Dalam dunia kognitif semi-substansial Lucien, bayangan Bintang Nasib Utama yang gemerlap berputar dahsyat. Lubang hitam kelam nan dalam bergerak dari belakang ke depan, memancarkan tarikan mengerikan yang seolah mampu menelan segalanya. Cahaya di sekitarnya terlihat melengkung, waktu seperti melambat, semua penginderaan dan penglihatan menyimpang sedikit dari orbit aslinya.
Dengan mulut yang terus membacakan doa, ekspresi Lucien luar biasa khidmat. Tiba-tiba, "Bibit Spiritual" itu bergetar hebat seperti penggemar kuliner menemukan hidangan lezat, atau anjing hutan melihat mangsa berdarah. Dengan cepat ia menyatu ke dada Lucien, memancarkan cahaya suci dan murni yang sejuk menyelimuti seluruh tubuhnya.
“Hmm, dia begitu sesuai dengan bidang bulan?” El merasakan perubahan pada diri Lucien, penyimpangan kecil membuat-Nya mengira ini adalah kasus kesesuaian sempurna Bibit Spiritual yang pernah terjadi sebelumnya. Setelah sedikit terkejut, Ia menarik kembali pandangan dan mengangguk puas. Tak peduli berapa lama "Leviathan" bergabung dengan Secret Prayer Society, selama dia menerima Bibit Spiritual, dia layak dipercaya sebagai Penjaga Ajaran. Bakatnya harus dimanfaatkan dengan baik.
Yakub juga mengalihkan pandangan setelah terkejut sebentar. Ekspresi mereka membuat Francis menyembunyikan senyuman termenungnya, kembali bersikap acuh tak acuh.
Pancaran cahaya bulan perak memudar, membuat Lucien terlihat lebih tenang dan misterius. Kemudian ia mengayunkan tinju sebagai demonstrasi, dan seperti diduga, meninggalkan bayangan di udara.
"Konstitusi fisikmu sangat cocok dengan Bibit Spiritual bidang bulan, efeknya mencapai hasil terbaik." El awalnya ingin mengatakan efeknya melebihi perkiraan, tapi teringat bahwa dirinya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa yang mustahil tidak mengetahui efek dari Bibit Spiritual ciptaannya sendiri. Akhirnya Ia mengubah perkataannya.
Yakub juga menambahkan, "Dari aura dan gerakan tinju barusan, kamu sudah setara dengan Pahlawan Darah Ilahi tingkat menengah. Sekarang kamu benar-benar Murid Ketujuh!"
"Semua ini anugerah Tuhan." Suara Lucien terdengar semakin tenang, kebahagiaan yang terpancar tak begitu kuat - seolah terpengaruh oleh Bibit Spiritual.
El mengangguk, lalu meningkatkan Bibit Spiritual Yakub hingga mencapai level sekitar puncak tingkat enam. Dengan sedikit mendesah Ia berkata, "Sayangnya aku sudah menghancurkan Penguasa Segalanya Alam Baka. Jika tidak, kita bisa mencari wilayah suci-Nya dan menyerap keilahian maut dari avatar-Nya."
Tuhan nampaknya telah yakin bahwa hanya melalui "indra langit-manusia"-Nya lah Penguasa Segalanya Alam Baka bisa dikalahkan. Keyakinan ini membuat-Nya tampak sangat percaya diri. Bagi para dewa, jika wujud asli hancur, semua avatar akan musnah bersamaan - kecuali ada metode sangat khusus untuk mengisolasi.
Lucien menahan dorongan untuk tertawa terbahak-bahak dengan pipi yang sedikit mengembung, lalu berkata dengan hati-hati: "Yang Maha Kuasa, saat aku berenang di dasar Sungai Solerna, karena terpengaruh pasang surut, secara kebetulan menemukan domain suci Penguasa Alam Baka. Mungkin masih ada sisa harta karun-Nya di sana."
Sihir Pengungkung bekerja dengan menyegel target ke dalam ruang yang terdistorsi sendiri. Kecuali kekuatan melebihi tiga level penyihir atau benda sihir, mustahil untuk membobolnya dengan tenaga. Jika gagal, target akan terperangkap selamanya - bahkan saat ruang yang terdistorsi kembali normal setelah efek sihir hilang, korban akan tersesat di labirin dimensi, dihancurkan badai ruang atau terjebak tanpa kebebasan abadi.
Tentu saja, ini hanya berlaku untuk subjek sihir itu sendiri. Dia dapat mengeluarkan tenaga dan meninggalkan pesan untuk meminta bantuan. Dalam kasus seperti ini, selama lokasi segel diketahui atau ditentukan melalui Ramalan, Sihir Kebebasan tingkat sembilan dapat digunakan untuk memecahkan Sihir Pengungkung.
