Lucien seolah melihat kawanan burung gagak beterbangan di hadapannya, seakan menyaksikan dirinya jatuh bangkrut. Meski beberapa tahun terakhir dia memperoleh keuntungan besar dari investasi teknologi di perusahaan-perusahaan seperti Mineral & Panen dan Elemen Hadiah, namun tiga bulan lalu seluruhnya dihabiskan untuk pembangunan menara sihir, hampir membuat pengeluarannya melebihi pemasukan. Beberapa bulan terakhir ini, berkat penghargaan poin okultisme dari Alkimia Baru, tambahan penghargaan untuk hipotesis kuantum cahaya, serta pendapatan anuitas, dia baru saja kembali menjadi "orang kaya". Tapi dibandingkan dengan ritual lingkaran kesembilan yang dimodifikasi ini, tampaknya masih ada jurang yang cukup lebar.
Prioritas alokasi penuh Dewan Sihir di bidang material, ramuan, dan sihir sulit diaplikasikan dalam hal ini. Tangan Pucat Kehijauan tidak menaikkan harga secara gila-gilaan mungkin hanya karena insiden semi-dewa liche yang mengejar-kejarnya tempo hari.
Maka Lucien serius mempertimbangkan apakah akan meminjam dari Gurunya atau menggadaikan aset di Bank Pertambangan Bersama Holm.
Tiba-tiba monokel di matanya terasa sedikit panas membara.
“Lucien, aku baru saja menyelesaikan rapat Dewan Bangsawan, menghukum gantung Pangeran Baradi dan mencabut gelar bangsawannya...” ujar Natasha dengan bersemangat, sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan pada dalang yang telah merencanakan kerusakan besar bagi dirinya dan Lucien.
Lucien menahan sakit hati di ambang kebangkrutan, tersenyum tipis: "Ke depannya, setiap bangsawan yang berniat membunuhmu pasti akan merenungkan nasib Pangeran Baradi sebelum bertindak."
"Natasha menceritakan kejadian di Dewan Bangsawan dan percakapannya dengan Ketonnia dengan nada santai, lalu mengakhiri: 'Tanah warisan Pangeran Baradi kubagi menjadi lima bagian. Satu bagian untuk Bibi Camille sebagai "kompensasi kerugian akibat teror", tiga bagian untuk menghibur dan merangkul Adipati James dan kawan-kawan. Sisanya awalnya ingin kuberikan padamu, tapi situasi sekarang tidak memungkinkanmu tampil di permukaan. Jadi kusita kembali untuk keluarga kerajaan. Tapi secara pribadi akan kukonversi menjadi jumlah spesifik dalam bentuk Emas Taler, saham bengkel alkimia, material, benda-benda magis, dan sebagainya. Ini hakmu, jangan menolak.'"
Lucien terkejut, mulutnya terbuka. Senyum merekah di wajahnya saat spontan melontarkan: "Natasha, aku mencintaimu."
Ini bagaikan rejeki nomplok dari langit! Lebih dari cukup untuk membayar Ritual Penyembunyian Kehidupan versi revisi, bahkan masih tersisa banyak.
"Ha?" Natasha sama sekali tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti ini, sejenak kebingungan luar biasa.
Lucien juga tidak menyembunyikannya, menjelaskan tentang ritual Penyembunyian Kehidupan versi perbaikan.
"Dengan begini aku lebih tenang... Tak kusangka kau ternyata 'gila harta', untungnya aku adalah ratu dan calon Adipati perempuan masa depan, hehe." Natasha tersenyum, menirukan ucapan Lucien pagi tadi, "Sayangnya Ksatria harus menjaga kesatuan fisik, darah, jiwa, dan kehendak sebelum mencapai legenda. Metode seperti ini tak bisa dijadikan senjata pamungkas. Jalan Ksatria memang penuh rintangan."
Keluarga Violet pernah memiliki seorang Ksatria Epik, sementara Keluarga Hofenberg punya dua. Dalam hal pengalaman menapaki jalan legenda, Natasha jauh lebih unggul dari Ksatria biasa.
Lucien juga memahami hal ini. Andai bukan karena itu, kemampuan regenerasi proliferatif "Kendali Fisik" Ramillo di area luas tak akan menjadi senjata rahasia eksklusifnya.
