Lucien awalnya tertegun, kemudian menangkap makna tersembunyi dalam perkataan Fernando: "Guru, maksudmu, bahkan jika rencana masih dalam persiapan dan belum mulai dilaksanakan, legenda tetap bisa merasakannya?"
Ini terlalu berlebihan!
Dengan kewenangan saat ini, Lucien bisa menukarkan poin okultisme untuk mendapatkan sebagian besar data di bawah tingkat legenda di Perpustakaan Okultisme Tinggi. Namun pemahamannya tentang bidang legenda masih terbatas pada: kenaikan dua profesi legendaris dalam Buku Astrologi dan Elemen, konstruksi mantra legenda terkait, serta penjelasan sporadis dari guru Fernando. Pengetahuan legendaris yang lebih lengkap, konkret, detail, dan tersistem hampir nol persen.
Oleh karena itu, Lucien merasa sangat terkejut dengan firasat yang hampir seperti kemampuan dewa ini. Meskipun sebagai Penyihir Gelap Sejati, dirinya pernah menggagalkan konspirasi Baron Habelo yang mengancam nyawanya berkat firasat bahaya dari Bintang Nasib Utama dan tindakan tegas yang diambil. Namun saat itu, Baron Habelo sudah mulai melaksanakan rencana, dan mereka berada dalam satu kastil yang sama, sehingga wajar jika bisa merasakan bahaya lebih awal. Tapi baru beberapa menit yang lalu Lucien merapikan rencana dalam pikiran, bahkan belum sempat menjelaskan pada gurunya, Sang Penguasa Arwah sudah lebih dulu menyadari bahaya dan "mengorbankan pion untuk menyelamatkan raja" dengan tindakan preventif - ini benar-benar di luar akal sehat.
Fernando bermuka masam: "Kenaikan ke tingkat legenda adalah transformasi kualitatif kehidupan. Pada awal Perang Fajar, berbagai gereja mempublikasikan bahwa legenda setara dengan semi-dewa. Jika rencanamu benar-benar bisa mengancam nyawa Vinsent, maka perubahan kecil dalam orbit takdirnya akan diperbesar di dunia kognitifnya menjadi sinyal bahaya yang sangat kuat."
Di sini, Fernando berhenti sejenak, seolah mencari contoh yang baik untuk menjelaskan, agar Lucien tidak ceroboh terhadap para legenda saat melakukan eksplorasi di kemudian hari: "Ketika kamu merancang strategi melawan Pangeran Vampir Dracula untuk menyelamatkan 'Pengamat', apakah pernah terpikir olehmu untuk membunuhnya? Apakah ada rencana nyata yang bisa membuatnya runtuh?"
"Tidak." Lucien menggelengkan kepala dengan serius. Dari awal tujuannya hanya menyelamatkan Rhine dari kurungan, sama sekali tidak ada hubungan dengan Pangeran Dracula. Jika bukan karena konflik kepentingannya dengan Rhine, dirinya tak perlu mengambil risiko besar meminta Natasha mengalihkan perhatiannya.
Dengan kemampuan legenda tingkat puncaknya, merancang pembunuhannya mustahil kecuali melibatkan Yang Mulia Douglas, Bricke, dan gurunya sendiri bekerja sama. Situasi saat itu sama sekali tidak memungkinkan. Bahkan rencana Natasha yang mengusulkan memberitahu Salder untuk memasang perangkap penyergapan pun telah ditolak olehnya.
Memikirkan ini, Lucien tiba-tiba menyadari pengaturan Rhine. Baru setelah memanggil Dewa Bulan Perak Aetna untuk bertarung dengan entitas mistis dunia mayat hidup, dirinya benar-benar memahami target sebenarnya.
Sepanjang perjalanan membuka makam Sphinx, Istana Bawah Tanah Raja Matahari, dan Altar Ikan Kou Tao, dirinya hanya tahu ini untuk membantu sang vampir bebas serta menghilangkan keanehan di dunia mayat hidup. Detail situasi sebenarnya tak pernah dijelaskan secara rinci. Taktik ini jelas menghindari firasat bahaya dari entitas mistis dunia mayat hidup, ditambah Tuhan tersebut belum sepenuhnya bangun, akhirnya berhasil disembunyikan.
