Lucien mengambil bulu angsa, menggambar dua garis di atas kertas: "Pertama, saya akui sistem relatif ini masih belum sempurna. Ia tidak bisa menjelaskan inersia, hanya terbatas pada kerangka referensi kecepatan konstan, dan tidak dapat diekspansi ke kerangka referensi percepatan."
"Tapi terkhusus untuk masalah yang Bapak ajukan, dalam kerangka ini masih bisa dilihat bahwa ini bukanlah paradoks. Ini adalah garis waktu masing-masing dari dua bersaudara, mari kita analisis terpisah: Untuk mencapai kecepatan mendekati cahaya, Kakak pasti mengalami proses akselerasi dari diam ke kecepatan akhir. Proses ini tidak bisa diabaikan. Jika ingin kembali, juga ada proses akselerasi berlawanan yang perlu mengatasi inersia, tidak boleh diabaikan... Sedangkan dari prinsip relativitas, Adik tidak melalui proses mengatasi inersia..."
Sambil menganalisis, Lucien mulai membuat asumsi perhitungan data. Sebenarnya memperkenalkan teori relativitas umum untuk menginterpretasikan inersia dan gaya gravitasi, lalu menurunkan perubahan waktu dalam proses akselerasi adalah metode paling mudah dan sederhana. Tapi Lucien saat ini tidak bisa melakukannya. Setelah memperkenalkan konsep secara singkat, dia menganalisis detail garis waktu masing-masing, lalu menggunakan pengetahuan integral untuk menghitung jalur waktu, sehingga mendapatkan hasil.
“……Jadi, Kakak akan sedikit lebih muda daripada Adik, tepatnya perubahan pada raga-nya melambat……” Lucien menyimpulkan.
Oliver memutar-mutar bulu angsa, mengawasi proses perhitungan Lucien dengan saksama sambil mengingat analisisnya, akhirnya mengangguk: "Aku kurang mempertimbangkan proses percepatan dan perlambatan. Tapi jika Kakak tidak kembali, terus mengembara di langit berbintang, saat mencapai kecepatan stabil, siapa yang lebih muda antara dia dan Adik?"
"Ini tidak memiliki makna praktis. Jika Kakak tidak kembali dan tidak bertemu dengan Adik, maka mereka berada dalam sistem referensi yang berbeda, tidak bisa dibandingkan. Seperti orang yang berada di dua dunia sama sekali tidak terkait, mereka memiliki kehidupan masing-masing, pola masing-masing, tapi tidak ada hubungan dengan pihak lain." Lucien tersenyum, menunjuk udara di sampingnya, "Mungkin di sekitar kita ada dunia material yang nyata seperti ini. Ia tumpang tindih dengan dunia kita, tapi tak saling mempengaruhi. Saat bertemu, mereka akan saling menembus tanpa hambatan. Bisa jadi, di dunia itu, di tempat ini, ada orang yang sedang mengadakan pesta dansa meriah."
Fernando tidak menemukan masalah dengan penjelasan Lucien sebelumnya, justru ekspresinya menjadi serius setelah mendengar contoh tidak rigor yang diajukan secara spontan: "Ini pemikiran yang sangat aneh. Jika benar ada dunia seperti itu, berarti penelitian kita tentang ruang-waktu atau bidang sejenis masih berada di tahap paling awal. Sulit dibayangkan ada dunia yang sama-sama terdiri dari zat dan saling tumpang tindih tapi sama sekali tak saling mempengaruhi."
Lucien segera menggelengkan kepala: "Ini hanya pemikiran acak saya, Guru tidak perlu mempedulikannya. Ini tidak memiliki dasar teori dan makna praktis apa pun."
Tanpa sengaja, Lucien menyebutkan sebagian konsep ruang-waktu dari perpustakaan jiwa tadi. Namun ini hanyalah dugaan yang belum terkonfirmasi, merupakan ekstrapolasi dari teori kuantum yang juga tidak diakui oleh buku-buku arus utama.
"Mari kita bahas masalah berikutnya..." Oliver kembali berbicara.
Setelah diskusi panjang, dengan efek teori relativitas partikel akselerasi yang telah dikonfirmasi, Oliver secara preliminer menerima sistem ini. Namun mereka juga mencapai konsensus dengan Lucien dan Fernando bahwa teori ini masih belum sempurna dengan banyak kelemahan, misalnya menurut kalkulasinya, waktu planet buatan seharusnya lebih lambat dari tanah, namun dari perubahan kualitas komunikasi yang disesuaikan dan data aktual, bisa diira bahwa sebenarnya seharusnya lebih cepat.
“Bagaimanapun juga, akhirnya kita telah mengambil langkah pasti dalam perjalanan ini. Aku punya firasat, ini akan menjadi perubahan radikal di bidang makroskopis, perlu mengarahkan para Ahli Sihir Oskur dengan hati-hati. Ha, Lucien, kemampuanmu di bidang mikroskopis dan makroskopis sama-sama menonjol. Nanti profesi legenda-mu mungkin akan sulit dipilih. Orang lain sibuk mencari profesi legenda yang sesuai dengan dunia kognitif mereka, tapi kamu malah bingung memilih. Sungguh membuat iri.”
