Douglas melihat beberapa Arkanis Agung dan Penyihir Legendaris telah berkumpul, lalu bertanya prihatin: "Apakah Benediktus III memanfaatkan hari-hari ini untuk melakukan sesuatu? Aku yakin eksposur metode rahasianya yang mengurungku di semiplanar pasti ada maksud. Jangan-jangan dia memanipulasi rekaman percakapan kita untuk menyesatkan publik atau menipu anggota Majelis Parlemen Tertinggi?"
Mendengar pertanyaan Yang Mulia Ketua Dewan, Lucien tak kuasa mengagumi. Meski terkungkung di semiplanar, beliau masih mampu melakukan penalaran terhadap sebagian besar peristiwa.
Di antara para Penyihir Legendaris yang hadir, Fernando adalah yang paling senior dan paling tak ragu-ragu. Dengan suara lantang dia berkata: "Douglas, meski kau bingung dengan esensi gaya gravitasi, asal-usulnya, dan kekuatan pendorong rotasi awal, janganlah kehilangan keyakinan lalu menciptakan 'Yang Maha Tinggi' untuk menjelaskan segalanya! Memiliki 'Seratus Ribu Mengapa' bukanlah hal menakutkan. Yang mengerikan adalah ketika kita bahkan tak bisa bertanya 'mengapa', lalu percaya ada Tuhan yang bisa menyelesaikan semuanya hingga puas diri, kehilangan kebanggaan sebagai makhluk berakal. Kali ini Gereja menggunakan sebagian isi percakapanmu yang membuat hampir semua Ahli Sihir di Dewan kehilangan kepercayaan diri."
Douglas mengerutkan alisnya: "Apakah Benediktus III menggunakan metode menyembunyikan bagian akhir percakapan untuk mengacaukan pikiran orang?"
“Aku mengakui, ada saat-saat aku diliputi kebingungan dan keraguan, juga ketika tak melihat arah maju. Tapi setiap kali kembali ke realitas, menemukan masih begitu banyak 'mengapa' yang belum terselesaikan, semangatku kembali penuh. Lagi pula, Yang Maha Tinggi tidak identik dengan Tuhan Kebenaran, bisa jadi merupakan personifikasi dari kebenaran dunia. Langit berbintang begitu luas tak berbatas, di bawah bayangannya seluruh alam semesta terasa kecil. Bagaimana mungkin aku memuja dewa yang berebut umat dan sumber daya di tempat sekecil ini?”
Fernando terkekeh: "Inilah Douglas yang kukenal. Sudah kuduga kau tidak akan merosot sampai percaya pada Tuhan Kebenaran."
Di sampingnya, Helen diam-diam menepuk pipinya sendiri sambil menghela napas. Ekspresi Brook, Heatherway, dan Oliver menunjukkan tingkat kelegaan dan sukacita yang bervariasi.
Dalam periode kemajuan sebuah organisasi, banyak kontradiksi akan tertutupi oleh tren pesat ini.
Douglas tidak membahas hal lain dan langsung bertanya: “Seluruh Dewan Sihir terpengaruh? Melalui Stasiun Radio Langit? Akan kujelaskan masalah ini dan umumkan taktik hina Benediktus III kepada semua.”
Entah apakah penundaan satu setengah hari akan membuat Dusta berkembang sampai tak terkendali.
“Tak perlu terburu-buru, Pengaruh sudah dihilangkan. Lebih baik jelaskan dulu apa yang sebenarnya terjadi?” Fernando ingin segera mengetahui detailnya.
Douglas memandang mereka dengan kebingungan: “Dihilangkan? Bukankah kau bilang hampir membuat semua Ahli Sihir Oskur Dewan kehilangan keyakinan?”
Deskripsi seperti ini sungguh sangat serius.
