peningkatan paksa Lucien. Menurutnya, rekan seangkatannya yang telah menimbulkan banyak masalah ini sebaiknya segera naik tingkat selama ada kemampuan, daripada menimbun terlalu lama lalu tewas secara tak terduga saat sudah sangat siap. Saat itu tiba, penyesalan tak akan berguna lagi.
Dalam pandangannya, bahkan jika Lucien tidak menimbulkan masalah, begitu ada kesempatan naik ke tingkat tinggi, selama tidak ada konsekuensi terlalu serius, harus segera diambil. Bagaimanapun, kemampuan bertahan hidup dan menyelamatkan diri tingkat tinggi jauh melebihi tingkat menengah, eksplorasi di luar pun akan lebih aman. Bakat Okultisme yang tidak dikonversi menjadi kekuatan sihir selalu membuat orang cemas, bukankah sudah banyak bakat Okultisme yang runtuh satu per satu?
Alfres tidak memiliki pemikiran seperti itu. Ia selalu bingung dengan konsep waktu. Peningkatan dirinya ke tingkat tinggi bahkan tidak menggunakan ritual, murni melalui stimulasi interaksi jiwa dan fisik yang didapat dari mempelajari okultisme dan sihir, lalu naik tingkat secara alami - persis seperti anggota sukunya yang mencapai dewasa. Karena itu, ia tetap asyik bermain dengan barang-barang sihir yang dilepas Lucien, memamerkan Cincin Mahkota Holm di cakarnya yang besar.
Meski jubah Takhta Abadi tidak memancarkan kilatan gemerlap, Alfres menggenggamnya erat-erat. Dalam hatinya ia sangat paham: benda ini, sekalipun tidak indah, bisa ditukar dengan banyakkkkk sekali kristal dan batu permata.
Setelah memulihkan kondisi terbaiknya, Lucien mengeluarkan dua belas bola kristal yang telah dibuat dari tas penyimpanannya.
Mereka dibuat dengan memadukan berbagai jenis kristal secara terpisah bersama material seperti Batu Matahari, Batu Hailan, getah Pohon Sihir Merah Darah, dan lainnya. Kristal-kristal ini memancarkan kilauan warna yang berbeda: ada yang bersinar seperti matahari, ada yang berkilauan laksana bintang, dan ada pula yang mirip lautan biru yang indah. Kedua belas kristal ini melambangkan dua belas konstelasi dan dua belas elemen berbeda.
Saat kedua belas kristal ini ditempatkan di tengah dua belas lingkaran bagian luar dan diaktifkan satu per satu, mereka segera menyatu dengan Formasi Sihir. Cahaya gemerlap mereka terangkat perlahan oleh kekuatan kosong.
Setelah menyelesaikan semua ini, Lucien buru-buru memasuki lingkaran besar pusat. Ia menginjak simbol tanah, lalu mengeluarkan enam bola kristal redup dari tas penyimpanan dan menempatkannya di bagian tengah enam simbol hexagram.
Melemparkan tas penyimpanan keluar Formasi Sihir, Lucien mulai mengaktifkan Formasi Sihir lingkaran di bagian tengah.
Enam hexagram bersinar dengan cahaya keabuan, menonjol dengan kecepatan yang terlihat oleh mata, seolah enam altar maya. Di tengah setiap altar terdapat bola kristal yang mewakili enam elemen tambahan.
Merah menyala, biru pekat, hitam kelam, hijau kebiruan, hijau zamrud, putih murni - enam pancaran cahaya memancar dari bola kristal, perlahan mengambang bagai enam matahari mini berwarna berbeda.
Lucien melantunkan mantra dengan suara rendah yang semakin mengeras, seperti kidung pujian bagi langit berbintang, penuh mistis dan kebijaksanaan purba yang berasal dari kedalaman kosmos nan luas.
Seiring mantra terdengar, garis-garis keabuan menyala satu per satu. Sinar maya yang saling terhubung mulai muncul di antara bola-bola kristal.
Perlahan bola kristal mulai beroperasi, berputar mengelilingi Lucien di tengah. Enam lapisan dalam dan dua belas lapisan luar bergerak dalam orbit berbeda tanpa sedikitpun tabrakan.
Formasi Sihir tiba-tiba menyala dengan selubung cahaya redup, menciptakan suasana seperti mimpi. Bola-bola kristal yang berputar di bawah bayangannya bagaikan bintang-bintang di langit, lintasannya sederhana namun mengandung misteri tingkat dalam.