Oleh karena itu, Lucien yang menggunakan Sihir Pengungkung dari Tongkat Matahari untuk membantu El keluar dari bahaya sangat memahami: Yang terkungkung adalah tubuh asli Penguasa Segalanya, sementara avatar-nya tidak akan terpengaruh signifikan, paling-paling kekuatannya berkurang relatif akibat melemahnya hubungan.
“Bidang suci-Nya ada di dasar Sungai Solerna? Bukankah di Lembah Maut tempat mata air Sungai Solerna?” El bertanya balik dengan terkejut. Sebagai mantan dewa utama Pantheon Babul, Dia mungkin sudah menebak lokasi bidang suci Penguasa Segalanya, “Apakah Dia takut akan balas dendamku sehingga memindahkan bidang suci-Nya? Sungguh disayangkan, Lembah Maut sangat cocok untuk bidang maut dan alam baka. Atau, sebelum debat ini, Dia sudah membuat perjanjian dengan Tuhan Perang sehingga sangat nyaman memindahkan bidang suci ke sini? Apakah ini berarti Tuhan Perang telah tiba lebih awal di Kota Husum dan mengadakan rapat teologi dengan agenda tertentu?”
Dia tidak mencurigai bahwa "Leviathan yang beriman" akan menipu-Nya dalam hal seperti ini.
Setelah beberapa pertanyaan, El melihat Francis, Yakub, dan Leviathan tidak memberikan jawaban, akhirnya memutuskan untuk tidak membuang-buang waktu mempermasalahkan hal yang tidak ada petunjuk ini. Dia menggelengkan kepala dan berkata: "Meskipun Annatanas pasti tidak menyangka kita akan kembali ke Kota Husum saat sedang dikejar-kejar - tempat paling berbahaya seringkali justru paling aman - tetapi mengingat Penguasa Segalanya telah benar-benar runtuh, tidak perlu kita mengambil risiko kembali. Setelah kita berburu satu per satu dewa-dewa palsu yang diusir dari lembah sungai dan menemukan ranah ilahi mereka, masihkah kita khawatir tidak mendapatkan harta?"
Afandor (El) yang dahulu sangat menyukai harta dan kecantikan, setelah "menemukan jati diri" dan membakar ambisinya, kini sudah mampu menahan diri dari hasrat-hasratnya. Tidak ada hal yang lebih penting daripada merebut kembali takhta tertinggi. Bukankah dengan menguasai seluruh kedaulatan, tidak perlu lagi khawatir tentang harta atau wanita?
Di sini, El tertawa pendek, lalu melemparkan kotak laurel yang mulai membusuk kepada Lucien: "Kau sangat menyukai harta, aku akan memberimu hadiah sebagai imbalan atas pengabdianmu."
Lucien menerimanya dan melihat lapisan tipis serbuk keperakan di dasar kotak laurel setengah membusuk itu, tampaknya sisa dari penyerapan keilahian Dewi Bulan oleh El.
"Ternyata serbuk Batu Dewi Bulan..." Lucien terkejut dalam hati. Material ini bahkan lebih baik dari kristal es kualitas tertinggi, moonlight stone, dan soulstone. Para Penyihir Gelap menamainya sesuai Dewi Bulan, menunjukkan kelangkaannya. Yang terpenting, material ini bisa digunakan untuk memperbaiki Medali Es dan Jubah Takhta Abadi!
Awalnya Lucien berencana menggunakan kristal es dan soulstone kualitas tertinggi untuk memperbaiki kedua benda sihir ini, namun serbuk Batu Dewi Bulan jelas memberikan efek lebih baik dengan tingkat kesuksesan lebih tinggi.
Senyum di sudut mulut Francis sedikit membeku, seolah-olah ada rasa sakit di hatinya.
Menanggapi ambisi El, Yakub berhati-hati berkata: "Tapi kita tetap harus waspada kalau para dewa palsu ini benar-benar bersekutu dengan Tuhan Perang, menggunakan diri mereka sendiri sebagai umpan untuk memasang jebakan. Lebih baik kita menunggu beberapa waktu, menunggu sampai kesabaran Tuhan Perang habis, baru mencari target dengan cermat untuk menyerang."
"Aku tahu." El mengangguk, tersenyum: "Leviathan cerdas dan tajam, muda berbakat, punya kewarasan sekaligus semangat. Francis memiliki kekuatan yang luar biasa, pengetahuan luas, retorika hebat, kebijaksanaan mendalam. Sedangkan Yakub selalu berhati-hati, bekerja teratur, ahli dalam menambal celah. Kalian bertiga saling melengkapi dengan sempurna, menjadi pertolongan terbaik bagiku untuk memulihkan diri dan kembali ke tahta tertinggi."
