Di Lembah Solerna, Kota Husum dipenuhi pasukan yang memburu penyebar ajaran dan umat beriman "Tuhan Regenerasi, Kesuburan dan Penebusan", menciptakan keriuhan yang tak kunjung reda hingga malam tiba.
Namun, operasi pencarian ini hampir tidak membuahkan hasil nyata. Umat beriman El saat ini pada dasarnya adalah konversi dari umat rahasia "Tuhan Api dan Penebusan" yang sebelumnya dikejar. Mereka sudah terbiasa dengan metode menyembunyikan identitas dan menyamar di tengah kerumunan, tidak akan meninggalkan kesan baik bagi Petugas Keamanan maupun pasukan. Kecuali petugas gereja dari para dewa seperti Tuhan Perang bisa sebanyak Gereja Kebenaran, menggunakan sihir ilahi untuk pemeriksaan satu per satu, mustahil menemukan mereka melalui operasi penggerebekan mendadak.
Adapun umat beriman baru yang muncul setelah mendengar Debat Teologi dan menyaksikan El mencabut keilahian Dewi Bulan serta "membunuh sekejap" Penguasa Segalanya, menemukan mereka pun tidak ada gunanya. Untuk sementara mereka belum memiliki hubungan sama sekali dengan penyebar agama, imam, dll., hanya bisa dimasukkan dalam cakupan pengawasan.
“Antarkan beberapa surat ini ke tempat-tempat tersebut sesuai alamat, lalu lakukan permintaan yang tertulis di dalamnya. Ini setengah bayaran di muka. Ketika temanku melihat tanda dan menemukanmu, sisanya akan dibayarkan.” Ramillo yang telah mengubah wajahnya kembali berdiri di pinggir jalan, memberikan perintah pada seorang pedagang perjalanan yang dikenalnya dalam perjalanan.
Pedagang itu sibuk mengangguk, menerima koin emas berkilauan 'menyilaukan' dan beberapa surat. Separuh imbalan ini saja sudah jauh melebihi bayaran pengiriman surat biasa, membuatnya tak mungkin menolak. Apalagi masih ada separuh lagi!
Begitu memikirkannya, hatinya langsung berdegup kencang. Jumlah ini hampir menyamai laba bersih sekali perjalanan dagang. Benar-benar seorang taipan kaya raya!
Karena khawatir dengan kehadiran Mage Agung lingkaran sembilan dan Tuhan Perang berperingkat Ksatria Emas yang tersembunyi, Ramillo memutuskan untuk menghubungi tiga Night Watchers berperingkat tinggi yang bersama-sama memasuki Semenanjung Eldor, serta lima petugas gereja tingkat tinggi yang sedang menyelidiki peristiwa meteor jatuh tiga tahun lalu di pegunungan utara Semenanjung Eldor dan negara sekitarnya, dua ksatria berperingkat Emas, enam Ksatria Langit - meminta mereka mengirim bantuan. Situasi di sini benar-benar agak aneh!
Karena tekanan aura misterius dari dimensi alternatif ini, Gereja hanya menyiapkan teleportasi di beberapa negara yang sepenuhnya terkendali, belum mempertimbangkan daerah terpencil. Oleh karena itu, tanpa kemampuan komunikasi jarak jauh, mereka harus menggunakan metode penghubungan purba.
Mengenai meminta bantuan kepada anggota Dewan Kardinal yang mengawasi investigasi di semenanjung, pegunungan, dan negara sekitar, serta pemimpin pertapaan Valen, untuk sementara tidak diperlukan. Bagaimanapun, sama sekali tidak ada petunjuk tentang keanehan yang dimaksud. Hanya karena kehadiran Mage Agung dari Majelis Sihir dan sosok misterius Francis di sini, level perhatian ditingkatkan. Sementara itu, peristiwa aneh serupa di negara dan suku sekitar tak terhitung jumlahnya. Jika setiap kali menemukan kasus seperti ini langsung meminta bantuan anggota Dewan Kardinal, pasti mereka akan sangat kesal. Jika semua urusan harus ditangani langsung oleh mereka, lalu untuk apa mengirim tim investigasi seperti kita?
