Beberapa hari kemudian.
Menara abu-abu perak menjulang ke langit, seluruhnya dihiasi garis-garis lincah yang berkilauan dengan kilau logam dingin, membawa nuansa misterius yang berbeda dari mayoritas menara penyihir tingkat tinggi yang cenderung suram dan gelap, seolah menyatu dengan hamparan langit berbintang, jelas berbeda dari semua gaya arsitektur terkini.
"Pantas disebut musisi besar, menara sihirnya pun membawa aura seni dan imajinasi." Setelah bertahun-tahun berlalu, Rock yang kini telah menjadi penyihir tiga lingkaran tetap sama lincahnya.
Sebagai ahli okultisme yang ahli dalam astrologi, membangun menara sihir lebih tinggi sebagai observatorium bintang memang suatu keharusan. Namun bentuk dan warna ini terbilang aneh di antara banyak menara sihir unik di Alin, seolah tidak cocok dengan aura tenang dan stabil Lucien. Tapi mengingat dia juga seorang musisi, para penyihir yang diundang ke jamuan makan pun akhirnya memaklumi.
Louise yang berparas anggun sangat mengagumi menara sihir ini, setidaknya lebih sesuai dengan selera estetikanya dibanding menara hitam atau kastil kuno yang suram. Dengan senyum manis dia berkata, "Tuan Ivens, sepertinya Anda juga cukup ahli dalam merancang eksterior bangunan. Suatu hari nanti ketika saya merenovasi villa taman saya, pastikan Anda memberikan saran."
Baik sebagai musisi maupun penyihir, Lucien bisa dianggap sebagai "senior"-nya. Meski Lucien selalu menyatakan tak perlu formalitas, Louis tetap setia memanggilnya Tuan Ivens. Setelah menjadi penyiar terkenal "Nightingale" di radio, di tahap penyihir lingkaran kedua, keuangannya cukup stabil sehingga ia membeli villa taman di kawasan permukiman elite Alin yang sangat mahal.
"Apakah Lucien sudah memberi nama untuk menara sihir ini?" tanya Samantha dengan ekspresi datar, seolah pertanyaan biasa.
Biasanya, kecuali untuk menciptakan semiplanar atau tempat seperti Markas Besar Dewan Sihir, tak ada penyihir yang memberi nama menara mereka. Tapi seniman adalah pengecualian.
Lucien tersenyum menaiki tangga: "Aku menyebutnya 'Menara Babel'."
"Babel..." Lazare, Hazel dan yang lain mengulangi pelafalan itu dengan kebingungan, tak menemukan kata yang cocok.
K baru ingin melakukan pemeriksaan, melihat ekspresi Lucien yang tersenyum tanpa bicara, segera menyadari dia tak ingin membocorkan rahasia kecil miliknya sendiri.
"Selamat datang kembali, Tuanku. Selamat datang, para tamu terhormat. Saya Pinokio yang pemberani, setia, dan jujur." Suara jernih makhluk alkimia itu bergema.
Lucien menunjuk gerbang logam keabuan yang perlahan terbuka: "Ini Tower Spirit 'Pinokio'."
Masih belum memahami makna nama tersebut, Lazare dan yang lain menggelengkan kepala sambil tersenyum, menyapa Pinokio satu per satu sebelum memasuki aula. Di tengah aula terpampang patung logam berbentuk roda.
"Ini 'Roda Sejarah'." Lucien memperkenalkan patung itu dengan selera humor aneh.
"Humor ini tak mengenal batas dunia," Rock tertawa terbahak-bahak pertama kali, "Lucien, ambisimu benar-benar luar biasa! Tapi bagaimana mungkin seorang calon Arkanis Agung yang mengusung 'Alkimia Baru' tak memiliki ambisi dan keyakinan? Baik Gereja Selatan maupun Utara, semuanya akan dihancurkan oleh roda sejarah!"
"Sejarah berliku dan berulang, tapi pada akhirnya akan maju," Lucien merevisi ucapannya dengan rileks. Dengan menara sihir ini, dirinya akhirnya memiliki rumah pertama yang sesungguhnya di dunia lain. Di sini, dengan koordinasi menara sihir, dia bisa mempertahankan diri dari serangan lingkaran kesembilan.