Di bawah pengaruh formasi magis, Lucien terjerembab ke dalam dunia kognitif yang setengah maya setengah ilusi. Langit berbintang masih bersinar tinggi, menggantungkan gaya gravitasi tak kasat mata. Bintang Nasib Utama mendominasi pusat, terhubung goyah dengan bayangan dalam jiwa, mengisyaratkan ketidakpastian takdir.
Api yang mengamuk, angin yang melayang ringan, dan air yang mengalir lembut membentuk dasar dunia. Aliran energi tak lagi kontinu, melainkan terbagi sebagian-sebagian.
Banyak titik-titik elemen cahaya bagaikan zat di dunia nyata, membentuk fondasi lingkungan kognitif. Elektron terus mengitari, sesekali memancarkan sinar radiasi.
Tetesan cairan membangkitkan dunia es dan salju, berkilauan dengan cahaya kristal.
Satu per satu bola kristal bergerak dari realitas menuju ilusi dengan cara yang tak terbayangkan, mengguncang dunia kognitif. Kemudian mereka melesat pergi, berubah dari maya menjadi nyata kembali ke dalam Formasi Sihir, bagai meteor yang cemerlang dan indah.
Interaksi realitas dan ilusi ini membuat Lucien kesulitan membedakan apakah dirinya berada di tengah Formasi Sihir atau telah memasuki dunia kognitif, seolah terhanyut dalam mimpi.
Lucien memaksa memusatkan semangatnya. Dengan sikap pengamat, ia menggoyang bayangan Bintang Nasib Utama dalam jiwanya. Garis bintang berkilauan seketika menyala, menjulur jauh menghubungkan ke bintang induk di langit.
Kemudian, garis bintang ini bergetar seperti senar kecapi, mempengaruhi kedua ujung secara berbeda.
Bayangan itu menggetarkan energi spiritual, jiwa pun bertransformasi. Sementara itu, Bintang Nasib Utama membuat dunia kognitif beroperasi mengikutinya. Kedua sisi dengan karakter berbeda ini saling bertukar energi tanpa henti!
Ini adalah hal yang hanya bisa dilakukan setelah dunia kognitif terwujud secara substansial secara awal. Dulu ketika Lucien bermeditasi, dia hanya bisa mengontrol jiwanya sendiri, sama sekali tidak bisa mempengaruhi lingkungan kognitif secara langsung.
Sebuah bola kristal berpindah ke dunia kognitif sesuai "orbit" yang telah ditentukan, menabrak garis bintang tanpa sedikit pun penyimpangan. Getaran hebat muncul secara spontan, dan bintang ini pun berubah menjadi titik-titik cahaya gemerlap yang mengalir masuk ke jiwa Lucien, Bintang Nasib Utama, serta titik-titik elemen cahaya.
Di dalam jiwa, garis putus-putus energi spiritual yang gemerlap muncul, membentuk garis pertama dari mantra "Pemicu Mantra" ini.
Garis-garis semakin bertambah banyak, guncangan di dunia kognitif pun semakin hebat. Interaksi energi yang menyertai menjadi semakin bergejolak, seolah "nya" ingin melompat keluar dari dunia maya, benar-benar menyatu dengan jiwa dan masuk ke dunia realitas.
Sebuah bola kristal demi bola kristal menabrak masuk, model sihir yang luar biasa kompleks muncul secara tiga dimensi, sementara dunia kognitif seperti menghadapi kiamat, mendidih hingga mengerikan. Bintang Nasib Utama di bawah penguatan tujuh belas bola kristal semakin membesar, mendesak bintang-bintang lain hingga menempati sebagian besar langit berbintang.
Titik-titik elemen cahaya yang menerima aliran dari bola kristal juga membesar secara ekstrim. Lucien bagaikan elektron yang mendongak melihat inti atom raksasa!
Namun mereka bersembunyi di antara angin, api, dan air, terpisah jauh dari gugusan bintang, saling tidak mendekati. Di antaranya seolah terdapat Dinding Gaya tak kasat mata.
Lingkungan elemen dan astrologi, dunia mikroskopis dan makroskopis, saat ini begitu jelas terpisah bagai air dan minyak!
Bola kristal terakhir yang menyimbolkan matahari berubah dari nyata menjadi maya, menabrak langsung sambungan kekuatan bintang antara Bintang Nasib Utama dan bayangan jiwa, memetik melodi terakhir.
Tanpa suara, Bintang Nasib Utama menyala bagai letusan bintang, menerangi seluruh dunia kognitif. Langit berbintang mengembang cepat, menelan lingkungan angin, api, dan air, melahap elemen, atom, dan elektron.
