Menara Sihir Kerajaan Holm terletak di area bangsawan. Tak lama kemudian, Lucien tiba di gerbang. Ia melepas topeng transformasi, memulihkan penampilan aslinya, lalu memasuki menara setelah melalui pemeriksaan.
Malam semakin pekat, namun menara sihir justru terlihat lebih ramai dibandingkan kunjungan Lucien sebelumnya. Karena ratu baru yang naik tahta berasal dari Kota Nyanyian Suci, sikapnya terhadap Penyihir Gelap masih belum jelas. Demi keamanan, beberapa penyihir yang tinggal tersebar di Lentat langsung pergi ke Alin bersama keluarga, sementara yang lain mengungsi ke Menara Sihir Kerajaan Holm bersama kerabat.
Saat ini, tepat setelah makan malam, di aula terlihat para penyihir berkelompok-kelompok baik yang sedang berjalan-jalan maupun berkumpul. Sesekali terdengar tawa riang anak-anak yang bermain, terlihat pula wanita-wanita bertopik bertepi lebar dengan kain kerudung samar.
Rebecca yang sedang berdiskusi dengan beberapa anggota Elemen Kehendak tentang "Sistem Alkimia Baru" yang sedang tren, tiba-tiba melihat seorang pria muda bertopi tinggi hitam masuk dari pintu. Matanya terpaku, suaranya melengking penuh kegelisahan dan keheranan: "Selamat malam, Tuan Ivens."
Di dalam aula, semua suara menghilang, menjadi sunyi senyap. Sorot mata demi sorot mata beralih ke arah Lucien, lalu terdengar suara bergantian: "Selamat malam, Tuan Ivens."
Sikap mereka serendah-rendahnya, seolah bukan sedang menghadapi seorang penyihir muda di bawah usia dua puluh lima tahun, melainkan seperti bertemu dengan orang-orang penting legendaris.
Lucien juga dengan tajam merasakan perubahan sikap Elemen Kehendak dan penyihir cabang Holm. Jika dulu para penyihir tingkat menengah-rendah memandangnya dengan hormat dan kekaguman, kini sikap mereka penuh khidmat dan pengagungan, layaknya menghadapi Penyihir Legendaris atau Arkanis Agung.
Apakah ini efek dari Alkimia Baru?
Memandangi wanita berambut coklat muda yang pertama kali bersuara, Lucien mengangguk dan berkata: "Sudah lama tidak bertemu, Rebecca."
"Kesalahan"nya memungkinkan Lucien menghadiri Pertemuan Tahunan Elemen dan Alkimia saat itu, sehingga makalah penelitian tabel periodik elemen langsung mendapat afirmasi dari Lavady. Oleh karena itu, Lucien memiliki kesan baik yang mendalam padanya. Selain itu, hubungannya dengan Lazare sangat erat. Nama Rebecca sering disebut-sebut oleh Lazare, mungkin suatu saat nanti akan menjadi Nyonya Lazare.
"Anda... Anda masih ingat saya, Tuan Ivens?" Rebecca berkata dengan perasaan antara terkejut dan senang.
Lucien tersenyum menunjuk kepalanya sendiri: "Ingatan saya selalu bagus, dan Lazare sering menyebutkanmu."
"Entah kapan dia bisa kembali." Rebecca mengungkapkan kekhawatirannya.
Setelah mengobrol sebentar, Lucien berpamitan dengan senyuman dan berjalan menuju lantai atas menara sihir.
Melihat bayangan dari belakangnya menghilang dalam lift vertikal, para penyihir lain berkerumun sambil berkomentar:
"Rebecca, hubunganmu dengan Tuan Ivens begitu dekat?"
“Saya punya banyak pertanyaan dan pemikiran tentang Alkimia Baru, bisakah kamu menyampaikannya ke Tuan Ivens?”
“Bisakah kamu menanyakan pada Tuan Ivens apakah Lembaga Penelitian Atom masih membutuhkan Penyihir Gelap?”
