Lautan Tak Bertepi, Kepulauan Solar, divisi Majelis Sihir.
Meski bayangan kepala penyihir tingkat menengah yang meledak di depan umum belum sepenuhnya hilang dari ingatan Blake, tidak ada yang bisa menghentikannya mendengarkan "Suara Misteri" dan "Kebenaran Dunia" - bentuk hiburan yang lebih populer daripada jamuan makan atau pesta dansa di seluruh kepulauan.
"Selamat malam semuanya, Anda sedang menyimak Alin Weekly Review. Saya Burung Bulbul, teman lama kalian."
Setiap malam mendengar suara jernih yang tenang ini, Blake seolah memiliki seorang teman sejati. Teman yang bisa mendengarkan curahan hatinya di keheningan malam. Teman yang tak pernah bertemu namun terasa begitu akrab.
"Burung Bulbul" memaparkan berita-berita penting satu per satu. Blake menyimak dengan penuh konsentrasi, terkadang bersukacita atas kemajuan penelitian okultisme, terkadang cemas menyikapi situasi Holm yang diliputi awan gelap.
“……Beberapa hari ini, Alin dilanda demam yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tak terhitung jumlah murid dan penyihir yang mengirimkan resume ke Lembaga Penelitian Atom, membanjiri lantai 18 Menara Sihir Alin untuk mengikuti ujian tertulis dan wawancara. Menurut keterangan sumber informasi, area sekitar lembaga penelitian itu dipenuhi kerumunan orang selama beberapa hari itu, seperti lautan yang bergelombang. Kemeriahan seperti ini hanya pernah dia saksikan saat para Arkanis Agung menghadiri pertemuan Okultisme tertentu, di mana mereka benar-benar memblokir saluran-saluran di sekitarnya.”
Suara datar "Burung Bulbul" menyiratkan senyum tipis, terutama saat menyebut kata "sumber informasi".
“Resume apa? Ujian tertulis, dan wawancara?” Blake bergumam kebingungan. Namun frasa "Lembaga Penelitian Atom" langsung memicu minatnya yang besar. Itu pasti Lembaga Penelitian Atom milik Tuan Lucien Evans? Apakah dia kembali mengajukan sistem teori yang mengubah zaman? Tunggu, ada partisipasi murid dan penyihir, mungkin ini urusan lain.
“Burung Bulbul” melanjutkan: “Banyak pendengar yang tidak berada di Alin mungkin belum memahami apa yang terjadi, jadi saya akan merangkum peristiwa ini secara singkat. Pada tanggal 3 Juli, Lembaga Penelitian Atom mengumumkan 'Tugas Rekrutmen Murid' untuk mempekerjakan sepuluh asisten tingkat murid guna membantu para Ahli Sihir Oskur di lembaga tersebut dalam melakukan eksperimen.”
“Yang mengejutkan, metode rekrutmen Lembaga Penelitian Atom sangat unik. Calon harus terlebih dahulu mengambil formulir riwayat hidup, mengisi secara rinci nama, usia, aliran, hasil penilaian sekolah sihir, serta melampirkan gambar magis mereka. Setelah proses seleksi, mereka akan memilih beberapa kandidat terbaik untuk mengikuti wawancara...”
Blake sudah tidak bisa mendengar lanjutan penjelasan Burung Bulbul. Otaknya berdengung keras. Kalimat seperti "Lembaga Penelitian Atom" dan "akan mempekerjakan sepuluh asisten tingkat murid" seolah berubah menjadi gelombang dahsyat yang terus-menerus mengguncang pikirannya.
“Lembaga Penelitian Atom masih kekurangan asisten tingkat murid?”
“Jika bisa masuk Lembaga Penelitian Atom dan ikut penelitian terdepan di bidang mikroskopis, mungkin tak butuh waktu lama bagi saya untuk meningkatkan level Okultisme dan sihir ke tingkat menengah!”