“Mengapa lebih dari tiga tahun yang lalu, berbagai lokasi di dimensi alternatif ini mengalami hujan meteor dan kejadian meteor kecil berjatuhan, membuat orang tidak bisa membedakan di mana sebenarnya Aetna bulan perak dan entitas mistis dunia mayat hidup terjatuh? Mungkin ini disebabkan oleh Tuhan? Hmm, aku harus mencari kesempatan menyusup ke gereja dewa palsu yang merebut keilahian Dewi Bulan itu.” Ramillo menggelengkan kepalanya pelan, bersiap untuk pergi—Entah mengapa, dimensi alternatif yang dihuni makhluk cerdas seperti manusia, tak peduli seberapa besar ukurannya, memiliki panjang siang-malam dan rentang waktu setahun yang mirip dengan dunia material utama. Sebaliknya, dimensi alternatif lain yang tidak layak untuk kehidupan manusia justru berbeda.
Saat itu, suara diskresi beberapa rakyat biasa memasuki telinga tajam Ramillo.
"Dengar-dengar Penguasa Segalanya Alam Baka benar-benar dibunuh oleh Tuhan Penebusan yang agung. Diam-diam kuberitahu, patung batu di kuil-Nya tiba-tiba retak membelah, sebagian besar imam juga kehilangan kekuatan berkah ilahi. Hanya sedikit yang masih bisa menggunakan sisa-sisa kekuatan dengan susah payah." Seorang rakyat biasa yang bekerja di sekitar kuil berbisik.
"Benarkah? Aku ingat waktu itu Tuhan Penebusan yang agung hanya mengucapkan dua kata sederhana!" Rakyat biasa memang tak paham Bahasa Kumbabur.
"Ternyata Dia benar seperti deskripsi, Sang Maha Tinggi Tuhan Penebusan. Setelah operasi penangkapan ini selesai, aku..." Ucapan jujur rakyat biasa itu terhenti. Siapa yang tahu apakah rekan di sebelahnya akan mengadukan rahasia ini.
"Hmph, kalau benar begitu agung, seharusnya Dewi Bulan Ah Sin tidak bisa kabur. Sekarang Dia kembali menduduki tahta dewa sebagai avatar cinta dan kecantikan, Bintang Fajar dan Senja. Saat ini di kuil-Nya sedang memberikan kembali kekuatan berkah ilahi kepada para imam." Umat beriman Tuhan Matahari dan Keadilan, Bero, berkata dengan nada kesal.
Ternyata sudah terjadi begitu banyak perubahan! Benarkah Penguasa Segalanya benar-benar mati? Siapa yang melakukannya?
Dan Dewa palsu memang bisa mengubah jabatan keilahian dan kondisi dengan menyerap keilahian, pantas saja mereka terpengaruh oleh keilahian sehingga sifat aslinya menjadi ekstrem, menjadi budak nafsu, kemampuan berpikir menurun. Sambil mengingat evaluasi Gereja tentang Dewa palsu, Ramillo menyadati keanehan: saat beberapa rakyat biasa ini berdiskusi, salah satunya terlihat tidak fokus, terus melihat ke sekeliling, dan sangat pendiam.
"Mengalami peristiwa sebesar ini tapi bahkan tidak ada keinginan untuk berdiskusi. Jangan-jangan dia pengikut Penguasa Segalanya? Tapi tidak, kalau benar pengikut-Nya, meski tidak menunjukkan kesedihan atau amarah, seharusnya terlihat rau atau kehilangan kesadaran. Tidak mungkin waspada mengamati sekeliling seperti sekarang. Ada yang tidak beres!"
Memandangi punggung pria muda bertubuh pendek ini, Ramillo diam-diam mengikuti dari belakang. Sebagai Night Watchers yang sering mengubah raga untuk menyusup secara rahasia, dia memiliki kemampuan penilaian tingkat tinggi terhadap reaksi emosional dan kondisi psikologis, serta kepekaan luar biasa terhadap kejanggalan kecil.
Di dalam gubuk lumpur rakyat jelata yang biasa.
