Alasan Lucien sangat berhati-hati dalam masalah dualitas gelombang-partikel, selain untuk mengeksplorasi metode meditasi eksklusif, adalah karena masalah ini terlalu revolusioner dan mengubah paradigma. Jika dipaparkan secara tiba-tiba dan menyeluruh, bisa menyebabkan 99% Ahli Sihir Oskur tingkat menengah ke atas di Dewan Sihir mengalami keterkejutan mental. Saat itu, dirinya yang belum mencapai tingkat legenda, tanpa dukungan Majelis Sihir, akan menghadapi Gereja tanpa tempat untuk melarikan diri.
Selain itu, penentuan dualitas gelombang-partikel membutuhkan serangkaian eksperimen, penemuan baru, dan dukungan teori. Tanpa itu, pasti akan menerima serangan gencar. Misalnya, eksperimen verifikasi presisi foton cahaya masih di luar kemampuan Dewan Sihir saat ini. Mungkin dalam satu atau dua tahun penelitian, seseorang akan menyelesaikannya. Namun jika diajukan sekarang, pasti akan menuai keraguan tanpa bukti. Contohnya, rumus massa-energi yang diperlukan didasarkan pada teori relativitas khusus - teori yang sendiri telah menerima fitnahan dan serangan selama bertahun-tahun tak terhitung.
Jadi rencana awal Lucien adalah secara bertahap mengemukakan penemuan-penemuan pendahuluan dan teori-teori, menunggu hingga konsep-konsep ini tertanam kuat di benak mereka, baru kemudian meluncurkan beberapa eksperimen dan teori yang menggemparkan, barulah akhirnya terjun ke "Perang Gelombang-Partikel".
Tapi kini Lucien menyadari bahwa "Perang Gelombang-Partikel" di Dewan Sihir semakin memanas dengan polarisasi yang jelas antara kedua kubu. Untuk mencegah keruntuhan dunia kognitif mayoritas Ahli Sihir Oskur saat dualitas gelombang-partikel dipastikan, cara terbaik adalah mulai sekarang secara bertahap menyebarkan pandangan-pandangan terkait, menanam benih keraguan di hati mereka meski tetap mempertanyakan. Ketika syarat untuk eksperimen terpenuhi nanti, guncangan yang mereka alami tak akan sehebat sebelumnya. Dengan mengulangi proses ini beberapa kali, meski sebagian Ahli Sihir Oskur yang kepalanya meledak tak terhindarkan, setidaknya jumlah absolutnya bisa dikontrol agar tak menyebabkan penurunan drastis kekuatan Dewan Sihir dalam waktu singkat.
“Dengan begini, sebelum konfirmasi eksperimen, makalah penelitianku mungkin akan diabaikan, diragukan, dan diserang secara luas. Tapi seperti kata Levsky, ini adalah pengorbanan yang bernilai... Mana mungkin menikmati keuntungan tanpa membayar harganya?” Gumam Lucien dengan suara lemah dan tak jelas.
Ini bukan hanya pertimbangan sifat manusia dan worldview, tapi juga demi keselamatan diri sendiri. Jika sebagian besar penyihir tingkat menengah di Dewan Sihir binasa, yang paling gembira pasti Gereja. Mereka mungkin akan memberikan medali emas "satu ton" kepada Lucien sebelum membakarnya, sebagai penghargaan atas kontribusi luar biasanya dalam membinasakan Majelis Sihir.
Setidaknya untuk saat ini, Majelis Sihir adalah tameng kuat Lucien. Lucien tidak sampai bodoh merusak benteng pertahanan sendiri, malah berharap melihat perkembangan pesat dewan, meski harus membayar sedikit harga untuk itu.
“Apa yang Guru katakan tadi?” Tanya Haiti yang penasaran menanti reaksi Lucien setelah membaca makalah. Apakah pujian untuk Annik, atau sanjungan?
Lucien menggelengkan kepala: "Tidak ada. Bisa dimuat di 《Jurnal Okultisme》 sebagai Okultis junior, Annik, kamu telah memulai perjalanan sebagai Penyihir Gelap Sejati dengan awal yang baik. Tapi keangkuhan dan kemalasan adalah musuh kesuksesan, pendamping kegagalan. Jangan sampai ini membuatmu mengendurkan standar diri."
"Ya, Guru Ivens." Annik menjawab dengan serius.
Lucien tersenyum tipis: "Panggil saja 'Guru'."
"Hah?" Annik yang agak lambat di luar urusan Okultisme dan Sihir tak segera paham.