Rebecca mendengar ucapan mereka, tiba-tiba merasakan sentuhan melankolis perubahan zaman. Awalnya dia mengenal nama Lucien Evans karena menyukai 'Simfoni Takdir', memuja sang musisi besar bak dewa. Kemudian dari mulut Lazare, dia mengetahui tentang ahli sihir oskur jenius yang langsung mendapat penilaian tinggi dari makalah pertamanya, hingga diminta naskah oleh dua jurnal. Tapi baru tujuh delapan tahun berlalu, remaja pendiam itu telah menciptakan satu demi satu rekor, meraih kejayaan bertubi-tubi, hampir mencapai puncak tertinggi bidang okultisme untuk "menikmati pemandangan dari ketinggian" bersama para Arkanis Agung.
Namun dia tidak merasa iri, karena menghadapi "monster" seperti Lucien—seorang Ahli Sihir Oskur mengerikan yang terus-menerus melahirkan teori-teori revolusioner baru—jarak yang begitu besar antara mereka membuat rasa iri mustahil muncul, hanya rasa tak berdaya dan kekaguman yang mendalam.
Lebih lanjut, sistem "Alkimia Baru" ini berbeda dengan pencapaian Lucien sebelumnya yang selalu menuai keraguan dan kontroversi sebelum akhirnya diakui, mengguncang pengetahuan banyak orang dan menerima berbagai fitnahan. Kali ini, sejak awal kelahirannya, teori ini langsung dianggap sebagai percikan kebijaksanaan yang menerangi dunia baru, membuat hampir semua penyihir menjadi tergila-gila.
Mereka semua memahami bahwa "Alkimia Baru" pada dasarnya berbeda dengan "alkimia" konvensional. Ini lebih merupakan model struktur internal atom, sebuah sistem yang dibangun di atas model ini dan menggambarkan secara mendalam transformasi Elemen. Aspek "alkimia"-nya hanyalah konsekuensi sampingan dan penegasan teoritis, sementara misteri dunia mikroskopis-lah yang menjadi inti penjelasannya.
Bagi para Penyihir Gelap yang menjelajahi kegelapan dunia mikroskopis, ini memiliki makna bimbingan yang sangat penting. Teori ini mengintegrasikan penemuan-penemuan yang tersebar, sehingga eksplorasi di bidang ini tidak lagi berada di tahap buta - seperti kapal dalam badai yang akhirnya melihat menara suar, atau malam gelap yang diterangi cahaya bintang.
Tentu saja, mereka juga menyadari bahwa "Alkimia Baru" masih memiliki banyak masalah yang belum terpecahkan, mungkin mengandung berbagai kesalahan. Namun tidak diragukan lagi, ini membuka gerbang menuju bidang penciptaan, menerangi arah pengembangan dunia mikroskopis. Lucien pasti akan menjadi Arkanis Agung karena pencapaian ini!
"Mungkin suatu hari nanti, kita bisa mengubah zat dengan bebas," ujar seorang Penyihir Gelap dengan ketulusan sukacita.
Penyihir lain mengawasi posisi lift vertikal, berkata dengan kekaguman: "Saat itu tiba, nama Tuan Ivens pasti akan tercatat sebagai salah satu nama paling gemilang dalam Sejarah Sihir."
※※※
Dimensi alternatif baru masih dalam pengembangan, Mage Agung Lavady dan penyihir tingkat tinggi hanya sebagian yang kembali. Lucien mengobrol sebentar dengan mereka, lalu masuk ke kantornya di sini. Berdiri di depan jendela, dia mengawasi Istana Neckther yang berkilauan seperti galaksi bintang di bumi, kemudian mengaktifkan "kacamata komunikasi".
"Zzz... Halo, Lucien?" Suara Natasha terdengar sedikit lelah.
Anting-antingnya telah dimodifikasi oleh Lucien sehingga bisa memecahkan suara terenkripsi.
Lucien tersenyum: "Selamat malam, Yang Mulia Ratu. Sedang memeriksa data dari dinas intelijen dan perpustakaan rahasia?"
Alasan utamanya menghubungi Natasha melalui Menara Sihir Kerajaan Holm adalah untuk menghindari eksposur identitasnya.