Samantha mengangguk pelan, "Ivens, kau lebih waras dari yang kubayangkan. Kukira setelah mengusung 'Alkimia Baru' dan membawa para penyihir menyentuh misteri materi, kau akan menjadi lebih sombong."
Selama periode ini, meskipun edisi tambahan khusus "Alkimia Baru" dari 《Jurnal Okultisme》 belum diterbitkan, para penyihir dengan latar belakang kuat seperti Samantha telah mempelajari karya monumental "yang dapat mengubah zaman" ini.
Setelah membacanya, Samantha, Rachel, Larry, Ulises dan lainnya merasakan kekaguman dan frustasi yang tulus. Sebelumnya mereka menganggap Lucien sebagai rival seangkatan yang sulit dikejar - dikagumi namun tetap dijadikan target dan motivasi untuk maju. Namun dengan terbitnya "Alkimia Baru", mereka tiba-tiba menyadari bahwa Lucien telah melampaui level mereka, masuk dalam strata Douglas, Brook, Heatherway, Klaus dan para Penyihir Legendaris lainnya, bahkan meninggalkan bayangan yang tak terlihat.
Hal ini membuat mereka mengalami rasa tak berdaya dan keputusasaan sesaat.
“Meremehkan musuh berarti meremehkan nyawa sendiri.” Lucien menatap Samantha sambil tersenyum, “Selain itu, aku tidak sehebat yang kalian bayangkan. Sudah kukatakan sebelumnya, bidang atom adalah area yang benar-benar baru. Setiap penemuan di sini bisa menyentuh misteri zat. Di bidang ini, sementara belum ada otoritas, tidak ada perbedaan kekuatan sihir. Asalkan syarat eksperimen terpenuhi, penemuan mengejutkan mungkin diraih. Aku hanya selangkah lebih dulu. Kalian masih bisa mengejar. Muda dan tidak tradisional adalah modal terbesar.”
Samantha mengamati sorot mata Lucien yang tenang dan dalam, merasakan keseriusannya yang bukan sekadar kerendahan hati basa-basi. Senyum merekah di wajahnya: “Sayangnya aku tidak mahir di bidang elemen.”
Larry, K, Lazare dan yang lain mengangguk dalam-dalam sambil berpikir. Dulu ketika mendengar perkataan Lucien ini, masih terasa seperti motivasi kosong. Tapi kini, "alkimia baru" telah nyata di depan mata. Ini benar-benar bidang yang layak disebut "Jalan Tuhan"!
Lucien menunjuk ke langit: "Dunia makroskopis juga sama pentingnya."
"Guru, bisakah kami melihat laboratorium Anda?" Sebelum Samantha sempat menjawab, Haiti sudah buru-buru bertanya dengan penuh rasa penasaran.
Lucien tidak menolak. Dia mengajak mereka naik lift vertikal menuju lantai bawah tanah, melewati ruang energi cadangan, ruang pengekalan, dan Taman Sihir bawah tanah, akhirnya tiba di laboratorium yang luas.
Sebagian besar formasi sihir dan perangkat alkimia sudah pernah mereka lihat, namun dua kotak logam semi-bulat berwarna perak yang ditempatkan dalam formasi sihir vakum magnetik kuat di tengah laboratorium justru membingungkan mereka.
Kedua kotak logam yang dipenuhi pola sihir ini memiliki desain yang mirip dengan menara sihir secara keseluruhan, sama-sama memancarkan aura misterius.
"Ini adalah akselerator siklus elektromagnetik... Jika kalian ingin membangunnya, bisa menukar poin okultisme untuk mendapatkan rencana desain yang sudah saya ajukan." Lucien menjelaskan prinsip dasarnya secara singkat, dengan licin memancing minat mereka.
Menara sihir yang jauh melebihi anggaran ini meski mendapat perhatian khusus dari Dewan Sihir dengan banyak material tingkat tinggi dijual setara harga material menengah, namun Lucien tetap menghabiskan simpanan tiga tahun beserta hadiah "alkimia baru" hingga habis total. Meski memudahkan upgrade menara di masa depan, saat ini sangat membutuhkan tambahan poin okultisme.