Leirilya segera menyenggolnya diam-diam, sementara Haiti langsung memarahi: "Bodoh! Guru Ivens mengangkatmu sebagai murid sejatinyal!"
Benar-benar bodoh! Kami memimpikan hari seperti ini, tapi dia malah tak menyadari hadiah yang diterimanya. Sungguh membuat iri!
Annik langsung tersentak gembira. Sejak pertemuan pertama di Mutiara Laut Stuart, dia telah menganggap Guru Ivens sebagai mentor sejati yang dipuja dari lubuk hati. Namun menyaksikan sosok Guru Ivens yang terus diselimuti aura prestasi dan peningkatan kekuatan sihir yang pesat, rasa inferiornya tumbuh. Ia tak pernah menyangka dirinya layak mendapat perhatian sang guru.
"Merupakan kehormatan besar menjadi murid Anda." Pipi Annik memerah sambil memberikan penghormatan paling resmi dan khidmat ala Majelis Sihir.
Lucien tersenyum mengangkat tangannya: "Tak perlu formal seperti itu. Aku tak terlalu suka protokol rumit. Pengakuan dari hati sudah cukup."
Matanya beralih ke Haiti, Splinter dan yang lain: "Kerja kalian di Lembaga Penelitian Atom akhir-akhir ini memuaskan. Bangga tapi tak sombong, rajin sekaligus berimajinasi - persis kriteria murid yang kuharapkan. Begitu kalian naik tingkat jadi penyihir sejati, kalian bisa belajar langsung dariku seperti Annik."
“Benarkah?” Haiti spontan bertanya dengan ekspresi bersemangat dan bergairah.
Lucien tersenyum lalu mengangguk perlahan.
“Luar biasa!” Yang berseru rendah justru Carterina, bukan Haiti yang paling ekspresif. Sebab ia menganggap kesan pertama dirinya dan Splinter di mata Guru Ivens sangat buruk. Meski beliau tetap mengajar, membimbing, dan menempatkan mereka di Lembaga Penelitian Atom tanpa pandang bulu, mustahil menerima mereka sebagai murid resmi. Maka kejutan tak terduga dan rasa syukur yang membara tiba-tiba membanjiri hatinya, membuatnya tak tertahankan emosinya. Splinter juga mengatupkan bibir rapat-rapat, kedua tangan disembunyikan di belakang punggung, raganya bergetar halus.
Dalam Dewan Sihir yang mewarisi sebagian tradisi Kekaisaran Sihir Kuno, hubungan guru dan murid bersifat sangat khidmat.
Lucien tidak menghiraukan kegembiraan mereka, malah menatap Annik sambil tersenyum: "Latihan soal, soal ujian, serta ringkasan awal pengetahuan 10 aliran sihir yang kusiapkan untukmu sudah ada di meja ruang bacaku. Ambil sendiri."
Ah? Ekspresi Annik langsung muram. Mimpi buruk yang tak kunjung hilang itu kembali menimpanya. Meski dia pribadi yang pendiam, tenang, rajin, dan ulet, tetap saja merasa takut terhadap barang-barang itu.
"Hahaha!" Haiti tertawa terbahak sambil menaruh kedua tangan di pinggang, menunjukkan sikap dengan gembira. "Dasar yang suka membuat kemajuan terobosan! Dasar yang naik jadi Penyihir Gelap Sejati lebih cepat! Dasar yang jadi murid resmi Guru Ivens lebih awal dari kami semua!"
Adapun takdir serupa yang mungkin menantinya di masa depan - toh belum tiba, untuk sementara tak perlu dikhawatirkan!
Setelah murid-murid pergi, Lucien berjalan perlahan menuju ruang baca, menemukan perkamen khusus untuk menulis makalah penelitian, duduk diam menghadapinya sejenak sebelum akhirnya mengangkat bulu angsa dan menulis:
"《Tentang Sebuah Pandangan Inspiratif tentang Cahaya》."
Masih bermula dari sudut pandang radiasi benda hitam, memperkenalkan teori gas partikel klasik, memperluas konsep "penyerapan dan emisi energi yang terkuantisasi" ke radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik) itu sendiri yang keberadaannya juga terkuantisasi. Karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, maka ia juga bersifat diskret, terkuantisasi dalam paket-paket energi yang ditentukan oleh frekuensinya, disebut kuantum cahaya, dan berinteraksi dengan zat dengan cara ini.