Di antara para legenda yang pernah berinteraksi sebelumnya: Raja Mimpi Buruk "mencari celaka sendiri" dengan memunculkan masalah matematika rumit dari kedalaman ingatanku; Raja Agung Sphinx Fenkes terkungkung dalam keadaan setengah hidup dan bingung; Sedangkan Salder hanya kukonfirmasi keanehannya dan kumanfaatkan tangannya untuk menyingkirkan Badut, tanpa benar-benar berniat melawannya; Adapun Guru, Yang Mulia Ketua Dewan, dan para penyihir legenda lainnya, saat kuajukan makalah penelitian revolusioner, selalu kuevaluasi berulang dan kusiapkan landasan untuk mencegah guncangan berlebihan.
Melihat sikap Lucien yang serius dan termenung, Fernando tahu dia telah mengembangkan kewaspadaan akan hal ini. Dengan anggukan halus, dia berkata: "Ke depannya, jika mendapat laporan intelijen semacam ini, jangan langsung menyusun rencana. Serahkan saja padaku."
Sepertinya dia masih merasa kurang yakin, kembali menasihati: "Tapi makalah penelitian revolusioner berbeda dengan bahaya semacam ini. Harus melalui verifikasi dan persiapan matang." Fernando selalu merasa Lucien adalah tipe orang yang bisa tiba-tiba menghasilkan temuan revolusioner kapan saja.
“Legenda tidak bisa merasakan bahaya dari makalah penelitian yang revolusioner?” Lucien bertanya dengan kebingungan, ini berbeda dengan pemikirannya sebelumnya.
Fernando menatap dengan mata merah menyala: "Dunia kognitif semi-stabilisasi yang menyatu dengan jiwa, berada di antara ilusi dan realitas, mulai berinteraksi dengan dunia nyata dan Langit Berbintang Takdir - inilah perubahan esensial penyihir legenda. Ditambah bayangan Bintang Nasib Utama dan Magis Ramalan astrologi tingkat legenda, terbentuklah sumber kemampuan prediksi bahaya para penyihir legenda. Jika makalah revolusioner bisa membahayakan legenda, itu pasti bertentangan total dengan konstruksi utama dunia kognitifnya. Dengan kata lain, dunia kognitifnya menolak eksistensi hasil penelitian ini, sehingga tidak menganggapnya sebagai ancaman dan tak bisa mendeteksi sebelumnya."
"Begitu rupanya..." Lucien akhirnya memahami, lalu khawatir bertanya: "Lalu apakah Sang Penguasa Arwah bisa meramalkan rencanaku? Apakah pengkhianatan Felipe akan diketahui?"
Jika menjadi target seorang Arkanis Agung, itu jauh lebih menyeramkan dibandingkan legenda seperti Pangeran Dracula atau Rudolf II. Bagaimanapun, taktik Arkanis Agung jauh lebih beragam, terutama yang ahli dalam arwah kematian, kutukan, dan konversi kehidupan.
Fernando mengangkat sudut bibirnya, mengejek dengan canda: "Kau lupa identitasmu sebagai Sang Pengelabu Takdir? Hasil ramalan Vinsent kemungkinan besar akan melenceng ke arahku. Mengingat firasat ini sifatnya samar-samar, hubungan kita juga sangat erat, dan rencana implementasimu pasti harus kuperintah, jadi tak perlu khawatir Vinsent akan melacakmu. Jika tak bisa melacakmu, otomatis tak bisa melacak Felipe."
Penyimpangan yang benar-benar ekstrim... Lucien masih khawatir bertanya: "Guru, bukankah Sang Penguasa Arwah akan mendendamimu?"
“Dendam ya dendam, apa aku takut dia?” Fernando membelalakkan mata merahnya, “Sudah, kamu pulang saja. Kami harus mengadakan rapat Majelis Parlemen Tertinggi untuk membahas hal ini. Selanjutnya kami akan 'menginterogasi' mayat hidup dari dunia hitam-putih-abu.”
“Entah apa yang mengerikan dari mereka?” Lucien penasaran. Ia bertanya-tanya apakah mereka punya rencana menyerangnya, seperti mayat hidup tingkat tinggi yang bodoh itu yang ia bunuh di gua reruntuhan kurcaci...