Hal ini membuat Lucien tak bisa tidak mengeluh, promosinya terlalu cepat. Meski punya banyak proyek penghasil uang dan hadiah okultisme, tetap ada kesenjangan besar dibanding penyihir tingkat tinggi berusia ratusan tahun. Terutama karena menaranya menggunakan semua yang terbaik, bahkan melebihi kebutuhan penyihir tingkat tinggi biasa dan persiapan terkini.
"Ini apa lagi?" tanya Larry sambil menatap penuh minat pada akselerator elektromagnetik, lalu menunjuk kotak tertutup yang terhubung ke ujung peluncuran. Di permukaannya terpampang berbagai formasi sihir yang mirip dengan bidang termal.
"Ini adalah perangkat alkimia bantu yang kubuat, disebut Ruang Awan." Lucien menunjuk perangkat pengamatan dan formasi sihir perekam di atasnya.
"Ruang Awan?" Ekspresi kebingungan jelas terlihat di wajah K yang ramah.
Lucien tersenyum: "Saat perangkat alkimia diaktifkan, uap jenuh akan muncul di dalamnya. Begitu ada partikel bermuatan yang melintas, ionisasi akan terjadi. Butiran cairan akan terkondensasi mengikuti orbit partikel tersebut sebagai inti, membentuk jejak jelas untuk membantu pengamatan dan perekaman lintasan partikel."
"Kenapa aku tak memikirkan ini!" Ulises yang juga ahli termal menampar punggung tangan kirinya sendiri. Partikel yang terlalu kecil menyebabkan kesulitan observasi orbit menjadi masalah besar dalam penelitian bidang atom. Banyak penyihir mencoba menyempurnakan perangkat pembesar serupa, tapi Lucien justru memecahkan sebagian masalah dengan memanfaatkan sifat uap lewat jenuh secara sederhana.
Louise dan Haiti serempak bertanya: "Bisa kami lihat?"
Lucien mengangguk, mengaktifkan perangkat alkimia dan akselerator siklotron elektromagnetik, lalu mempersilakan mereka mengamati kondisi dalam melalui formasi sihir.
Ruangan tampak suram seolah kosong, tiba-tiba muncul aliran putih mirip tetesan kabut yang terkondensasi, orbitnya luar biasa indah, kontras kuat yang menyentuh hingga menggemparkan jiwa.
Laboratorium langsung hening seketika.
※※※
Usai tur laboratorium, Lucien mengajak mereka ke balai jamuan. Setelah Lavady, Gaston, Isabella dan penyihir tingkat tinggi lainnya tiba, jamuan perayaan resmi dimulai.
Dalam suasana riang, Lucien memainkan tujuh delapan potongan piano dan dua melodi biola, memanjakan telinga para tamu.
Setelah fase pembuka jamuan, obrolan mulai mengalir bebas. Lucien memandang para tamu yang memadati ruangan, tiba-tiba merasakan kesepian tak terduga dan kerinduan akan teman-teman di Alto.
Mencari kesempatan, Lucien menyelinap ke balkon dan mengaktifkan spell messaging elektromagnetik.
"Selamat malam, selamat atas penyelesaian menara sihirmu." Suara Natasha yang penuh senyum terdengar tak lama setelah Lucien mengaktifkan komunikasi.
Lucien juga tersenyum: "Selamat siang, sedang ada jamuan makan perayaan."
"Sayang aku tak bisa hadir, hanya bisa mengucapkan selamat. Hehe, malaikat jatuh, sungguh kreatif Yang Mulia Paus." Setelah sering berdiskusi dengan Lucien, Natasha telah menguasai banyak kosakata baru.
Dengan serius Lucien menjelaskan: "Aku hanya mempelajari partikel di bidang mikroskopis, sama sekali tanpa maksud lain. Tapi hasil ini apakah menunjukkan setelah menciptakan dunia, Tuhan Kebenaran telah memberikan kedaulatan sepenuhnya pada alam, hanya bertanggung jawab atas pengharapan terakhir jiwa?"
Demi masa depan indah, Lucien terus perlahan mengubah pandangan agama Natasha.
“Jadi maksudmu, Tuhan ada dalam jiwa kita, sedangkan Gereja adalah penipu?” Natasha bertanya dengan santai, seolah tak terlalu mempedulikan. Selama Lucien tidak benar-benar mengucapkan kata-kata menghina Tuhan, ia tak akan bersikap khidmat.