Dengan kekuatan ekspansi ini, kesadaran Lucien sama sekali tidak bergetar, berhasil menyelesaikan garis terakhir model sihir.
Dengungan suram dan khidmat bergema, semua kilatan cahaya mengalir masuk ke jiwa Lucien, menyatu dengan model sihir.
Namun tiba-tiba Lucien menyadari jiwanya tidak mampu mengendalikan letusan Bintang Nasib Utama dan ekspansi langit berbintang. Meski model sihir telah terbangun, dunia kognitifnya berada di ambang ledakan berbahaya!
Fernando melangkah maju, kedua tangan yang semula di belakang kini terangkat di depan dada. Kilatan listrik terang melompat di antara telapak tangannya, badai dahsyat berpusar di mata merah menyalanya.
"Jika Lucien tidak bisa mengendalikan, dia akan menghentikan ritual meski harus menerima balasan sihir yang parah. Itu lebih baik daripada ledakan total tubuh!"
"Dalam situasi seperti ini, bahkan jiwa akan tercabik-cabik sepenuhnya!"
Tangan kanan Tang Pu yang semula hendak menyesuaikan kacamata berbingkai emasnya, kini membeku di udara. Semuanya berjalan mulus, mengapa kesalahan muncul di langkah terakhir?
Alfres lupa akan cincin dan jimat berkilau di tangannya, menatap Formasi Sihir dengan bingung sambil merasakan kecemasan samar.
Kesadaran pengamat Lucien tetap tenang tanpa gejolak perasaan, pengetahuan yang pernah dipelajari berkilat cepat di pikirannya.
"Saat ini jiwa hanya bisa mengendalikan sebagian Bintang Nasib Utama, sisanya cukup merepotkan."
Seiring ekspansi dan letusan Bintang Nasib Utama, ia kini telah menjadi kumpulan gumpalan-gumpalan cahaya.
"Hanya bisa mencoba cara ini!"
Lucien melihat situasi akan benar-benar lepas kendali jika terus berkembang, tanpa ragu menangkap inspirasi dan menguasai separuh Bintang Nasib Utama, membuatnya terbakar hebat dan meletus lebih dahsyat dari bagian lain.
Lucien ternyata "nekat" mempercepat ekspansi langit berbintang!
Bagian Bintang Nasib Utama ini semakin terang, namun setelah mencapai puncak kecerahan tiba-tiba meredup. Lucien tak berhenti, terus mengendalikan letusannya yang berkontras tajam dengan separuh lainnya.
Saat ekspansi langit berbintang memasuki fase akhir, bagian Bintang Nasib Utama ini runtuh tiba-tiba, memicu rasa sakit yang menusuk pada bayangan dalam jiwa Lucien.
Dentuman!
Bagian Bintang Nasib Utama yang runtuh ini membentuk pusaran hitam yang menyedot segala sesuatu di sekitarnya, bahkan cahaya yang sedang berekspansi tak luput!
Dengan bantuan tenaga berlawanan ini, Lucien berhasil mengendalikan ekspansi langit berbintang. Model sihir benar-benar terbentuk dan terpantul ke dunia kognitif, berubah menjadi bintang yang berkilauan.
Model-model sihir lain dalam jiwa Lucien juga memproyeksikan diri ke langit berbintang, membentuk "galaksi" di sekitar "Pemicu Mantra", hubungannya dengan dunia kognitif semakin erat.
Di pusat langit berbintang, Bintang Nasib Utama jauh lebih terang dari sebelumnya. Namun saat berputar, bagian belakangnya tak terlihat. Di sana ada kegelapan pekat seolah pusaran yang bisa menelan segala sesuatu, bahkan cahaya di sekitarnya pun berdistorsi.
Keduanya bagai "bintang kembar" takdir, perwujudan terang dan kegelapan.
Bayangan dalam jiwa Lucien juga demikian, membuatnya tak bisa menebak apakah perubahan ini baik atau buruk.
Tapi bagaimanapun, akhirnya dia berhasil naik ke tingkat tinggi!
Lucien membuka mata, persis melihat delapan belas bola kristal jatuh tak berdaya ke tanah, hancur menjadi serbuk-serbuk kusam.
※※※
Saat "lubang hitam" muncul, kilatan cahaya menyilaukan melintas di kedua mata Fernando, menerangi seluruh rona merah segar, ia bertanya penuh kebingungan: "Yang Tak Berjejak dalam Takdir?"