Brook, karena masalah hubungan dengan guru, tetap diam mendengarkan tanpa bicara. Heatherway memilih untuk tidak berbicara jika memungkinkan. Sementara Helen merasa malu karena penyesalan dalam hatinya. Hanya Oliver yang tersenyum mengambil alih pembicaraan: "Yang Mulia Ketua Dewan, kehilangan keyakinan terjadi karena para Ahli Sihir Oskur melihat sang perumus teori gaya gravitasi sendiri kebingungan tentang esensi dan sumber gaya ini, sehingga beralih ke pengharapan filosofis dan teologis. Barulah timbul kecurigaan terhadap perjalanan mereka sendiri. Ketika ada yang menjelaskan esensi gaya gravitasi, menyemangati hati manusia, secara alami keraguan dan kebingungan itu mereda."
"Bagus kalau begitu." Douglas awalnya tidak menyadari, lalu tiba-tiba menoleh: "Tunggu, Oliver kau bilang apa? Ada yang menjelaskan esensi gaya gravitasi?"
Ia menoleh ke arah "Ranah Kebenaran", bertanya penuh keingintahuan: "Waktu saya terkunci di semiplanar hanya satu setengah hari? Apakah kecepatan aliran waktu di dalam dan luar berbeda di bawah mantra aneh Paus? Sebenarnya sudah berlalu puluhan tahun?"
Sebelumnya sama sekali tidak ada tanda-tanda yang bisa menjelaskan esensi gaya gravitasi muncul, sehingga kabar ini membuatnya sangat terkejut, curiga apakah pengaruh aliran waktu akibat blokade yang menyebabkan hal seperti ini tiba-tiba muncul hanya dalam satu setengah hari?
"Benar satu setengah hari, namun ini merupakan hasil usaha Lucien Evans selama beberapa tahun. Dia mengajukan penjelasan tentang esensi gaya gravitasi yang didukung teori, dimana nilai turunan teorinya secara sempurna sesuai dengan nilai observasi gerakan perihelion ekstra Morning Star dan nilai penyesuaian waktu planet buatan di ketinggian yang lebih cepat dibanding di tanah." Oliver terkekeh.
Douglas terdiam sejenak, lalu berkata dengan urgensi: "Makalahnya? Perlihatkan padaku!"
Pada momen ini, dia sepertinya melupakan semua hal yang sebelumnya ingin dilakukan.
Helen menyerahkan stensil makalah dan daftar buku yang diminta dari Lucien kepada Douglas: "Yang Mulia Ketua Dewan, silakan."
Mengambil makalah penelitian, Douglas langsung membalik-balik halamannya. Ekspresi tenangnya perlahan menghilang, mata dipenuhi fokus. Di sisinya muncul bayangan-bayangan luas yang langsung membentuk formasi pendukung perhitungan.
Sesekali tangannya menggaruk-garuk kepalanya, membuat rambut putih rapi itu menjadi sangat berantakan.
Memahami urgensi masalah ini, bahkan Fernando yang temperamental pun tidak mengganggunya.
Setelah lama, Douglas dengan setengah bingung setengah fanatik menarik-narik dasi hitam formalnya: "Makna dasarnya kupahami. Esensi gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu akibat massa. Bahasa geometri juga pernah kubaca di jurnal 《Nature》. Tapi apakah proses penurunan rumusnya logis?"
Meski sebagai sosok terkemuka di bidang matematika, hanya dengan membaca jurnal 《Nature》 Douglas sudah bisa menguasai analisis tensor dan metode baru lainnya secara mendalam, namun dalam waktu singkat tetap tak mampu memahami teori relativitas umum.
Fernando menjawab: "Setidaknya saya dan Bergna tidak menemukan celah dalam penurunan rumus matematis. Hanya saja Lucien menggunakan metode matematika yang agak kaku dan rumit di beberapa bagian, tidak cukup ringkas."
"Kelengkungan ruang-waktu... massa... energi... tensor momentum... gangguan kelengkungan ruang-waktu merambat dalam bentuk gelombang..." Douglas bergumam mengutip isi makalah, kembali tenggelam dalam kondisi "Seratus Ribu Mengapa".