Reis si pendek memastikan tidak ada yang mengikuti sebelum masuk ke rumah, lalu berkata pada Anthusius yang sudah siap siaga: "Yang Mulia Penjaga Ajaran, Tuhan Penebusan yang agung dan beberapa Penjaga Ajaran telah pergi dengan aman. Blokade di gerbang kota juga mulai mengendur. Ada kabar lain yang kudapat..."
Anthusius sebelumnya ditugaskan tinggal di kota sebagai penanggung jawab darurat jika operasi mengalami masalah. Setelah El, Francis dan lainnya pergi, dia terpaksa bersembunyi di sini karena pencarian ketat, mengandalkan umat beriman bawahannya untuk mencari informasi dan kesempatan kabur.
Mendengar laporan intelijen dari Reis, Anthusius membuat lambang salib yang diusulkan Francis di dadanya: "Kuasa Tuhan kita tak terbatas. Penguasa Segalanya yang berkhianat terhadap Tuhan, pasti akan menerima hukuman. Sekarang pergilah. Setelah keadaan mereda, aku akan menyebarkan Injil agung Tuhan Penebusan kepadamu, mempersembahkan diri untuk memulihkan keilahian-Nya dan menyambut kedatangan-Nya yang mulia."
"Hanya iman pada Tuhan Penebusan." Reis juga membuat lambang salib sambil mundur perlahan.
Memandang kepergiannya, Anthusius buru-buru menutup pintu dan mulai menyamar dengan benda-benda magis. Tiba-tiba bahunya ditepuk lembut, suara tawa suram terdengar di telinganya: "Aku juga ingin mendengar Injil agung Tuhan Penebusan."
※※※
Di bawah sinar bulan perak yang menggantung tinggi, Lucien menanti di area tersembunyi tepi sungai sesuai janji.
Setelah cukup lama menunggu, Lucien baru melihat sosok bayangan mendekat dengan mencurigakan, lalu melepaskan penyamarannya, memperlihatkan wajah Anthusius: "Leviathan, ada di sini?"
Setelah memastikan aura Anthusius, Lucien keluar dari area tersembunyi: "Kenapa terlambat? Apakah blokade di kota sangat ketat?"
"Ya." Anthusius tidak banyak bicara, malah tersenyum bertanya, "Leviathan, dengan pengabdian besarmu kali ini, bukankah Tuhan El seharusnya telah menganugerahkan Bibit Spiritual kepadamu?"
Lucien sedikit bingung, kenapa pertanyaan ini muncul sekarang: "Benar, Tuhan El yang agung telah menganugerahkan Bibit Spiritual kepada saya dan Francis, meningkatkan kekuatan Yakub. Anthusius, tenang saja, setelah kembali ke Kota Berilitan pasti kau juga akan mendapat penghargaan serupa."
"Oh, sekuat apa efeknya? Apakah sudah mencapai level Yakub?" Anthusius bertingkah seperti orang tua yang agak iri pada murid baru.
"Hanya Bibit Spiritual yang memperkuat tenaga, kecepatan, kelincahan, dan kemampuan pemulihan. Dengan gaya bawaan saya, saya bisa menyaingi Pahlawan Darah Ilahi biasa."
"Cukup bagus." Anthusius menunjukkan secercah kebahagiaan yang tak terbendung, seolah senang dengan tingkat kemampuan Bibit Spiritual "Leviathan", "Ayo kita segera berangkat. Semakin cepat meninggalkan lembah, semakin tenang perasaan."
Dalam hatinya juga bergelora sukacita yang sama - karena dialah "Kendali Fisik" Ramillo! Anthusius telah menemui maut setelah lapisan memori dangkal dan sel raganya diserapnya!
“Kali ini benar-benar mendapatkan perlindungan Tuhan. Hanya dengan mengikuti seorang yang berperilaku aneh, langsung menemukan murid Dewa palsu El. Bisa menyusup ke petinggi Gereja, mencari alasan mereka merebut keilahian Dewi Bulan, menemukan keanehan Francis yang menyusup di antara mereka. Dan ketika menemukan bahwa 'Bibit Spiritual' murid ini memiliki sihir mirip ilahi yang tidak bisa kusimulasikan lewat kekuatan darah dan fisik, mudah mengekspos celah, tiba-tiba aku bertemu Murid Ketujuh Leviathan yang 'Bibit Spiritual'-nya hanya memperkuat fisik.”