Fernando mengeras wajahnya: “Jika itu pantas kamu ketahui dan termasuk dalam lingkup kewenanganmu, aku pasti akan memberitahu. Tapi, setelah melewati tangan Vinsent, kenangan nyata yang bisa kami 'interogasi' kemungkinan besar adalah kenangan yang ingin dia perlihatkan kepada kami.”
Lucien teringat mendadak, Sang Penguasa Arwah Vinsent juga merupakan "ahli utama" di bidang otak dan memori jiwa. Kecuali Otak Pusat para kepala gurita di Pegunungan Kegelapan yang gemar mempermainkan jiwa, mungkin tak ada makhluk lain yang bisa menyainginya di bidang ini. Segala hal seperti invasi otak, membaca memori, menghapus memori, memalsukan memori, hingga Rajut Memori, semua adalah keahlian andalannya.
Douglas, Fernando dan yang lainnya tentu bisa membedakan mana memori palsu, namun tak mampu mendeteksi bagian memori mana yang telah dihapus.
※※※
"Rupanya arwah dari dunia mayat hidup ingin memicu perselisihan internal di Dewan Sihir melalui diriku. Jika bukan karena peringatan Felipe, situasinya mungkin akan menjadi sangat rumit..." Lucien duduk di kantor Lembaga Penelitian Atom, meninjau hasil interogasi yang telah disaring oleh gurunya Fernando.
Tanpa pengkhianatan Felipe, tidak akan ada rencana yang kususun. Tanpa rencana itu, Sang Penguasa Arwah Vinsent tentu tidak akan menyadari bahaya. Konspirasi mayat hidup Ador dalam situasi "Perang Gelombang-Partikel" Dewan Sihir yang sedang memanas ini sangat mungkin berhasil, dan yang paling terancam nantinya adalah diriku sendiri.
Tapi dengan begini, siapa pun yang berani memprovokasi "perseteruan akademis" melalui diriku di masa depan akan dianggap beritikad jahat oleh Majelis Parlemen Tertinggi, dan kemungkinan besar merupakan mata-mata.
"Informasi umum tentang dunia mayat hidup ini lebih detail daripada yang kuketahui, termasuk peringatan jelas tentang bahaya di kedalamannya. Terutama adegan terdalam yang dibaca dari ingatan mayat hidup Ador, benar-benar membuat semua anggota Majelis Parlemen Tertinggi terkejut..."
Adapun apa sebenarnya pemandangan tersebut, itu di luar kewenangan Lucien sehingga tidak bisa mengetahuinya. Namun konsekuensi dari pemandangan ini ditulis jelas oleh Fernando: Dewan Sihir memutuskan untuk mengembangkan mantra pendeteksi celah pintu masuk dunia mayat hidup berdasarkan kenangan dan karakteristik mayat hidup tingkat tinggi, lalu membangun "stasiun eksplorasi depan" di pintu masuk celah tersebut. Eksplorasi dilakukan perlahan, sama sekali tidak terburu-buru memasuki area dalam. Mereka akan menunggu sampai menemukan dunia baru tempat entitas mistis dunia mayat hidup dan Dewa Bulan Perak Aetna sama-sama terjatuh, memperoleh fragmen-fragmen-Nya, serta meneliti sampai ada capaian, barulah masuk lebih dalam ke dunia mayat hidup.
"Tampaknya Sang Penguasa Arwah tidak punya niat untuk menempelkan diri ke dunia mayat hidup dan merayu para Penyihir Legendaris menjelajahi area dalam... Tapi anehnya, tidak ada laporan intelijen tentang Penyihir Legendaris seperti Yang Mulia Maskelyne atau Tuan Rhine yang terperangkap di kedalaman dunia mayat hidup. Apakah mayat hidup Ador belum mencapai tingkatan ini?"
Lucien berpikir dengan kebingungan, awalnya berencana "berpura-pura tersadar" di hadapan guru Fernando bahwa Rhine sebenarnya terjebak di kedalaman dunia mayat hidup oleh Pangeran Dracula. Tapi sekarang tidak perlu menyembunyikannya lagi.
Hasil interogasi berikutnya membuat Lucien hampir tertawa terbahak-bahak. Ternyata beberapa kali perselisihan internal Tangan Pucat Kehijauan diprovokasi oleh mayat hidup dari dunia mayat.