Setelah mengakhiri komunikasi, Lucien mendapati guru Fernando sedang memandanginya dengan ekspresi geli. "Ada apa, Guru?" tanyanya.
Fernando mengeluarkan suara decakan, "Masih muda memang enak. Apalagi bisa memiliki pasangan seorang ratu."
Lucien mencoba mengalihkan topik dengan agak canggung, "Guru, apakah ritual Penyembunyian Kehidupan yang dimodifikasi harus menggunakan bagian anggota tubuh?"
Mengingat ini adalah ritual eksklusif Tangan Pucat Kehijauan, Lucien tidak mengetahui detailnya. Ia hanya memahami kebutuhan versi asli ritual Penyembunyian Kehidupan.
Fernando melotot, "Kalau aku tahu sedetail itu, aku sendiri yang bisa mengembangkannya! Intinya versi aslinya hanya bisa menggunakan potongan anggota tubuh. Beberapa hari ini kau tinggal tenang di Alin. Setelah ritual selesai, barulah boleh kabur ke mana saja."
"Mulai bulan depan, diskusi tentang transformasi Oliver akan semakin ramai. Kita harus mengarahkan mereka untuk menemukan efek teori relativitas. Target dalam dua tiga bulan ke depan, teori relativitas khususmu sudah bisa diperlihatkan ke Douglas."
"Semuanya sesuai arahan Guru." Lucien tidak keberatan, yang terpenting saat ini adalah membangun model sihir agar kekuatan sihirnya mencapai tingkat penyihir lingkaran delapan yang cukup kuat, sementara target berikutnya adalah "Pembalikan Mantra" dalam sihir tingkat menengah yang sudah lama diidamkannya.
※※※
Di kantor Lembaga Penelitian Atom, Lucien sedang mengawasi makalah penelitian yang diverifikasi oleh beberapa muridnya, kadang-kadang menyesuaikan opini akhir.
Rock membawa majalah dan puluhan resume masuk dengan wajah lelah: "Lucien, wawancara kedua sudah selesai. Tiga hari lagi akan ada wawancara akhir. Tolong periksa apakah ada masalah."
Lucien membalik-balik resume yang berjumlah sekitar empat puluh lembar, tersenyum: "Bagus, ada lima enam penyihir tingkat menengah. Kamu seleksi dulu, lalu minta Komite Urusan menyelidiki latar belakang mereka. Saat wawancara akhir nanti saya juga akan menggunakan ilusi untuk menguji, mencegah mata-mata Gereja atau organisasi lain menyusup."
Mengingat ini adalah rekrutmen terbuka dan Lembaga Penelitian Atom sedang sangat populer, para mata-mata pasti akan berusaha menyusup - Lucien sama sekali tidak lengah terhadap hal ini.
Rock mengangguk setuju: "Infiltrasi Gereja sangat gencar, apalagi di Dewan Sihir banyak penyihir yang frustasi atau mendekati akhir hidup mereka."
Tiba-tiba ia terlihat teringat sesuatu, menyodorkan majalah ke Lucien sambil merendahkan suaranya: "Tahukah kau? Yang Mulia Oliver dan Nona Florence telah resmi bubar pernikahan."
Lucien melihat majalah bergenre gosip "Alin Impression" itu, membalik halaman secara acak hingga menemukan artikel terkait, lalu menggelengkan kepala: "Kini ketujuh Arkanis Agung di Dewan semuanya lajang. Sungguh bingung antara ingin tertawa dan menangis."
Setelah beberapa saat membahas "gosip" yang disebut-sebut Lucien, Rock berdiri dengan wajah puas dan berjalan ke pintu. Begitu membuka gerbang, dia melihat seorang pria paruh baya berpenampilan elegan dengan rambut palsu.
"Oh, Y-Yang Mulia Oliver..." Ekspresi Rock langsung pucat. Dia baru saja membicarakan banyak hal buruk tentangnya di belakang layar.
Oliver mengangguk, melewati Rock dan menutup pintu kantor dengan santai.
"Lucien, ini naskah drama yang kutulis. Coba kamu nilai." Oliver melirik 《Alin's Impression》 sambil berbicara dengan tenang.