Meskipun Pastor Suci seperti Salder bukanlah penyihir, dan pasti tidak bisa memecahkan algoritma enkripsi baruku, apalagi Ksatria Epik seperti Ktonia, mereka bisa menentukan sumber asal berdasarkan arah gelombang elektromagnetik yang terdeteksi. Jika langsung menghubungi Natasha di Alin, akan mudah menimbulkan kecurigaan tentang hubungan sebenarnya antara dirinya denganku. Sedangkan di Menara Sihir Kerajaan Holm, ini bisa mengarahkan orang untuk menyangka keterlibatan Heatherway - memang wajar orang tua memperhatikan generasi muda.
"Benar, meskipun selama beberapa tahun terakhir kamu sering bercerita padaku tentang Kerajaan Holm, tapi itu semua terpisah-pisah dan terfragmentasi. Aku butuh pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh." Suara Natasha disertai gemerisik kertas yang dibalik, lalu ia terkekeh, "Sebagai ksatria yang setia bagi Ratu, apa saranmu, Pangeran Lucien Evans?"
Ksatria Langit sering dianugerahi gelar Viscount atau Pangeran, sehingga Penyihir Gelap tingkat tinggi juga dapat dianalogikan.
Lucien tersenyum: "Bertemu satu per satu dengan bangsawan besar, bangsawan dengan kekuatan luar biasa, dan bangsawan yang menguasai posisi vital. Berbicaralah dengan mereka, cari pihak yang layak dipercaya dan dapat diandalkan. Anda adalah Ratu, secara alami memiliki hak untuk memerintah mereka. Jangan khawatir. Oh ya, setelah pemakaman, mulailah inspeksi terhadap Ksatria Pedang Kebenaran, Ksatria Penghakiman, dan Ksatria Salib Suci. Acak kembali beberapa regu, bentuk kelompok baru. Tentu yang terpenting adalah memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kekuatanmu. Semakin cepat mencapai tingkat delapan, semakin cepat menguasai Pedang Kebenaran legenda tingkat tiga, semakin besar inisiatif yang bisa diraih."
"Tapi, apa artinya layak dipercaya dan dapat diandalkan?" Natasha menyeringai sinis.
Lucien menghibur, "Ini mengharuskanmu mengenali hati dan imanmu sendiri. Jika kau bahkan tidak tahu apa yang kau inginkan, atau seperti apa Kerajaan Holm nantinya, maka mustahil membedakan kawan dan lawan. Tapi bukan berarti tidak ada cara. Kau bisa menggunakan taktik kekuasaan untuk mengadu-domba Kaum Progresif dan konservatif, sesekali menarik satu pihak sambil menekan yang lain, tetap memelihara keseimbangan. Namun ini bukan solusi jangka panjang, tidak cocok untuk wilayah khusus seperti Kerajaan Holm. Lagipula, di belakang konservatif ada Gereja, sementara Kaum Progresif didukung Dewan Sihir."
Tanpa menunggu jawaban Natasha, menyangkut masalah iman, Lucien memutuskan untuk memberikan stimulasi: "Menurut informasi yang diterima Dewan Sihir, Yang Mulia Pangeran mungkin menjadi korban pembunuhan."
"Apa? Siapa!" Natasha meski merasa kematian kakek dan pamannya penuh kebetulan, namun mereka sendiri memang berada di ambang kematian. Meninggal berturut-turut dalam suasana duka masih bisa dimaklumi. Mendengar perkataan Lucien, dia menunjukkan kejutan dan kemarahan yang luar biasa.
"Diduga adalah 'Heart of Time' Ketonnia yang bertindak. Hanya kemampuannya mengendalikan perubahan waktu dalam waktu singkat yang bisa membuat Yang Mulia Pangeran meninggal karena kesedihan berlebihan tanpa meninggalkan celah. Saat itu, Salder dan Rex sedang berada di Istana Neckther." Lucien merasa tidak tega melihat kemarahan dan kesedihan Natasha, tapi tetap menyelesaikan penjelasannya dengan kejam.
Natasha menarik napas dalam dua kali: "Kau maksudkan Gereja dan sebagian bangsawan konservatif yang merencanakan ini? Ada bukti apa?"