“Sudah selesai, sudah selesai... wawancara mereka pasti sudah berakhir...”
Menurut Blake, jika Lembaga Penelitian Atom membutuhkan asisten murid, antriannya bisa langsung mengelilingi Alin. Tentu realitas memang demikian, tapi dalam pemikirannya: bukankah seharusnya sekolah sihir merekomendasikan murid-murid terbaik, atau memprioritaskan anggota keluarga penyihir tingkat tinggi yang mereka kenal? Mereka ternyata mempublikasikan tugas secara terbuka!
“Kabarnya Tuan Lucien Evans adalah sosok yang jujur dan memiliki sikap rigor dalam Okultisme. Ini pasti ide beliau - memilih yang terbaik secara adil, terbuka, dan objektif...”
Banyak magang sihir yang tidak menonjol di sekolah, karena berbagai kesempatan, kemampuan Okultisme dan sihir mereka justru melebihi magang elite. Namun perbedaan di awal membuat sulit menyalip dalam level dan mendapatkan lebih banyak kesempatan.
"Inilah kerugian tinggal jauh dari Alin. Banyak informasi baru diketahui setelah masa berlaku habis. Sungguh menyebalkan..." Blake menghela napas pelan, lalu memusatkan perhatian kembali pada suara "Burung Bulbul".
"...Menurut informasi, lebih dari 500 magang mengirim lamaran hari itu. Bahkan sekitar 80 Penyihir Gelap Sejati dan penyihir tingkat menengah bersedia bergabung di Lembaga Penelitian Atom dengan perlakuan magang..."
Blake mendengus tanpa sukacita. Dirinya juga berpikir demikian saat mendengar kabar tadi - rela melepas status Penyihir Gelap Sejati untuk bergabung sebagai magang, sekalipun hanya melakukan pekerjaan kasar.
Kabarnya Tuan Ivens mengadakan rapat diskusi rutin tiap bulan. Sekalipun hanya mendengarkan, hasil yang didapat pasti sangat besar.
“……Saat ini, proses seleksi tahap pertama di Lembaga Penelitian Atom termasuk penyaringan resume, ujian tertulis, dan wawancara telah selesai. Tuan Lucien Evans tidak berpartisipasi dalam seluruh proses yang sepenuhnya ditangani oleh Tuan Jerome dan Tuan Rock. Menurut keterangan mereka, telah terpilih 25 kandidat yang memenuhi syarat. Mereka akan menjalani perekrutan babak kedua sebelum bersama-sama menghadapi wawancara akhir yang akan dipimpin langsung oleh Tuan Evans.”
Babak kedua? Blake nyaris melompat, berarti masih ada kesempatan?
Suara jernih Burung Bulbul menggema di telinganya: "Di sini saya ingin mengingatkan anggota cabang-cabang di luar Alin dan organisasi sihir lokal lainnya. Hari ini tanggal 8 Juli. Batas akhir pengiriman resume adalah pukul enam sore tanggal 10 Juli. Pada 12 Juli akan dimulai babak kedua ujian tertulis. Jika berminat, harap manfaatkan waktu dengan baik untuk datang ke Alin."
“Kalian semua adalah anggota Majelis Sihir. Dewan Sihir dan Lembaga Penelitian Atom akan memperlakukan kalian setara. Perekrutan gelombang kedua ini sebenarnya sengaja ditambahkan oleh Tuan Ivens untuk mempersiapkan kalian. Beliau berkata tidak boleh membiarkan para penyihir dan murid di luar Alin merasa terabaikan.”
Sudut mata terasa perih, Blake sangat tersentuh. Para penyihir dan murid di Alin takkan pernah memahami penderitaan mereka yang seolah dilupakan oleh dewan. Alasan "Suara Misteri" dan "Kebenaran Dunia" bisa menjadi hiburan populer di seluruh kepulauan - selain bisa memperoleh banyak pengetahuan dan mengikuti tren penelitian terbaru - juga karena menyediakan jembatan penghubung antara Alin dengan kepulauan:
"Terima kasih Tuan Ivens, terima kasih Dewan Sihir..."