Selanjutnya memperkenalkan hipotesis kuantum cahaya ke dalam efek fotolistrik, menghasilkan penjelasan teoretis sempurna untuk fenomena ini, serta membuat berbagai prediksi berdasarkan teori ini, misalnya untuk cahaya dengan frekuensi tertentu, energi elektron yang terpancar akan tetap.
“……Dari sudut kilasan waktu, cahaya menunjukkan ciri khas kuantum yang jelas, sementara dari rata-rata temporal, ia memamerkan karakteristik gelombang. Mungkin kita perlu bersikap lebih terbuka dalam menyikapi masalah partikel-gelombang.”
Setelah mempertimbangkan, Lucien tetap menuliskan pernyataan yang terkesan kompromistis namun sarat makna ini. Setiap Ahli Sihir Oskur yang membaca makalah ini pasti akan menganggapnya sebagai versi yang diperkuat dari teori partikel - meski dimulai dari konsep kuantum yang sangat mengusik kenyamanan.
Setelah menyelesaikan makalah, Lucien membuat dua salinan stensil untuk dikirim ke Komite Peninjau Okultisme, guru Fernando, dan Altil. Biarlah 50.000 poin okultisme menjadi pelipur jiwanya.
Meski Altil juga tidak menyukai konsep kuantum energi, bagi dia yang teguh berdiri di kubu teori partikel, bukankah memandang semua gelombang elektromagnetik sebagai entitas diskret sama saja dengan versi baru teori partikel? Mungkin dia bahkan akan menyebut kuantum cahaya langsung sebagai "foton".
Setelah mengemas makalah penelitian, Lucien mulai menulis surat kepada teman-temannya satu per satu. Meski belum ada eksperimen presisi yang membuktikan, dan dimulai dari teori kuantum yang masih diragukan, seharusnya tidak akan menyebabkan insiden kepala meledak. Namun tetap perlu memberi peringatan untuk menghindari kejadian tak terduga.
"...Dari sudut pandang pribadi, makalah yang akan saya ajukan ini merupakan satu-satunya artikel sejauh ini yang dapat menyaingi sifat revolusioner hipotesis kuantum energi. Untungnya, belum ada bukti eksperimen kuat..."
※※※
Di Departemen Pengelola Penyihir, Eric mengawasi dengan cermat makalah yang diajukan Lucien. Saat menemukan tidak ada kata "revolusioner" di dalamnya, wajah kaku-nya tiba-tiba merekah dalam senyuman yang mirip lega: "Setiap kali kamu mengajukan makalah, aku selalu merasa was-was."
"Ini hanya pandangan inspiratif yang belum terkonfirmasi eksperimen. Saya berharap fenomena yang diturunkan dari pandangan ini dapat terbukti di masa depan," jawab Lucien sambil tersenyum. Ini adalah fakta, meski bukan fakta utuh - langkah revolusioner sudah diambil oleh hipotesis kuantum energi.
Di sampul makalah menuliskan "terang-gelap", Eric berpikir sejenak lalu mengangkat kepala ke arah Lucien: "Ivens, kau ahli di bidang elemen. Artikel tentang cahaya ini seharusnya dianalisis dari sudut teori partikel, bukan? Jika diserahkan ke otoritas aliran terang-gelap, penilaiannya mungkin akan sangat rendah. Ada aspek lain yang bisa kita samarkan untuk diserahkan ke otoritas bidang lain?"
Aliran terang-gelap dibangun berdasarkan dasar listrik-magnet, dengan teori gelombang sebagai penguasa mutlak.
"Tidak perlu. Kebenaran mutlak semakin jelas diperdebatkan," jawab Lucien dengan humor. Kecuali diserahkan ke kenalan di aliran elemen, siapa pun yang memverifikasi akan sama. Delapan puluh persen anggota komite verifikasi mendukung teori gelombang. Dari sisa dua puluh persen, yang memiliki simpati pada hipotesis kuantum energi tidak lebih dari tiga orang. Pendukung teori partikel seperti Altil yang keras kepala dan teguh pendirian, meski terpaksa mengakui hipotesis kuantum energi, mustahil ditemukan tanpa bukti eksperimental.
Eric mengangguk, lalu menyerahkan makalah tersebut ke komite verifikasi.
"Terang-gelap? Alihkan ke Tuan Roland, Tuan Teshara." Makhluk alkimia tanpa jeda melakukan pembagian tugas.
※※※
Di Lantai 33 Menara Sihir Alin, saat melihat judul makalah Lucien, Fernando tak kuasa mengusap keningnya: "Pandangan yang bersifat membuka wawasan..."