Di bawah penyerapan bertahap Lucien dan pengaruh peristiwa Penguasa Neraka, sikap Natasha telah mengalami transformasi besar. Jika sebelumnya, dia pasti akan menuduh Lucien memiliki tujuan tersembunyi, memintanya tidak melanggar batas prinsipnya dan menghormati imannya, kini dia mulai memikirkan kemungkinan pembunuhan dan menanyakan bukti.
Hanya saja, terhadap perubahan dalam dirinya sendiri, Natasha yang tengah terlibat dalam situasi ini sulit menyadarinya untuk sementara waktu.
"Tidak ada bukti langsung. Yang pasti: Saat itu di Istana Neckther, Salder, Rex, dan Ktonia semua hadir - fakta ini bisa dibuktikan oleh banyak bangsawan dan dayang istana. Selain itu, Yang Mulia Heatherway tahun lalu melakukan pemeriksaan terhadap kondisi raga Yang Mulia Pangeran Patrick, menyimpulkan ia masih bisa hidup 5-6 tahun. Adipati James dan bangsawan progresif lainnya juga mengkonfirmasi bahwa hubungan Yang Mulia Pangeran dengan Baginda Raja sudah sedingin musuh sejak lama. Bagaimana mungkin ada kesedihan berlebihan? Tentang hubungan mereka, Anda pasti juga mengetahui sedikit." Kata Lucien sambil menyampaikan laporan intelijen yang dikumpulkan sepanjang hari.
Natasha terdiam cukup lama, baru bersuara serak: "Aku akan berpamitan dengan jenazah paman saat pemakaman, entah bisa menemukan sesuatu atau tidak…"
Suaranya penuh keraguan dan kegoyahan, seolah sangat kebingungan. Hal ini membuat Lucien merasa iba, menyadari stimulasi yang berlebihan. Ia segera menambahkan: "Bahkan jika Gereja yang bertindak, itu tak membuktikan apa-apa. Tuhan Kebenaran ada di hati setiap orang, semua bisa langsung berdoa kepada-Nya. Gereja hanyalah organisasi yang mencoba memisahkan umat beriman dengan Tuhan, bisa jadi adil maupun jahat."
"Tinjau kembali perjalanan ksatriamu, lihat apa yang benar-benar kau pegang teguh. Apakah kau ingin membela kemuliaan Tuhan Kebenaran, atau melindungi kejayaan Gereja?"
"Tentu Tuhan. Tapi jika meninggalkan Gereja, bagaimana cara mengorganisir ritual, bagaimana memuji Tuhan?" Pikiran Natasha kacau, terjebak dalam detail kecil.
Lucien tertawa: "Gereja adalah alat, perantara antara umat beriman dan Tuhan. Jika sudah tidak diperlukan, buang saja. Jika masih berguna, modifikasi sesuai kebutuhan kita. Tak perlu mempertahankan Gereja Selatan mati-matian."
"Cukup, cukup! Aku perlu merapikan iman dalam hati." Kabar kemungkinan Pangeran Patrick dibunuh gereja membuat Natasha mengalami guncangan hebat.
※※※
Di bawah kelam malam, Julia yang dipindahkan dari Alto mengenakan jubah dan sarung tangan hitam, membisikkan bujukan kepada beberapa Night Watchers di sampingnya: "Gereja lemah, bangsawan arogan. Kemuliaan Tuhan dinodai habis-habisan. Maka kita harus menjalankan Kehendak-Nya, membersihkan umat beriman yang tak layak ini."
"Tentu saja Tuhan, tapi jika meninggalkan gereja, bagaimana cara mengorganisir ritual dan memuji Tuhan?" Pikiran Natasha kacau, terjebak dalam detail-detail kecil.
Lucien tertawa: "Gereja hanyalah alat, perantara antara umat dan Sang Ilahi. Jika sudah tak berguna, buang saja. Jika masih bermanfaat, ubahlah sesuai kebutuhan. Tak perlu mempertahankan Gereja Selatan mati-matian."
"Cukup! Aku perlu merapikan keyakinan dalam hatiku." Kemungkinan pembunuhan Pangeran Patrick oleh gereja membuat Natasha sangat terguncang.