Lucien, Helen, dan yang lainnya tetap diam sepenuhnya, tidak mengganggu Yang Mulia Ketua Dewan. Setelah waktu yang lama, Douglas tiba-tiba tersentak, menarik napas dalam-dalam, menahan sedikit kegembiraan dan fanatisme yang terpancar dari wajahnya. Ia mendekati Lucien dan menepuk bahunya: "Aku tidak berani mengatakan teorimu benar saat ini, tapi kau jelas-jelas telah mengajukan ide jenius yang melampaui zaman, sekaligus sesuai dengan semua fenomena pengamatan. Ini memberi kita pemikiran lebih dalam tentang esensi gaya gravitasi. Hasil terbesar Majelis Sihir dalam sepuluh tahun terakhir adalah kehadiranmu. Aku menyesal tidak mempertahankan niatku dulu, sehingga Fernando menjadi Gurumu."
"Semua ini berdiri di atas dasar yang telah Yang Mulia Ketua Dewan dan para senior bangun." Lucien menjawab dengan senyum.
Douglas menggelengkan kepala: "Jika ini teori relativitas khusus, mungkin tidak butuh waktu lama bagi Oliver, aku, atau yang lain untuk menyelesaikannya. Tapi teori relativitas umum jelas melampaui dasar Okultisme terkini, mengandalkan permata jenius jiwa individu. Tanpa dirimu, mungkin butuh puluhan bahkan ratusan tahun melalui eksplorasi bertahap para Ahli Sihir Oskur untuk membangunnya."
"Secara pribadi, aku sangat berterima kasih. Sepertinya aku telah menemukan jalan untuk kenaikan level menuju dewa. Setelah memahami ini, memastikan ketelitian derivasinya, dan memecahkan beberapa solusi parsial, mungkin satu tangan sudah bisa menyentuh gerbang dewa. Tentang berapa tahun yang dibutuhkan untuk melangkah setelah itu, itu urusan lain."
"Karena itu Douglas, setelah kau konfirmasi makalah ini, bantu Lucien melakukan ritual Sumber Sihir," Fernando menyela. Dia telah mengajak empat Arkanis Agung yang hadir: Brook, Heatherway, Oliver, dan Helen.
Douglas yang telah hidup ribuan tahun tak pernah mengalami hari yang lebih mengejutkan daripada hari ini. Ia memandang Fernando dan Lucien dengan bingung: "Kamu bilang, Lucien sudah mencapai lingkaran kesembilan?"
"Menurutmu? Capaian yang mengubah zaman ini, ditambah penemuan neutron, umpan balik dari dunia realitas sangatlah melimpah." Meski Fernando sendiri pelit memuji, ia sangat senang melihat orang lain terkejut dengan prestasi muridnya.
Douglas menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Lucien, jika berhasil naik tingkat, kau akan menjadi Penyihir Legendaris termuda dalam Sejarah Sihir. Mari kita mulai ritualnya sekarang. Bahkan jika makalah ini terbukti salah di kemudian hari, biaya tambahan ritual Sumber Sihir akan kutanjung sendiri, sebagai rasa terima kasih pribadi atas upaya Lucien meredakan dampak insiden ini."
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Frank dan Benediktus III?" Fernando bertanya lagi.
Douglas memberikan penjelasan singkat, pada akhirnya bertanya dengan bingung: "Frank adalah penyihir yang selamat dari Kekaisaran Sihir Kuno, menyimpan kebencian mendalam terhadap Gereja Kebenaran. Dalam kesehariannya pun kerap melakukan hal-hal yang dianggap menghujat oleh gereja. Karena itu sebelumnya aku tidak pernah mencurigai dia akan menyerah ke gereja, dan saat kematiannya pun tidak muncul cahaya suci."