Oliver menyampaikan pujiannya dengan sopan, "Aku akan segera mengajukan persamaan transformasi, berusaha memenuhi tenggat edisi awal bulan 《Okultisme》."
Lucien selalu mempertahankan sikap sangat berhati-hati terhadap masalah ini, berpegang teguh pada hasil eksperimen dan fenomena konkret. Tidak terburu-buru maupun lengah. Bagaimanapun, siapa yang tahu - di akhir penelitian nanti, sistem relativitas dan mekanika kuantum mungkin tiba-tiba tidak sesuai dengan pola alam semesta ini.
Jiwa, energi spiritual, penghalang ruang, umpan balik dari alam semesta, model sihir, dan hal-hal lain terus-menerus mengingatkannya bahwa ini adalah dunia yang tampak mirip dengan Bumi, tetapi mungkin memiliki perbedaan mendasar pada landasan kritis.
Namun karena belum menemukan metode yang baik untuk meneliti aspek-aspek ini secara lebih dalam, Lucien terpaksa melanjutkan eksplorasinya secara bertahap di jalan yang ada, meraba-raba melewati sungai dengan meraba batu.
Setelah meneguhkan hubungan dengan Natasha, Lucien telah merapikan rencana masa depannya dengan lebih detail. Ia memutuskan untuk bersikap lebih tradisional, mengingat sekarang ia tidak lagi sendirian. Sikap ini tercermin dalam pembangunan dunia kognitifnya yang mengutamakan mekanika kuantum dengan sistem relativitas sebagai pendukung, siap melakukan revisi teori relativitas berdasarkan perkembangan mekanika kuantum kapan saja.
Setidaknya menurut Lucien, mekanika kuantum adalah satu-satunya teori yang mungkin bisa menjelaskan mengapa dua dunia memiliki banyak konstanta yang sama namun berbeda dalam aspek sihir, energi spiritual, perpaduan darah, dan lainnya.
Jika harus memilih, dibandingkan teori relativitas umum, Lucien lebih condong ke mekanika kuantum!
"Tentu saja, manipulasi gaya gravitasi dan manipulasi waktu yang tak terhindarkan dari teori relativitas umum sama-sama tidak bisa ditinggalkan oleh Lucien."
"Saat ini Alkimia Baru belum disempurnakan, pembentukan profesi legenda masih belum terlihat bayangannya. Untuk sementara aku tidak berpikir terlalu jauh." Lucien berhipotesis bahwa profesi legenda yang mungkin muncul adalah seperti "Penguasaan Atom", yang dapat mengurangi persyaratan pembelajaran "fisi" dan "fusi". Mungkin "Fisi Atom" dan "Blaze Abadi" menjadi mantra dasar profesi ini, mirip dengan "Raungan Semi-Dewa Liche" dan "Jiwa dikungkung" milik semi-dewa liche, serta "Elemen terurai" milik Heatherway.
Lucien tidak banyak berkomentar tentang hal ini, lalu mengalihkan topik: "Yang Mulia Oliver, kudengar Anda sedang mempelajari Dewa Naga Kegelapan. Adakah Hasil yang diperoleh?"
Karena Lucien telah mengajukan "Laporan Perubahan Keilahian Tuhan El" yang menjadi penelitian terdepan di bidang ini, Oliver pun tidak menyembunyikan informasi: "Masalahnya sangat besar. Begitu Dewa Naga Kegelapan meninggalkan dimensi alternatifnya dan memasuki dunia material utama, keilahiannya langsung berkurang. Tampaknya ini karena kekuatan iman sulit menembus penghalang ruang untuk mencapai Tuhan, sehingga sumber energinya menurun drastis dan hanya bisa mengandalkan akumulasi sebelumnya. Alasan mengapa beberapa kerajaan dewa palsu di sekitar Pegunungan Kegelapan hanya membuka sedikit dimensi alternatif, menurutku juga terkait hal ini."
"Tapi mengapa Gereja Kebenaran sama sekali tidak terpengaruh? Apakah ini perbedaan antara dewa palsu dan Tuhan sejati?"
Meski menyebut "Tuhan sejati", tidak ada sedikitpun rasa kekaguman dalam nada Oliver. Baginya, Tuhan hanyalah sebuah istilah belaka, objek penelitian semata.
Lucien juga tidak terlalu paham apa yang sebenarnya terjadi, setelah mencatat kesulitan yang disebutkan Oliver di catatan sihir-nya, ia pun berpamitan untuk meninggalkan "Neraka Halilintar" dan menuju Komite Urusan guna mengajukan permohonan data penelitian.
"Ivens, tunggu sebentar." Oliver tiba-tiba memanggil Lucien.
Lucien menatap Oliver dengan kebingungan, mengingat hubungan mereka yang tidak dekat, hal apa lagi yang bisa dibahas?