※※※
Di bawah kelam malam, Juliana yang dipindahkan dari Alto mengenakan jubah hitam dan sarung tangan hitam, berkata dengan nada menggoda kepada beberapa Night Watchers: "Gereja lemah, bangsawan semena-mena. Kemuliaan Tuhan dinodai. Maka, kita harus menjalankan kehendak-Nya, membersihkan umat yang tak layak ini."
Di Kerajaan Holm, selain bagian bangsawan dan jemaat yang paling tradisional, mendengarkan stasiun radio sihir terlarang ini merupakan hal yang sangat modis. Terutama dalam pertemuan antar bangsawan progresif, topik ini selalu menjadi pembahasan wajib. Siapa yang tidak mendengarkannya akan dianggap ketinggalan zaman dan dikucilkan secara tersirat dari lingkaran pergaulan.
"......Mulai hari ini, program kami akan mengalami perubahan format tertentu. Selanjutnya, Saudara sekalian pendengar akan menyimak Observasi Holm yang kupandu, untuk memperoleh informasi teraktual tentang berbagai peristiwa penting di dalam kerajaan."
"......Seperti telah diketahui bersama, Yang Mulia Pangeran Patrick tercinta yang kita hormati, mengikuti kepergian Raja Fertis karena kesedihan yang berlebihan. Namun bagaimana sebenarnya kronologi dan detail peristiwa ini? Program ini akan mengajak kita menyelami kebenaran di balik layar."
Awalnya Austin bersandar santai di sofa, namun setelah mendengar pengantar program tersebut, perlahan ia duduk tegak. Ekspresi wajahnya semakin berubah khidmat.
《Holm Observer》 masih berada pada tahap eksplorasi kasus ini tanpa bukti konkret, hanya mengandalkan penampilan luar dan hipotesis berdasarkan posisi, sesekali mewawancarai saksi-saksi tidak jelas untuk membuktikan kondisi raga Pangeran Patrick berada dalam keadaan relatif baik beberapa hari sebelumnya, tidak mungkin tiba-tiba kolaps.
Meski "Nightingale" tidak menyatakan secara gamblang, namun setiap kata-katanya penuh sugesti bahwa Gereja tidak menyukai sikap pro-sihir dan pro-industri alkimia Sang Pangeran, memudahkan pendengar menarik kesimpulan logis tentang kebenaran pembunuhan gelap oleh Gereja.
Austin menarik napas dalam-dalam, mengingat penuturan anggota progresif Dewan Bangsawan, semakin direnungkan semakin mencurigakan. Seminggu sebelumnya Sang Pangeran baru memimpin pertemuan kaum progresif, kondisi raganya masih seperti biasa tanpa penurunan signifikan, hubungannya dengan Yang Mulia Raja pun begitu buruk - mana mungkin meninggal karena kesedihan berlebihan?
"Bahkan Putra Mahkota pun berani dibunuh..." Austin meletakkan gelas anggur merah di meja, berdiri lalu mondar-mandir gelisah.
Ketika dia membelakangi jendela, tiba-tiba dua siluman menerobos masuk dan dengan cepat melumpuhkannya yang hanya memiliki tingkat Ksatria resmi.
"Kalian siapa? Berani menyerang bangsawan... Night Watchers!" Austin melihat sarung tangan hitam yang dikenakan kedua pria ini, "Berani menangkap bangsawan langsung? Ini melanggar perjanjian Gereja dengan bangsawan!"
Julia terbang masuk melalui jendela lantai, memandang dingin ke austin: "Gereja terlalu lemah, hanya kami yang bisa melindungi kemuliaan Tuhan."
"Kalian ingin memecah belah bangsawan dengan Gereja, melemahkan kekuatan Gereja, sehingga kemuliaan Tuhan tak bisa tersebar?" Austin bukan bodoh, langsung paham dia bertemu Night Watchers ekstrem fanatik legendaris. Karena itu dia tak mengancam akan banding ke pengadilan bangsawan atau Mahkamah Agung Agama di Kota Suci Rennes, tetap berfokus pada argumen "pelemahan kekuatan" dan "ketidakmampuan membela kemuliaan Tuhan secara efektif".