Tuhan sengaja berhenti sejenak, menunggu Francis dll mengungkapkan kesalehan mereka, lalu berkata: "Francis, usulanmu tentang hierarki malaikat sangat memuaskan-Ku. Kalian akan menjadi malaikat tertinggi yang mengikuti-Ku, yaitu Malaikat Api. Francis, tenagamu lebih condong pada pembinasaan dan maut, maka jadilah 'Malaikat Maut' yang mewakili-Ku dalam menghakimi jiwa, juga bisa disebut 'Malaikat Penghakiman' atau 'Malaikat Keadilan'."
"Yakub, engkaulah yang pertama mengikuti-Ku dan menyebarkan jalan-Ku, maka jadilah 'Malaikat Wahyu', juga bisa disebut 'Malaikat Penebusan'. Leviathan, sebagai murid termuda yang penuh vitalitas bagai bintang fajar di pagi hari yang mewakili turunnya cahaya, kau akan menjadi 'Malaikat Cahaya', juga bisa disebut 'Bintang Fajar' atau 'Putera Fajar'."
Dalam hati Lucien merasa agak canggung, bagaimana sampai di dimensi alternatif pun ia masih tak bisa lepas dari julukan "Bintang Pagi yang Merosot".
"Baiklah, Aku akan kembali ke ranah ilahi untuk mengkonsolidasi keilahian dan jabatan keagamaan. Yakub, kembalilah ke Kota Berilitan untuk mempersiapkan urusan penyebaran agama, kirim murid-murid lain dan umat beriman untuk membantu Francis dalam mengawasi dewa-dewa palsu, mencatat pergerakan Mereka, mempersiapkan segala sesuatu untuk pemusnahan di masa depan. Leviathan, pergilah ke lokasi kedua yang telah disepakati untuk menunggu Anthusius, lalu kembali secara rahasia ke Kota Berilitan bersamanya sambil memulai penyebaran agama secara diam-diam sepanjang perjalanan." El menyampaikan wahyu ilahi sambil membagi-bagikan tugas. Karena Lucien "tidak bisa terbang", dia ditugaskan tetap menunggu bersama Anthusius.
"Kami patuh pada perintah Tuhan." Francis, Yakub, dan Lucien serentak menjawab.
Setelah El, Yakub, dan Francis terbang pergi, Lucien akhirnya menghela napas lega. Tekanan terberat justru datang dari Francis, sekarang sedikit bisa merasa tenang.
Beberapa saat kemudian, setelah memastikan tidak ada yang melakukan serangan balik mendadak, Lucien meraba dadanya dan mengeluarkan medali keperakan bertatahkan pola-pola unik yang memancarkan cahaya bulan pucat nan dingin.
Bahkan sebelum bergabung dengan Secret Prayer Society, Lucien telah mengetahui tentang pemberian Bibit Spiritual. Setelah masuk, hal ini terus diulang-ulang. Dengan sifat aslinya yang berhati-hati, bagaimana mungkin dia tidak melakukan persiapan untuk ini?
Setelah memahami gambaran umum melalui data internal Secret Prayer Society, mengingat karakteristiknya yang terkait dewa palsu dan bisa menyerap jiwa serta daging, Lucien meniru struktur dasar Mahkota Matahari menggunakan material kelas menengah-atas yang berhasil dikumpulkan untuk membuat medali setengah jadi.
Meski saat itu belum benar-benar memahami makna struktur ini, Lucien cukup yakin bisa menggunakannya untuk menyerap "Bibit Spiritual", sehingga menyempurnakan item alkimia tersebut.
Setelah mengetahui sebagian kebenaran tentang "Cahaya Keilahian" dan "Bibit Spiritual", Lucien sepenuhnya menguasai struktur tersebut. Keyakinannya menjadi penuh, sehingga dia dengan tenang mengintip Francis menyerap "Bibit Spiritual" alih-alih mencari alasan untuk menunda.
Setelah itu, Lucien menggunakan interferensi khusus Sang Pengelabu Takdir untuk mengganggu pengamatan El dan Francis yang tidak menggunakan mantra atau kekuatan penuh. Dengan memanfaatkan resonansi Mahkota Matahari, medali menyerap Bibit Spiritual hingga menjadi benda sihir ilahi tingkat tiga.
"Mampu meningkatkan kemampuan pemulihan, kecepatan, kelincahan, dan tenaga hingga setara Ksatria Besar level tiga. Untuk garis darah bulan perak, peningkatan tambahan mencapai level empat... Namun tanpa peningkatan kemampuan reaksi dan aspek lain, tetap tak bisa menyaingi Ksatria Besar level empat sejati." Lucien mengangguk pelan sambil bergumam, lalu menyimpan informasi di pusat kendali dan memberi nama medali tersebut:
"Lambang Suci El, benda sihir ilahi tingkat tinggi tiga."