Oliver terkekeh: "Aku baru saja melakukan beberapa kesalahan, jadi berencana menulis opera untuk meminta maaf pada Florensia. Sebagai musisi terhebat, aku harap bisa bekerja sama denganmu. Melodi dan komposisi opera-opera sebelumnya benar-benar tidak memuaskan."
"Aku akan meluangkan waktu untuk mencobanya." Lucien tidak menolak, justru memanfaatkan kesempatan ini untuk mempererat hubungan dengan Oliver. Memiliki satu pendukung tambahan di Majelis Parlemen Tertinggi jelas lebih baik daripada menambah daftar musuh.
Dan Lucien juga berencana menulis sebuah opera sebagai hadiah untuk Natasha pada hari peringatan tahun depan. Meskipun ada referensi dari perpustakaan jiwa, kali ini dia berencana melakukan adaptasi besar-besaran. Bagaimanapun, hadiah untuk orang yang kamu sukai sebaiknya mengandung lebih banyak unsur kreasi sendiri agar lebih tulus. Kebetulan dia bisa meminta saran dari Oliver.
Oliver yang mendapat jawaban afirmatif pergi dengan puas, setelah membuat janji untuk mengirimkan naskah drama kepada Lucien dalam beberapa hari.
Memandang bayangan belakangnya menghilang, Fernando mencibir: "Suatu hari nanti dia akan mati karena perempuan. Aku bahkan curiga kapan Florensia tidak bisa menahan diri lagi dan memberinya serangan mematikan saat dia tertidur."
"Penyihir Legendaris mana yang mudah dibunuh..." Lucien sama sekali tidak khawatir dengan keamanan Oliver.
Fernando tidak melanjutkan komentarnya, lalu menatap Lucien: "Masalah hubunganmu dengan Natasha yang sudah ditentukan, jangan diberitahu ke orang lain dulu. Hal-hal seperti ini perlu dilakukan bertahap."
Meskipun orang yang berpikiran jahat bisa menebak dari pergerakan mereka bahwa Natasha merayakan ulang tahun Lucien tadi malam, keberangkatannya pada subuh membuat orang tidak tahu sejauh apa hubungan mereka. Selain itu, pergerakan Lucien sengaja diekspos sendiri, karena sebenarnya dia bisa kembali menggunakan topeng transformasi.
※※※
Di Komite Urusan, Lucien menemui Tang Pu.
"Anda meminta data petugas gereja Keuskupan Holm? Anda ternyata peduli dengan situasi?" Tang Pu terkejut. Di matanya, Lucien adalah Penyihir Gelap yang tekun berfokus pada penelitian, sama sekali tidak mempedulikan situasi eksternal atau tokoh-tokoh penting - contohnya dia bahkan tidak punya pasangan.
Lucien tersenyum sambil mengabaikan pertanyaan itu: "Bagaimanapun kita hidup di Kerajaan Holm. Untuk bisa melakukan eksperimen dengan tenang, harus memperhatikan situasinya. Tang Pu, bukankah kewenangan saya cukup untuk ini?"
"Cukup, lebih dari cukup. Kewenanganmu sekarang hanya di bawah anggota Majelis Parlemen Tertinggi." Tang Pu menggelengkan kepala, memerintahkan penyihir bawahannya untuk mencari data, lalu menyerahkannya pada Lucien. "Tidak boleh dibawa keluar, tidak boleh distensil, hanya boleh dibaca di sini."
Lucien membalik-balik dokumen, fokus memeriksa daftar petugas gereja yang bersedia berinteraksi dengan penyihir, lalu merekamnya di perpustakaan jiwa.
"...Kardinal Richard, tingkat delapan, pernah berkhotbah dalam misa terbuka bahwa Tuhan mengasihi semua umat tanpa memandang status, lebih menghargai perbuatan daripada identitas..."
Lucien menggosok-gosokkan ibu jari pada nama itu, telah menemukan target awal.
※※※
Di Istana Neckther, Natasha tetap menjadwalkan pertemuan dengan para bangsawan besar kecil sesuai pola sebelumnya.
Meski percakapan singkat tak bisa membantunya memahami kecenderungan dan pikiran masing-masing individu, sekadar memperdalam kesan baik para bangsawan terhadap dirinya melalui pertemuan ini - serta memperkuat rasa kagum tersembunyi mereka terhadap kekuasaan kerajaan - sudah merupakan hal yang layak dilakukan.
"Yang Mulia Ratu, saya memiliki manor musim panas di pinggir kota. Apakah kehormatan ini bisa menerima kunjungan Anda?" Adipati James yang sebelumnya bersikap konservatif, kini berbicara dengan nada merayu kepada Natasha.
Natasha tersenyum: "Jika ada waktu, saya akan mengunjunginya."
Ternyata setelah mereka mengetahui perayaan ulang tahun Lucien yang saya selenggarakan, sikap bangsawan progresif langsung berubah menjadi antusias dengan dukungan tegas yang tersirat.
James si jahat botak itu terus tersenyum hormat sambil mundur. Setelah dia pergi, Natasha bertanya kepada Camille yang baru masuk dari luar istana: "Bibi Camille, bagaimana respons Gereja?"
Respons Keuskupan Holm adalah respons Salder!