"Tenaga Tuhan tak terbatas, Dia tidak menghentikan kalian, hanya menguji kita. Jika bahkan penghapusan bangsawan sepertimu yang condong ke Penyihir Gelap bisa memicu dampak balik dari para bangsawan Holm, itu membuktikan mereka semua telah merosot, tak perlu diselamatkan lagi. Kekuasaan raja harus bersujud di kaki Tuhan." Julia membenci penyihir dari lubuk hatinya, dengan dingin mengulurkan tangan menyentuh dahi Austin, "Pergilah ke Neraka untuk bertobat!"
"Berani kau..." Cahaya suci berkilau, kepala Austin langsung tertembus, darahnya menguap seluruhnya tanpa mengotori karpet.
Julia meletakkan tangan kiri bersarung tangan hitam di atas tangan kanannya: "Rapikan alasan penghapusannya dan daftar kejahatannya, serahkan ke Tribunal untuk diteruskan ke dewan perwakilan kaum bangsawan."
"Kami dengan terbuka mewakili Kehendak Tuhan dalam menjatuhkan hukuman, tidak akan sembunyi-sembunyi."
"Siap!" serentak jawab para Night Watchers lainnya.
※※※
Di dalam Menara Sihir Kerajaan Holm, Lucien memberikan pesan terakhir kepada Natasha: "Hati-hati dengan Salder, kita tidak tahu apa sebenarnya rencananya."
"Jika dia benar seperti yang kau katakan, terpengaruh oleh rahasia dunia mayat hidup, seperti Paus dan santo Gereja Utara waktu itu, mungkin tujuannya adalah memisahkan lima keuskupan di sini dari Gereja, dan menjadikan diri sendiri sebagai Paus..." Natasha masih bingung dengan posisinya sendiri, tidak tahu apakah perkiraan ini baik atau buruk.
Lucien menggelengkan kepala: "Jangan terlalu membandingkan dengan masa lalu. Salder sangat licik, mungkin tidak akan melakukan itu. Bagaimanapun, Gereja Selatan tidak bisa menanggung perpecahan lagi. Lagipula dia baru menjabat dua bulan lebih, mungkin bahkan belum bisa membujuk kardinal Keuskupan Holm. Dengan apa dia akan memecah belah? Apalagi masih ada keuskupan yang dijaga Pastor Suci. Jadi, jangan tertipu oleh penampilannya dalam waktu singkat."
Natasha berbisik, "Intinya, aku akan berhati-hati menguji tujuan dia. Kamu juga harus waspada. Kamu adalah target termudah di antara kelompok petarung kuat peringkat teratas di Daftar Pembersihan."
"Tenang, aku memakai Cincin Kanggos." Lucien melirik cincin besi di tangan kirinya.
Karena tangan kiri bisa menetralkan kekuatan supernatural, Lucien memindahkan semua Cincin Mahkota Holm ke tangan kanannya. Di tangan kiri hanya tersisa cincin legenda yang tak terpengaruh ini.
"Sombong sekali punya benda legenda!" Natasha sengaja berpura-pura kesal. "Begitu aku merapikan pikiran, mempertegas semangat ksatria, dan naik ke tingkat delapan, aku juga akan punya! Nanti aku ambil Perisai Kebenaran. Gabungan pertahanan terkuat dan serangan terhebat pasti bikin kamu iri, hahaha!"
Dia tak ingin mengakhiri percakapan dengan suasana muram. Maka dengan penuh optimisme, dia melontarkan candaan.
※※※
Fajar baru saja merekah, Ketua Dewan Perwakilan Kaum Bangsawan Adipati Rex sudah terbang ke Gereja Cahaya dengan ekspresi suram.
"Yang Mulia Salder, saya butuh penjelasan. Mengapa Night Watchers membersihkan seorang Baron, seorang Ksatria resmi tanpa persetujuan Ratu dan Dewan Bangsawan?" Suara Rex terdengar meninggi saat mengawasi Salder yang duduk tenang di ruang baca, "Ini akan membuat semua bangsawan gemetar ketakutan! Bagaimana mereka bisa mempercayai gereja? Bagaimana mau membantu gereja? Dalam masalah ini, tidak ada bedanya antara yang pro-gereja maupun pro-Majelis Sihir!"