Lucien menjawab tanpa ragu-ragu: "Tentu saja. Apakah kamu menganggap wanita sejati Meridith juga jahat?"
Natasha tertawa rendah: "Baiklah, itu bukan intinya. Yang kumaksudkan, setelah menyebutmu sebagai malaikat yang merosot, tiba-tiba aku ingin melihatmu memakai kostum malaikat dari opera, lengkap dengan sayap hasil transformasi."
"Kuingat kostum malaikat semuanya bergaya netral..." Lucien menusuk keraguan tersembunyi dalam hatinya.
Natasha tertawa gugup dua kali: "Omong-omong, mengapa kualitas komunikasiku dengan Nenek Heatherway tidak sebagus ini?"
"Karena planet komunikasi masih memiliki banyak masalah yang harus dipecahkan. Ketua Douglas telah terus-menerus dihantui masalah ini selama beberapa tahun terakhir." Maka rencana pembentukan zodiak dari planet buatan jauh tertinggal dari perkiraan.
Natasha mengeluarkan suara "tsk": "Lalu kualitas komunikasi kita... Secara perasaan, kamu tahu masalahnya di mana?"
"Hehe." Lucien tersenyum tanpa menjawab.
Natasha juga bijak tidak mengejar lebih lanjut, melainkan menghela nafas: "Ruang mistis itu telah muncul, Guruku dipanggil Yang Mulia Paus ke sana. Membayangkan medan pertempuran legenda, darahku berdesir panas. Sayang kekuatanku belum memadai untuk bergabung. Namun Yang Mulia Paus juga telah mengeluarkan perintah, para bangsawan berlevel Ksatria Langit ke atas harus bersiap. Jika ada keanehan di ruang mistis, kita akan ditugaskan sebagai tambahan pasukan pertahanan."
"Jika hari itu benar-benar tiba, aku akan memimpin bangsawan Viorite sebagai komandan, membawa mereka masuk."
Di saat seperti ini, harus ada Adipati atau dirinya yang turun tangan. Jika tidak, tidak akan bisa memimpin massa.
"Sebenarnya aku juga ingin melihat." Kata Lucien dengan nada penuh perhatian yang tersirat.
Natasia tertawa terbahak-bahak: "Lupakan saja! Tak ada legenda yang bermusuhan denganku. Tapi Pastor Suci dan Ksatria Epik Gereja pasti langsung menyerang begitu melihatmu. Kau benar-benar pembuat masalah!"
Setelah mengobrol sebentar, sebagai tuan rumah Lucien tak mungkin mengabaikan tamu. Ia menghentikan percakapan setelah menanyakan kondisi John dan yang lain.
Saat menoleh, Lucien melihat Samantha mengawasinya dari kejauhan sambil memegang ikan kukus - makanan hasil perbaikan Lucien yang sangat disukai para tamu.
"Meski tak bisa mendengar, ekspresimu menunjukkan kau bukan tipe peneliti Okultisme dan Sihir yang kaku. Gadis itu sangat beruntung." Samantha mendekat, menghela napas lesu, lalu berbalik pergi tanpa ragu.
Di Majelis Sihir, rasio penyihir lajang lebih tinggi dibandingkan populasi biasa, namun pernikahan tetap menjadi arus utama. Hanya saja beberapa penyihir yang berumur panjang telah kehilangan istri-istri sebelumnya, ditambah kehilangan hasrat akibat transformasi menjadi lich, sehingga kembali lajang. Pasangan suami-istri yang sama-sama kuat secara magis relatif jarang.
Arkanis Agung merupakan kelompok dengan rasio pernikahan terendah: Douglas lajang, Fernando lajang, Heatherway lajang, Helen lajang. Nyonya Vinsent meninggal muda (kabar angin menyebut mimpinya menghidupkan kembali sang istri secara regenerasi sejati). Nyonya Brook runtuh dalam pembunuhan gelap gereja. Hanya Oliver yang masih bahagia.
※※※
Dataran Malam, gua bawah tanah.
Pemimpin Tertua Augustus sedang berkonsentrasi berdoa kepada Dewa Uap. Setelah bertahun-tahun, Dataran Malam semakin membahayakan. Entah kapan petunjuk ilahi akan turun.