Dengan ekspresi "sakit gigi", Lucien menerima naskah itu dan mulai membacanya. Semakin dia membaca, sudut bibirnya berkedut-kedut. Hampir saja dia curiga Oliver adalah sesama perantau dari Bumi yang melintas ke dunia ini - ceritanya sangat mirip dengan 《Putri Duyung》 karya Andersen. Untungnya bagian akhir memiliki esensi yang berbeda.
Oliver menulis tentang seorang Pangeran yang berwibawa, yang secara kebetulan bertemu dengan Putri Duyung di laut. Keduanya jatuh cinta, lalu Putri Duyung meninggalkan segalanya, menelan ramuan sihir, melepaskan ekornya, dan berubah menjadi gadis seperti Elf yang mengikuti Pangeran kembali ke negerinya. Mereka saling berjanji seumur hidup, namun kemudian Pangeran jatuh cinta pada Putri dari negeri lain. Gadis duyun yang patah hati pun kembali ke lautan.
Seiring waktu, Pangeran perlahan menyadari isi hatinya, memahami bahwa dia masih mencintai gadis duyun itu. Setiap hari dia berlayar dengan kapal layar, memanggil nama Putri Duyung di tengah badai dan ombak. Sayangnya tak ada jawaban. Hari demi hari berlalu, akhirnya Pangeran meninggal dalam kesedihan. Sebelum menghembuskan napas terakhir, halusinasinya membuatnya melihat Putri Duyung mendekat. Senyum tenang dan manis pun mengembang di wajahnya.
"Tragis sekali..." Lucien bingung bagaimana harus menanggapi.
Oliver menghela napas: "Tragedi-lah yang bisa menyentuh hati wanita sejati, yang bisa menyelamatkan sebuah pernikahan."
Lucien kembali merasakan "sakit gigi", tak kuasa menahan diri: "Yang Mulia Oliver, aku benar-benar tak mengerti, mengapa meski mencintai Nona Florensia, Tuan terus-menerus mengkhianati pernikahan dan menyakiti hatinya."
Oliver berkata dengan serius: "Lucien, kau tak paham. Setiap cintaku kujalani dengan kesungguhan jiwa, kutuangkan jiwa yang paling bergelora dan bebas, mencintai dengan gairah membara seperti api, menyerahkan seluruh raga dan jiwaku. Dalam cinta seperti inilah inspirasiku meledak, pikiranku mencapai pencerahan, banyak penemuanku lahir dari kondisi penelitian seperti ini."
"Aku mencintai setiap mereka, tapi lebih mencintai Florensia."
Lucien tidak tahu ekspresi apa yang harus ditampilkan. Meski orang Tionghoa di Bumi sering "menganjurkan perdamaian daripada perceraian", namun setelah mendengar analisis diri Oliver ini, Lucien hanya ingin bertepuk tangan untuk setiap wanita yang meninggalkannya.
Hanya dalam hitungan detik, Lucien menggulingkan keputusan sebelumnya, tidak ingin lagi membantu Oliver mengadaptasi opera. Jika Florensia sendiri tak bisa lepas, dengan sukarela merendahkan diri dan memaafkan Oliver, itu urusannya sendiri. Dia tak bisa menjadi kaki tangan dengan menulis opera ini yang akan membuatnya berhati nurani tidak tenang.
Maka Lucien memilih kata-kata dengan hati-hati: "Yang Mulia Oliver, sungguh memalukan. Yang Mulia Heatherway dan Yang Mulia Morris sama-sama tidak mengizinkan saya menulis opera untukmu. Dan mereka..."
Lucien tidak menyelesaikan kalimatnya, dengan ekspresi "Anda paham maksudnya".
Oliver tertegun sejenak, lalu menghela napas panjang: "Aku mengerti, masalah ini terlalu besar. Mereka adalah para sesepuh Keluarga Hofenberg. Lucien, kuharap di masa depan kita bisa bekerja sama dalam opera lainnya. Naskah terbaik tentu harus dipadukan dengan musisi terhebat."
Setelah mengantar Oliver pergi, Lucien menutup pintu kamar. Sama sekali tak ingin ikut campur urusan keluarga mereka. Bagaimanapun, Heatherway sudah lama memiliki kesan buruk terhadap Oliver. Nanti jika Oliver menanyakannya, dia pasti hanya akan diam saja.