Salder berkata dengan tenang: "Saya juga baru mengetahui hal ini. Saya akan meminta penanggung jawab Tribunal untuk menangani para Night Watchers ini, dan akan memberikan penjelasan kepada para bangsawan. Rex, Anda juga tahu ada banyak kelompok ekstrem di Night Watchers. Saya baru memimpin Keuskupan Holm kurang dari tiga bulan, masih sulit untuk meredam mereka secara efektif. Jangan sampai hubungan bangsawan dan gereja hancur hanya karena beberapa anjing gila yang menggigit sembarangan, bukan?"
Melihat sikap Salder yang baik, amarah Rex sedikit mereda: "Jika ini hanya aksi individu Night Watchers yang bertindak sendiri, dan mereka mendapat hukuman keras, saya bisa menjamin untuk menghibur para bangsawan yang pro-gereja. Tapi untuk bangsawan yang pro Dewan Sihir dan Majelis Sihir di belakang mereka, sulit dipastikan. Selain itu, Yang Mulia Ratu baru saja dinobatkan sudah ada bangsawan yang mengalami hal seperti ini. Ini akan membuatnya menolak gereja dan kita. Saya harap Yang Mulia Santo Salder bisa mengendalikan gereja dengan baik, jangan sampai ada lagi hal ekstrem seperti ini."
“Saya hanya bisa berusaha sebaik mungkin, menargetkan dalam dua tahun ke depan untuk sepenuhnya mengendalikan Keuskupan Holm, agar situasi serupa tidak terulang. Selama periode ini, harap para bangsawan memperhatikan tutur kata dan perilaku mereka, serta menjaga keamanan diri. Jika ditemukan ada kelompok ekstrem di dalam gereja yang mengincar, mohon segera beri tahu saya.” Jawab Salder dengan sangat kooperatif, “Ngomong-ngomong, tolong kumpulkan reaksi para bangsawan terkait insiden ini menjadi data. Saya akan melaporkan kepada Yang Mulia Paus. Bagaimanapun, kelompok ekstrem ini adalah petugas gereja atau Night Watchers yang beriman. Untuk menindak mereka, persetujuan Paus mutlak diperlukan.”
Rex mengangguk: “Baik, akan saya perintahkan untuk dikumpulkan. Sekarang saya akan ke Istana Neckther untuk menjelaskan langsung kepada Yang Mulia Ratu, mencegah kemarahan beliau yang bisa meninggalkan kesan buruk.”
Memandang Rex pergi, Salder mengambil dokumen di atas meja. Tertera daftar nama beberapa Night Watchers yang bertindak secara mandiri.
Sambil tersenyum membaca sekali, jari telunjuk Salder menggores lembut, nama Julia pun menghilang. Kemudian ia mengambil bulu angsa dan menulis: "...Disebabkan situasi jangka panjang di bawah tekanan Majelis Sihir serta rangkaian peristiwa ditelannya cahaya suci, sikap petugas gereja dan Night Watchers di Keuskupan Holm telah terpecah menjadi banyak kecenderungan ekstrem. Sebagian meragukan pentingnya reformasi teologi dan sihir ilahi yang diusulkan Yang Mulia Paus, berpendapat harus memberantas para Penista internal terlebih dahulu untuk menyatukan diri melawan Dewan Penyihir Gelap. Ada pula kelompok serupa yang menganggap gereja terlalu lemah dan para bangsawan terlampau arogan, sehingga perlu tindakan radikal untuk membangunkan petugas gereja lain yang masih tumpul."
"Di sisi lain, sebagian pihak mempertanyakan perlunya konfrontasi dengan Majelis Sihir, meyakini kedua belah pihak bisa berdamai dengan saling mengalah dan hidup berdampingan secara damai."
"Peristiwa kali ini dipicu oleh kelompok ekstrem kategori kedua. Saya mengakui kendali saya atas keuskupan masih kurang, dan dengan ini memohon Yang Mulia Paus untuk mengirim asisten lama saya seperti Kardinal Viora Amorton dari Keuskupan Vaorit untuk membantu meredakan situasi secepatnya, mengendalikan kelompok ekstrem, dan mencegah terulangnya insiden yang mendorong bangsawan ke pihak Majelis Sihir."