"Sang Penguasa Arwah pasti marah besar setelah mengetahuinya. Tapi ini juga mengonfirmasi niat jahat mayat hidup di dunia mayat. Setidaknya Dewan Sihir sudah waspada."
Setelah selesai membaca, Lucien menggesekkan ibu jari dan telunjuknya. Segumpal api langsung membakar laporan intelijen tersebut. Serpihan sisa terbawa angin masuk ke saluran pembuangan.
Usai semua ini, Lucien bangkit dari kursinya dan meninggalkan Lembaga Penelitian Atom. Kebetulan bertemu Lazare yang baru keluar.
“Pulang selarut ini?” Lazare menatap Lucien penuh rasa penasaran dari atas ke bawah: “Aneh sekali, orang membosankan sepertimu yang hanya tahu mempelajari okultisme dan sihir ini ternyata adalah musisi besar. Beberapa karyamu justru sangat romantis, seperti 'Untuk Silvia' atau 'Moonlight'. Hei, kenapa tidak pulang cepat? Pasti banyak 'penggemar' musik yang menunggumu di rumah, tak terkecuali wanita bangsawan cantik yang khusus datang dari Lentat.”
“Makanya aku bertahan di sini.” Lucien mengusap dahinya.
Lazare menghela napas panjang: “Sungguh membuang-buang kesempatan!”
Lalu ia menyeringai penuh arti: “Apa kabar angin itu benar? Kau dan Yang Mulia Putri Mahkota dari Kadipaten Viorate memang pasangan kekasih, sampai tega menolak hati para gadis cantik itu?”
Si jago gosip ini... Lucien lebih memilih tidak membantah, Ia pun menutup mulut rapat-rapat.
Lazare menghela napas panjang: "Satu di timur, satu di barat, satu di Majelis Sihir, satu di Kota Nyanyian Suci. Masa depan kalian benar-benar... Jadi, berusahalah lebih keras, berjuanglah untuk segera menjadi Penyihir Legendaris, pimpin dewan untuk menghancurkan Gereja, maju terus ke Kota Nyanyian Suci, dan rebut kembali sang Putri!"
Saat mereka berbicara, mereka memasuki lift vertikal dan terkejut melihat Felipe yang mengenakan mantel panjang hitam.
"Aku datang untuk mengganti Lencana Okultisme." Felipe yang dingin tanpa senyuman memutar lencana Ahli Sihir Oskur tingkat enam. Sejak adanya faktor dampak, poin yang dia peroleh jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Apakah dia sengaja menunggu dirinya? Tampaknya masih trauma dengan perubahan Tangan Pucat Kehijauan beberapa hari lalu. Lucien tersenyum paham: "Agak kecewa melihatmu masih hidup."
Felipe mendengus dingin, memastikan Lucien tidak menjadi incaran Sang Penguasa Arwah, dalam hati sedikit lega. Tak lama setelah mengirim surat rahasia, Sang Penguasa Arwah tiba-tiba menyerang, membuatnya hampir kalap. Untungnya ketahanan mentalnya selalu baik, mampu tetap tenang menghadapi perubahan situasi, sehingga tak sampai membocorkan diri sendiri.
"Aku sedang mempelajari sihir amplifikasi baru. Menurut perkiraan, mungkin dalam tiga empat tahun ke depan akan tercipta sihir amplifikasi tingkat tinggi yang jauh lebih unggul dari yang ada sekarang." Lucien menatap lantai yang "naik" di depannya, berbicara seolah tak sengaja.
Sorot mata Felipe menjadi tajam, kedua tangan di saku jas hujan menggenggam erat: "Apa maksudmu?"
"Aku merencanakan sebuah program, berharap kau bisa jadi tamu undangan." Senyum Lucien penuh akal bulus, harus mencari alasan yang tepat. Terhadap orang dengan sifat seperti Felipe, Lucien tak suka berteman. Lebih baik hubungan saling memberi dan tak saling berhutang.
Felipe tidak terlalu paham: "Program? Tamu?"
"Nanti kamu akan tahu." Lucien tersenyum dan berjalan menuruni lift vertikal bersama Lazare, memasuki aula dewan.