……
"Mungkin inilah umat beriman yang paling setia."
"——Lucien Evans"
Setelah menggantungkan medali di dalam jubah, Lucien mulai memperbaiki dua barang sihir menggunakan serbuk batu Dewi Bulan sambil menghitung waktu untuk menunggu Anthusius.
※※※
Dasar Sungai Solerna, riak air berkilauan, pancaran cahaya redup muncul, suara menggeram Penguasa Segalanya terdengar: "Akhirnya bebas! Aku akan membunuh El dan mengurung Jiwa-Nya di kedalaman alam baka, dicambuk selama sepuluh ribu tahun!"
Entah mengapa, Tuhan tiba-tiba terbebas dari Sihir Pengungkung dan kembali ke dunia ini.
Setelah menyesuaikan diri dengan pusing akibat perpindahan ruang dan lingkungan sekitar, dua titik cahaya merah seperti jarum di tubuh Penguasa Segalanya tiba-tiba membeku karena tak ada siapa-siapa di depannya.
Bukannya avatar-Ku yang menemukan Tuhan Perang untuk menyelamatkan-Ku?
Begitu niat itu muncul, kilatan pedang dengan api hitam pekat tiba-tiba menyambar, membawa aura kebinasaan yang pekat.
Lapisan-lapisan pertahanan sihir mirip ilahi terbelah tanpa suara, bekas pedang dalam tiba-tiba muncul di tubuh Penguasa Segalanya, dua titik cahaya merah seperti jarum padam tanpa perlawanan.
※※※
“Terima kasih atas pertolongan Tuhan Perang yang agung, aku terlalu ceroboh, merusak segalanya.” Dewi Bulan Ah Sin telah kehilangan kesan sebagai dewa palsu, juga tak bisa mempertahankan bentuk tubuh manusia, kembali ke wujud centaurus tua, janggut putihnya bergoyang hebat seiring ucapan, menunjukkan perasaan yang sangat emosional dan terpuruk.
Tuhan Perang berwujud pria paruh baya bermata satu dengan penutup mata, penampilannya kasar dan gagah, Ia mengangguk perlahan: "Masalah kali ini terutama karena musuh terlalu licik, para dewa lain terlalu pengecut."
"Kau yang pertama bersumpah setia sepenuhnya padaku, aku tak akan memperlakukanmu buruk. Ini keilahian pengkhianat yang kubunuh bulan lalu, cukup cocok denganmu, seraplah ini."
Dari tangan-Nya melayang keluar bola cahaya seperti Morning Star.
Ahsin merasa takjub sekaligus senang, sama sekali tidak menyangka Tuhan Perang akan menganugerahinya keilahian. Ini, ini benar-benar terlalu murah hati! Dengan gagap karena terlalu bersemangat, Dia berkata: "Yang Agung Perang, Tuhan Perang, ini... ini keilahian Morning Star?"
"'Bintang Fajar', 'Bintang Senja', 'Perwujudan Cinta dan Kecantikan', 'Kematian dan Regenerasi yang Tersembunyi'. Setelah kau menyerapnya, kau akan menjadi target serangan utama El, Tuhan Regenerasi." Annatanas tidak menyembunyikan apapun, menjelaskan empat jabatan keilahian ini dengan jelas kepada Ahsin, "Meskipun Dia bisa tumbuh dengan menyerap keilahian dewa lain melalui pemisahan, tapi tidak ada yang bisa menyaingi peningkatan esensial yang diberikan oleh keilahian Penguasa Segalanya dan keilahian ini."
Ini maksudnya menjadikanku umpan? Ahsin tertegun sejenak, lalu tanpa ragu mulai menyerap keilahian. Apa artinya menjadi umpan jika bisa kembali menjadi dewa?
Saat keilahian perlahan terserap oleh Ahsin, raganya mulai bertransformasi. Ciri-ciri centaur dan janggut menghilang, wajah menjadi halus, postur tubuh meninggi dengan lekuk tubuh yang proporsional, berubah menjadi perempuan cantik berambut pirang bermata biru.
"Bagus, kini kau adalah Dewi Cinta dan Kecantikan, Bintang Fajar dan Senja." Annatanas bangkit dengan puas, mengusap pipi Ahsin dengan tangan kanannya, lalu menahan senyum dan menyuruhnya pergi.
Aula Perang yang sarat aura ekspedisi militer tiba-tiba diterpa angin dingin menusuk tulang. Annatanas tetap berdiam diri dalam waktu yang lama.