Setelah menolak tugas ini, Lucien terpaksa mempelajari penciptaan opera sendiri. Untungnya di otaknya tersimpan banyak karya klasik sebagai referensi. Dia bahkan telah memilih bagian kedua dari "Der Ring des Nibelungen" karya Tuan Wagner, "Die Walküre" sebagai dasar.
Tentu saja, opera yang diadaptasi dari legenda rakyat Jerman dan Nordik ini harus disesuaikan dengan konteks dunia ini serta situasi Natasha. Lucien harus melakukan perubahan esensial, yang bisa dianggap sebagai karya baru sama sekali.
※※※
Hari kedua setelah Oliver berkunjung, Lucien menerima panggilan dari Fernando, mengetahui bahwa ritual sudah bisa dilaksanakan.
Lantai 33 Menara Sihir Alin, sebuah aula yang kosong melompong.
Lucien melihat Felipe yang sudah lama tidak dijumpainya, tetap dengan wajah pucat sakit-sakitan khasnya.
"Sihir ini merupakan penyempurnaan dari penelitian memori sel-nya. Dengan koordinasinya, tingkat kesuksesanku akan meningkat signifikan." Fernando berterus terang ini pertama kalinya menggunakan Ritual Penyembunyian Kehidupan versi revisi, karena Sang Penguasa Arwah tak mungkin datang memimpin ritual untuk Lucien.
Felipe menatap Lucien, sulit mempercayai bagaimana Gurunya berkali-kali gagal membunuhnya hingga akhirnya mengalami keruntuhan. Namun di hadapan Fernando, ia hanya mengangguk ringan: "Sihir amplifikasi berbasis prinsip cahaya yang kau kembangkan memang bagus, tapi masih jauh dari efek yang kau janjikan."
Level sihirnya telah meningkat ke cincin tujuh, kemajuan yang cukup cepat, tapi dibandingkan Lucien, ini terlihat agak memprihatinkan. Level okultisme-nya mendekati tingkat tujuh.
Lucien berkata dengan serius: "Perbaikan selalu dilakukan langkah demi langkah melalui pencarian. Tenang, aku tidak akan menyerah meneliti bidang ini."
Eksperimen difraksi elektron belum berani dilakukan Lucien. Dia berencana melakukannya setelah teori relativitas khusus dan hasil dari Bulan Perak dicerna lebih matang.
Setelah berkata demikian, Lucien menanyakan hal yang menjadi perhatiannya: "Felipe, apakah Ritual Penyembunyian Kehidupan versi revisi hanya bisa menggunakan anggota tubuh?"
Felipe menjawab dingin: "Rambut, gigi, dan sebagainya yang tidak mengandung darah di dalamnya tidak akan efektif. Jangan bermimpi bisa menjamin keamanan tanpa mempengaruhi dirimu sendiri. Apakah kau orang yang serakah dan tidak rasional seperti ini?"
Jika ada kesempatan, dia tidak pernah ragu mengejek Lucien.
Lucien mengerutkan kening: "Bagaimana dengan organ dalam?"
Felipe mendengus dingin: "Bisa, tapi apa gunanya? Bahkan Ksatria Langit, kehilangan sebagian organ dalam hanya bisa dipulihkan, bukan berarti tanpa organ dalam dan dalam keadaan tidak ter-elementalisasi, mereka bisa bertahan lama. Bagian tubuh yang dipotong dalam Ritual Penyembunyian Kehidupan tidak bisa tumbuh kembali, teknik transformasi pun tak bisa digunakan. Jangan bermimpi hal-hal mustahil."
"Artinya, organ dalam boleh digunakan?" Ekspresi Lucien mulai santai, "Aku minta menggunakan 'usus' dari bagian yang ditentukan."
Felipe menatap Lucien dengan bingung, seolah belum pernah melihat kebodohan seperti ini darinya: "Kamu yakin? Jika ritual gagal, kerugian materi tidak akan kubayar."
"Aku yakin." Lucien menghitung asetnya yang cukup untuk dua kali ritual semacam ini.
Setengah jam kemudian, Felipe membeku di tempatnya, bagai patung batu menyaksikan Lucien pergi dengan riang sambil menggenggam "Jimat Kehidupan".
"Ususnya berkurang segmen, tapi dia tetap sehat..."
"Dia benar-benar monster..."