“Haha, ini adalah keberuntungan besar dari Tuhan, hadiah atas kesalehanku selama bertahun-tahun, agar aku menyebarkan kemuliaan-Nya.”
Semuanya berjalan lancar, Ramillo tak bisa menahan kegembiraan dalam hati. Matanya menyapu sekeliling, bersiap untuk menyerang.
Lucien tertegun mendengar desakan Anthusius untuk segera pergi. Ada yang janggal!
Jika dia khawatir murid baru akan melampauinya, mengapa tidak bertanya tentang Francis?
"Dia adalah umat beriman El yang taat, mengapa tidak memperhatikan situasi penyerapan keilahian Dewi Bulan oleh El?"
Matanya sedikit menyipit, Lucien tampak tenang namun waspada di dalam, siap bereaksi kapan saja, mencurigai Anthusius dikendalikan oleh dewa palsu mana.
Ramillo melihat sekeliling benar-benar sepi, senyum sombong sekaligus mengerikan merekah di wajahnya, organ dalam tubuhnya mulai bergerak-gerak.
"Seseorang yang kemampuannya setara dengan tingkat Ksatria Besar, baru saja meningkat, belum menyesuaikan kondisi raga... Benar-benar domba tak berdosa tanpa daya perlawanan."
"Ini bukan Kota Husum yang penuh bahaya mengintai, aku bisa menangkapnya, menggunakan interogasi yang terkoordinasi dengan penyerapan kenangan, tidak perlu terburu-buru seperti sebelumnya."
Senyum Ramillo semakin melebar, siap memperlihatkan kengerian "Raja Iblis Fisik"-nya, membuat "domba" tak berpengalaman ini memahami masih banyak petarung kuat di dunia ini, dengan taktik yang lebih misterius dan beragam!
Tiba-tiba, bayangan manusia jatuh dari langit, membuat Ramillo mengurungkan niatnya untuk menyerang.
“Francis？” Lucien malah semakin waspada.
Francis tertawa: "Aku sangat tertarik dengan harta karun Penguasa Segalanya alam baka, Leviathan, bawa aku ke ranah ketuhanan-Nya."
Meski saat pemeriksaan kemudian, El selalu menekankan bahwa dirilah yang "indra langit-manusia" sehingga membunuh Penguasa Segalanya dalam sekejap, namun Francis melalui deskripsi fenomena, awalnya menyimpulkan bahwa ini adalah Sihir Pengungkung atau mantra labirin, sehingga mencurigai ada Mage Agung yang juga menyusup ke Kota Husum, dengan target Penguasa Segalanya alam baka.
※※※
Di ranah ketuhanan Dewa Matahari dan Keadilan, Bello yang bertubuh tinggi besar sedang berjalan mondar-mandir dengan frustasi. Meski Tuhan Perang secara diam-diam telah menarik kembali perintah pengusiran terhadap kelompoknya, namun jika dalam setahun tidak bisa membunuh El, mereka akan menerima hukuman yang lebih berat.
Setelah merenung panjang pendek, Tuhan teringat pada perempuan mistis yang beberapa waktu lalu datang ke kuil untuk "menjual pengetahuan rahasia".
“Harapannya 'pengetahuan rahasia' yang dia sebutkan bisa membantuku menjadi kuat. Nanti bukan hanya El, tapi juga Annatanas!” Bero mengambil keputusan, meminta Imam Besar untuk mengundang wanita itu.
Setelah waktu yang cukup lama, Imam Besar akhirnya membawa seorang wanita berambut pirang yang cantik jelita seperti elf memasuki wilayah suci.
“Nyonya Sophia, apa rahasia pengetahuan yang kau miliki?” Bero langsung bertanya.
Mata Sophia yang hijau jernih memancarkan senyum murni manis. Dari tas penyimpanannya ia mengeluarkan beberapa buku: “Yang Mulia Dewa Matahari, ini tergantung apa yang Anda butuhkan.”
“Saya memiliki 《Buku Kejujuran》《Buku Keteraturan》《Buku Kebaikan》dan lainnya, serta versi ultimate 《Buku Kebajikan》.”