"Ini agak tidak masuk akal. Frank adalah anggota komite tertua di Komite Urusan dengan kewenangan tinggi dan subsidi melimpah. Dia sendiri telah mengeksplorasi banyak reruntuhan sehingga tidak kekurangan harta. Satu-satunya alasan dia tidak naik tingkat adalah karena dunia kognitifnya tidak bisa semi-stabilisasi dan dia takut mengambil risiko. Penyihir besar seperti ini mustahil bisa dibeli dengan harta benda," kata Oliver sebagai salah satu anggota Majelis Parlemen Tertinggi yang mengawasi Komite Urusan sambil mengerutkan kening.
“Aku juga merasa aneh, jika Frank si Mage Agung ini tidak rela, Benediktus III pasti tidak bisa melakukan proyeksi jarak jauh ke dalam jiwanya. Dan mantra blokade semiplanar Benediktus III terakhir sangat bergaya Kekaisaran Sihir Kuno...” Douglas menyebutkan keanehan lainnya.
Termasuk Lucien, beberapa Arkanis Agung berdiskusi beberapa saat. Karena belum ada arah pemikiran yang jelas, mereka menghentikan sementara diskusi untuk menunggu kebijaksanaan kolektif dalam rapat Majelis Parlemen Tertinggi.
Karena belum malam dan belum waktunya mendengarkan siaran radio, Douglas mengusulkan untuk segera memulai ritual Sumber Sihir dan ritual kenaikan tingkat legenda. Usulan ini didukung Fernando dan Helen, sementara Brook, Oliver, dan Heatherway agak khawatir apakah ini terlalu terburu-buru, meski tidak menentang secara keras.
※※※
Setelah persiapan setengah hari, di aula seberang ruang rapat Majelis Parlemen Tertinggi, Lantai 35 Menara Sihir Alin.
Begitu masuk ke ruangan ini, Lucien seolah-olah tiba di langit berbintang yang luas. Kegelapan yang begitu tak bertepi, seolah tak akan pernah mencapai ujungnya. Bintang-bintang terang berkilauan, memancarkan kekaguman yang tulus dari dalam hati.
Saat diamati lebih seksama, Lucien kembali merasakan kompleksitas orbit bintang ajaib yang sulit dipahami – ternyata ini adalah proyeksi langsung Langit Berbintang Takdir!
"Lucien, temukan dulu Bintang Nasib Utama-mu, lalu berdirilah di bawahnya." Suara Douglas bergema dari kedalaman langit berbintang.
Lucien menutup matanya, proyeksi Bintang Nasib Utama dalam jiwanya muncul. Melalui indra halus antara kedua entitas ini, ia melangkah pelan, membutuhkan beberapa menit sebelum akhirnya berdiri di bawahnya.
Bintang ini bersinar menyilaukan, namun di sekitarnya mengintai kegelapan pekat yang tak terdeteksi orang lain. Lucien justru dapat merasakan dengan jelas aroma mengerikan dari kebinasaan yang siap menelan segalanya.
Setelah berdiri di posisi yang tepat, enam Arkanis Agung memindahkan formasi ritual Sumber Sihir ke sini, masing-masing berdiri di satu sudut hexagram terbesar.
"Sudah siap?" tanya Douglas dengan ramah.
Memandangi empat legenda tingkat puncak dan dua Arkanis Agung legenda tingkat tiga, menyaksikan pasukan sekuat ini yang membuat orang terkesima, Lucien mengangguk perlahan. Ia menenangkan perasaan, menutup mata, lalu berkata dengan tenang:
"Siap."
Setelah hari ini, takdir akan memasuki orbit baru.
Setelah hari ini, dirinya tak lagi menjadi bidak yang bisa diatur semena-mena.
Setelah hari ini, hidupnya benar-benar akan menjadi legenda.
Sudahkah kau dengar suara ketukan pintu takdir? Maka cekiklah lehernya sekarang!