“……Saudara sekalian bisa meminta teman di Alin untuk membantu mengisi dan mengirimkan CV. Saya rasa setiap cabang dan organisasi lokal pasti memiliki persiapan spell messaging elektromagnetik. Jika tidak memiliki teman di Alin, bisa langsung menghubungi Area Tugas Dewan Sihir. Ini adalah cara menghubungi mereka... Semua baru berangkat setelah mendapat ajakan ujian tertulis, jangan sampai operasi cabang dan organisasi menjadi lumpuh...” Suara "Burung Bulbul" di telinga Blake saat ini terdengar begitu merdu.
Menahan semangat yang menggebu-gebu setelah menyimak saluran "kebenaran dunia", Blake gelisah menunggu fajar tiba, menanti waktu Alin mencapai pukul sembilan pagi.
Saat matahari sudah tinggi, Blake buru-buru ke menara sihir cabang untuk menggunakan perangkat transmisi elektromagnetik. Seperti yang diduga namun tetap mengejutkan, ia melihat antrean panjang.
“Suasana yang benar-benar ramai ini...”
Tayangan seperti itu meninggalkan kesan yang tak terhapuskan pada Blake, dan ia harus menunggu sampai sore baru bisa mendapatkan hak penggunaan.
Blake sebenarnya ingin langsung menghubungi petugas penanggung jawab area tugas, namun tiba-tiba bayangan seseorang yang selalu menghantui pikirannya muncul. Tanpa sadar, dia mengubah objek kontaknya.
"Halo, siapa ini?" Suara perempuan biasa terdengar.
Blake menarik napas dalam-dalam: "Ini aku, Blake. Ophelia, apa kabarmu?"
"Lumayan. Ada perlu apa?" tanya Ophelia.
Blake memilih kata-kata dengan hati-hati: "Kamu masih di Kabupaten Pephus? Dari sana ke Alin hanya butuh dua tiga jam saja ya?"
"Kalau naik Kereta Api Uap Sihir, cuma dua jam empat puluh menit. Blake, kamu mau minta aku mengisi dan mengirimkan CV-mu?" Suara Ophelia mulai diwarnai sedikit tawa.
Blake terkejut: "Kok kamu tahu?"
"Soalnya aku sedang di Kereta Api Uap Sihir menuju Alin, juga untuk Lembaga Penelitian Atom." Ophelia terkekeh.
Blake menggaruk-garuk kepalanya: "Kalau begitu tolong bantuanku ya."
“Baik.” Setelah jawaban Ophelia, kedua pihak terhening sejenak.
Lalu, Blake tak kuasa menahan diri bertanya: “Kau tidak khawatir menghadapi hal seperti itu lagi?”
Ophelia berasal dari keluarga sihir yang mewarisi harta melimpah, sehingga mampu menggunakan alat komunikasi elektromagnetik sebagai penyihir lingkaran kedua. Namun kekayaan, kekuatan, dan kecantikannya yang mencolok membuatnya menjadi incaran penyihir tingkat menengah-tinggi berkarakter buruk. Tapi dengan sifat kerasnya, dia menolak tawaran pertukaran mereka dan kembali ke Kabupaten Pephus, kampung halamannya.
Ophelia tersenyum: “Jika terjadi, paling-paling aku mengundurkan diri. Keluar dari Lembaga Penelitian Atom bukan berarti aku tak bisa melakukan eksperimen mandiri. Lagipula Tuan Ivens adalah sosok jujur tanpa isu miring sama sekali. Aku sangat percaya pada karakter mulianya.”
Mendengar kata-kata tegas dari orang yang diam-diam disukainya, senyum mengembang di wajah Blake. Inilah Ophelia yang selalu ia sukai. Setiap kali mengingatnya, raut wajahnya samar-samar, namun sepasang mata berbinar yang penuh tekun itu terpahat jelas dalam ingatannya.