"Mengenai keputusan hukuman, saya menilai Kardinal Oktav yang bertanggung jawab atas Tribunal keuskupan memiliki tanggung jawab yang tak terelakkan. Saya akan mencopot jabatannya sebagai penanggung jawab Tribunal dan menunjuk Kardinal Amorton sebagai pengganti. Namun mengingat situasi keuskupan yang rumit dan berbahaya, dia tetap akan bertugas di keuskupan..."
※※※
Sambil membalik-balik dokumen yang diajukan Night Watchers dan mendengarkan pembelaan Rex, ekspresi Natasha tetap datar tanpa perubahan.
Hingga dia selesai menyampaikan keputusan penanganan Gereja, Natasha baru mengangguk perlahan: "Orang gila ekstrem tidak pernah kurang di mana pun. Jangan sampai hubungan bangsawan dengan Gereja rusak karena mereka. Selama Gereja menunjukkan ketulusan, aku yakin sebagian besar bangsawan akan menerima. Adapun segelintir bangsawan yang tersisa, akan kuhibur mereka."
Rex menghela napas lega. Benar-benar Yang Mulia Ratu dari Kota Nyanyian Suci, Alto—terang-terangan memihak Gereja: "Kebijaksanaan Yang Mulia sungguh luar biasa."
Saat dia hendak berpamitan, tiba-tiba Natasha mengucapkan kalimat: "Dalam dokumen Night Watchers tertulis, saat Baron Austin ditangkap dan dieksekusi, dia sedang mendengarkan 'Suara Misteri' yang memutar konten fitnah terhadap Gereja dan tuduhan Adipati Rex melakukan pembunuhan gelap terhadap pamanku, Pangeran Mahkota Patrick. Bagaimana pendapatmu?"
“Ini jelas-jelas fitnahan dari Majelis Sihir yang mencoba memecah belah hubungan Yang Mulia dengan Gereja dan sebagian besar bangsawan! Mereka sama sekali tidak memiliki bukti, hanya mengandalkan omong kosong dan hipotesis tanpa dasar.” Rex membela diri dengan khidmat.
Natasha mengangkat alis kirinya: “Kau mendengar program ini?”
“Agen intel yang mendengar, kemudian merapikan konten program menjadi laporan untuk saya.” jelas Rex.
Natasha mengangguk perlahan, tak banyak berkomentar: “Laporan intelijen seperti ini harus diserahkan ke saya terlebih dahulu di kemudian hari.”
Rex baru menyadari kekeliruannya, buru-buru menambahkan: “Karena beberapa hari terakhir Yang Mulia baru saja dinobatkan dan sedang sibuk, laporan intelijen saya saring dulu untuk memilih yang penting. Ke depannya akan langsung diserahkan kepada Yang Mulia.”
“Tak apa, saya pahami niat baik Adipati. Silakan lanjutkan urusanmu.” Natasha mengizinkan Rex pergi dengan ekspresi datar.
Begitu Rex keluar dari istana, ekspresi Natasha tiba-tiba menjadi sangat serius.
※※※
Lucien naik lift vertikal menuju Lantai 33 Menara Sihir Alin. Melalui Gerbang Antar Dimensi di ruang baca, ia memasuki semiplanar milik gurunya Fernando yang bernama "Neraka Halilintar". Xiao Shuijing menyambutnya dengan menjilati tangan menggunakan lidah kristal - mengaku merasa bersalah karena gagal melindungi, sehingga menjadi lebih menjilat. Namun secara tak sengaja Lucien menemukannya sedang menghitung berapa penghargaan yang akan didapat "Alkimia Baru".
Rambut Fernando tampak acak-acakan. Tanpa dukungan pengetahuan memadai dan temuan eksperimen, rekayasa balik proses fusi dan fisi ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan Lucien.
"Tepat waktunya. Deskripsikan lagi sensasi saat kau melepaskan 'Blaze Abadi'." Fernando mengangkat mata merah segarnya yang mengawasi Lucien, lalu ekspresinya berubah cukup rumit: "Kau sudah punya makalah penelitian baru lagi?"
Di tangan Lucien tergenggam setumpuk kertas makalah penelitian.