"Semoga sukses." Ucap Blake dengan tulus.
Ophelia tersenyum balik: "Semoga Tuan juga sukses."
※※※
Di dalam Lembaga Penelitian Atom, Lucien sedang berdiskusi dengan murid-muridnya tentang masalah superkonduktivitas ketika tiba-tiba Rock terhuyung-huyung masuk dengan wajah pucat bagai mayat hidup.
"Ada apa, Tuan Rock?" Tanya Annik penuh perhatian.
Rock menjawab penuh kesedihan: "Aku sekarat. Verifikasi CV, ujian tertulis, wawancara - semuanya jadi tanggung jawabku. Belum lagi eksperimen dan konstruksi sihirku sendiri. Rasanya kuburan sudah menungguku! Brengseknya Jerome itu cuma tahu kabur menemani Vera!"
“Ini urusan yang kau ambil sendiri dengan sukacita, jadi jangan salahkan orang lain.” Lucien berkata dengan gembira, lalu menyerahkan pengaturan eksperimen kepada Carterina dan Leirilya. Dengan santai ia melangkahi Rock yang lesu dan kembali ke menara sihir. Bagaimanapun, beberapa eksperimen tidak pantas dilakukan di Lembaga Penelitian Atom di depan umum.
“Tuan, ini edisi hari ini dari 《Laporan Mingguan Holm》.” Baru saja Lucien menyapa Pinokio, Leo langsung menyodorkan koran tersebut.
Lucien menerimanya dan melihat artikel utama di halaman depan bertajuk 《Yang Mulia Ratu Mengangkat Uskup Agung Baru untuk Keluarga Kerajaan》.
Mengangguk ringan, Lucien tidak terkejut. Malam sebelumnya saat berkomunikasi melalui telepon, Natasha sudah memberitahunya tentang hal ini. Sang Ratu sangat mengagumi platform Reformasi Agama Richard, namun berpendapat harus bertindak hati-hati karena itu adalah hal yang bisa membuat Gereja mengamuk.
“Salder ternyata lolos permintaan Natasha tanpa hambatan, apakah tujuannya benar-benar sesederhana itu?” Lucien membawa koran menuju ruang baca.
Saat itu, Pinokio berseru keras: "Tuan, ada tamu yang berkunjung bernama Arthur Doyle."
Suaranya bergema di dalam menara.
Ada urusan apa? Lucien dengan kebingungan menyuruh Pinokio memperbolehkan Arthur masuk, lalu melihat Si Gendut berbentuk bulat ini mendekat dengan penuh pujian: "Lucien, ada undangan. Adipati James akan mengadakan pertemuan di manor pribadinya besok, berharap Anda bisa hadir. Nanti Yang Mulia Ratu juga akan mengunjungi manornya."
Setelah kematian Pangeran Patrick, Si Gendut ini seolah kehilangan tumpuan hidupnya. Setiap hari diliputi kegelisahan, berusaha mendekati Adipati James. Namun ketika Natasha naik takhta, terutama setelah merayakan ulang tahun Lucien, Arthur kembali bersemangat. Gayanya berjalan jadi sombong, meski saat bertemu Lucien selalu tak bisa menahan diri untuk merendah.
Apakah ini kesempatan untuk pertemuan kita? Perasaan Lucien tiba-tiba membaik. Meski di tengah kerumunan bangsawan tak bisa melakukan banyak hal, sekadar bertemu saja sudah cukup baik.
Maka Lucien pun mengangguk setuju.
※※※
Malam yang gelap gulita, di dalam sebuah villa pribadi.
Adipati York menatap Pangeran Balladi dengan ekspresi suram: "Yang Mulia Ratu akan mengunjungi manor James besok. Bagaimana dengan urusan yang kau sebutkan sebelumnya?"
"Seharusnya ada harapan." Jawab Pangeran Balladi samar-samar.
